1 / 58

TANTANGAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM MENUJU GURU PROFESIONAL

TANTANGAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM MENUJU GURU PROFESIONAL. MENGHADAPI KURIKULUM 2013. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum. 2. Landasan Pengembangan Kurikulum. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013. 3. Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum.

osias
Download Presentation

TANTANGAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM MENUJU GURU PROFESIONAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TANTANGAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM MENUJU GURU PROFESIONAL MENGHADAPI KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

  2. Beberapa Isu Publik Tentang Kurikulum 2

  3. Landasan Pengembangan Kurikulum LandasanPengembanganKurikulum 2013 3

  4. Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum * tidak pernah berhenti belajar Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia Peserta Didik Lulusan yang Kompeten Pembelajaran Pembelajar yang Sukses * Individu yang Percaya Diri WN yang Bertanggung Jawab Kontributor Peradaban yang Efektif Kesiapan: -Fisik -Emosional -Intelektual - Spiritual Kebutuhan: -Individu -Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban Kelayakan: -Materi -Metode Penyampaian -Metode Penilaian Manajemen dan Kepemimpinan Kurikulum (SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian) Iklim Akademik dan Budaya Sekolah Buku Pegangan (Buku Babon) (Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru) Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru 4

  5. Kerangka Analisis Pengembangan Kurikulum 2013 Analisis Perancangan Kurikulum KBK 2004 KTSP 2006 Penguatan Proses Pendalaman dan Perluasan Materi Kesempatan dan Tantangan 5

  6. Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045 100 tahun kemerdekaan "Bonus Demografi" 8 SNP SDM Usia Produktif Melimpah • Kurikulum • PTK • Sarpras • Pendanaan • Pengelolaan Modal Pembangunan Kompeten Transformasi Melalui Pendidikan Beban Pembangunan Tidak Kompeten 6

  7. ....Indonesia’s economy has enormous promise... .... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood .... Perludipersiapkansocial engineering Perlupeningkatanakses, kualitasdanrelevansipendidikan 7 Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)

  8. Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar Kurikulum 2013 Sedang Dikerjakan Telah dan terus Dikerjakan • Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi • Pembayaran Tunjangan Sertifikasi • Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja • Rehab Gedung Sekolah • Penyediaan Lab dan Perpustakaan • Penyediaan Buku • BOS • Bantuan Siswa Miskin • BOPTN/Bidik Misi (di PT) Manajemen Berbasis Sekolah 8

  9. GrafikHubunganInovasidanDaya Saing Indonesia GCI: Global Competitiveness Index ICI: Innovation Capability Index Sumber: World Economic Forum. The Global Competitiveness Report 2012–2013. Augusto López-Claros. The Innovation for Development Report 2010–2011. 9

  10. Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif 10 Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training

  11. Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas (tidak mudah menilai kreativitas  tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari) R.Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports. 11

  12. Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas • Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: • Observing [mengamat] • Questioning [menanya] • Experimenting [mencoba] • Associating [menalar] • Networking [Membentuk jejaring] Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%) Personal Inter-personal Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning 12

  13. Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas • Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research? • Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawabanbenar, • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk: • mencoba, • menentukan sendiri yang kurang jelas/lengkap informasi, • memiliki interpretasi sendiri terkait pengetahuan/kejadian, • memberikan keseimbangan antara kegiatan terstruktur dan spontan/ekspresif 13

  14. Refleksi dari Hasil PISA 2009 Matematika IPA Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman  penyesuaian kurikulum Bahasa 14

  15. Hasil TIMSS Matematika SMP/MTs Kelas VIII 2007 2011 Lebih dari 95%siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 15

  16. Hasil TIMSS IPA SMP/MTs Kelas VIII 2007 2011 Lebih dari 95%siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 16

  17. Hasil TIMSS Membaca SD/MI Kelas IV 2006 2011 Lebih dari 95%siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebihdari50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional 17

  18. Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII 18

  19. Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS 19

  20. Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas IV yang mengikuti TIMSS 20

  21. Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 21

  22. Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan Peran Kurikulum EfektivitasPembelajaran Lama Tinggal di Sekolah Dikdas-Wajar 9 th Dikmen-PMU Lama Sekolah Periode 1994-2012 Mulai2013 22

  23. *Kurikulum: Kompetensi Lulusan, Isi, Struktur, Proses Pembelajaran,Proses Penilaian, Silabus, Buku* Tema Kurikulum 2013 Kurikulum yang dapat menghasilkan insan indonesia yang: Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan yang terintegrasi Produktif Kreatif Inovatif Afektif 23

  24. Dukungan Pembelajaran Kreatif Peran Guru Peran Buku (Sarpras) dan Budaya Sekolah Peran Kurikulum 24

  25. Pola Pikir KBK 2004 dan KTSP 2006 Kerah Saku Lengan Kanan Lengan Kiri Muka Kiri Muka Kanan Belakang 25

  26. Pola Pikir Kurikulum 2013 Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm) 38 cm saku 58 cm 92 cm 83 cm 86 cm kerah Belakang Lengan Kiri Muka Kiri Muka Kanan Lengan Kanan 26

  27. PembagianPeran-TugasPemerintahdanSatuanPendidikan/Guru serta EfektivitasWaktuPembelajaran Efektivitas waktu pembelajaran Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar KTSP 2006 Efektivitas waktu pembelajaran Peran-TugasGuru/Satdik KBK 2004 Alokasiwaktupersiapansilabusdan review buku Kurikulum 2013 Peran-TugasPemerintah ... Kurikulum 2013 memberikankesempatan yang lebihbesarbagi guru/satuanpendidikanuntuk meningkatkanefektivitaswaktupembelajaran ..... 27

  28. Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013  SKL • GradasiantarSatuanPendidikanmemperhatikan; • Perkembanganpsikologisanak • Lingkupdankedalamanmateri • Kesinambungan • Fungsisatuanpendidikan • Lingkungan 28

  29. Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum 2013  SI Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson SD/MI SMP/MTs SD/MI SMP/MTs SMA/MA/ SMK/MAK 29

  30. Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013  SP Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi Kurikulum 2006 Kurikulum 2013 Creating PT Characterizing/ Actualizing Evaluating Communicating Evaluating Organizing/ Internalizing SMA/K Analyzing Associating Analyzing SMP SD Knowledge (Bloom) Attitude (Krathwohl) Skill (Dyers) Knowledge (Bloom) 30

  31. Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013 Elemen Perubahan 31

  32. Kerangka Kerja Persiapan Implementasi Kurikulum Pengembangan Kurikulum Penulisan Buku (Master) Implementasi Kurikulum: Sekolah, Buku, Guru, KS, PS Pengadaan Buku Pelatihan Guru, KS, PS Penentuan Sekolah (Lokasi, Rombel, Siswa, Guru, KS,...) Reflektif/Formatif Persiapan Sumatif 32

  33. Peran Instruktur Nasional/Guru Inti 33

  34. Esensi Pelatihan Instruktur Nasional • Memahami pandangan dan pesan-pesan Kurikulum 2013 sebagai bagian dari kurikulum tidak tertulis (hidden curriculum) untuk melengkapi yang tertulis (written curriculum) sehingga dapat memperkaya kurikulum yang diajarkan (taught/delivered curriculum) • Memahami kebutuhan dan arah perubahan pola pikir PTK supaya Kurikulum 2013 dapat diimplemenkan dengan baik • Memahami filosofi, rasional, dan konsep Kurikulum 2013 dan perbedaannya dengan kurikulum sebelumnya • Memahami standar-standar yang dipergunakan sebagai acuan dalam perumusan Kurikulum 2013 dan perbedaannya dengan standar-standar yang dipergunakan pada kurikulum sebelumnya • Memahami rumusan dan rincian kompetensi dasar dan struktur Kurikilum 2013 • Memahami proses pembelajaran dan proses penilaian menurut Kurikulum 2013 dan menuangkannya dalam rencana pelaksanaan pembelajaran 34

  35. Model Pelatihan Guru Saat Ini Nara Sumber Guru Inti Instruktur Nasional Jakarta LPMP 6 Region Guru Sasaran Instrukt. Nas. Guru Inti . . . . . . . . . . . Pelatihan Guru Inti Instrukt. Nas Guru Sasaran Guru Inti Guru Sasaran Instrukt. Nas Kuantitas dan kualitas pemahaman guru sasaran tidak kurang dari kriteria minimal (buku) Guru Inti Pelatihan Instruktur Nasional Catatan: 1. Pelatihan dilaksanakan untuk tiap kelompok guru mapel/guru kelas 2. Mapel SD (PJOK, Seni Budaya Prakarya, Agama) bergabung ke kelompok guru kelas 3. Guru Agama SMP bergabung ke Kelompok PPKn 4. Kepala Sekolah mengikuti pelatihan guru dengan jam tambahan Pelatihan Guru 35

  36. Kegiatan Pembelajaran Ekstra Kurikuler • Pramuka (Wajib) • UKS • PMR • ... Kurikuler Ko Kurikuler 36

  37. Perubahan Manajemen dan Budaya Sekolah • Kelas IX dalam penentuan minat • Pindahan dari/ke sekolah yang belum menerapkan Kurikulum 2013 • Kesulitan dalam perubahan pola dan model pembelajaran • Transisi dari KTSP ke Kurikulum 2013 (bagi yang sekarang belum impl.) • Pramuka dalam bentuk pengembangan komunitas dan kepedulian sosial • Olahraga, dll • Pengamatan di luar kelas • Pemanfaatan TIK • Pemanfaatan perpustakaan • Pengerjaan projek 37

  38. Perubahan Manajemen dan Budaya SMA/SMK • Menyiapkan bimbingan dan konseling dalam: • Penentuan mata pelajaran lintas peminatan dan pendalaman peminatan (bila ada) bagi siswa • Mengantispasi perubahan minat • Perpindahan siswa dari/ke sekolah yang belum menerapkan Kurikulum 2013 • Menentukan mekanisme transisi pada tahun pertama ini untuk: • Pada saat tahun depan semua sekolah menerapkan Kurikulum 2013 mulai Kelas XI padahal Kelas X masih menggunakan KTSP 2006 • Penerimaan siswa baru pada sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 padahal selama masih di SMP belum diberi pengarahan oleh guru BK • Menyiapkan kegiatan ekstra kurikuler kepramukaan dalam bentuk keterlibatan aktif pada pengembangan komunitas dan kepedulian sosial • Pengaturan jadwal penggunaan kelas dan fasilitas sekolah: lintas minat, pendalaman minat, pemanfaatan TIK, pengerjaan projek, belajar mandiri, kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler • Menyiapkan mekanisme penilaian mata pelajaran pada saat siswa Kelas XII SMK melakukan praktek industri • Memastikan Kurikulum 2013 berjalan untuk semua mata pelajaran walaupun buku yang tersedia baru untuk 3 mata pelajaran 38

  39. Sistem Penilaian Kurikulum 2013 Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional

  40. Sistem Penilaian Kurikulum 2013 • 1. Penilaian Otentik • Waktu: terus menerus • 2. Penilaian Projek • Waktu: Akhir Bab/Tema • 3. Ulangan Harian • Waktu: Sesuai rencana • 4. UTS/AUS • Waktu: Semesteran • 1. Ujian Tingkat Kompetensi (yang bukan UN) • Waktu: Tiap tingkat kompetensi • 2. Ujian Sekolah • Waktu: Akhir jenjang sekolah Guru Pemerintah • 1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN) • Waktu: Akhir jenjang sekolah • 2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi • Waktu: Tiap akhir tingkat kompetensi • Penilaian Diri • Waktu: Sebelum ulangan harian 40

  41. The Critical Question What do students now need to learn to be successful in the 21st Century?

  42. 20th Century Education Model 21st Century Education Model

  43. 21ST Century Education Model Critical Thinking & Problem Solving Global Awareness Financial, Economic, Business, and Entrepreneurship Creativity & Innovation Civic Literacy Communication CORE SUBJECT Health & Wellness Awareness Collaboration 21ST CENTURY CONTENT LEARNING & THINKING SKILLS 21ST CENTURY ASSESSMENT ICT LITERACY LIFE SKILLS

  44. So, teachers must be charged with changing how they guide students in learning the new curriculum (the pedagogy). If we teach today as we taught yesterday, then we rob our children of tomorrow. ~John Dewey

  45. PENTINGNYA GURU DALAM PRESTASI SISWA Hubunganantara Guru danSiswa Guru 30% Karakteristik Siswa 49% Sekolah 7% Rumah Teman 7% 7% Berdasarkan penelitian oleh Profesor John Hattie dari University of Auckland yang menggunakan meta analisis untuk memperkirakan efek keseluruhan pada prestasi siswa untuk faktor di atas 45

  46. Three Things Most Matter Based On The Experiences Of The Top School Systems McKinsey - How the World's Best Performing School System Come on Top

  47. STUDI GURU YANG EFEKTIF DAN PRESTASI BELAJAR SISWA EFEKTIFITAS GURU PRESTASI SISWA HASIL SANGAT EFEKTIF TINGGI Setelahsatutahun, guru yang efektifdapatmeningkatkanprestasisiswa (53%), setelahtigatahundapatmeningkat 83% SEDANG RENDAH Setelahsatutahun, guru yang kurangefektifdapatmeningkatkanprestasisiswa (14%), setelahtigatahundapatmeningkat 29% KURANG EFEKTIF Selisih = lebihdari 50% Sumber: Dawson dan Billingsley (2000)

  48. PERMASALAHAN GURU KUALIFIKASI DISTRIBUSI MISMATCH REKRUTMEN SERTIFIKASI CPD KOMPETENSI & KARIR

  49. MASA PENSIUN: PELUANG UNTUK MEMECAHKAN MASALAH KELEBIHAN DAN DISTRIBUSI GURU 140,000 N = 2.925.676 120,000 18% guru akan pensiun dalam 10 th kedepan 100,000 80,000 495.312 60,000 40,000 Swasta 20,000 Negeri 0 20 25 30 35 40 45 50 55 60 UMUR Sumber: SIMPTK2010

  50. KONDISI DISTRIBUSI GURU DI PERKOTAAN, DESA DAN DAERAH TERPENCIL • Even with the already generous current entitlement formula, Urban and Rural areas have substantial oversupplies (68% urban and 52% rural) • Remote areas have undersupplies (66% of the schools) 80% 60% 40% 68% 55% 52% 20% 17% 0% -21% -34% -37% -20% -66% -40% -60% Total Urban Rural Remote -80% Pct. Schools with Oversupply of Teachers Pct. Schools with Undersupply of Teachers Source: Teacher Employment and Deployment Survey

More Related