1 / 10

PENGARUH PENAMBAHAN SURFAKTAN HAYATI TERHADAP BIOREMEDIASI TANAH TERCEMAR MINYAK

PENGARUH PENAMBAHAN SURFAKTAN HAYATI TERHADAP BIOREMEDIASI TANAH TERCEMAR MINYAK . Oleh : Mohammad Jaelani 41613010007. Abstrak :.

meris
Download Presentation

PENGARUH PENAMBAHAN SURFAKTAN HAYATI TERHADAP BIOREMEDIASI TANAH TERCEMAR MINYAK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGARUH PENAMBAHAN SURFAKTAN HAYATI TERHADAP BIOREMEDIASI TANAH TERCEMAR MINYAK Oleh : Mohammad Jaelani 41613010007

  2. Abstrak : Minyakdan gas bumimerupakansumberenergiutamauntuktransportasi, industri, danrumahtangga. Selainmanfaat yang dihasilkan, kegiatanindustriperminyakandapatmenyebabkanpencemaranlingkungan. Pencemaranminyakterusmeningkatdaritahunketahunberbandinglurusdenganmeningkatnyakonsumsiminyakbumi. Pencemarantersebutdapatberasaldaritumpahanselamakegiatanbaikdaripengeboran, prosesproduksidantransportasi. Salahsatupenanggulanganpencemaranakibatlimbahminyakbumidapatdilakukandenganteknologi yang ramahlingkunganyaitumelaluiprosesbioremediasi. Dalampenelitianinibioremediasidenganpenambahansurfaktanhayatidigunakanuntukmembantupenanggulanganpencemaranminyakpadatanah. Stukturumummolekulsurfaktandapatmenyebabkansurfaktanmampumereduksiteganganpermukaandanantarpermukaansertamembentukmikroemulsisehinggahidrokarbondapatlarutdalam air danbegitupunsebaliknya.

  3. PENDAHULUAN Konsumsi minyak bumi terus meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan meningkatnya proses industrialisasi. Limbah minyak yang dihasilkan berbanding lurus dengan konsumsi minyak bumi. Hal ini menyebabkan limbah minyak bumi merupakan produk yang tidak mungkin dihindarkan. Permasalahan terjadi ketika minyak bumi mencemari lingkungan dan menimbulkan efek yang tidak diinginkan bagi manusia sendiri ataupun bagi lingkungan sekitar. Efek tersebut dapat terjadi baik dari pengeboran, pengilangan proses produksi, transportasi dan pemanfaatan minyak bumi itu sendiri.

  4. Untukmengatasihaltersebutdapatdenganmengaplikasikansurfaktan. Hal inidikarenakansurfaktan yang mampumenurunkanteganganpermukaan air danminyakmelaluipengikatanbagianhidrofiliksurfaktandengan air danbagianhidrofobikdenganminyak (Volkeringdkk., 1995; TiehmdanStieber, 2001). Tujuanpenelitianadalahuntukmengetahuikemampuansurfaktanhayatidalamteknikbioremediasiuntukmenurunkankadar TPH padatanah.

  5. METODE Tanah yang digunakan berasal dari perkantoran lemigas Cipulir Jakarta Selatan. Tanah tersebut ditambahkan crude oil (minyak bumi) dari salah satu lapangan minyak di Indonesia sebanyak 10%(b/b) atau 100.000 ppm. Berat tanah tercemar yang dipakai pada setiap perlakuan adalah sebanyak 1600 gram. Tanah diaduk hingga rata, lalu tanah dimasukkan ke dalam wadah plastik. Tanah yang sudah terkontaminasi minyak bumi tersebut didiamkan selama 24 jam untuk proses penstabilan.

  6. Pada percobaan ini media tanah diaduk setiap hari dengan tujuan agar memberikan oksigen. Hal ini dikarenakan kondisi aerobik secara umum dianggap penting bagi bakteri dalam proses bioremediasi minyak bumi. Mikroorganisme akan mengunakan oksigen tersebut untuk mengoksidasi substrat karbon yang tersedia dalam kondisi aerobik. Selain itu pengadukan tanah setiap hari dalam percobaan ini juga dilakukan bertujuan untuk meratakan minyak di dalam media tanah serta mengoptimalkan proses pengolahan secara biologi.

  7. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran nutrisi sangat penting untuk membantu bakteri pendegradasi minyak baik indigenous dalam mendegradasi minyak bumi. Hal ini diperkuat dengan penambahan nutrisi pada minggu ke-5 kepada masing-masing perlakuan memperlihatkan hasil penurunan TPH yang jauh lebih besar pada sebelumnya. Bakteri pada semua perlakuan meng-alami perubahan yang fluktuatif yang tidak jauh berbeda. Hal tersebut dapat terjadi karena beragamnya jenis bakteri yang hidup di dalam tanah tercemar minyak.

  8. Selain itu bakteri-bakteri tersebut mempunyai waktu fase pertumbuhan yang berbeda sehingga ketika bakteri jenis pertama mengalami fase kematian, bakteri jenis lain baru mengalami fase pertumbuhan. Oleh karena itu dengan perhitungan populasi bakteri dengan metode TPC (Total Plate Count) pada setiap perlakuan tidak mengalami perubahan siginifikan

  9. SARAN • Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut pengaruh kombinasi beberapa jenis surfaktan dengan bakteri pendegradasi minyak eksogenus terhadap bioremediasi tanah tercemar minyak

  10. PenulisdanSumber : Penulis : Zulkifliani, Shafira Adlina, dan Nita Noriko http://www.bppt.go.id/index.php/teknologi-sumberdaya-alam-dan-kebencanaan/1828-bioremediasi-solusi-teknologi-untuk-atasi-cemaran-minyak-bumi http://id.wikipedia.org/wiki/Bioremediasi : http://webkimia.blogspot.com/2010/10/apa-yang-dimaksud-dengan-surfaktan.html http://www.chem-is-try.org/tanya_pakar/perbedaan-antara-surfaktan-anionik-dan-kationik-dan-penerapannya-pada-deterjen/ : http://dikypulungan.wordpress.com/pengelolaan-lahan-tercemar-minyak-bumi/ http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah_minyak

More Related