1 / 24

HUKUM WARIS TESTAMENTER

HUKUM WARIS TESTAMENTER. Oleh : BUDIMAN SETYO HARYANTO. Pengertian. Adalah pembagian warisan yang didasarkan pada kehendak pewaris dalam surat wasiat. Ahliwaris testamenter, penunjukan menjadi ahli waris bdsr wasiat.

mary
Download Presentation

HUKUM WARIS TESTAMENTER

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HUKUM WARIS TESTAMENTER Oleh : BUDIMAN SETYO HARYANTO

  2. Pengertian • Adalah pembagian warisan yang didasarkan pada kehendak pewaris dalam surat wasiat. • Ahliwaris testamenter, penunjukan menjadi ahli waris bdsr wasiat. • Dasarnya bahwa pewaris adalah pemilik dari harta warisan shg berhak mengatur harta warisan.

  3. Pasal 874 • Segala harta peninggalan seorang yang meninggal dunia, adalah kepunyaan sekalian ahliwarisnya menurut undang-undang, sekedar terhadap itu dengan surat wasiat tidak telah diambilnya sesuatu ketetapan yang sah. • Kehendak pewaris didahulukan • Ketentuan undang2 bersifat mengatur • Dibuat dengan surat wasiat

  4. SuratWasiat (Pasal 875) • Suatu akta yang memuat pernyataan seo-rang tentang apa yang dikehendakinya ak-an terjadi setelah ia meninggal dunia, dan yang olehnya dapat dicabut kembali. • Akta • Pernyataan kehendak • Berlaku setelah meninggal dunia • Dapat dicabut kembali.

  5. Bentuk Surat Wasiat • Surat Wasiat Olografis : ditulis sendiri, diserahkan kpd notaris, akta penyimpan-an (acte van depot), 2 orang saksi. • Surat Wasiat Umum : dibuat oleh dan di hadapan notaris. • Surat Wasiat Rahasia : ditulis sendiri, diserahkan kpd notaris dlm keadaan tertutup, akta pengalamatan (acte super scriptie), 4 orang saksi.

  6. Syarat Pembuat Wasiat (895) • Sempurna akalnya • Minimal berusia 18 tahun

  7. Isi Surat Wasiat • Erfstelling : wasiat pengangkatan waris, pemberian atas seluruh atau sebagian sebanding tertentu spt : 1/2, 1/3, 1/4, dll, ahliwaris testamenter (954). • Legaat : hibah wasiat, pemberian barang tertentu, jenis tertentu, hak pakai hasil, legataris (957). • Erfstelling atau legaat dengan diikuti suatu perintah (last).

  8. 4. Pencabutan Wasiat. 5. Menyingkirkan (ontreven) ahliwaris UU. 6. Mengangkat wali, pelaksana wasiat. 7. Pengakuan anak luar kawin. 8. Penawaran penjualan harta warisan. 9. Pemberian suatu benda. Pembebasan hutang. a. memberikan legaat sebesar hutang b. pernyataan pembebasan hutang c. melegatir piutangnya kpd debitur

  9. Pembatasan • Umum : fidei commis = wasiat dengan lompat tangan dilarang, (tiga pihak : tes tatur, bezwaarde, verwachter), kecuali fidei commis de residuo dan fidei commis utk keuntungan keturunan anak pewaris). • Khusus : a. orang-orang tertentu b. bagian warisan tertentu

  10. Orang yang dilarang menikmati wasiat : • Suami atau isteri yg kawin tanpa ijin (901) • Wali dari anak belum dewasa (904) • Guru dlm sekolah berasrama (905) • Tabib, dokter, juru obat, juru agama (908) • Notaris dan saksi (907) • Kawan zinah (909) • Onwaardigheid (912)

  11. Orang yang dibatasi : • Suami atau isteri dalam perkawinan II dst, dan pewaris meninggalkan anak atau keturunannya dari perkawinan yang sebelumnya (902 jo. 852 a). • Anak luar kawin dalam hal mewaris ber- sama anak sah pewaris (908 jo. 863).

  12. Pembatasan thd kekayaan tertentu • Wasiat suami/isteri atas harta persatuan, (903) : sebesar hak bagiannya dalam persatuan. • Legitime portie (bagian mutlak), (913) : bagian dari harta warisan yang dilindungi oleh undang-undang untuk keuntungan para keluarga sedarah dlm garis lurus. • Legitime Portie (LP) = bagian mutlak (Subekti) = bagian tak bebas (J. Satrio).

  13. Legitime Portie = LP (913) • Bagian mutlak atau legitime portie, adalah suatu bagian dari HP yang harus diberikan kepada para waris dalam garis lurus menu rut undang2, thd bgn mana si yg mewaris-kan tdk diperbolehkan menetapkan sesua-tu, baik selaku pemberian antara yg masih hidup, maupun selaku wasiat. • Legitimaris => aw penerima LP • Syarat : a. kel sedarah dlm grs lurus, b. sbg aw undang2

  14. LP dan Bagian Bebas • KUH Perdata Bebas LP tergantung siapa yg jd legitimaris • Al-Faroid bebas LP 1/3 2/3 tertentu

  15. Besarnya LP • LP anak : a. 1 anak = 1/2 x ai (914) b. 2 anak = 2/3 x ai c. > 2 anak = 3/4 x ai • LP orang tua (915) : 1/2 x ai • LP anak luar kawin (916) : 1/2 x ai • a.i = bagian warisan menurut undang2 (bgn yg mestinya diterima ahli waris apbl pewaris tdk meninggalkan wasiat dan tdk memberikan hibah).

  16. LP bdsr 916 a • Ada 3 pihak : legitimaris, ahli waris uu bukan legitimaris, pihak ketiga penerima hibah/wasiat. • Akibat : LP lebih kecil, bag bebas semakin besar. • LP dihitung tanpa memperhitungkan ada-nya ahli waris uu yg bukan legitimaris.

  17. Wasiat/Hibah melanggar LP (920) • Terhadap segala pemberian atau penghi-bahan, baik antara yg masih hdp, maupun selaku wasiat • yang mengakibatkan menjadi kurangnya bagian mutlak dlm sesuatu warisan, • bolehlah kelak dilakukan pengurangan, (inkorting) bilamana warisan terbuka, • Hanya atas tuntutan para legitimaris.

  18. Cara menghitung LP (921) • HARTA WARISAN + HIBAH – UTANG LP • Cara menilaihibah : a. barang : dilihatsaatdiberikan b. harga : saatwarisandibagi Beda Inbrengdan LP • Inbreng : hanyahibahkpd aw dlm grs lurusyg di inbreng, dantidakuntukmengurangihibah. • LP : semuahibahdihitungdandptberakibathibahdikurangi (inkorting).

  19. Contoh : • Pewaris dg 2 anak • P A B • LP A = 2/3 x 1/2 = 1/3 • LP B = 2/3 x 1/2 = 1/3 • Total LP = 2/3, bag bebas = 1/3 • Pewaris dg 5 anak • P A B C D E • LP ABCDE @ = 3/4 x 1/5 = 3/20 • Total LP = 3/4, bag bebas = 1/4

  20. Contoh : • Hibahmelanggar LP P X A B C • HW = 100 • Hibah X = 50 • Pembagianwarisan : ABC = 100 x 1/3 = @ 33,33 • Kontrol LP : 50 + 100 = 150 • Bag ai A = 1/3 x 150 = 50 • LP A = 3/4 x 50 = 37,5 (= LP B = LP C) • Total LP 37,5 x 3 • Hibah melanggar LP • Inkorting hibah, hibah kpd X max 37,5

  21. Contoh wasiat : F G P A H B C D E I • HW = 300 • Wasiat F = 20, G = 20, I = 10 • Hibah H = 10 • Pembagian warisan : • Laks. Wasiat : FGI = 50 • Sisa warisan = 250 • Pembagian ABCDE @ 50 • Ingat : wasiat diambil dr warisan, sedangkan hibah ada diluar warisan. • Wasiat melanggar LP

  22. Contoh lain : E F • G P A H • B C D • HW = 240 • Wasiat E = 15, F = 15, G = 10 • Hibah B = 30, C = 10, H = 10, I = 10 • Siapa aw P, hitung bag para ahli waris ? • Pembagian warisan : • Ahli waris P : BCD (aw uu) & EFG (aw wasiat) • Laks. Wasiat : EFG = 40 • Sisa warisan : 200 • Inbreng : 30+10+200 = 240 (yg inbreng B&C) • BCD : @ 80 • Kontrol LP : • H+W = 60+240=300 • Ai BCD @ 100, LP @ 75 • Wasiat tdk melanggar LP

  23. Inkorting • Kekayaan pewaris : bag warisan uu, bag warisan wasiat, bag hibah. • Asasnya pemotogan dimuai dr pemberian yg paling akhir menuju pemberian yang lebih lama. • 924 : sgl hibah tidak boleh dikurangi, kec. Apabila brng yg diwasiatkan tdk cukup gu-na memenuhi bagian mutlak, pemotongan thd hibah dimuai dr hibah yg akhir menuju hibah yg lebih tua.

  24. 926 : inkorting thd wasiat dg tdk membeda-kan antara erfstelling dan legaat. Urutan inkorting : a. memotong wasiat, bila belum cukup b. memotong hibah, diawali hibah yg akhir menuju hibah yg lebih tua.

More Related