1 / 19

ELEMINASI BAK

ELEMINASI BAK. OLEH Ns. I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep. GANGGUAN ELEMINASI URINE. Gangguan eliminasi urin adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami disfungsi eliminasi urine.

osgood
Download Presentation

ELEMINASI BAK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ELEMINASI BAK OLEH Ns. I GEDE SATRIA ASTAWA, S.Kep

  2. GANGGUAN ELEMINASI URINE • Gangguan eliminasi urin adalah keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami disfungsi eliminasi urine. • Biasanya orang yang mengalami gangguan eliminasi urin akan dilakukan kateterisasi urine, yaitu tindakan memasukan selang kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra dengan tujuan mengeluarkan urine.

  3. Masalah-masalah dalam eliminasi urin a.Retensi, yaitu adanya penumpukan urine didalam kandung kemih danketidak sanggupan kandung kemih untuk mengosongkan diri.  b.Inkontinensi urine, yaitu ketidaksanggupan sementara atau permanen otot sfingter eksterna untuk mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih. c.Enuresis, Sering terjadi pada anak-anak, umumnya terjadi pada malam hari (nocturnal enuresis), dapat terjadi satu kali atau lebih dalamsemalam.

  4. LANJUTAN ……… d.Urgency, adalah perasaan seseorang untuk berkemih. e.Dysuria, adanya rasa sakit atau kesulitan dalam berkemih f.Polyuria, Produksi urine abnormal dalam jumlah besar oleh ginjal,seperti 2.500 ml/hari, tanpa adanya peningkatan intake cairan. g.Urinari suppresi, adalah berhenti mendadak produksi urine

  5. Etiologi a.Intake cairan Jumlah dan type makanan b.Aktivitas c.Obstruksi d.Infeksi e.Kehamilan f. Penyakit; pembesaran kelenjar ptostat g.Trauma sumsum tulang belakang h.Operasi pada daerah abdomen bawah, pelviks, kandung kemih,urethra. i. Umur   j. Penggunaan obat-obatan

  6. Faktor predisposisi/Faktor pencetus 1.Respon keinginan awal untuk berkemih 2.Gaya hidup 3.Stress psikologi 4.Tingkat perkembangan 5.Kondisi Patologis 6.Obat-obatan

  7. Tanda dan gejala Retensi Urin 1). Ketidak nyamanan daerah pubis. 2). Distensi dan ketidaksanggupan untuk berkemih. 3). Urine yang keluar dengan intake tidak seimbang. 4). Meningkatnya keinginan berkemih dan resah 5). Ketidaksanggupan untuk berkemih

  8. Lanjutantandadangejala…. Inkontinensia urin 1). pasien tidak dapat menahan keinginan BAK sebelum sampai di WC 2). pasien sering mengompol

  9. PemeriksaanPenunjang 1.Pemeriksaan USG 2.Pemeriksaan foto rontgen 3.Pemeriksaan laboratorium urin dan feses

  10. Pengkajian 1.Riwayat keperawatan eliminasi • Pengkajiannya meliputi: • a.Pola eliminasi • b.Gambaran urin dan perubahan yang terjadi • c.Masalah eliminasi • d.Faktor-faktor yang mempengaruhi seperti : penggunaan alat bantu,diet, cairan, aktivitas dan latihan, medikasi dan stress.

  11. Lanjitan….. 2.Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan fisik abdomen terkait dengan eliminasi urine meliputi inspeksi, auskultasi, perkusi dan palpasi

  12. DiagnosaKeperawatan 1.Perubahan dalameliminasi urine berhubungandenganretensiurine,inkontinensidan enuresis 2.Gangguan integritaskulitberhubungandenganadanyainkontinensi urine 3.Perubahan dalam rasa nyamanberhubungandengandysuria, nyerisaatmengejan 4.Resiko infeksiberhubungandenganretensi urine, pemasangankateter

  13. Lanjutan…. 5.Perubahan konsepdiriberhubungandenganinkontinensi 6.Self care defisit : toileting jika klien inkontinesi 7.Potensial defisit volume cairan berhubungan dengan gangguan fungsisaluran urinary akibat proses penyakit

  14. PERENCANAAN Tujuan • Memahami eliminasi urin nomal • Meningkatkan pengeluaran urin yang normal • Mencapai pengosongan kandung kemih yg lengkap • Mencegah infeksi • Mempertahankan integritas kulit • Mendapatkan ras aman

  15. Intervensi • Peningkatan kesehatan untuk memelihara serta melindungi fungsi sistem kemih • Penyuluhan klien • Meningkatkan perkemihan normal • Menstimulasi reflek berkemih : • Mempertahankan kebiasaan eliminasi • Mempertahankan asupan cairan yg adekuat • Meningkatkan pengosongan kandung kemih scr lengkap. • Pencegahan infeksi • Pemeliharaan pirenium yg baik

  16. PERAWATAN AKUT Kateterisasi • Memasukkan selang plastik aau karet mll uretra ke kandung kemih. • Meredakan rasa tidak nyaman akibat distensi kandung kemih • Mengambil spesimen urin steril • Mengkaji residu urin setelh pengosongan kandung kemih • Penatalaksanaan jangka panjang klien yg mengalami cidera medula spinalis

  17. Perawatanrestorasi • Menguatkan otot panggul • Meningkatkan kontraksi otot dasar panggul. • Mempertahankan integritas kulit • Cuci kulit yg teriritasi urin dgn sabun dan air hangat • Pakai pelembab • Bladder training • Melatih kembali kandung kemih untuk mengembalikan pola normal perkemihan

  18. EVALUASI • Klien mampu berkemih secara normal tanpa mengalami gejala-gejala ggn perkemihan • Karakteristik urin : kekuningan, jernih, tidak mengandung unsur yg abnormal • Mampu mengidentifikasi faktor-faktor yg mempengaruhi eliminasi • Tidak terjadi komplikasi akibat perubahan pola eliminasi

  19. TERIMAKASIH

More Related