1 / 34

PENGARUH PENAMBAHAN TEH HIJAU PADA SENSITIVITAS INSULIN DI DALAM TIKUS SPRAGUE-DAWLEY

PENGARUH PENAMBAHAN TEH HIJAU PADA SENSITIVITAS INSULIN DI DALAM TIKUS SPRAGUE-DAWLEY. EFFECT OF GREEN TEA SUPPLEMENTATION ON INSULIN SENSITIVITY IN SPRAGUE-DAWLEY RATS Journal of Agricultural and Food Chemistry, 2004, 52 , 643-648 Fiona Megarani (10501048). Teh.

nickan
Download Presentation

PENGARUH PENAMBAHAN TEH HIJAU PADA SENSITIVITAS INSULIN DI DALAM TIKUS SPRAGUE-DAWLEY

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGARUH PENAMBAHAN TEH HIJAUPADA SENSITIVITAS INSULIN DI DALAM TIKUS SPRAGUE-DAWLEY EFFECT OF GREEN TEA SUPPLEMENTATION ON INSULIN SENSITIVITY IN SPRAGUE-DAWLEY RATS Journal of Agricultural and Food Chemistry, 2004, 52, 643-648 Fiona Megarani (10501048)

  2. Teh • Keluarga Camelia dengan nama latin Camelia Sinensis • Tumbuh di daerah beriklim tropis dengan ketinggian 200 - 2.000 m dpl dengan suhu antara 14 - 25C • Telah lama dikenal sebagai bahan obat-obatan tradisional

  3. Jenis-JenisTeh Berdasarkan proses fermentasinya, terdapat empat jenis teh, yaitu: • Teh hijau (green tea) • Teh oolang (oolang tea) • Teh hitam (black tea) • Teh pu-erh (pu-erh tea)

  4. Kandungan Teh Hijau dan Manfaatnya

  5. Polifenol • Kandungan polifenol di dalam teh kering dapat mencapai 30% (kandungan terbesar di dalam teh). • Senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan alami. • Dapat mencegar tumor, kanker, dan penyakit kardiovaskular.

  6. Senyawa Turunan PolifenolDi Dalam Teh Hijau • Senyawa ini memiliki aktivitas seperti insulin • Bermanfaat dalam pengobatan penyakit diabetes mellitus

  7. Membawa 10%-50% dari kandungan catechinpada daun teh • Memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi

  8. Insulin • Berfungsi mengubah glukosa menjadi glikogen.

  9. Tujuan Penelitian • Menguji pengaruh teh hijau pada keberadaan glukosa dan sensitivitas insulin di dalam tikus Sprague-Dawley. • Menentukan komponen aktif dalam teh hijau

  10. Cara Kerja (In Vivo) • Tikus SD dibagi menjadi dua kelompok: • Kelompok kontrol (K) diberi makan makanan standar dan air minum aquades deionisasi • Kelompok teh hijau ( H) diberi makan makanan yang sama, tetapi diberi air minum yang mengandung teh hijau. • Pada minggu ke-4, 6, dan 12 dilakukan OGTT • Pada minggu ke-12, tikus dimatikan, lalu adipositnya diisolasi • Ditentukan kandungan glukosa dan insulin dari adiposit tikus

  11. Cara Kerja (In Vitro) • Polifenol teh hijau dicampur dengan lemak adiposit tikus pada 37C selama 30 menit. • Ditentukan kandungan glukosa yang terdapat di dalam adiposit dengan alat glucose analyzer.

  12. Pengamatan Selama 12 minggu

  13. Kadar Glukosa dan Insulin Setelah Diberi Glukosa Tambahan (4 Minggu)

  14. Kadar Glukosa dan Insulin Setelah Diberi Glukosa Tambahan (12 Minggu)

  15. Kadar glukosa puasa, insulin, asam lemak bebas, dan trigliserida setelah 12 minggu

  16. Penangkapan Glukosa Pada Adiposit Setelah 12 Minggu Penelitian

  17. Pengikatan Insulin Oleh Adiposit Tikus Setelah 12 Minggu Penelitian

  18. Kinetika Pengikatan Insulin Oleh Adiposit Setelah 12 Minggu Penelitian Kd : afinitas B : sisi pengikatan

  19. Pengaruh Polifenol Teh Hijau Pada Penangkapan Glukosa Oleh Adiposit Tikus

  20. Kesimpulan • Teh hijau dapat meningkatkan sensitivitas insulin di dalam tikus Sprague-Dawley. • Dari penelitian secara in vitro, diketahui bahwa polifenol merupakan komponen aktif yang terkandung di dalam teh hijau.

  21. Saran Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan pengaruh polifenol pada binatang

  22. TERIMA KASIH

  23. Teh Hijau (Green Tea) • Jenis teh yang dalam pengolahannya tidak melalui proses fermentasi. • Ciri khasnya adalah warnanya yang hijau terang dan tampak segar.

  24. Teh Oolang (Oolang Tea) • Teh jenis ini dikenal sebagai teh semi- fermentasi • Memiliki rasa dan kualitas warna antara gabungan teh hitam dan teh hijau.

  25. Teh Hitam (Black Tea) • Jenis teh yang dalam pengolahannya, melalui proses fermentasi secara penuh. • Merupakan jenis teh yang banyak ditemukan di pasaran.

  26. Teh Pu-erh (Pu-erh Tea) • Jenis teh yang mengalami proses fermentasi berlanjut. • Teh jenis ini dapat disimpan dalam waktu yang lama.

  27. Penyiapan Teh Hijau Teh hijau TTES no. 12 - digiling - disaring Serbuk teh hijau

  28. 10 g serbuk teh hijau • direndam 5 menit dalam 500 mL air pada 100C • disaring Residu Filtrat • dikeringkan dalam freeze-dried • dimasukkan dalam desikator 0,5 g serbuk kering • - dilarutkan dalam 100 mL aquades deionisasi

  29. Serbuk teh hijau - dilarutkan dalam aquades deionisasi - disaring Fitrat Residu - diekstraksi dengan kloroform Lapisan organik Lapisan air - diekstraksi dengan etil asetat Lapisan etil asetat Residu • dievaporasi • dikeringkan dengan freeze dried Serbuk polifenol • - 0,75 g serbuk dilarutkan dalam aquades deionisasi

  30. - diukur kadar glukosa dan insulin OGTT Tikus SD setelah puasa semalam • diambil 0,5 mL darah • ditambah glukosa (2 g/mL) sampai kadarnya 2 g/kg BW • 0,5 mL sampel darah diambil pada menit 30, 60, 90, dan 120 • dimasukkan dalam tabung eppendorf • disentrifugasi pada 3500g pada 4C selama 30 mnt Plasma darah

  31. Lemak perut tikus • dicencang • inkubasi 1 jam pada 37C dalam buffer • difiltrasi • disentrifugasi pada 100 rpm selama 1 mnt Supernatan Endapan • dicuci • diresuspensi • ditambah 2% osmium tetraoksida Suspensi adiposit Isolasi Adiposit

  32. 50 L [125I]-insulin + 50 μL insulin tidak berlabel - ditambahkan ke dalam suspensi adiposit - inkubasi 30 mnt dan diaduk 300 L sel tersuspensi - ditambahkan ke dalam 200 L minyak silikon - sentrifugasi pada 1000g selama 1,5 mnt Lapisan sel Residu - insulin ditentukan Penentuan Pengikatan Insulin

  33. 400 L sel lemak tersuspensi + insulin - inkubasi 30 mnt pada 37C - ditambah 50 L [3H]2-deoksiglukosa (DG) - inkubasi 3mnt - ditambah 200 L 2-DG tidak berlabel 300 L sel tersuspensi - ditambahkan ke dalam 200 L minyak silikon - sentrifugasi pada 1000g selama 1,5 mnt - ditentukan kadar glukosa Penetuan Penangkapan Glukosa

  34. 400 L suspensi adiposit + 50 L 0,075% polifenol teh hijau • dicampur selama 30 mnt • - ditentukan kadar glukosa dengan cara seperti penentuan kadar glukosa sebelumnya Penentuan Pengaruh PolifenolSecara In Vitro

More Related