1 / 16

Diskusi (Pertemuan ke-10 )

Diskusi (Pertemuan ke-10 ). Berbicara dalam kegiatan diskusi Konsep diskusi Persiapan diskusi Pelaksanaan diskusi. Diskusi. Diskusi berasal dr bhs Latin : discuture : membeberkan masalah.

nhi
Download Presentation

Diskusi (Pertemuan ke-10 )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Diskusi (Pertemuan ke-10) • Berbicara dalam kegiatan diskusi • Konsep diskusi • Persiapan diskusi • Pelaksanaan diskusi

  2. Diskusi Diskusi berasal dr bhs Latin : discuture : membeberkan masalah. Diskusi: memberikan jawaban atas pertanyaan atau pembicaraan serius tentang suatu masalah objektif. Dlm arti sempit, tukar-menukar pikiran yang terjadi di dalam kelompok kecil atau kel. besar. Diskusi yg dibahas: sekelompok orang bertemu dg seorang pemimpin terlatih (narasumber) untuk mendiskusikan topik yg merupakan minat bersama, shg setiap anggota mengemukakan pendapatnya, baik tertulis maupun lisan tentang suatu topik, kemudian dibahas bersama dg anggota lain, shg diperoleh pendapat bersama.

  3. Manfaat & Bentuk2 Diskusi Manfaat : • Pelaksanaan sikap demokrasi. • Pengujian sikap toleransi. • Pengembangan kebebasan pribadi. • Pengembangan latihan berpikir. • Penambahan pengetahuan dan pengalaman. • Kesempatan pengejawantahan sikap inteligen dan kreatif. Bentuk2 Diskusi : • Terbatas : konferensi, komisi, wawancara, brainstorming. • Terbuka/ umum : debat, forum, seminar, panel, simposium, ceramah, kelompok, mimbar (wawancara tv dan radio)

  4. Tujuan Diskusi Dikelompokkan dalam tiga hal : 1) Tujuan dan kebutuhan logis Diskusi menjadi tempat konsultasi utk menambah pengetahuan, informasi, meluaskan pengalaman dan membuka pandangan, menjadi tempat koordinasi. 2) Tujuan dan kebutuhan manusiawi Menjadi tempat untuk mendapatkan pengakuan/ penghargaan, menampilkan kelompok/ individu, menyatakan partisipasi, memberikan & mendapat informasi, serta menunjukkan interaksi. 3) Tujuan dan kebutuhan diskusi itu sendiri Menjadi tempat tukar-menukar informasi, mempertajam pengertian & pendapat, tempat konsultasi & penggugahan pendapat, menyiasati & menganalisa masalah, menyelesaikan masalah, memberi motivasi & keyakinan/ persesuaian.

  5. Tugas Pemimpin Diskusi • Memilih & menentukan topik yg menarik bagi yg banyak • Mendorong angt kel. utk mempelajari sec mendalam topik yg dipilih sebelumpertemuan diselenggarakan. • Menyiapkan ruangan; kursi ditempatkan sekeliling meja, shg para agt saling berhadapan. • Menyiapkan jawaban dr berbagai pertanyaan dr para peserta. • Mengenalkan/ menjelaskan masalah/ topik yg akan dibahas serta prosedur yg ditempuh dlm pertemuan itu. • Menyarankan mengajukan tujuan diskusi. • Menyodorkan outline tentatif utk diskusi kel. • Menyilakan kel atau peserta bereaksi kepd outline itu • Menyilakan agt kel mengajukan pendapat ttg yg didiskusikan • Menjaga agar diskusi itu lancar dan tetap sesuai dengan outline, kecuali kehendak mayoritas peserta. • Mengusahakan agar partisipasi/ keterlibatan agt diskusi merata & seimbang. • Menahan diri untuk tdk pidato. • Menyampaikan rangkuman bila diperlukan • Mengusulkan studi lanjut.

  6. Tugas Peserta Diskusi • Membantu menentukan topik utk disajikan. • Mempelajari bahan yg tepat sebelum diskusi dilaksanakan. • Membantu merumuskan tujuan dan prosedur diskusi. • Memikirkan dalam2 ttg topik yg akan didiskusikan. • Mendengarkan dg baik pendapat peserta lain. • Menghubungkan pengertian dg pengalaman sebelumnya. • Mengembangkan pendapat atas pendapat org lain. • Menerima & menolong agt lain sebg individu berharga. • Menolong agt lain utk memahami apa yg sedag dibicarakan. • Memelihara keikutsertaan yg merata/ seimbang bagi setiap agt. • Menyumbangkan informasi atau pendapat yg selaras & relevan dg topik. • Mengidentifikasi gagasan baru & mengintegrasikannya ke dalam pikiran. • Merangkum hal2 penting • Menentukan informasi dimanfaatkan utk studi lanjutan.

  7. Hal2 yg Dihindari Dlm Diskusi • Hindari bertukar dg hanya didasarkan pd apa yg akan dibagi oleh pihak satunya. • Hindari mengulang kata2 yg sama • Gunakan teknik bertanya yg baik untuk mendaptkan informasi yg bermanfaat. • Gunakan pertanyaan yg dpt memberi kesan & saran . • Hindari kejenuhan dlm ruangan  moderator humoris

  8. Mengembangkan Makalah/ Masalah • Mengajukan dalam bentuk pernyataan • Mengajukan dalam bentukpertanyaan • Mengajukan berdasarkan makalah pihak yg lain • Mengajukan berdasarkan makalah asli yg disetujui.

  9. Bentuk (Tipe) Diskusi • Terdiri dari: diskusi panel, simposium, forum, seminar, komite, konferensi, lokakarya, brainstorming. 1). Diskusi Panel  melibatkan beberapa panelis yg mempunyai keahlian dlm bidang masing2 & bersepakat mengutarakan pendapat & pandangannya mengenai suatu masalah untuk kepentingan pendengar. Panel dipimpin moderator & interaksinya bersifat spontan. Panelis dpt saling memotong pembicaraan & kel bebas mengadakan penyimpangan dr topik dan pola yg telah ditetapkan.

  10. Bentuk (Tipe) Diskusi 2. Simposium Terdiri dari serangkaian presentasi yg disampaikan sec arasingkat tetapi formal berkaitan dengan sustu tema/ topik. Setelah presentasi, anggota diperkenankan menjawab pertanyaan yang diajukan peserta. 3. Forum Menyediakan suatu jangka waktu bagi keikutsertaan hadirin. Hadirin diperkenankan menyampaikan pandangan mereka, saling mengajukan pertanyaan spt halnya dlm panel atau terlibat diskusi umum. Sering merup bagian dr suatu diskusi panel/ simposium dan biasanya dipimpin oleh seorang moderator.

  11. Bentuk (Tipe) Diskusi 4). Seminar: terdiri dari seorg atau sekel ahli yg bertugas menjawab pertanyaan2 hadirin/ pers. Ahli tsb tdk diberitahu pertanyaan sebelumnya, tetapi biasanya mereka menguasai topik yg dibicarakan. 5). Komite: biasanya untuk kel diskusi yg telah diberi tugas/ tanggung jawab khusus oleh suatu organisasi yg lbh besar/ pejabat yg berwenang. 6). Konferensi: wakil2 dr berbagai organisasi berkumpul utk membicarakan masalah2 tertentu (pertemuan dua individu yg membahas beberapa masala penting).

  12. Bentuk (Tipe) Diskusi 7) Diskusi kasus: untuk tujuan pengajaran yaitu diskusi ttg suatu kasus yg disampaikan sec tertulis/ lisan. Kasus yg dibahas: keadaan nyata/ hipotesis yg berhubungan dg materi kel yg akan dipelajari. 8) Kelompok pembahas: hadirin dipecah2 dlm kel2 tatap muka yg kecil (buzz group), diminta membahas suatu topik & menunjuk seorg juru bicara utk menyampaikan kesimpulan2 yg dicapai. 9) Dialog: apabila dua orang diminta utk mendiskusikan suatu topik di depan hadirin, interaksinya disebut dialog. 10) Meja bundar: diskusi di antara individu2 yg diundang berkumpul melingkari suatu meja yg berbentuk bundar utk membicarakan/ memecahkan masalah selama waktu tertentu, sementara yg bukan peserta duduk di luar lingkaran meja bundar dan mengamati

  13. Bentuk (Tipe) Diskusi 11) Lokakarya (workshop) Masalah yg dibahas memp. Ruang lingkup tertetu & dibahas sec. mendalam. Pesertanya adalah org2 yg ahli dlm bidang tsb. Masalah dibahas melalui prasaran & tanggapan, serta diskusi yg dalam. Biasanya lokakarya diadakan: • Ingin mengevaluasi suatu proyek yg sdh dilaksanakan. • Ingin mengadakan pembaruan sesuai dg kebutuhan & tuntutan masyarakat. • Untuk bertukar pengalaman dg tujuan lebih meningkatkan kemampuan kerja.

  14. Bentuk (Tipe) Diskusi 12) Brainstorming: aktivitas dari sekel org yg memproduksi/ menciptakan gagasan yg baru sebanyak2nya. Bentuk ini dapat dipakai untuk mendiskusikan segala masalah. Dipakai apabila: • Ingin menentukan informasi macam apa yg diperlukan & bagaimana mendapatkan informasi tsb. • Ingin menentukan kriteria yg tepat utk menguji tepat tidaknya sebuah gagasan • Ingin menentukan gagasan yg mana yg mungkin dilakukan • Ingin mengetahui bagaimana pelaksanaan keputusan setepat-tepatnya.

  15. Referensi : • Arsjad, Maidar G. dan Mukti US. 1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. IKIP Jakarta: Erlangga. (Bab 6: hal 36-51) • Mahmudah, dkk. 2008. Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN Jakarta. (Bag.1: hal 3-8) • Parera, Jos Daniel. 1982. Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta: Erlangga. (Bab X: hal 189-203) • Suparno, dkk. 2007. Berbicara. Jakarta: UT. (hal 5.3 – 5.15) • Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. (Bab III: hal 36-50)

More Related