1 / 20

SOCIO LEGAL RESEARCH

SOCIO LEGAL RESEARCH. Heru Susetyo , SH. LL.M. M.Si . Metode Penelitian Hukum April 2012. Penelitian Hukum. ( Soetandyo Wignyosoebroto ) Metode dalam kajian2 hukum yang dikonsepkan sebagai asas keadilan dalam sistem moral. Metode doktrinal dalam kajian2 hukum positif

oceana
Download Presentation

SOCIO LEGAL RESEARCH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SOCIO LEGAL RESEARCH HeruSusetyo, SH. LL.M. M.Si. MetodePenelitianHukum April 2012

  2. PenelitianHukum (SoetandyoWignyosoebroto) • Metodedalam kajian2 hukum yang dikonsepkansebagaiasaskeadilandalamsistem moral. • Metodedoktrinaldalam kajian2 hukumpositif • Kajianhukumdenganmetodedoktrinaldalamsistemhukum Anglo Saxon (the Common Law System) • Metodedalampenelitianhukummenurutkonsepsosiologis – Socio legal method

  3. WacanaPenelitianHukum (SoetandyoWignyosoebroto) • Studitentanghukumsebagaisuatu model institusi • Kaidahsosial, kaidahhukumdankaidahhukumnegara. • Sosialisasihukumsebagaiproseskontrolsosial • Ancamandanpenerapansanksisebagaiproseskontrolsosial • Lembagapembuat, penegakdanpenerapanhukumdantempatsertaperanannyadalamsistempolitik • Profesihukumdanpendidikanhukum

  4. 2. Studitentanghukumsebagaiproseskonflik yang dinamis • Ketaatandankeefektifanhukum • Stratifikasidankeefektifansanksihukum • Proseslegislasi : antararegulasidanderegulasi • Prosesperadilandanperilakuyudisialdalamkerangkaupayapenyelesaiankonflik • Hukumdanrevolusi • HAM dankonstitusionalismedalamkehidupanhukumdanpolitik

  5. Peter M. Marzuki (2008) • Socio Legal Research bukanPenelitianHukum • Penelitian yang bersifat socio legal hanyamenempatkanhukumsebagaigejalasosial. • Hukumdipandangdariluarsaja • Selalumengaitkandenganmasalahsosial • Penelitian yang menitikberatkanperilakuindividuataumasyarakatdalamkaitannyadenganhukum. • Hukumditerapkansebagaivariabelterikatdan faktor2 non hukum yang mempengaruhihukumdipandangsebagaivariabelbebas. • Menggunakanmetodepenelitiansosial

  6. Peter M. Marzuki (2008) • Berbedadenganpenelitian yang bersifatsosio legal yang memandanghukumdariluarsebagaigejalasosialsemata-matadanmengaitkannyadengan masalah2 sosial, didalampenelitianhukum yang ditelitiadalahkondisihukumsecaraintrinsik, yaituhukumsebagaisistemnilaidanhukumsebagainormasosial. • Hasil yang hendakdicapaiolehpenelitianhukumbukanmencarijawabanatasefektifitassuatuhukum, pengaruhfaktor-faktor non hukumterhadapperaturanhukum.

  7. Peter M. Marzuki (2008) • Olehkarenaitudalampenelitianhukumtidakdikenalistilahhipotesis, variable bebasdanterikat, data, sample atauanalisiskualitatifdankuantitatif. • Penelitianhukumdilakukanuntukmemecahkanisuhukum yang diajukan, Hasil yang hendakdicapaiadalahmemberikanpreskripsimengenaiapa yang seyogyanya.

  8. (Simarmata, 2007) • Eugene Ehrlich tidakmelihathukumsebagaisuatuaturan yang beradadiluaranggota-anggotamasyarakat, melainkandiwujudkandandiungkapkandalamkelakuanmerekasendiri. • Hukumlahirdarirahimkesadaranmasyarakatakankebutuhannya (opinio necessitates).

  9. (Simarmata, 2007) • Pandanganyang mencobamemisahkanhukumdengananasir-anasir non hukumdikembangkanoleh Hans Kelsen (1881-1973). MenurutKelsen, hukumharusdibuatmurnidaripengaruh-pengaruh non hukum. KelsenmenyebutpendapatnyainidenganTeoriHukumMurni(reinerechtlehre). SebelumKelsen, tokohaliranpositivismehukum, adalah John Austin (1790-1859) danJeremy Bentham. KeduanyaberkebangsaanInggris. • Austin mengemukakansebuahpernyataan yang sampaisekarangdianggapsebagaiklaimutamapara legal positivist. Pernyataanituberbunyi: “the existence of law is one thing, its merit or demerit is another”.

  10. (Simarmata, 2007) • Menurut Austin, hukumharusdidefinisikantanpamengaitkannyadengan moral. Austin mengartikanbahwathe notion of law as a command of the sovereign. Itusebabnya Austin mengatakanhukumdikatakanpositifkarenadipositifkanataudiberikanposisitertentuolehpihak-pihak yang memilikiotoritas. • Semua yang tidakmerupakanperintahdaripemegangkedaulatanbukanlahhukum. Pendapatinikemudianmempengaruhipemikiranmengenaisumberhukum. Hukumdikatakanhukum, hanyaapabilaberasalataudibuatolehnegara. Ajaraniniselanjutnyaberkembangmenjadilegisme yang menganggaphukumhanyalahundang-undang..

  11. (Simarmata, 2007) • Selain Bentham dan Austin, seorang legal positivist lain berkebangsaanInggrisadalah L.A. Hart. • Menurut Hart, ada 5 pandanganpositivismehukum. Empatdiantaranyaadalah: • hukumadalahperintahdaripemilikkedaulatan; • tidakterdapatkoneksiantarahukumdengan moral; dan • analisisataustudimengenaimaknakonsephukumuntukmembedakannyadenganstudisejarahdansosiologi, mengenai moral dancita-citasosial, dan • bahwasistemhukumadalahsistemlogika yang tertutup.

  12. (Simarmata, 2007) • untukmempertanyakanformulasipemikiran yang dikembangkanolehmashabpositivismehukum (legal positivism). Bersamadengan Roscoe Pound, pemikirhukumjebolanUniversitas Harvard, Ehrlich menghidupkankembalipemikiranhukum yang pernahdikemukakanoleh 3 peletakdasarilmusosiologihukum, yakni Emile Durkheim, Max Weber dan Karl Marx. • Merekamenyangsikankhotbah-khotbaheksponenpositivimehukum yang mengatakanbahwahukumadalahperangkatnorma yang padu, logisdanotonomdaripengaruh-pengaruhpolitik, ekonomidanbudaySebaliknya, menurutmerekahukumberadadalampengaruhtidakhentidarifaktor-faktor non hukum. Itusebabnya, bagimereka, hukum yang baikadalah yang sesuaidenganhukum yang hidupdalammasyarakat.

  13. (Simarmata, 2007) • Dalamperkembanganya, kajiantentanghukumdanmasyarakat (law and society), mengubahlabelnyamenjadikajiansosialtentanghukumatau socio-legal studies. Mengenaihalini, Tamanaha (1997) mengemukakanhasilpengamatannyadenganmengatakanbahwa label ataujulukansocio-legal studies jugaditujukankepadalaw and society studies. Namun, belakanganistilah yang lebihdisukaiadalahsocio-legal studies. Dengandemikian, istilahsocio-legal studies sinonimdenganistilahlaw and society studies.

  14. (Simarmata, 2007) • Baikkajian-kajiansosialmengenaihukummaupunpemikirankritismengenaihukumsama-samaberasumsibahwahukumtidakterletakdidalamruanghampa. Hukumtidakdapateksis, danolehkarenaitutidakdapatdipelajari, dalamruang yang vakum.

  15. (Simarmata, 2007) • Socio-legal studies melihathukumsebagaisalahsatufaktordalamsistemsosial yang dapatmenentukandanditentukan. • Adasejumlahistilah yang digunakanuntukmenggambarkanhalini, seperti: apply social science to law, social scientific approaches to law, disciplines that apply social scientific perspective to study of law. Sedangkan critical legal thought, mencobamenjelaskanhukumdenganmeminjambantuandariilmu-ilmusosial.

  16. (Simarmata, 2007) • Terdapatperbedaanmengenaidaftarilmu-ilmusosial yang dimasukkankedalamcakupan socio-legal studies. Sekalipundemikian, ada 5 disiplinilmu yang selalumasukkedalamdaftartersebut, yaknisosiologihukum, antropologihukum, sejarahhukum, politikhukum (hubunganpolitikdenganhukum) danpsikologihukum. • Terusberkembangnyaminatuntukmengkajihukummenyebabkanlahirnyadisiplin-disiplinbaru yang masukkedalamcakupan socio-legal studies sepertiadministrasipublik.

More Related