1 / 19

BIOFERTILIZER

BIOFERTILIZER. Andhiniar D.P. 10406023 Raisa 10406025 Nur Asni S. 10406033 Suci Ramdania 10606037 Cella Rachma 10606039. PENGERTIAN BIOFERTILIZER. PERAN FUNGI SEBAGAI MIKROBA TANAH. PERAN FUNGI SEBAGAI MIKROBA TANAH. Fungi Mikorhiza

missy
Download Presentation

BIOFERTILIZER

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BIOFERTILIZER Andhiniar D.P. 10406023 Raisa 10406025 Nur Asni S. 10406033 Suci Ramdania 10606037 Cella Rachma 10606039

  2. PENGERTIAN BIOFERTILIZER

  3. PERAN FUNGI SEBAGAI MIKROBA TANAH

  4. PERAN FUNGI SEBAGAI MIKROBA TANAH Fungi Mikorhiza • Asosiasisimbiotikantarajamurdengansistemperakarantanamantingkattinggi. Jamurmenginfeksidanberkolonipadaakartanpamenimbulkannekrosisdanmendapatkanpasokannutrisisecarateraturdaritanaman. • Terdiridariduatipeutama: Ektomikorhiza (EM)  hifamenyebardiantarasel-selakar. Endomikorhiza(AM)  hifaberpenetrasidenganselakar.

  5. PERAN FUNGI SEBAGAIMIKROBA TANAH PerananMikorhiza

  6. FUNGI BIOFERTILIZER Acaulospora tuberculata • Domain: Eukaryota • Kingdom: Fungi • Phylum: Glomeromycota • Class: Glomeromycetes • Order: Diversisporales • Family: Acaulosporaceae • Genus: Acaulospora • Specific descriptor: tuberculata • Scientific name: Acaulospora tuberculata

  7. Acaulospora tuberculata • SPORA Warna : merah-jingga sampai merah-coklat Bentuk : Globose sampai subglobose Ukuran : 120-280 µm, rata2 = 202 µm • STRUKTUR SUBSELULAR SPORA Dinding spora : terdiri dari 3 lapisan (L1, L2 and L3), lapisan terluar merupakan kelanjutan dari sporiferous saccule dan lapisan selanjutnya hasil sintesis pengembangan spora. Germinal walls : Dinding bagian dalam yang terdiri dari dua hialin yang fleksibel (gw1 dan gw2).

  8. FUNGI BIOFERTILIZER Glomusetunicatum • Cladus: Eukaryota • Supergroup: Unikonta • Cladus: Opisthokonta • Regnum: Fungi • Divisio: Glomeromycota • Classis: Glomeromycetes • Ordo: Glomerales • Familia: Glomeraceae • Genus: Glomus • Species: Glomus etunicatum

  9. MEKANISME FUNGI sebagaibiofertilizer Prekolonisasi • Kolonisasi akar diawali pertumbuhan hifa dari sumber inokulum (spora, hifa, atau potongan akar terinfeksi VMA). • Hifa tumbuh menuju akar. Setelah terjadi kontak, akan terjadi percabangan pada permukaan akar. • Rangsangan prekolonisasi disebabkan oleh adanya flavonoid hasil eksudat akar (Smith & Read 1997).

  10. MEKANISME FUNGI SEBAGAI BIOFERTILIZER KontakdanPenembusan • Kontakhifadenganakardiikutiolehpelekatandansetelahsekitar 2-3 hari, pembentukanapresorium yang membengkak. Perubahanmorfogenetikpermukaanakarmenunjukkan fungi telahmengenaltumbuhaninang yang potensial. • Penembusandindingsel-seltumbuhanselaluterjadidenganpengecilan diameter hifamembentukujung yang agakruncing, diikutidenganekspansihifamemasuki lumen sel. • Dindingselkemudianakanmenjorokkarenapenembusanhifa. Perubahandidalamstrukturlamelatengahmenunjukkanadanyaketerlibatanenzimcendawansepertipektinase. • Hifainterselulerberkembangdisebelahdalamsel-selkorteksakar, yang kemudianmenembusdindingselkorteksdanberdifferensiasimembentukbanyakpercabangan, yang disebutarbuskulapadamikorizatipe Arum danada yang membentukkoilhifapadamikorizatipe Paris (Smith & Smith 1996; Smith & Read 1997).

  11. MEKANISME FUNGI SEBAGAI BIOFERTILIZER Perkembangan Kolonisasi Setelah pembentukan apresorium dan penembusan sel-sel epidermis dan eksodermis, percabangan hifa ke dalam korteks bagian tengah dan dalam akar (dalam mikoriza tipe Arum), tumbuh memanjang di ruang-ruang interseluler membentuk koloni. Koloni ini disebut ’kolonisasi’ untuk menggambarkan asosiasi mutualistik fungi-tumbuhan (Smith & Smith 1996; Smith & Read 1997).

  12. MEKANISME FUNGI SEBAGAI BIOFERTILIZER PergantianArbuskula • Meskipunhifa fungi menembusdindingselkorteksakar, membranplasmanyatidakdirusak (ditembus) tetapiberkembangmengelilingibentukarbuskula, menghasilkanbentukkompartemenapoplastikbarudisebutkompartemenbidangkontakarbuskula. • MenurutBrundrettet al, (1985) kolonisasidariakarterjadidalamsatuminggu. Kontakakardenganhifaeksternalterjadisatuhari, dilanjutkandenganpenembusanhifakedalamakarkira-kiraduahari. Pembentukanarbuskuladalam 3-4 haridanvesikulasetelah 4-5 hari.

  13. MEKANISME FUNGI SEBAGAI BIOFERTILIZER PertumbuhanHifaEksternaldanProduksiSpora • Hifaeksternalmerupakansumberinokulumpentinguntukkelanjutankolonisasisistemperakaran yang sama. Pertumbuhanhifaeksternalmemerlukanbidangkontakarbuskuladalam transfer harasebagaisumberenergiuntukperkembangannya. • Di luarakar, hifautamamembentukpercabanganhifa yang lebihkecil, halus, sebanyaklebihdaridelapandengan diameter kira-kira 2 μm. Percabanganhifa yang halussebagaiadaptasiuntukmengeksplorasipori-poritanahdanjugaselaluberasosiasidenganbahanorganiktanah. (Smith & Read 1997).

  14. MEKANISME FUNGI SEBAGAI BIOFERTILIZER

  15. PROSES PEMBUATAN BIOFERTILIZER • Metode yang paling umumdigunakanuntukmemperbanyak fungi tersebutialahteknikkulturpot. • Produk yang dihasilkanialah VMA yang terdiriatasakarterinfeksi, tanahatau media bercampurdenganmiseliumekstramatrikalsertasporanya. • Produksispora VMA dipengaruhiolehunsurhara, khususnya P, kadar air media, jasadrenik, danfaktor lain sepertisuhu, intensitascahaya, kemasaman, pestisida, danhasilmetabolismetanamaninang.

  16. PROSES PEMBUATAN BIOFERTILIZER ProduksiSporaGlomusetunicatum

  17. BIOFERTILIZER DALAM INDUSTRI • Seed treatment  bibit atau biji tanaman direndam dalam biofertilizer kemudian dikeringkan • Seedling root dip  cocok untuk tanaman padi • Soil treatment  dicampur dengan kompos dan didiamkan semalamam

  18. BIOFERTILIZER DALAM INDUSTRI Biofertilizermerupakanteknologi yang berperanpentingterutamadalamagribisniskarena: • Menggantikanperan fertilizer sintesis yang lebihmahalhingga 25 % • menghasilkanprodukagrikultur yang organik komoditiekspor • Menunjangsistempertanianberkelanjutan • Meningkatkankualitastanaman • Mereduksibiayaproduksiterutamadalampeningkatankesuburantanahdanpemupukan.

  19. BIOFERTILIZERDALAM INDUSTRI

More Related