1 / 73

TEORI PERTUMBUHAN GROWTH THEORY part-one

TEORI PERTUMBUHAN GROWTH THEORY part-one. Teori Pertumbuhan dlm Pembangunan Ekonomi. 1. Mazhab Historis 2. Teori Klasik 3. Teori Neo Klasik 4. Teori Keynesian 5. Teori Schumpeter 6. Teori Ketergantungan (Dependencia). 1. MAZHAB HISTORIS. Friedrich List (1789-1846)

odelia
Download Presentation

TEORI PERTUMBUHAN GROWTH THEORY part-one

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEORI PERTUMBUHAN GROWTH THEORYpart-one

  2. Teori Pertumbuhan dlm Pembangunan Ekonomi 1. Mazhab Historis 2. Teori Klasik 3. Teori Neo Klasik 4. Teori Keynesian 5. Teori Schumpeter 6. Teori Ketergantungan (Dependencia)

  3. 1. MAZHAB HISTORIS Friedrich List (1789-1846) Bruno Hilderbrand (1796-1863) Karl Bucher (1847-1930) Werner Sombart (1863-1947) Walt Whiteman Rostow(1916-1979)

  4. Friedrich List (1789-1846) Sistem Liberalisme yg Laissez Faire (setiap warga masyarakat diberi kebebasan seluas-luasnya utk melakukan pertukaran dan kegiatan ekonominya) dpt menjamin alokasi sumber daya secara optimal Perkembangan ekonomi sebenarnya tergantung pd peranan peme rintah, organisasi swasta dan lingkungan kebudayaan Perkembangan ekonomi hanya akan terjadi jika dlm masy ada kebe basan dlm organisasi politik dan kebebasan perorangan Perkembangan ekonomi melalui 5 fase yaitu fase primitif, beternak, pertanian, pertanian dan industri pengolahan (manufacturing), dan akhirnya pertanian, industri pengolahan dan perdagangan (based on cara produksinya) List juga berpendpt bhw daerah2 beriklim sedang paling cocok utk pengembangan industri, krn adanya kepadatan penduduk yg sedang yg merupakan pasar yg cukup memadai. Sdg daerah tropis krg cocok utk industri krn pd umumnya berpenduduk sgt padat dan pertanian msh krg efisien Utk perkembangan ekonomi sektor industri pengolahan sgt perlu dikembangkan walaupun pd awalnya perlu diberikan proteksi

  5. Bruno Hilderbrand (1796-1863) Sebagai kritiknya thd List, Hilderbrand mengatakan bhw perkembangan ekonomi bkn didasarkan pd “cara produksi” ataupun “cara komunikasi” but pd “cara distribusi” yg di gunakan. Oleh krn itu Hilderbrand mengemukakan 3 sistem distribusi yaitu : Perekonomian Barter (natura) Perekonomian Uang Perekonomian Kredit Note : Hilderbrand tdk menjelaskan proses perkembangan dari tahap tertentu ke tahap berikutnya

  6. Karl Bucher (1847-1930) Pendpt Bucher merupakan sintesa dari pendpt List dan Hilderbrand. Menurut Bucher perkembangan ekonomi me lalui 3 tahap yaitu : Produksi utk kebutuhan sendiri (subsisten) Perekonomian kota dimana pertukaran sdh meluas Perekonomian nasional dimana peran pedagang menjadi semakin penting

  7. 3. Werner Sombart [1863-1947] Masa Perekonomian Tertutup • Kegiatan manusia utk memenuhi kebutuhan sendiri • Setiap individu sbg produsen sekaligus sbg konsumen • Belum ada pertukaran brg dan jasa Masa Kerajinan dan Pertukangan • Meningkatnya kebutuhan manusia • Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian • Timbulnya pertukaran barang dan jasa Pertukaran belum didasari profit motive

  8. Masa Kapitalis A. Tingkat Prakapitalis B. Tingkat Kapitalis 1. Kehidupan masyarakat msh statis 1. Kehidupan masyarakat sdh dinamis 2. Bersifat kekeluargaan 2. Bersifat individual 3. Bertumpu pada sektor pertanian 3. Adanya pembagian pekerjaan 4. Bekerja utk memenuhi kebutuhan sendiri 4. Terjadi pertukaran utk mencari 5. Hidup secara berkelompok keuntungan C. Tingkat Kapitalisme Raya 1. Usahanya semata-mata mencari keuntungan 2. Munculnya kaum kapitalis yg memiliki alat produksi 3. Produksi dilakukan secara masal dgn alat modern 4. Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli 5. Dlm masyarakat terdpt dua kelompok yaitu majikan dan buruh D. Tingkat Kapitalisme Akhir 1. Munculnya aliran sosialisme 2. Adanya campur tangan pemerintah dlm ekonomi 3. Mengutamakan kepentingan bersama

  9. Walter Whiteman Rostow[Linear Stage Model] – [1916 – 1979] Teori pembangunan ekonomi Rostow sgt populer dan paling banyak mendpt komentar dari para akhli. Teori Rostow pd mulanya merupakan artikel yg dimuat dlm econo mic journal bln Maret 1956 dan kemudian dikembangkan lbh lanjut dlm buku nya berjudul “The Stage of Economic Growth” thn 1960. Menurut Todaro, Teori Rostow ini dikelompokkan ke dlm Model Jen jang Linear (Linear Stage Model) Menurut Rostow proses pembangunan ekonomi bisa dibedakan ke dlm 5 tahap yaitu : Masa Masyarakat Tradisional (the traditional society); Masa Prasyarat utk Tinggal Landas (the preconditions for take off); Masa Tinggal Landas (the take off); Masa Menuju ke Kedewasaan (the drive to maturity); dan Masa Konsumsi Tinggi (the age of high mass consumption)

  10. Dasar pembedaan proses pembangunan ekonomi menjadi 5 tahap tsb adalah karakteristik perubahan keadaan ekonomi, sosial dan politik yg terjadi. Menurut Rostow pembangunan ekonomi or proses transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern merupakan suatu proses yg multi-dimensional. Pembangunan ekonomi bkn berarti perubahan struktur ekonomi su atu negara yg ditunjukkan oleh menurunnya peran sektor pertanian dan peningkatan peran sektor industri saja but sbg suatu proses yg menyebabkan antara lain : Perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik dan sosial yg pd awal nya berorientasi kpd suatu daerah menjadi berorientasi ke luar Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dlm keluar ga yaitu dari banyak anak menjadi keluarga kecil. Perubahan dlm kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan investasi yg tdk produktif (numpuk emas, beli rumah, etc) menjadi investasi yg produktif. Perubahan sikap hidup dan adat istiadat yg terjadi krg merangsang pembangunan ekonomi (penghargaan thd wkt, penghargaan thd prestasi perorangan, etc)

  11. Masyarakat Tradisional (Traditional Society) masyarakat yg fungsi produksinya terbatas yg ditandai oleh cara produksi yg relatif msh primitif cara hidup masyarakat yg msh sgt dipengaruhi nilai2 yg krg rasional, but kebiasaan tsb telah turun temurun tingkat produktivitas per pekerja msh rendah, oleh krn itu sebag besar sumberdaya masyarakat digunakan utk kegiatan sektor pertanian struktur sosial bersifat hierarkhis yaitu mobilitas vertikal angg masy dlm struktur sosial kemungkinannya sgt kecil shg kedudukan seseorg dlm masy tdk akan berbeda dgn nenek moyangnya pusat kekuasaan politik di daerah berada di tangan tuan tanah shg kebijakan pem pusat selalu dipengaruhi oleh pandangan para tuan tanah di daerah tsb

  12. Masa Prasyarat Tinggal Landas (precondition for take off) masa transisi dimana masy mempersiapkan dirinya utk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri (self sustained growth). Pd tahap ini dan sesdh nya pertumbuh an ekonomi akan terjadi secara otomatis tahap prasyarat tinggal landas ini memp 2 corak, pertama adalah yg dialami oleh negara2 Eropa, Asia, Timur Tengah, dan Afrika dimana tahap ini dicapai dgn perom bakan masy tradisional yg sdh lama ada kedua, yg dicapai oleh neg2 yg born free spt USA, Kana da, Australia, Selandia Baru dimana neg2 tsb mencapai tahap tinggal landas tanpa hrs merombak sistem masy yg tradisional disebabkan oleh sifat2 dari masy neg2 tsb yg terdiri dari imigran yg telah memp sifat2 yg dibutuh kan oleh suatu masy utk tahap prasyarat tinggal landas

  13. Tahap Tinggal Landas (the take off) pd tahap ini pertumbuhan ekonomi selalu terjadi pd awal tahap ini terjadi perubahan yg drastis dlm masy spt revolusi politik, terciptanya kemajuan yg pesat dlm inovasi or berupa terbukanya pasar2 baru sbg akibat dari perubahan tsb secara teratur akan tercip ta inovasi2 dan peningkatan investasi investasi yg semakin tinggi akan mempercepat laju per tumbuhan pendapatan nasional dan melebihi tingkat per tumbuhan penduduk dgn demikian tingkat pendapatan per kapita semakin besar

  14. Menurut Rostow ada 3 ciri utama dari neg2 yg sdh menca pai masa tinggal landas yaitu : terjadinya kenaikan investasi produktif dari 5 % atau krg menjadi 10 % dari Produk Nasional Bruto (Net National Product) Terjadinya perkembangan satu or bbrp sektor industri dgn tingkat pertumbuhan yg sgt tinggi (leading sectors) Terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial, dan ke lembagaan yg bisa menciptakan perkembangan sektor modern dan eksternalitas ekonomi yg bisa menyebab kan pertumbuhan ekonomi terus terjadi

  15. Ada 4 faktor penting yg hrs diperhatikan dlm men ciptakan sektor pemimpin : Hrs ada kemungkinan utk perluasan pasar bagi brg2 yg diproduksi yg mempunyai kemungkinan utk berkembang dgn cepat Dlm sektor tsb hrs dikembangkan tehnik produk si yg modern dan kapasitas produksi hrs bisa di perluas Hrs tercipta tabungan dlm masyarakat dan para pengusaha hrs menanamkan kembali keuntung an nya utk membiayai pemb sektor pemimpin Pembangunan dan transformasi teknologi sektor pemimpin hrs lah bisa menciptakan kebutuhan akan adanya perluasan kapasitas dan moderni sasi sektor2 lain

  16. Tahap Menuju Kekedewasaan (the drive to maturity) Masa dimana masy sdh secara efektif menggunakan tek nologi modern pd hampir semua kegiatan produksi Pd tahap ini sektor pemimpin baru akan muncul meng gantikan sektor pemimpin lama yg akan mengalami ke munduran Sektor pemimpin baru ini coraknya ditentukan oleh perkembangan teknologi, kekayaan alam, sifat2 dari tahap tinggal landas yg terjadi, dan juga oleh kebijak sanaan pemerintah Dlm menganalisis karakteristik tahap menuju kekedewa saan Rostow menekankan analisisnya kpd corak peroba han sektor-sektor pemimpin di bbrp neg yg skr sdh maju

  17. Rostow mengemukakan pula karakteristik non ekonomis dari masy yg tlh mencapai tahap menuju ke kedewasaan sbb : Struktur dan keakhlian tenaga kerja mengalami perubah an, peranan sektor industri semakin penting, sdg kan sektor pertanian menurun Sifat kepemimpinan dlm perusahaan mengalami peru bahan, peranan manajer profesional semakin penting dan menggantikan kedudukan pengusaha pemilik Kritik2 thd industrialisasi mulai muncul sbg akibat dari ketdkpuasan thd dampak industrialisasi

  18. Tahap Konsumsi Tinggi (the age of high mass consumption) Pd tahap ini ada 3 macam tujuan masy (neg) yaitu : Memperbesar kekuasaan dan pengaruh ke LN dan ke cendrungan ini bisa berakhir pd penjajahan thd bangsa lain Menciptakan neg kesejahteraan (welfare state) dgn cara mengusahakan terciptanya pembagian pendapatan yg lebih merata melalui sistem pajak yg progresif Meningkatkan konsumsi masyarakat melebihi kebutuh an pokok (sandang, pangan dan papan) menjadi meli puti pula brg2 konsumsi tahan lama dan brg2 mewah

  19. 2. TEORI KLASIK (MAZHAB ANALITIS) Adam Smith (1723-1790) Adam Smith ternyata bukan saja terkenal sbg pelopor pembangunan ekonomi dan kebijakan “laissez faire” but juga merupakan ekonom pertama yg banyak menumpahkan perhatian kpd masalah pertumbuh an ekonomi. Dlm bukunya “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation” (1776) Smith mengemukakan ttg proses pertum buhan ekonomi dlm jangka panjang secara sistematis. Agar inti dari proses pertumbuhan ekonomi mudah dipahami Smith membedakan 2 aspek utama pertumbuhan ekonomi yaitu : a. Pertumbuhan Output Total b. Pertumbuhan Penduduk

  20. a. Pertumbuhan Output Total (1) Menurut Smith ada 3 unsur pokok dari sistem produksi suatu negara : Sumberdaya alam yg tersedia or faktor produksi “tanah” Sumberdaya insani or jumlah penduduk Stok barang modal yg ada SDA yg tersedia merupakan wadah yg paling men dasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat Jumlah SDA yg tersedia merupakan “batas maksimum” bagi pertumbuhan suatu perekonomian, artinya jika SDA ini blm digunakan sepenuhnya maka jumlah pen duduk dan stok modal yg ada memegang peranan dlm pertumbuhan output

  21. a. Pertumbuhan Output Total (2) Tetapi pertumbuhan output tsb akan berhenti jika semua SDA tsb telah digunakan secara penuh Sumberdaya Insani (jumlah penduduk) mempunyai pe ranan yg pasif dlm proses pertumbuhan output, artinya jumlah penduduk akan menyesuaikan diri dgn kebutuh an akan tenaga kerja dari suatu masyarakat Stok modal, menurut smith, merupakan unsur produksi yg secara aktif menentukan tingkat output n peranan nya sgt sentral dlm proses pertumbuhan output Jumlah dan tingkat pertumbuhan output tergantung pd laju pertumbuhan stok modal sampai batas maksimum dari SDA Pengaruh stok modal thd tkt output total bisa secara lsg atau tdk langsung

  22. a. Pertumbuhan Output Total (3) Pengaruh langsung ini maksudnya adalah krn pertambahan modal (sbg input) akan lsg meningkatkan output Pengaruh tdk langsung maksudnya adalah peningkatan produktivi tas per kapita yg dimungkinkan oleh krn ada nya spesialisasi dan pembagian kerja yg lbh tinggi Semakin besar modal, semakin besar kemungkinan dilakukan nya spesialisasi dan pembagian kerja yg pd giliran nya akan meningkat kan produktivitas per kapita Spesialisasi dan pembagian kerja ini bisa menghasilkan pertumbuh an output krn spesialisasi tsb bisa meningkat kan ketrampilan setiap pekerja dlm bidangnya dan pembagian kerja bisa mengurangi wkt yg hilang pd saat peralihan macam pekerjaan Namun demikian sebenarnya ada 2 faktor penunjang penting dibalik proses akumulasi modal bagi terciptanya pertumbuhan output yaitu “makin meluasnya pasar” dan “adanya tingkat keuntungan di atas tingkat keuntunganminimal”

  23. a. Pertumbuhan Output Total (4) Menurut Smith potensi pasar akan bisa dicapai secara maksimal jika dan hanya jika (if n only if) setiap warga masyarakat diberi kebeba san se-luas2nya utk melakukan pertukaran n kegiatan ekonomi nya Utk mendorong pertumbuhan ekonomi perlu dilakukan pembenahan dan penghilangan peraturan or UU yg menjadi penghambat kebeba san berusaha dan kegiatan ekonomi, baik antara warga masy di suatu neg maupun antara warga masy antar neg, hal ini menunjuk kan bhw Smith merupakan penganjur laissez faire dan free trade Tingkat keuntungan yg memadai ini sgt erat hub nya dgn luas pasar so jika pasar tdk tumbuh secepat pertumbuhan modal, maka tkt ke untungan akan segera merosot n akhirnya akan mengurangi gairah para pemilik modal utk melakukan akumulasi modal Menurut Adam Smith dlm jangka panjang tkt keuntungan tsb akan menurunkan dan pd akhirnya akan mencapai tkt keuntungan mini mal pd posisi stasioner perekonomian tsb

  24. b. Pertumbuhan Penduduk Menurut Smith, jumlah penduduk akan meningkat jika tkt upah yg berlaku lbh tinggi dari tkt upah subsisten yaitu tkt upah yg pas2an utk hidup Jika tkt upah di atas tkt subsisten maka org akan kawin pd umur muda, tkt kematian menurun, dan jumlah kelahiran meningkat Sebaliknya jika tkt upah yg berlaku lbh rendah dari tkt upah sub sisten, maka jumlah penduduk akan menurun Tkt upah yg berlaku, menurut Smith, ditentukan oleh tarik-menarik antara kekuatan demand dan supply tenaga kerja Tkt upah yg tinggi dan meningkat terjadi jika demand tenaga kerja (DL) tumbuh lbh cepat drpd supply tenaga kerja (SL) Sementara itu demand tenaga kerja ditentukan oleh stok modal dan tkt output masyarakat Oleh krn itu laju pertumbuhan demand tenaga kerja ditentukan oleh laju pertumbuhan stok modal (akumulasi modal) dan laju pertumbu han output

  25. Kritik terhadap Teori Adam Smith (1) 1. Pembagian Kelas Dlm Masyarakat Teori Smith ini didasarkan pd lingkungan sosial ekonomi yg berlaku di Inggris dan di bbrp neg Eropa. Teori Smith mengasumsikan adanya pembagian masyarakat secara tegas yaitu antara gol kapitalis, termsk tuan tanah dan para buruh. Pdhal dlm kenyataannya seringkali kelas menengah mempunyai peran yg sgt penting dlm msy modern. Dgn kata lain Teori Smith mengabaikan peranan “kelas menengah” dlm mendorong pembangunan ekonomi. 2. Alasan Menabung Menurut Smith, org yg dpt menabung adalah para kapitalis, tuan tanah n lintah darat. Ini adalah argumen yg tdk benar sebab sumber utama tabungan di dlm masyarakat yg maju justru para penerima pendapatan dan bukan kapitalis serta tuan tanah 3. Asumsi Persaingan Sempurna Asumsi utama Teori Smith adalah persiangan sempurna. Kebijakan pa sar bebas dari persaingan sempurna ini tdk diitemukan di dlm perekono mian manapun. Realitanya sejumlah kendala/batasan malahan dikena kan pd sektor perorangan (mis larangan monopoli) n perdagangan in ternasional (mis proteksi) pd setiap neg di dunia.

  26. Kritik Terhadap Teori Adam Smith (2) 4. Pengabaian Peranan Entrepreneur Smith agak mengabaikan peranan entrepreneur dlm pembangunan, pd hal para entrepreneur ini mempunyai peranan yg sentral dlm pem bangunan. Mereka inilah yg menciptakan inovasi dan pd akhirnya meng hasilkan akumulasi modal 5. Asumsi Stasioner Menurut Smith akhir suatu perekonomian kapitalis adalah keadaan sta sioner, ini berarti bhw perubahan hanya terjadi di sekitar titik keseim bangan (equilibrium) tsb. Pdhal dlm kenyataan nya proses pembangun an itu seringkali terjadi secara teratur dan tdk seragam. Jadi asumsi ini tdk realistis.

  27. Teori David Ricardo (1772-1823) Garis besar proses pertumbuhan dan kesimpulan Ricardo tdk jauhberbeda dgn Teori Smith krn tema dari proses pertumbuhan eko nomi msh pd perpacuan antara laju pertumbuhan penduduk dan laju pertumbuhan output. Selain itu Ricardo juga menganggap bhw jumlah faktor produksi ta nah (SDA) tdk bisa bertambah shg akhirnya menjadi faktor pembatas dlm proses pertumbuhan suatu masyarakat Teori Ricardo ini diungkapkan pertama kali dlm bukunya yg berjudul The Principles of Political Economy and Taxation yg diterbitkan pada tahun 1917. Dgn terbatasnya luas tanah maka pertumbuhan penduduk (tenaga kerja) akan menurunkan produk marjinal yg kita kenal dgn istilah the law of diminishing returns. Selama buruh yg dipekerjakan pd tanah tsb bisa menerima tkt upah di atas tkt upah alamiah, maka penduduk (tenaga kerja) akan terus bertambah, dan hal ini akan menurunkan lagi produk marjinal tenaga kerja dan pd gilirannya akan menekan tingkat upah ke bawah

  28. Ciri-Ciri Perekonomian menurut Ricardo Jumlah tanah terbatas Tenaga kerja (penduduk) meningkat atau menurun tergantung pd apakah tkt upah di atas or di bawah tkt upah minimal (tingkat upah alamiah = natural wage) Akumulasi modal terjadi bila tingkat keuntungan yg diperoleh pemilik modal berada di atas tkt ke untungan minimal yg diperlukan utk menarik mere ka melakukan investasi Kemajuan teknologi terjadi sepanjang waktu Sektor pertanian dominan

  29. Proses yg telah dijelaskan seblmnya akan berhenti jika tkt upah tu run sampai tkt upah alamiah. Jika tkt upah turun sampai di bawah tkt upah alamiah maka jumlah penduduk (tenaga kerja) menurun n tingkat upah akan naik lagi sampai tkt upah alamiah, pd posisi ini jumlah penduduk konstan Jadi dari segi faktor produksi tanah dan tenaga kerja ada suatu ke tentuan dinamis yg selalu menarik perekonomian ke arah tkt upah minimum, yaitu bekerjanya The Law of Diminishing Return Menurut Ricardo, peranan akumulasi modal dan kemajuan teknologi adalah cendrung meningkatkan produktivitas tenaga kerja, artinya bisa memperlambat bekerjanya the law of diminishing returns yg pd gilirannya akan memperlambat pula penurunan tkt hidup ke arah tkt hidup minimal Inilah inti dari proses pertumbuhan ekonomi (kapitalis) menurut Ricardo dan proses ini tdk lain adalah proses tarik menarik antara 2 kekuatan dinamis yaitu “the law of diminishing return” dan “kema juan teknologi”

  30. Sayang nya proses tarik-menarik tsb akhirnya dimenangkan oleh the law of diminishing return, menurut Ricardo Keterbatasan faktor roduksi tanah (SDA) akan membatasi pertum buhan ekonomi suatu negara krn suatu neg hanya bisa tumbuh sampai batas yg dimungkinkan oleh sumberdaya alamnya Apabila semua potensi sumberdaya alam telah dieksploiter secara penuh maka perekonomian berhenti tumbuh, dan masyarakat men capai posisi stasionernya dgn ciri2 sbb : Tingkat output konstan Jumlah penduduk konstan Pendapatan per kapita juga menjadi konstan Tingkat upah pd tingkat upah alamiah (minimal) Tingkat keuntungan pd tingkat yg minimal Akumulasi modal berhenti (stok modal konstan) Tingkat sewa tanah yg maksimal

  31. Kritik Terhadap Teori Ricardo 1. Pengabaian Pengaruh Kemajuan Teknologi Ricardo menjelaskan bhw kemajuan teknologi di sektor industri akan mengakibatkan penggantian tenaga kerja. Pd awalnya kemajuan tek nologi tsb dpt menahan laju berlakunya “the law of diminishing re turns” tetapi akhirnya pengaruh kemajun teknologi tsb habis dan pere konomian menuju kearah stasioner. Kenyataannya kenaikan produksi pertanian yg sgt pesat di neg2 maju telah membuktikan bhw Ricardo krg memperhatikan potensi kemajuan teknologi dlm menahan laju berlakunya the law of diminishing returns dari faktor produksi tanah. 2. Pengertian Yg Salah Tentang Keadaan Stasioner Pandangan Ricardo bhw neg akan mencapai keadaan stasioner secara otomatis adalah tdk beralasan, krn tdk ada perekonomian yg mencapai keadaan stasioner dgn laba yg meningkat, produksi yg meningkat, dan akumulasi modal terjadi 3. Pengabaian Faktor-Faktor Kelembagaan Salah satu kelemahan pokok dari Teori Ricardo adalah pengabaian pera nan faktor2 kelembagaan. Faktor2 ini diasumsikan secara tertentu. Mes kipun demikian faktor tsb penting sekali dlm pembangunan ekonomi n tdk dpt diabaikan begitu saja

  32. 4. Teori Ricardo bukan Teori Pertumbuhan Menurut Schumpeter, Teori Ricardo bukanlah teori pertumbuhan tetapi “teori distribusi” yg menentukan besarnya pangsa tenaga kerja, tuan tanah, dan pemilik modal. Bahkan Ricardo menganggap bhw pangsa utk tanah adalah sangat utama, dan sisanya sbg pangsa tenaga kerja dan modal. Ricardo juga gagal menunjukkan teori distribusi fungsional krn Ricardo tdk menentukan pangsa dari masing-masing faktor produk si secara terpisah. 5. Pengabaian Suku Bunga Kelemahan lain dari Teori Ricardo ini adalah pengabaian Suku Bunga dlm pertumbuhan ekonomi. Ricardo tdk menganggap Suku Bunga sbg imbalan jasa yg terpisah dari modal tetapi termasuk dlm laba. Pendapat yg salah ini berasal dari ketidakmampuannya utk membeda kan pemilik modal dari pengusaha (entrepreneur)

  33. 3. Teori NEO KLASIK (Solow-Swan) Teori pertumbuhan Neo Klasik berkembang sejak tahun 1950 an. Teori ini berkembang berdasarkan analisis2 mengenai pertumbuhan ekonomi menurut pandangan ekonomi klasik Ekonom yg menjadi perintis dlm mengembangkan teori ini adalah Robert Solow (Massachussets Institute of Technology = MIT) dan Trevor Swan (Australia National University = ANU). Solow bahkan memenangkan hadiah Nobel Ekonomi tahun 1987 atas karyanya ttg teori pertumbuhan ekonomi ini Menurut Teori Neo Klasik, pertumbuhan ekonomi tergantung kpd pe nyediaan faktor2 produksi (penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi. Pandangan ini didasarkan kpd anggapan yg mendasari analisis Klasik yaitu perekonomian akan tetap mengalami tkt pengerjaan pe nuh (full employment) dan kapasitas peralatan modal akan tetap se penuhnya digunakan sepanjang wkt. Dgn kata lain sampai dimana perekonomian akan berkembang tergantung kpd pertambahan pen duduk, akumulasi kapital, dan kemajuan teknologi.

  34. Selanjutnya menurut teori Neo Klasik, Rasio-Modal-Output (Capital Output Ratio = COR) bisa berubah. Dgn kata lain utk menciptakan sejumlah output tertentu bisa digunakan jumlah modal yg ber-beda2 dgn bantuan tenaga kerja yg jumlahnya ber-beda2 pula se suai dgn yg dibutuhkan Jika lbh banyak modal yg digunakan, maka tenaga kerja yg dibutuh kan lbh sedikit, sebaliknya jika modal digunakan lbh sedikit maka lbh banyak tenaga kerja yg digunakan Dgn adanya “keluwesan” (fleksibilitas) ini maka suatu perekonomian mempunyai kebebasan yg tak terbatas dlm menentukan kombinasi modal dan tenaga kerja yg akan digunakan utk menghasilkan tkt output tertentu. Sifat pertumbuhan Neo Klasik bisa digambarkan seperti gambar 3.1. fungsi produksinya ditunjukan oleh I1,I2 dan seterusnya. Dlm fungsi produksi yg berbentuk demikian, suatu tingkat output tertentu dpt diciptakan dgn menggunakan berbagai kombinasi modal dan tenaga kerja.

  35. Misalnya utk menciptakan output sebesar I1, kombinasi modal dan tenaga kerja yg dpt digunakan antara lain (a). K3 dgn L3, (b). K2 dgn L2, dan (c). K1 dgn L1. Dgn demikian walaupun jumlah modal berubah tetapi terdpt ke mungkinan bhw tingkat output tdk mengalami perubahan Dgn demikian walaupun jumlah modal berubah tetapi terdpt ke mungkinan bhw tkt output tdk mengalami perubahan Di samping itu jumlah output dpt mengalami perubahan walaupun jumlah modal tetap Misalnya walaupun jumlah modal tetap sebesar K3, jumlah output dpt diperbesar menjadi I2, jika tenaga kerja digunakan ditambah dari L3 menjadi L3 Teori pertumbuhan Neo Klasik ini mempunyai banyak variasi tetapi pd umumnya mereka didasarkan kpd fungsi produksi yg telah dikembangkan oleh Charles Cobb dan Paul douglas yg skr dikenal dgn sebutan fungsi produksi Cobb-Douglas (Cobb-Douglas Function)

  36. Fungsi Produksi Cobb-Douglas dpt dituliskan dgn cara berikut : Di mana : Qt = tkt produksi pd thn ke t Tt = tkt teknologi pd thn ke t Kt = jumlah stok brg modal pd thn ke t Lt = jumlah tenaga kerja pd thn ke t a = pertambahan output yg diciptakan oleh pertambahan satu unit modal b = pertambahan output yg diciptakan oleh pertambahan satu unit tenaga kerja Nilai Tt, a dan b bisa diestimasi secara empiris, tetapi pd umumnya nilai a n b ditentukan saja besarnya dgn menganggap bhw a+b = 1, yg berarti bhw a dan b nilainya adalah sama dgn produksi batas dari msg2 faktor produksi tsb. Dgn kata lain nilai a dan b ditentukan dgn melihat peranan tenaga kerja dan modal dlm menciptakan output

  37. Arigatou gozaimasu

  38. TEORI PERTUMBUHAN GROWTH THEORYpart-two

  39. 4. Teori Keynesian (Harrod-Domar) Teori pertumbuhan Harrod-Domar ini dikembangkan oleh dua eko nom sesudah Keynes yaitu Evsey Domar dan R.F.Harrod. Domar mengemukakan teorinya pertama kali pada tahun 1947 dlm jurnal “American Economic Review” sdg Harrod telah mengemukakan nya pada tahun 1939 dlm Economic Journal. Teori ini sebenarnya dikembangkan oleh kedua ekonom secara sendi ri-sendiri tetapi karena inti teori tsb sama maka skr ini dikenal sbg Te ori Harrod-Domar Teori Harrod-Domar merupakan perluasan dari analisis Keynes me ngenai kegiatan ekonomi secara nasional dan masalah tenaga kerja Analisis Keynes dianggap krg lengkap krn tdk membicarakan masalah ekonomi jangka panjang, sementara Teori Harrod-Domar menganali sis syarat2 yg diperlukan agar perekonomian bisa tumbuh dan ber kembang dlm jangka panjang Dgn kata lain, Teori H-D berusaha menunjukkan syarat yg dibutuh kan agar perekonomian bisa tumbuh dan berkembang dgn mantap (steady growth)

  40. Asumsi Teori Harrod-Domar : Perekonomian dlm keadaan pengerjaan penuh (full em ployment) dan brg2 modal yg ada dlm masyarakat digunakan secara penuh Terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumahtangga dan sektor perusahaan, berarti pemerintah dan perdagang an LN tdk ada Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsio nal dgn besarnya pendapatan nasional, ini berarti bhw fungsi tabungan dimulai dari titik nol Kecendrungan utk menabung (marginal propensity to save = MPS) besarnya tetap, demikian juga ratio antara modal-output (capital-output ratio=COR) dan pertamba han modal-output (Incremental Capital-Output Ratio = ICOR. MPS, COR, ICOR = besarnya tetap

  41. Dlm Teori H-D, fungsi produksinya berbentuk L krn sejumlah Modal hanya dpt menciptakan suatu tkt output tertentu dpl Modal dan TK tdk substitutif Utk menghasilkan output sebesar Q1 diperlukan Modal K1 dan TK L1, dan apabila kombinasi itu berubah maka tkt output berubah; utk output sebesar Q2 misalnya hanya dpt diciptakan jika stok Modal se besar K2, etc Menurut H-D setiap perekonomian dpt menyisihkan suatu proporsi tertentu dari pendpt an nasional nya jika hanya utk mengganti brg- brg modal (gedung2, peralatan, material) yg rusak. Namun demikian utk menumbuhkan perekonomian tsb diperlukan investasi2 baru sbg tambahan stok modal. Jika dianggap bhw ada hubungan ekonomis secara langsung antara besarnya stok modal (K) dan output total (Y) maka jika Rp 3 Modal diperlukan utk menghasilkan (kenaikan) output total sebesar Rp 1, setiap tambahan bersih thd stok modal (investasi baru) akan meng akibatkan kenaikan output total sesuai dgn rasio modal-output tsb

  42. Hubungan tsb dikenal dgn istilah rasio modal-output (COR), yaitu 3 berbanding 1. Jika kita menetapkan COR = k, rasio kecendrungan menabung (MPS) = s yg merupakan proporsi tetap output total, dan investasi ditentukan oleh tkt tabungan, maka kita bisa menyusun suatu model pertumnuhan ekonomi yg sederhana sbb : Tabungan (S) merupakan suatu proporsi (s) dari output total (Y), oleh krn nya kita mempunyai persamaan yg sederhana : S = s.Y ……………………………………………………….. ( I ) 2. Investasi (I) didefinisikan sbg perubahan stok modal dan dilambang kan dgn ΔK, maka : I = ΔK ……………………………………………………….. ( II ) tetapi krn stok modal (K) mempunyai hubungan lsg dgn output total (Y) spt ditunjukkan oleh COR atau k, maka :

  43. K = k atau • atau K = k.Y ………………………………………………….….. ( IIa ) 3. Akhirnya krn tabungan total (S) hrs sama dgn investasi total (I) maka S = I …………………………………………………………... ( III ) tetapi dari persamaan ( I ) kita tau bhw S = s.Y dan dari persamaan ( II ) kita tau bhw I = K = k.Y, oleh krn itu kita bisa menuliskan identitas dari tabungan yg sama dgn investasi pd persamaan IIa itu sbg : S = s. Y = k. Δ Y = ∆ K = I atau s.Y = k. ΔY dan akhirnya kita mendptkan : ……………………………………………… ( IV )

  44. Δ Y/Y pd persamaan (IV) menunjukkan tkt pertumbuhan output (persentase perubahan output) Persamaan (IV) merupakan persamaan H-D yg disederhanakan, me nunjukkan bhw tingkat pertumbuhan output (Δ Y/Y ) ditentukan se cara bersama oleh rasio tabungan (s) dan rasio modal-output (COR=k) Secara lbh spesifik persamaan tsb menunjukkan bhw tkt pertumbuh an output secara positif berhubungan dgn rasio tabungan, makin tinggi tabungan dan diinvestasikan, makin tinggi pula output Sedangkan hubungan antara COR dgn tkt pertumbuhan output ada lah negatif , makin besar COR makin rendah tingkat pertumbuhan output Logika ekonomi dari persamaan (IV) sangat sederhana : jika ingin tumbuh, perekonomian hrs menabung dan menginvestasikan suatu proporsi tertentu dari output totalnya Semakin banyak tabungan dan kemudian diinvestasikan, maka sema kin cepat perekonomian itu akan tumbuh

  45. Tetapitktpertumbuhanekonomiygnyatasebenarnyatergantungpd pro duktivitasdariinvestasi. • Produktivitasinvestasiyaitubrpbanyaktambahaninvestasi, bisadihitungdgnkebalikandarirasio modal-output (COR atau k) krnkebalikanini (1/k) menggambarkanrasio output-modal ataurasio output-investasi. • Selanjutnyadgnmengalikantktinvestasibaruyaitu: s=I/Y dgnproduktivitasnyayaitu (1/k) akanmenghasilkantktkenaikan output total krn : s = S/Y dan 1/k bisadituliskandgn maka, s.1/k = I/Y. ∆Y/I = ΔY/Y • Sbgcontohperhitungandaritktpertumbuhanekonomimenurut H-D iniadalahsptberikut :

  46. Misalkan rasio modal-output (COR atau k) dari suatu negara adalah 3 dan rasio tabungan adalah 6 persen dari output total. Dgn meng gunakan persamaan (IV) kita akan mendptkan bhw pertumbuhan ekonomi per tahun negara tsb adalah 2 persen. ∆Y/Y = s/k = 6/3 = 2 persen Skr jika tingkat tabungan sebesar 15 persen maka pertumbuhan eko nomi negara tersebut naik dari 2 persen menjadi 5 persen per thn ∆Y/Y = s/k = 15/3 = 5 persen Demikian gambaran secara ringkas Teori Keynesian yg dlm hal ini di wakili oleh Teori Harrod-Domar

More Related