html5-img
1 / 42

Modul 13 – Klasifikasi Daerah Berbahaya

Modul 13 – Klasifikasi Daerah Berbahaya. Orientasi Chevron OE/HES untuk FDT. Tujuan Modul. Memahami Klasifikasi daerah berbahaya Memahami pemilihan peralatan Listrik untuk Daerah berbahaya. DEFINISI DAERAH BERBAHAYA. Sebuah daerah harus di klasifikasikan sebagai daerah berbahaya bila:

mireya
Download Presentation

Modul 13 – Klasifikasi Daerah Berbahaya

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Modul 13 – Klasifikasi Daerah Berbahaya Orientasi Chevron OE/HES untuk FDT

  2. Tujuan Modul • Memahami Klasifikasi daerah berbahaya • Memahami pemilihan peralatan Listrik untuk Daerah berbahaya

  3. DEFINISI DAERAH BERBAHAYA • Sebuah daerah harus di klasifikasikan sebagai daerah berbahaya bila: • Daerah tersebut adalah suatu daerah dimana ada atau ada kemungkinan hadirnya atmosfir yang mengandung gas yang dapat terbakar.

  4. Mengapa kita perlu mengklasifikasikan daerah? • Klasifikasi Daerah Berbahaya adalah suatu metoda untuk menganalisa dan mengklasifikasi suatu lingkungan dimana adanya gas yang mudah terbakar, sehingga pemilihan peralatan listrik yang akan digunakan adalah benar dan sesuai dengan lingkungan tersebut

  5. Metoda Pengkalisfikasian • API 500 – American Petroleum Institute - using Divisions Method only for Petroleum Industries • NEC, European Standards, API 505 - using Zoning Method for general industries including Petroleum: Class I is for Flammable/ Explosive/ gas Mixtures, Class II is for Combustible Dusts, Class III is for fibers • Chevron Mengadopsi API 500

  6. AREA CLASSIFICATIONS • API 505 – NEC (National Electrical Codes), pasal 505 - dengan cakupan khusus untuk fasilitas perminyakan, NFPA 497 • Class I Gas, Uap dan Cairan yang dapat terbakar • Class II Partikel/ Debu yang dapat terbakar • Class III Serat-serat yang dapat terbakar API RP 500 - Klasifikasi lokasi untuk instalasi listrik pada fasilitas perminyakan. Class I: lokasi dimana terdapat atau mungkin terdapat gas-gas atau uap yang dapat terbakar, dalam jumlah yang cukup untuk menghasilkan ledakan atau penyalaan. Class II: lokasi dimana terdapat cairan dengan Flash Point diatas 37.8º C/ 100º F dan dibawah 60º C/ 140º F Class IIIA: lokasi dimana terdapat cairan dengan Flash Point diatas 60º C/ 140º F dan dibawah 93º C/ 200º F Class IIIB: lokasi dimana terdapat cairan dengan Flash Point diatas 93º C/ 200º F

  7. CLASS I, DIVISION 1 - API 500 • Konsentrasi Gas atau Uap yang mudah terbakar hadir pada kondisi operasi normal • Konsentrasi Gas atau Uap yang mudah terbakar seringkali hadir akibat pekerjaan perawatan, operasi rutin • Suatu permukaan rendah yang mengakibatkan cairan atau uap mudah terbakar dapat terkumpul didalamnya.

  8. Typical areas CLASS I, DIVISION 1 - API 500 • Ruang pompa untuk gas atau cairan-cairam mudah trbakar yang tidak terventilasi dengan baik • Venting • Cekungan penampungan air kotor yang tercampur minyak

  9. CLASS I, DIVISION 2 - API 500 • Konsentrasi Gas atau Uap yang mudah terbakar hanya ada pada kondisi operasi abnormal • Pada keadaan normal Uap atau Gas berada didalam suatu tempat atau sistim tertutup, dimana uap atau gas ini hanya dapat terlepas pada keadaan tidak normal seperti suatu kecelakaan kebocoran • Lokasi yang bersebelahan dengan lokasi Division 1 • Penyalaan dari konsentrasi gas atau uap yang mudah terbakar dicegah dengan ventilasi mekanis positif.

  10. CLASS I, DIVISION 2 - API 500 • Daerah dimana sistim perpipaan tidak menggunakan kerangan, sambungan ulir atau flange. • Area dimana ada sumber penyalaan permanen, contoh: flare pits, tips,

  11. HAZARDOUS AREA CLASSIFICATIONS SYMBOLS

  12. CONDITION AFFECTING EXTENT OF HAZARDOUS AREAS • Ventilasi • Perangkap/ Ruang • Jarak

  13. EXTENT OF HAZARDOUS AREA CLASSIFICATIONS

  14. EXTENT OF HAZARDOUS AREA CLASSIFICATIONS

  15. Contoh Klasifikasi Daerah Berbahaya

  16. Contoh Klasifikasi Daerah Berbahaya

  17. SELEKSI PERALATAN LISTRIK UNTUK DAERAH BERBAHAYA

  18. EXPLOSION-PROTECTION EQUIPMENT Ex

  19. Apa yang dimaksud dengan peralatan explosion Protected Fuel Oxygen Heat/ Sparks Peralatan yang dibuat sedemikian rupa agar salah satu dari elemen segi tiga api dapat dihilangkan/ dikurangi, sehingga kemungkinan terjadinya ledakan dapat dihindari

  20. Fuel oxygen Ex ’p’ Ex ’o’ Ex ‘m’ Ex ‘v’ Ex ’d’ Ex ’q’ Ex ’n’ Ex ’e’ Ex ‘i’ Heat/ Sparks

  21. EXPLOSION-PROTECTION METHODS / EQUIPMENTPopular types • Flameproof (EX d) • Increased Safety (Ex e ) • Non-Sparking (Ex n ) • Pressurization (Ex p ) • Intrinsically Safe (Ex i )

  22. OTHER TYPES OF EXPLOSION PROTECTIONNot so popular types • Powder filled Ex ‘q’ type • Oil immersed Ex ‘o’ type • Special Ex ‘s’ type • Encapsulated Ex ‘m’ type • Ventilated Ex ‘v’ type

  23. EXPLOSIONPROOF EQUIPMENT • Peralatan dengan ruang yang berkemampuan untuk: • Menahan sebuah ledakan dari gas/ uap yang dapat terjadi didalamnya. • Mencegah penyalaan dari gas/uap tertentu yang dapat terjadi disekitarnya akibat dari percikan api, kilatan, ledakan dari gas didalam ruang. • Dapat dioperasikan pada daerah dimana suhu luar tidak dapat mengakibatkan penyalaan gas/uap didalam ruang

  24. KEMAMPUAN BERTAHAN AKIBAT TEKANAN YANG DIAKIBATKAN LEDAKAN • Kemampuan bertahannya suatu ruang akibat ledakan tanpa mengalami kerusakan atau gangguan permanen, tergantung pada: • Kekuatan dari bahan • Sarana Pengencang, seperti baut, mur • Kekuatan dari bahan dan sarana pengencang ditentukan oleh hal-hal berikut: • Jenis logam atau campuran logam (zinc & magnesium are not allowed) • Jenis plastik (termasuk daya tahan terhadap bahan kimia) • rancangan pengecoran dan cetakan • Uji tekan hidrostatik

  25. EX ‘d’ Type FLAMEPROOF EQUIPMENT • (US- Explosion-Proof, UK- Flame-Proof, GERMANY - Pressure-Proof) • Sejenis proteksi yang mampu menahan tekanan dari dalam yang diakibatkan oleh ledakan dari campuran gas/ uap tertentu, melepaskan tekanan dari dalam ruang melalui “flame paths” seperti lids/ cover dan lubang-lubang disekeliling baut. Mencegah penyebaran dari gas-gas panas dan lidah api melalui sambungan-sambungan tutup atau lubang-lubang pada ruang yang dapat mengakibatkan penyalaan dari udara/atmosfir diluar ruang.

  26. EXPLOSION PROOF When an explosion occurs, the surrounding hazardous environment is not exposed to hot gases or hot surfaces.

  27. Hot gases are cooled as they pass through the threads

  28. INTRINSICALLY SAFE EQUIPMENT & CIRCUITS (Ex ‘i’ ) • Sejenis proteksi dimana energy/ panas yang dilepaskan oleh peralatan listrik dibatasi sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan penyalaan dari campuran udara dan gas yang dapat terbakar. • Ex ‘ia’ tidak mengakibatkan penyalaan pada kondisi normal , kortsleting tunggal, atau gabungan dari dua macam kortsleting. • Ex ‘ib’ tidak mengakibatkan penyalaan pada kondisi normal dan kortsleting tunggal

  29. INCREASED SAFETY EQUIPMENT (Ex ‘e’) • Sejenis proteksi yang direkayasa untuk mencegah ledakan, dan mengurangi resiko penyusupan gas dan sumber panas. • Pada dasarnya ada 3 aspek yang tercakup pada jenis proteksi ini yaitu: • Bagian yang dapat menghasilkan percikan dalam kondisi normal • Penyusupan dan jarak kerenggang untuk mencegah penyebaran gas • Pembatasan dari setiap bagian dari peralatan ini, termasuk bagian dalam, dimana bagian-bagian ini tidak dapat menghasilkan panas

  30. PRESSURIZATION TYPE (Ex ‘p’ ) • Sejenis proteksi dimana kemungkinan masuknya udara/ gas dari luar kedalam ruang (enclosure) dimana terdapat peralatan listrik dicegah dengan memberikan tekanan secara terus menerus dari sumber udara yang bersih atau gas yang tidak dapat terbakar, tekanan didalam ruang dijaga agar selalu diatas tekanan atmospheric

  31. SPECIAL TYPE EQUIPMENT (Ex ‘s’) • Konsep ini diadopsikan untuk mengizinkan peralatan yang tidak termasuk jenis-jenis lain yang tidak memenuhi konstruksi dan persyaratan-persyaratan seperti jenis lainnya, tetapi dapat dibuktikan aman dan dapat digunakan setelah melalui uji coba dan dinyatakan dapat digunakan didalam daerah berbahaya.

  32. SELEKSI PERALATAN LISTRIK UNTUK DAERAH BERBAHAYA • Kriteria Pemilihan • Gas Grouping (berdasarkan energi penyalaan) • Klasifikasi Suhu • Klasifikasi daerah/ lokasi

  33. CLASS I DIVISION / ZONE GAS GROUP COMPARISON API 500 API 505

  34. TEMPERATURE CLASS COMPARISON

  35. RECOMMENDED PROTECTION METHODS FOR CLASS I, DIVISION 1 • Motors- Ex d, Ex p • Transformers & Capacitors - Ex d • Control & Instrument Transformers - Ex i • Lighting Fitting - Ex d • Switch Gear & Control Gear - Ex d • Communication/ Telephone equipment/Meters - Ex i • Portable Hand Lamps- Ex i

  36. RECOMMENDED PROTECTION METHODS FOR CLASS I, DIVISION 2 • Motors- Ex d, Ex p, Ex n, Ex e, • Transformers & Capacitors - Ex d, Ex p (auxiliary devices to be located in pressurized room/hermetically sealed / intrinsically safe) • Control & Instrument Transformers - Ex i • Lighting Fitting - Ex d, Ex e, Ex n • Switch Gear & Control Gear - Ex d, Ex o, Ex • Communication/ Telephone equipment/Meters - Ex i • Portable Hand Lamps- Ex i

  37. RECOMMENDED PROTECTION METHODSFOR ZONE O • No electrical equipment should be allowed. When this is not practicable, Ex ‘ia’ apparatus or circuits to be used

More Related