1 / 33

Manajemen Persediaan

Manajemen Persediaan . MANAJEMEN PERSEDIAAN. Rita Kusumawati, S.E., M.Si. RITA KUSUMAWATI, S.E., M.Si . Fungsi Persediaan.

mariel
Download Presentation

Manajemen Persediaan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Manajemen Persediaan MANAJEMEN PERSEDIAAN Rita Kusumawati, S.E., M.Si. RITA KUSUMAWATI, S.E., M.Si.

  2. Fungsi Persediaan Memungkinkan operasi berjalan terus-menerus dengan lancar karena penggunaan “barang dalam proses”, persediaan diperlukan untuk menghadapi kemacetan proses pada berbagai tingkat dalam proses produksi Melindungi variasi ketepatan pengiriman akibat cuaca, persediaan yang menipis, masalah mutu atau pengiriman yang kurang benar secara teknis. Mengambil keuntungan mendapatkan discount bila membeli bahan dalam jumlah besar karena dapat mengurangi harga dan biaya pengiriman Untuk melindungi/menghindari dari dampak inflasi dan perubahan dalam bentuk kenaikan harga-harga

  3. Manfaat Persediaan • Memanfaatkan diskon kuantitas. Diskon kuantitas diperoleh jika perusahaan membeli dalam kuantitas yang besar. • Menghindari Kekurangan Bahan (Out of stock). Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan, kemudian perusahaan tidak mempunyai barang tersebut, maka perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan. • Manfaat pemasaran. Jika perusahaan mempunyai persediaan barang dagangan yang lengkap, maka pelanggan atau calon pelanggan akan terkesan dengan kelengkapan barang dagangan yang kita tawarkan. • Spekulasi;

  4. biaya-biaya yang berkaitan dengan persediaan • BiayaInvestasi. Investasipadapersediaan, sepertiinvestasipadapiutangatau modal kerjalainnya, memerlukanbiayainvestasi. • BiayaPenyimpanan. Biayapenyimpananmencakupbiayaeksplisit, sepertibiayasewagudang, asuransi, pajak, danbiayakerusakanpersediaan. 3. Biaya Order. Untukmemperolehpersediaan, perusahaanakanmelakukan order persediaantersebut.

  5. SistemPengendalianPersediaan • Metode ABC • Metode ini menggolongkan persediaan berdasarkan nilai dan kuantitas. Dengan bagan semacam itu, manajer keuangan bisa memfokuskan pada item yang paling membutuhkan pengendalian persediaan

  6. ABC Analysis • Membagi persediaan ke dalam tiga kelompok berdasarkan annual dollar volume • Class A - high annual dollar volume (jumlah nilai uang per tahunnya tinggi, persediaan semacam ini mungkin mewakili hanya sekitar 15% dari persediaan total tetapi mewakili 70% - 80% dari total biaya persediaan) • Class B - medium annual dollar volume (persediaan semacam ini mungkin mewakili hanya sekitar 30% dari keseluruhan persediaan total dan 15% - 25% dari total biaya persediaan) • Class C - low annual dollar volume (mewakili hanya 5% dari keseluruhan volume tahunan tetapi sekitar 55% dari keseluruhan persediaan)

  7. ABC Analysis • Digunakan untuk bagaimana memfokuskan sumberdaya pada bagian persediaan penting yang sedikit dan bukan pada bagian persediaan yang banyak namun sepele

  8. ABC Analysis

  9. ABC Analysis

  10. A Items 80 – 70 – 60 – 50 – 40 – 30 – 20 – 10 – 0 – Percent of annual dollar usage B Items C Items | | | | | | | | | | 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Percent of inventory items ABC Analysis Figure 12.2

  11. ABC Analysis • Kriteria selain annual dollar volume yang dapat digunakan • Perubahan teknis yang diantisipasi • Masalah pengiriman • Masalah mutu • Biaya per unit yang tinggi dapat membawa butir persediaan yang menaik ke dalam klasifikasi yang lebih tinggi

  12. ABC Analysis • Kebijakan yang menjadi dasar pada Analisis ABC • Perkembangan sumberdaya pembelian yang dibayarkan kepada pemasok harus lebih tinggi untuk butir persediaan A dibanding C • Keakuratan catatan persediaan harus lebih sering diverifikasi untuk persediaan A • Meramalkan butir persediaan A mungkin harus lebih berhati-hati daripada meramalkan butir (kelas) persediaan yang lain

  13. Keakuratan Catatan Persediaan • Keakuratan catatan mengenai persediaan ini penting dalam sistem produksi dan persediaan • Memungkinkan organisasi untuk memfokuskan pada persediaan yang dibutuhkan • Dibutuhkan untuk membuat keputusan yang tepat mengenai pemesanan, penjadwalan dan pengangkutan • Pencatatan pemasukan dan pengeluaran harus baik • Ruang persediaan harus aman

  14. Pengendalian Persediaan dalam Industri Jasa • Pengendalian persediaan pada industri jasa dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan. • Pada bisnis eceran, persediaan yang tidak dicatat di antara penerimaan dan waktu penjualan dinamakan penyusutan. Penyusutan bisa terjadi karena pencurian atau administrasi yang berantakan. • Teknik-teknik yang dapat diterapkan antara lain: • Pemilihan karyawan, pelatihan dan disiplin yang baik • Pengendalian yang ketat atas kiriman barang yang datang • Pengendalian yang efektif atas semua barang dengan meninggalkan fasilitas.

  15. Holding, Ordering, and Setup Costs • Holding costs – biaya-biaya yang berkaitandengan penyimpanan atau penahanan(carrying)persediaan sepanjang waktu. Contoh: biaya pemeliharaan, biaya keamanan, sewa gudang. • Ordering costs – biaya-biaya yang berkaitan dengan pemesanan dan penerimaan, mencakup biaya pasokan, formulir, pemrosesan pesanan, tenaga para pekerja, dsb. • Setup costs – biaya-biaya untuk mempersiapkan mesin atau proses untuk memproduksi pesanan

  16. Holding Costs Table 12.1

  17. Model Persediaan untukPermintaan Independen • Dua pertanyaan penting: • Kapan pemesanan dilakukan • Berapa banyak yang akan dipesan Model-model persediaan independen adalah: • Basic Economic Order Quantity (EOQ) • Production Order Quantity • Quantity Discount Model

  18. Basic EOQ Model Beberapa asumsi EOQ Tingkat permintaan diketahui dan bersifat konstan Lead time (waktu antara pemesanan dan penerimaan) diketahui dan konstan Persediaan diterima dengan segera, dalam arti persediaan yang dipesan tiba dalam bentuk kumpulan produk, pada satu waktu Tidak mungkin diberikan diskon Biaya variable yang muncul hanya biaya pemasangan atau pemesanan dan biaya penyimpanan Stockouts (keadaan kehabisan atau kekurangan stok) dapat dihindari sama sekali bila pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat

  19. Average inventory on hand Q 2 Usage rate Inventory level Minimum inventory Time Penggunaan persediaan dari waktu ke waktu Order quantity = Q (maximum inventory level) Figure 12.3

  20. Curve for total cost of holding and setup Minimum total cost Holding cost curve Annual cost Setup (or order) cost curve Order quantity Optimal order quantity Meminimalkan Biaya Tujuan untuk meminimalkan biaya total Table 11.5

  21. D Q Annual setup cost = S Annual demand Number of units in each order Setup or order cost per order = = (S) D Q The EOQ Model Q = Jumlah barang setiap pemesanan Q* = Jumlah optimal barang per pemesanan (EOQ) D = Permintaan tahunan barang persediaan, dalam unit S = Setup (pemasangan) or ordering cost for each order H = Holding (penahanan) or carrying cost per unit per year Annual setup cost = (Number of orders placed per year) x (Setup or order cost per order)

  22. D Q Annual setup cost = S Annual holding cost = H Order quantity 2 = (Holding cost per unit per year) = (H) Q 2 Q 2 The EOQ Model Q = Number of pieces per order Q* = Optimal number of pieces per order (EOQ) D = Annual demand in units for the Inventory item S = Setup or ordering cost for each order H = Holding or carrying cost per unit per year Annual holding cost = (Average inventory level) x (Holding cost per unit per year)

  23. D Q Annual setup cost = S Annual holding cost = H Q 2 D Q S = H 2DS = Q2H Q2 = 2DS/H Q* = 2DS/H Q 2 The EOQ Model Q = Number of pieces per order Q* = Optimal number of pieces per order (EOQ) D = Annual demand in units for the Inventory item S = Setup or ordering cost for each order H = Holding or carrying cost per unit per year Optimal order quantity is found when annual setup cost equals annual holding cost Solving for Q*

  24. 2DS H Q* = 2(1,000)(10) 0.50 Q* = = 40,000 = 200 units Contoh EOQ Determine optimal number of needles to order D = 1,000 units S = $10 per order H = $.50 per unit per year Jumlah unit yang dipesan paling optimal adalah 200 unit

  25. Expected number of orders Demand Order quantity D Q* = N = = 1,000 200 N = = 5 orders per year An EOQ Example Determine optimal number of needles to order D = 1,000 units Q* = 200 units S = $10 per order H = $.50 per unit per year

  26. Number of working days per year N Expected time between orders = T = 250 5 T = = 50 days between orders An EOQ Example Determine optimal number of needles to order D = 1,000 units Q* = 200 units S = $10 per order N = 5 orders per year H = $.50 per unit per year

  27. TC = DS/Q + H.Q/2 TC = ((1000x $10)/200)+( $0.50(200/2)) An EOQ Example Determine optimal number of needles to order D = 1,000 units Q* = 200 units S = $10 per order N = 5 orders per year H = $.50 per unit per year T = 50 days Total annual cost = Setup cost + Holding cost TC = $50 + $50 = $100

  28. An EOQ Example • Sebuah apotek mendapatkan penawaran pembelian obat dari detailer dengan berbagai variasi harga sebagai berikut: • Besarnya carrying cost $190, ordering cost $2500 dan permintaan yang diestimasikan 200 paket. Berapakah sebaiknya jumlah yang dibeli?

  29. 2DS H 2x200x2500 190 Q* = Q* = • Hitung EOQ. Q = 72,5 unit

  30. HITUNG BIAYA TOTAL • Untuk pembelian 72,5 paket, harga $1100 • TC = DS/Q + H.Q/2+ PD • TC= (200x2500)/72,5 +190(72,5/2) +(1100x200) • TC = $ 233,784 • BANDINGKAN DGN KUANTITAS YG LEBIH TINGGI • TC = DS/Q + H.Q/2+ PD • TC= (200x2500)/90 +190(90/2) +(900x200) • TC = $ 194,105

  31. Lead time for a new order in days ROP = Demand per day D Number of working days in a year d = Reorder Points • EOQ answers the “how much” question • The reorder point (ROP) tells when to order = d x L

  32. Q* Slope = units/day = d Inventory level (units) ROP (units) Time (days) Lead time = L Reorder Point Curve Figure 12.5

  33. D Number of working days in a year d = Reorder Point Example Demand = 8,000 DVDs per year 250 working day year Lead time for orders is 3 working days = 8,000/250 = 32 units ROP = d x L = 32 units per day x 3 days = 96 units

More Related