1 / 43

MANAJEMEN PAKAN

MANAJEMEN PAKAN. SISTEM ALAT PENCERNAAN RUMINANSIA. Lambung ruminansia : Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum. Ruminansia ----- vitamin dan bbrp aa, mencerna SK >>. FASE PERUBAHAN FUNGSI :. 1. Fase Pre-ruminan. Lahir --- 4 lambung; abomasum berfungsi sempurna :

neylan
Download Presentation

MANAJEMEN PAKAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MANAJEMEN PAKAN

  2. SISTEM ALAT PENCERNAAN RUMINANSIA • Lambung ruminansia : Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum. • Ruminansia ----- vitamin dan bbrp aa, mencerna SK >>

  3. FASE PERUBAHAN FUNGSI : • 1. Fase Pre-ruminan. • Lahir --- 4 lambung; abomasum berfungsi sempurna : • abomasum 70 % --- alat pencernaan • volume 2 kali rumen dan retikulum • volume Abomasum 49 %, Omasum 13 %, Rumen dan retikulum 38 %. • Abomasum --- efektif mencerna pakan cair (air susu)

  4. Pakan cair langsung ke omasum melalui oesophagial groove , jalur "by-pass" --- lipatan alat pencernaan dari kerongkongan sampai reticulo-omasum. • Air susu --- enzym lipase, Enzym abomasum --- pepsin. • pH abomasum 2 - 2,3, pH normal setelah 3-5 jam makan • Masa peralihan pre-ruminant -- ruminant umur 5 -12 minggu. Umur 6-8 minggu fungsi rumen 80%.

  5. 2. Fase Ruminan. • Umur 10 - 12 mg : rumen-retikulum, omasum dan abomasum : 64 %, 14 % dan 22 %. • Umur 4 bl : proporsi rumen-retikulum 4 kali omasum-abomasum. • Sapi dewasa rumen 80 %, retikulum 5 %, omasum 7 - 8 % dan abomasum 7 - 8 %

  6. Hijauan diberikan umur 2 mgg, umur 1 mgg→ rumen dan retikulum, jonjot rumen berkembang. • Perubahan lambung--- jenis dan jumlah pakan berserat & inokulasi bakteri rumen, • dinding rumen --- stimulasi asam lemak terbang (VFA) : asetat, propionat dan butirat

  7. A. Rumen/handuk : Fungsi Rumen adalah : • menyimpan pakan sementara. • merendam pakan. • mencerna secara fisik dan mengaduk-aduk. • memfermentasi injesta.

  8. Rumen dibagi menjadi 4 sarkes (kantong), yaitu : • Sarkes cranioventral. • Sarkes dorsalis. • Sarkes medioventral. • Sarkes buntu dorsal dan ventral. • Sarkes : gerakan rumen sewaktu fermentasi --- 1—2—3--4

  9. Gerakan-gerakan rumen : • Prehensi ,- pada saat grazing. • Mastikasi,- mengunyah (chewing). • Deglutasi,- menelan -- peristaltik oesophagus. • Eruktasi ("belching"/sendawa),- CO2 dan methan • Ruminasi,- gerakan komplek, berurutan : • Regurgitasi,- pakan dari rumen ke rongga mulut, bentuk bolus semi cair -- ingesta. • Remastikasi,- mengunyah kembali, lebih lama dari mastikasi, --- redeglutasi (penelanan kembali).

  10. Retikulum/jala : • Terdiri dari papila ---sarang lebah / jala. • Lipatan jaringan ---menyalurkan pakan cair ke omasum. • Ruang tambahan dan “penyimpan” benda asing

  11. Omasum/buku/kitab : • Pemerasan pakan, dinding kuat • Terdiri 5 lamina (lipatan daun) dengan “duri – duri”

  12. Abomasum/kelenjar : • Perut sejati : Fundus, Cardia dan Pilorus. • Pencernaan Asam amino, sebagian protein mikroba, lemak dan karbohidrat. • Sekresi cairan lambung --- protein

  13. MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN

  14. Menghitung Daya Tampung • Cut and Carry : dipotong langsung dari kebun/ padang diberikan kepada ternak di kandang • Carrying Capacity : Daya tampung padang penggembalaan (ha/UT) untuk mencukupi kebutuhan pakan hijauan • Stocking Rate : Jumlah ternak yang dapat ditampung (UT/ha) suatu padang penggembalaan

  15. Asumsi kebutuhan hijauan segar: 35 atau 40 kg perhari, bahan kering 9,1 kg, (air 75 – 80 %)

  16. Perhitungan daya tampung dengan “Cut and Carry”: • Asumsikan kebutuhan 1 UT : 9,1 kg (BK) --- 40 kg (segar) • Kebutuhan rumput segar1 UT /th = 360 x 40 = 14.400 kg • Produksi hijauan kumulatif/ tahun. misal. R Gajah: 200.000 kg • Daya tampung : 200.000/14.400 x 1 UT= 13,89 UT • 13 ekor sapi @ BB 455 kg yang dipelihara di kandang.

  17. Pakan Induk,- • Pakan induk (cow) : 60 hari sebelum dan 90 hari setelah melahirkan---kritis • Nutrisi tidak mencukupi : abortus, bobot lahir dan bobot sapih rendah, gagalan berahi kembali. • Pada 90 – 120 hari akhir kebuntingan, memenuhi pbb 0,2 – 0,5 kg/hari, • “overfeed” --- induk kegemukan dan sulit melahirkan.

  18. Betina Pengganti (Replacement),- • Heifer pengganti umur 14–15 bl perlu pbb 0,5 – 0,7 kg/hari. • Telah kawin perlu pbb 0,5 kg/hari pada 120 hari pertama kebuntingannya. • “over feeding” --- sulit melahirkan dan produksi susu berkurang

  19. Pakan Pejantan,- • Yearling (umur 1 th) perlu pbb 0,7 kg/hari dan siap mengawini 10 – 15 ekor betina. • Umur > 2 tahun perlu pbb 0,75 kg/hari.

  20. Pakan Bakalan,- • Pedet dipelihara sampai disapih (6-7 bulan) ---susu induk. • Sebelum disapih pedet diberikan hijauan ---1/2 kebutuhan. • “creep feeding” sangat penting --- rumput kurang.

  21. Creep Feeding • Creep feeding : 14 – 15 % PK dan 65 – 72 % TDN. • Tujuan Creep Feeding : • Memperoleh bobot sapih tinggi. • Mengurangi kebutuhan susu. • Meningkatkan efisiensi pakan. • Mencapai fleksibilitas pemasaran. • Memperoleh pbb yang ekonomis.

  22. Keuntungan pedet dengan creep feeding : • Pbb lebih tinggi 15 – 30 kg. • Cepat beradaptasi dengan “fullfeed” • Lebih mudah mengatasi stress penyapihan.

  23. Saat Pemberian “creep feeding” • Induk baru pertama atau duakali melahirkan. • Pedet dilahirkan saat hijauan kurang. • Kualitas dan kuantitas padang gembala menurun. • Harga pedet sedang tinggi dibanding harga pakan. • Induk dan pedet dipelihara secara terkurung

  24. Pakan Penggemukan,- • Bakalan dipelihara dahulu sistem “back ground” atau “stocking” • Pbb sistem background --- 0,3 - 0,7 kg/hari : pemberian hijauan dan 1 atau 2 kg biji-bijian • Sapi finishing harus mencapai pbb 0,9 – 1,2 kg/hari, ---konsentrat bermutu tinggi

  25. Penggunaan Perangsang Pertumbuhan,- • Perangsang pertumbuhan (growth promoter) untuk meningkatkan pbb dan feed efisiensi • Tingkat pertumbuhan naik sebesar 10 – 15 %. • Lazimnya di implantasikan pada telinga.

  26. Pakan Penggemukan di Kandang (Drylot Fattening),- • Periode kritis di feedlot ---baru datang ke lokasi. • Manajemen kurang, morbiditas dan mortalitas tinggi. • Pengelolaan awal : dehorning, kastrasi, vaksinasi. • Vitamin A dan perangsang pertumbuhan • Hijauan segar dan air bersih ad libitum selama masa kritis.

  27. Pemberian pakan awal penggemukan : • Selama 2-3 minggu --- biji-bijian 2 kg/100 kg bobot badan, atau • 1-2 kg biji-bjian dan 0,5 kg suplemen protein dan hijauan • Setelah beradaptasi, biji-bijian ditingkatkan 0,5 kg/hari • Biji-bijian ditingkatkan --- 0,7 kg/hari --- konsumsi 2% BB • Hijauan dikurangi sampai 10 – 15 %, mencegah accidossis dan abses liver.

  28. Sediakan selalu suplemen mineral. • Ransum mengandung 70 - 74 % TDN dan 10 - 12 % protein • Air 45 - 115 liter/hari, ---bobot badan, cuaca dan jenis ransum.

  29. Pakan Penggemukan di Padang (Pastura) • Tambahan bijian 1 kg/100kg BB ---grading choice. • biji-bijian 0,4 kg/100 kg BB, --- dinaikkan 1 kg/100 kg BB • 10 % garam dalam biji-bijian dan campuran mineral

  30. Daya tampung padang penggembalaan tergantung : • Kemiringan lahan • Jarak dengan sumber air • Kecepatan pertumbuhan/produksi tanaman pakan • Kerusakan lahan • Ketersediaan hijauan yang dapat dikonsumsi • Nilai nutrisi pakan • Variasi musim • Keadaan ekologi padang penggembalaan

  31. Pengelolaan Padang Penggembalaan • Diperlukan untuk mencapai : • Keseragaman penggunaan rumput oleh ternak • Tingkat pertumbuhan hijauan yang optimal

  32. Penggembalaan Kontinyu (Continous grazing) • Ternak digembalakan ---- sangat lama; sepanjang tahun atau selama pertumbuhan. • Perlu pengaturan jumlah ternak yang sangat tepat.

  33. Kerugian daya tampung tidak sesuai : • Over grazing : ternak melebihi ambang daya tampung • Under grazing : ternak dibawah ambang daya tampung • Akibat under grazing : • Spotted grazing : tidak merata, dilakukan pada tempat tertentu • Selective grazing : hanya mengkonsumsi bagian tertentu yang paling disukai

  34. Bila terjadi “under grazing” : • Menambah unit ternak sesuai daya tampung • Mengawetkan kelebihan hijauan • Penggembalaan kontinyu ---- jumlah produksi potensial hijauan semakin berkurang

  35. Penggembalaan Bergilir (Rotation Grazing) • Padang penggembalaan dibagi ke dalam beberapa petak dan digembalakan secara bergilir • Manajemennya berdasarkan tingkat pertumbuhan hijauan pakan,

  36. Jumlah petak yang harus dibentuk : Waktu rumput kembali (hari) = ---------------------------------------------------- + 1 Lama waktu penggembalaan (hari) Misalnya: waktu rumput tumbuh kembali adalah 24 hari, Lamanya penggembalaan 4 hari Jumlah petak disediakan : 24/4 + 1 = 7 petak.

  37. Petak IPetak IIPetak IIIPetak IVPetak VPetak VIPetak VII • Hari ke 1 - 4 • Hari ke 5 - 8 • Hari ke 9 - 12 • Hari ke 13 - 16 • Hari ke 17 - 20 • Hari ke 21 - 24 • Hari ke 25 - 28

  38. Penggembalaan Rotasi Tertunda (Deffered Rotation) • Bertujuan agar jenis rumput unggul tidak musnah. • Satu atau lebih petak tidak dipergunakan ----- rumput selesai berbunga atau berbiji, • Selama satu tahun ternak hanya digembalakan pada petak tersebut bila rumputnya telah berbunga, berbiji atau bertunas. • Lebih tepat padang rumput alam (self reseedling).

  39. Penggembalaan Rotasi Istirahat (Rest Rotation) • Satu petak tidak dipergunakan selama satu tahun • Digunakan di AS dan dikenal Hormay system.

  40. Manfaat sistem rotasi istirahat : • Kesempatan rumput membentuk dan menyimpan energi • Menunjang pemasakan biji. • Menunjang persemaian yang lebih sempurna. • Menunjang akumulasi bahan organik rumput.

  41. Penggembalaan Berjalur (Strip Grazing) • Bentuk intensif dari penggembalaan bergilir. • Unit ternak ----- satu petak tertentu • Mengurangi kebutuhan tenaga kerja dan tatalaksana.

  42. Penggembalaan Intensitas Tinggi (High Intensity Grazing) • Padang penggembalaan ----akan diremajakan, rusak, pergiliran tanaman • diisi ternak dengan daya tampung sangat tinggi (maksimal) dan tatalaksana yang sama. • Fase cepat --- istirahat 30 hari, Fase lambat istirahat 60-90 hari, ---- penggembalaan dimasuki ternak kembali. • Luas petak semakin kecil ---- padat, sehingga : • periode singkat, distribusi kotoran dan penginjakan merata • Diperlukan tatalaksana yang tinggi dalam keterampilan mengelola ternak.

  43. Reference. • Barrick R. Kirby and Hobart L. Harmon. 1988. Animal Production and Management. Mc Graw-Hill Book Company. New York. • Church, D.C., 1978, Digestive Physiology and Nutrition of Ruminant, O and B Books Inc., Corvelis, Oregon. • Reksohadiprojo, S., 1984, Pengantar Ilmu Peternakan Tropik, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta. • Roy, J.H.B., 1980, The Calf, 4th Ed., Studies and Agriculture and Food Science, London. • van Soest, P.J., 1982, Nutritional Ecology of The Ruminant, O and B Books Inc., Corvelis, Oregon. • Sudono, A dan B. Sutardi, 1969, Pedoman Beternak Sapi Perah, Dirjen Peternakan, Departemen Pertanian, Jakarta. • Sisson, S. and J.D. Grossman, 1969, The Anatomy of The Domestic Animals, 4th Ed., W.B. Saunders Co., London.

More Related