1 / 18

AKIDAH

AKIDAH. Pengertian Iman menurut Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah ; ikrar dalam hati , diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan . Jadi , Iman itu mencakup tiga hal : [1] Ikrar dengan hati . [2] Pengucapan dengan lisan . [3] Pengamalan dengan anggota badan.

moanna
Download Presentation

AKIDAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AKIDAH

  2. PengertianImanmenurutAhlusSunnahwalJama'ahadalah ; ikrardalamhati, diucapkandenganlisandandiamalkandengananggotabadan. Jadi, Imanitumencakuptigahal :[1] Ikrardenganhati.[2] Pengucapandenganlisan.[3] Pengamalandengananggotabadan

  3. Islam adalah agama yang ajarannyaterkaitdenganfitratmanusia. Islam menekankanbahwasuatu agama yang berakarpadafitratmanusiatidakakanberubah. Dengandemikian agama yang benar-benarberakarpadafitratmanusiatidakakanmengalamiperubahanasalsaja agama itutidakterlalumencampurisituasi-situasitransienmanusiadalamkurunwaktumanapundalamsejarahkehidupannya

  4. PenyebabImanbisabertambahantara lain : [1]. Mengenal Allah (Ma'rifatullah) dengannama-nama (asma') dansifat-sifat-Nya. Setiap kali marifatullahnyaseseorangitubertambah, makatakdiragukanlagiimannyaakanbertambah pula.. [2]. Memperlihatkanayat-ayat (tanda-tandakekuasaan) Allah yang berupaayat-ayatkauniyahmaupunsyar'iyah. Seseorangjikamaumemperhatikandanmerenungkanayat-ayatkauniyah Allah, yaituseluruhciptaan-Nya.(3) Banyakmelaksanakanketaatan. Seseorang yang maumenambahketaatannya, makaakanbertambah pula imannya, apakahketaatanituberupaqauliyahmaupunfi'liyah

  5. PenyebabImanbisaberkurangantara lain:[1]. Jahilterhadapasma' Allah dansifat-sifat-Nya. Iniakanmenyebabkanberkurangnyaiman. Karena, apabilamari'fatullahseseorangtentangasma' dansifat-sifat-Nyaituberkurang, tentuakanberkurangjugaimannya.[2]. Berpalingdaritafakkurmengenaiayat-ayat Allah yang kauniyahmaupunsyar'iyah. Hal iniakanmenyebabkanberkurangnyaiman, atau paling tidakmembuatkeimananseseorangmenjadistatistidakpernahberkembang.[3]. Berbuatmaksiat. Kemaksiatanmemilikipengaruh yang besarterhadaphatidankeimananseseorang. OlehkarenaituRasulullahShallallahu 'alaihiwasallampernahbersabda :"Artinya : Tidaklahseseorangituberbuatzinaketikamelakukannnyasedangiadalamkeadaanberiman". [Al-Hadits].aa

  6. Akidah Islam berawal dari keyakinan kepada Zat Mutlak Yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujud-Nya. Kemaha-Esaan Allah dalam zat, sifat, perbuatan dan wujud-Nya itu disebut tauhid. Tauhid menjadi inti rukun iman dan prima causa seluruh keyakinan lslam.

  7. Keyakinan kepada Allah • Menurut Osman Raliby ajaran Islam tentang Kemaha Esaan Tuhan adalah sebagai berikut: • Menurut Osman Raliby ajaran Islam tentang Kemaha Esaan Tuhan adalah sebagai berikut: • 1. Allah Maha Esa Dalam Zat-Nya Kemaha Esaan Allah dalam Zat-Nya dapat dirumuskan dengan kata-kata bahwa Zat Allah tidak sama dan tidak dapat dibandingkan dengan apapun juga Dia unique (unik: lain dari semuanya), berbeda dalam segala-galanya

  8. 2. Allah Maha Esa dalam sifat-sifat-Nya. Kemaha Esaan Allah dalam sifat-sifatNya ini mem­punyai arti bahwa sifat-sifat Allah penuh kesempurnaan dan keutamaan, tidak ada yang menyamainya. Sifat-sifat Allah itu banyak dan tidak dapat diperkirakan. • 3. Allah Maha Esa dalarn perbuatan-perbuatan-Nya. Pernyataan ini mengandung arti bahwa kita meya­kini Tuhan Yang Maha Esa tiada bertara dalam melaku­kan sesuatu,sehingga hanya Dialah yang dapat berbuat menciptakan alam semesta ini. Perbuatan-Nya itu unik, lain dari yang lain, tiada taranya dan tidak sanggup pula manusia menirunya.

  9. 5. Allah Maha Esa dalam menerima ibadah. Ini berarti bahwa hanya Allah sajalah yang berhak disembah dan menerima ibadah. • 6. Allah Maha Esa dalam menerima hajat dan hasrat manusia. Artinya, bila seorang manusia hendak menyampai­kan maksud, permohonan atau keinginannya lang­sunglah sampaikan kepada-Nya, kepada Allah sendiri tanpa perantara atau media apa pun namanya.

  10. 7. Allah Maha Esa dalam memberi hukum. Ini berarti bahwa Allahlah satu-satunya Pemberi Hukum yang Tertinggi. iamemberi hukum kepada alam, seperti hukum-hukum alam yang selama ini kita kenal dengan sebutan hukum-hukum Archimedes, Boyle, Lavoisier, hukum relativitas, thermodynamic dan sebagainya.

  11. KEYAKINAN PADA PARA MALAIKAT • Mereka diciptakan Tuhan dari cahaya dengan sifat atau pembawaan antara lain : • (1) selalu taat dan patuh kepada Allah, • (2) senantiasa membenarkan dan melaksanakanperintah Allah. • (3) memberi pertolongan kepada manusia

  12. (4) membantu perkembangan rohani manusia • (5) mendorong manusia untuk berbuat baik • (6) mencatat perbuatan manusia • (7) melaksanakan hukum Allah.

  13. KEYAKINAN PADA KITAB-KITAB SUCI • Kitab-kitab suci itu memuat wahyu Allah. Perkataan kitab yang berasal dari kata kerja kataba (artinya ia telah menulis) memuat wahyu Allah. Perkataan wahyu berasal dari bahasa Arab: al-wahy. Kata ini mengandung makna suara, bisikan, isyarat, ulisan dan kitab.

  14. KEYAKINAN PADA PARA NABI DAN RASUL • Di dalam buku-buku Ilmu Tauhid di­sebutkan bahwa antara Nabi dan Rasul ada perbedaan tugas utama. Para Nabi menerima tuntunan berupa wahyu, akan tetapi tidak mempunyai kewajiban me­nyampaikan wahyu itu kepada umat manusia. Rasul adalah Utusan (Tuhan) yang berkewajiban menyampai­kan wahyu yang diterimanya kepada umat manusia. Oleh karena itu seorang Rasul adalah Nabi, tetapi seorang Nabi belum tentu Rasul.

  15. KEYAKINAN PADA HARI KIAMAT • Rukun Iman yang kelima adalah keyakinan kepada hari akhirat. Keyakinan ini sangat penting dalam rang­kaian kesatuan rukun iman lainnya, sebab tanpa mem­percayai hari akhirat sama halnya dengan orang tidak mempercayai agama Islam, walaupun orang itu menyatakan ia percaya kepada Allah, al-Qur'an dan Nabi Muhammad.

  16. KEYAKINAN PADA QADA DAN QADAR (TAKDIR) • Khusus mengenai perkataan qada (kada) dan qadar (kadar) yang disebut dalam al-Qur'an antara lain dalam surat al-Ahzab (33): 36, dan surat al-Qamar (54): 49, perlu diberikan catatan berikut. Di dalam sejarah Is­lam, perkataan kada dan kadar yang disebut juga takdir dalam pembicaraan sehari-hari, pernah me­nimbulkan salah paham terhadap ajaran Islam. Sebab­nya, karena perkataan takdir diartikan sebagai sikap yang pasrah kepada nasib tanpa usaha atau ikhtiar. Untuk menghindari kesalah pengertian itu, perlu dipa­hami benar makna yang dikandung oleh kedua perka­taan tersebut.

  17. Yang dimaksud dengan kada adalah ke­tentuan mengenai sesuatu atau ketetapan tentang sesuatu, sedang kadar adalah ukuran sesuatu menurut hukum tertentu. Dapat pula dikatakan bahwa kada adalah ketentuan atau ketetapan, sedang kadar adalah ukuran. Dengan demikian yang dimaksud dengan kada dan kadar atau takdir adalah ketentuan atau ketetapan (Allah) menurut ukuran atau norma tertentu.

  18. wassalam

More Related