1 / 42

PRESERVASI & KONSERVASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP

PRESERVASI & KONSERVASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP. Oleh: Tamara A. Salim-Susetyo,S.S., M.A. ( berdasarkan buku Ross Harvey, 1993). BAB II. Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka. Kondisi Rusak.

nia
Download Presentation

PRESERVASI & KONSERVASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PRESERVASI & KONSERVASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP Oleh: Tamara A. Salim-Susetyo,S.S., M.A. (berdasarkan buku Ross Harvey, 1993)

  2. BAB II Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka

  3. Kondisi Rusak • Kondisi rusak didefinisikan sebagai menurunnya kualitas yang dimiliki oleh suatu bahan pustaka sehingga tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal, yangdapat disebabkan oleh faktor eksternal dan internal.

  4. KERTAS

  5. Kerusakan Kertas dapat disebabkan oleh beberapa hal: • Sifat keasaman dari beberapa jenis kertas dan sifat dari lapisan penghasil gambar halida perak dari suatu foto yang sensitif dengan cahaya. • Kekuatan panas, kelembaban, cahaya, senyawa (substansi) biologi (jasad renik/ mikroorganisme seperti jamur, serangga dan binatang pengerat), • Manusia dan polutan atmosfir • Bencana

  6. Proses Pembuatan Kertas • Proses Mekanik • Proses Kimiawi

  7. Material yang ditambahkan pada bubur kertas: • Pemutih • Pengisi (tanah liat atau kapur) • Tepung Kanji

  8. Sejarah pembuatan kertas • Penggunaan palu tangan. • Penggunaan mesin mekanik pemukul kertas (Eropa awal abad 12). • Hollander beater adalah mesin pertama yang digunakan oleh Belanda, seperti nama yang diberikan pada tahun 1680an. Mesin tersebut menggunakan mata pisau metal untuk menghaluskan serat.

  9. Tahun 1790 di Inggris penggunaan khlorin digunakan untuk memutihkan warna pada kertas koran. • Kertas dibuat secara manual sampai tahun 1806, ketika mesin Fourdrinier mendapatkan hak paten. • Pada abad pertengahan abad ke-18 persediaan kertas koran tidak mencukupi kebutuhan yang terus meningkat.

  10. TINTA

  11. Definisi Tinta • Tinta adalah salah satu bahan utama dalam pembuatan bahan pustaka baik dalam bentuk tercetak maupun tertulis.

  12. Sejarah Mengenai Tinta

  13. Tinta yang digunakan pada manuskrip terbuat dari karbon, biasanya jelaga, dicampur dengan gum arabic. Tinta ini menghasilkan gambar yang sangat stabil. • Tinta cetak modern pada umumnya mempunyai zat tambahan, untuk mengeringkan dengan cepat serta mengurangi kemungkinan memudar, yang membuatnya kurang stabil.

  14. Tinta Gentur Di Indonesia dikenal dengan istilah tinta gentur, yaitu sejenis tinta tulisan yang terbuat dari jelaga yang dicampur dengan santan arang ketan. Tinta ini digunakan untuk menulis pada kertas daluang. Kertas daluang ini sekarang masih dilestarikan di daerah garut, sedangkan koleksi naskah daluang masih dapat dijumpai di Perpustakaan Nasional RI.

  15. Naskah yang Ditulis Pada Kulit Binatang dan Perkamen

  16. Terbuat dari kulit sapi, domba atau kambing • Bersifat kuat dan tahan lama dibandingkan dengan kulit dan kertas. • kulit sangat peka akan perubahan pada kelembaban, dan kerusakan

  17. KAIN

  18. Sejarah Penggunaan Kain sebagai Sampul Buku • Pertama kali digunakan pada abad 19 dan 20. • Kain buku dibuat di Inggris dari akhir tahun 1820an dan dengan cepat menggantikan kulit sebagai material penyampul utama. • Kain buku biasanya merupakan kain tenunan kapas yang diisi dengan sebuah pengisi untuk menjadi kaku/keras.

  19. LEM

  20. Digunakan dalam penjilidan buku • Kebanyakan lem rusak dimakan waktu dan hilang kelengketannya. • Lem juga secara permanen dapat menempal pada material yang direkatkan.

  21. Jenis-jenis Lem • Lem yang terbuat dari kulit tulang binatang • Lem PVA (polyvinyl asetat) • Sellotape atau Tape scotch

  22. Material Fotografi

  23. Cakupan Material Fotografis Perpustakaan • film gambar hidup • bentuk mikro • cetakan fotografis seperti salt paper, albumen, kolodion dan cetakan gelatin.

  24. Jenis Cetakan Fotografis • Cetakan kertas bergaram • Cetakan putih telur • Cetakan kolodium • Cetakan gelatin

  25. Penyebab Kerusakan pada Foto • Proses material foto yang tidak memadai • Proses pencucian yang tidak benar • Polutan atmosfir pada material foto seperti hidrogen sulfida, amoniak, sulfur oksida, dan ozon • Temperatur, kelembaban , dan keasaman yang tinggi • Penyimpanan di dalam atau dengan material yang mengandung asam.

  26. Optical Discs

  27. Jenis Optical Disc • Videodisc • Compact disc • Disket

  28. Daya Tahan Optical Disc • Kelangsungan optical disc belum dapat ditentukan. • Pada tahun 1989 kelangsungan arsip dari disk optik diperkirakan oleh pembuatnya setidak-tidak selama 10 tahun, walaupun beberapa diantaranya disiapkan untuk menjamin disc mereka lebih lama dari ini.

  29. Sound Discs

  30. PenyebabKerusakan pada Rekaman Suara • Tekanan fisik • Temperatur yang terlalu rendah dan terlalu tinggi. • Jamur • Debu

  31. Magnetic Media

  32. Jenis Magnetic Media • Disket • Reel-to-reel tape • Kaset

  33. Sejarah Penggunaan Magnetic Media • Mulai banyak digunakan pada akhir 1940an dalam bentuk reel-to reel tape dalam berbagai ukuran, format dan kecepatan. • Kaset mulai diperkenalkan pada tahun 1960an.

  34. Penyebab Kerusakan pada Magnetic Media • Fluktuasi pada temperatur dan kelembaban relatif • Debu • Goresan • Pengaruh magnet

  35. Daya Tahan Perangkat Keras Pita Magnetik • Dapat bertahan sampai 20 tahun jika disimpan dan dirawat dengan benar • Solusi yang baik untuk mencegah kerusakan data yang terdapat pada media ini adalah dengan memindahkan data dari pita magnetik ke media penyimpanan lain daripada berusaha untuk memelihara bahan pustaka yang terbuat dari pita magnetik.

  36. Penyebab Eksternal Kerusakan Bahan Pustaka

  37. Temperatur & Kelembaban Relatif • Kelembaban relatif digambarkan dalam kaitannya dengan temperatur, sejumlah uap air dalam suatu volume udara yang dinyatakan sebagai prosentase dari jumlah maksimum dimana udara dapat menjaga di temperatur yang sama. • Semakin hangat udara, maka semakin banyak uap yang dapat dihasilkan; oleh karena itu, jika temperatur meningkat tetapi tidak ada uap tambahan yang ditambahkan kepadanya, maka kelembaban relatif akan menurun.

  38. Penyebab Kerusakan pada Koleksi Perpustakaan • Kandungan uap dan temperatur yang terlalu tinggi • Jika temperatur dan kelembaban relatif terlalu tinggi • Panas (dan, dingin) • Kandungan uap air

  39. Perubahan temperatur yang cepat • Cahaya yang terlalu tinggi (termasuk sinar ultraviolet) • Polutan atmosferik • Debu dan kotoran • Substansi biologis (bakteri, jamur, lumut, serangga dan binatang pengerat)

  40. Pencegahan kerusakan bahan pustaka terhadap temperatur dan kelembaban: • Kelembaban harus dijaga serendah mungkin • Sangat penting untuk memperlambat tingkat perubahan temperatur dan kelembaban relatif.

  41. Batas Temperatur & Kelembaban Relatif • Kelembaban relatif dibawah 30% diperkirakan akan berbahaya karena mengeringkan material sehingga menjadi rapuh, sedangkan jika kelembaban relatif diatas 75 % tidak dapat diterima karena kemungkinan pertumbuhan jamur meningkat dengan pesat. Tingkat kelembaban relatif yang sesuai harus dijaga pada sekitar 47 % ± 2 %, • Tingkat temperatur harus dijaga pada sekitar 20 derajat Celcius ± 2 derajat celcius.

  42. Hubungan Manusia dengan Kerusakan Bahan Pustaka • pertumbuhan populasi dan penggunaan material perpustakaan yang meningkat • sikap terhadap buku dan koleksi bahan pustaka perpustakaan • teknologi baru • penyalahgunaan dan penanganan yang salah.

More Related