1 / 23

KOLOID DAN BAHAN ORGANIK TANAH KOLOID TANAH – SIFAT DAN ARTI Tanah terdiri dari % volume

KOLOID DAN BAHAN ORGANIK TANAH KOLOID TANAH – SIFAT DAN ARTI Tanah terdiri dari % volume cairan air + elektrolit 25 % Media tanahy & hara tanaman dimana unsur

martha-byrd
Download Presentation

KOLOID DAN BAHAN ORGANIK TANAH KOLOID TANAH – SIFAT DAN ARTI Tanah terdiri dari % volume

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KOLOID DAN BAHAN ORGANIK TANAH KOLOID TANAH – SIFAT DAN ARTI Tanah terdiri dari % volume • cairan air + elektrolit 25 % Media tanahy & hara tanaman dimana unsur hara bisa diambil oleh tanaman 2. Gas : o2, N2, CO2, dll 25 % 3. padatan 5% a. bahan organik -sisa tanaman + bunga melapuk -humus b. bahan in organik 45% -mineral primer -mineral sekunder

  2. Bagian aktif Tempat terjadinya gejala pertrukaran kation dan anion -liat (mineral sekunder) ≤ 2 µ -humus, mempunyai ukuran koloidal ≤ 1 µ Sifat bagian aktif adalah koloidal berukuran ≤ 1 µ Tidak senua liat bersifat koloidal Minerak liat disebut mineral sekunder Liat, bagian tanah yang berukuran kecil, tidak begitu saja muncul dari tanah. Batuan yang keluar dari kepundan mengalami hancuran menjadi senyawa/ unsur. Melalui suatu proses, hancuran bersatu kembali dari mineral primer menjadi mineral sekunder

  3. Minerak primer : mineral yang menyusun batuan Mineral sekunder : mineral yang dibentuk dari mineral primer Apakah liat ada pada btuan ? Liat ada kemungkinan ditemukan dalam batuan metamoffosa, seperti batu tulis. Tetapi pada batuan beku tidak ada liat. GOLONGAN LIAT

  4. Liat Fe dan Al Hidrosida Geotit Fe2O3.H2O Limonit Fe2O3.2H2O 2Fe(OH)3 Gibsit Al2O3.3H2O 2Al(OH)3 CIRI LIAT SILIKAT bentuk laminar berlapis-lapis -----lempeng memilki permukaan luar dan dalam -----sangat luas

  5. CIRI LIAT SILIKAT • bentuk laminar berlapis-lapis -----lempeng • memilki permukaan luar dan dalam -----sangat luas Ca2+ H+ H+ + + + Si H+ Al3+ K+ /////////////////// Al Mg2+ H+ + + + Permukaan Dalam /////////////////// Na+ H+ Mg2+ K+ + + + Permukaan Luar H+ Ca2+ ////////////////// + + + Mineral tipe 2 : 1

  6. Muatan dan kation terjerap Bermuatan negatif Serupa anion besar Menarik kation Makindekat permukan ----makinbanyak kation Makin jauh dari permukaan ----makin jarang kation Lapis ganda Jumlah kation padat Jarang Jarak dari liat

  7. Kation yang terjerap dapat dipertukarkan – pertukaran kation Semua kation yang berada dipermukaan berda dalam keseimbangan, yang berbeda hanya kepadatannya Semua perbahan yang terjadi di alam sekitar tanah, terjadinya secara perlahan-lahan. Kedudukan yang ditinggal olewh kation akan digantikan oleh ion H+

  8. STRUKTUR LIAT SILIKAT Dasar Si Silikat dikitari 4 oksigen pada jarak yang sama membentuk tetrahedron Aluminium dikitari 6 oksigen (hidroksi) pada jarak yang sama membentuk geometrik oktahedran Si Dan Al mempunyai kedudukam tertentu ---pusat Tetragonal dan oktagonal merupakan 1 lempengan tertentu

  9. SUMBER MUATAN NEGATIF 1. pinggiran/patahan kristal yang terbuka OH OH muatan tergantung pH maksudnya makintinggi pH, makin tinggi muatan yang tercipta dalam tanah, H+ makin mudah dihidrolisis 2. subtitusi isomorfik muatan negatif yang timbul karena ada pertukaran kation, tanpa merubah bentuk O Al Al O O OH Si O H

  10. ion berukuran sama, valensi lebih kecil Si dalam tetrahedron Al dalam oktahedron Dapat diganti dengan kation Dengan bervalensi kelebihan satu muatan

  11. Ca tidak pernah digantikan Al, Mg, Na, O dapat digantikan Muatan yang tercipta karena subtitusi isomorfik dinamakan muatan permanen

  12. OH OH OH OH O Al Al Mg Al O OH O OH Struktur mineral liat silikat 1. Kaolinit Lempeng Al Al OH Lempeng Si Si

  13. Unit kristal diikat oleh hiodrogen ----kuat -kation + air tidak dapat menyusup -daya jerap rendah -luas efektif luar sempit -tidak ada subtitusi Monmorilonit Unit kristal diikat (O-O) ----- lemah -memuai bila basah -menciut bila kering -daya jerap besar -luas efektifluar dan dalam -terjadi subtitusi Lempeng Si Lempeng Al Lempeng Si

  14. koloid organik : humus Memiliki muatan tergantung pH -pada kondisi masam --- rendah -pada kondisi basa/alkalin ---tinggi Ca2+ NH4+ Koloid Humus Mg2+ H+

  15. KAPASITAS TUKAR KATION Jumlah kation yang dapat dipertukarkan dari suatu permukaan koloid dan dinyatakan dalam mili ekivalen tiap 100 gram disebut kapasutas tukar kation (KTK) Kemampuan koloid menukarkan kation dinyatakan dalam me/100 gram Bobot setara (ekivalen) Bobot suatu unsur yang akan bereaksi dengan 1,008 gr H atau 8,0 gr oksigen

  16. = bobot molekuler (atom)/valensi Contoh : Ca = 40/2 =20 Mikiekivalen (me) =0,001 bobot ekivalen 1 me K/100gr=39 mg K/100gram 1me Ca/100gr=.......Kg/ha (20cm) 1 ha=2x106kg 1me Ca/100gr =20mg Ca/100gram =2x109x20/100mg Ca =400 kg Ca

  17. KEJENUHAN BASA (KB) Konsepsi perbaikan pH pada tanah organik Kejenuhan basa ditentukan melalui KTK total dan berapa banyak basa yang terdapat di dalam tanah yang dapat dipertukarkan Kejenuhan basa, salah satu ciri penting dalam tanah artinya persentase dari KTK total yang ditempati basa Ca, Mg, K, dan Na Umumnya -KB tanah daerah kering > daerah basah karena basa tidak tercuci pada daerah kering, sedangkanpada daerah basa mudah tercuci -tanah asal batuan kapur dan batuan beku basa > batu Batu beku masam -KB ---pH +kesuburan -KB --- ktersediaan unsur hara

  18. Kejenuhan basa tanah organik (gambut) < 10% Kejenuhan basa tanah organik + 30%, sudah baik bagi tanaman Tanah mineral Liat tipe 1:1----KB 40-60% Liat tipe 2:1----KB 50-80% MONMORILINIT (SMEKTIT) -disusun oleh 3 bagian, 2 lapisan silika yang mengapit 1 lapisan Al -struktur -muatan a. permanen subtitusi isomorfik : 80-100me.100gram b. tergantung pH OH- dari lempeng Si pada pH >6 mendisosiasikan H+-----muatan negatif -mengembang dan menciut Lempeng Si O6Si(OH)2 Lempeng Al Al4(OH)2 Lempeng Si O6Si(OH)2

  19. Lempeng Si O6SiO4 Ikatan Hidrogen Lempeng Al (OH)2Al(OH)6 KAOLINIT -struktur -muatan Asal dari ikatan yang patah (3-4 me/100 gram). Tidak ada subtitusuisomorfik Tidak membengkak dan menciut (SiO3 Al3+OH- K+) -sifat yang menonjol Mempunyai daya ikat fosfat yang tinggi Yang paling banyak menimbulkan kesulitan adalah alofan, karena sering menimbulkan reaksi-reaksi yang banyak ditemukan dalam tanah -muatan sangat tergantung pH Contoh pH 5 6 7 8 • tanah 1 0 23 68 100 • 2. tanah 2 0 20 52 100

  20. ILIT (HIDROUS MIKA) -struktur Mirip dengan monmorilonit, kecuali beberapa Si diganti dengan Al dan kelebihahan muatan negatif dinetralisasikan K+, lemp[eng dipegang kuat. K+dengan demikian tidak mudah tersedia. -muatan (10-40me/100gram) -tidak terlalu membengkak dan menciut VERMIKULIT -struktur Mirip dengan monmorilinit, nMg menggantikan Al dan 1/3 Si digantikan Al -muatan (100-150me/100 gram)

  21. KLORIT -Struktur Mirip dengan monmorilinit, kecuali diantara lempeng ada pulau Mg (OH)2 yang disebut lapisan brusit Mg (OH)2 Brusit -muatan (10-40me/100gram) Mg(OH)2 tidak aktif, tidak berperan dalam KTK

  22. MINERAL INTERGRADIEN Dari tanah masam 2:1 -2:2 intergrade -struktur ciri mirip klorit dan vermikulit Merupakan mineral liat penting di t5anah masam yang telah mengalami hancuran lanjut. Biasanya tanah grumosol -muatan Sangat beragam tergantung pH---0-30me/100gram Al (OH)3 Al3+

  23. ALOFAN Mineral non kristalin, dalam tanah dari abu volkan -struktur Belum ada kesepakatan turunan dari Al oksida dan gel silika yang terhidrolisis

More Related