1 / 63

Ekonomi Managerial

HANDOUTS. Ekonomi Managerial. Oleh:. Dr. Senen Machmud, SE., MSi. RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL PEMAHAMAN DARI EKONOMI MANAJERIAL KONSEP DASAR KONSEP MANAJEMEN BISNIS TOTAL KONSEP DASAR PERMINTAAN & PENAWARAN KONSEP DASAR TEORI PERMINTAAN

mariel
Download Presentation

Ekonomi Managerial

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HANDOUTS Ekonomi Managerial Oleh: Dr. Senen Machmud, SE., MSi

  2. RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL • PEMAHAMAN DARI EKONOMI MANAJERIAL • KONSEP DASAR • KONSEP MANAJEMEN BISNIS TOTAL • KONSEP DASAR PERMINTAAN & PENAWARAN • KONSEP DASAR TEORI PERMINTAAN • ANALISIS FUNGSI PERMINTAAN DALAM MANAJEMEN TOTAL • KONSEP DASAR TEORI PENAWARAN • ANALISIS FUNGSI PENAWARAN DALAM MANAJEMEN TOTAL • ANALISIS KESEIMBANGAN PASAR • PERHITUNGAN ELASTISITAS • PENGERTIAN ELASTISITAS • ELASTISITAS PERMINTAAN • FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS PERMINTAAN • ELASTISITAS HARGA DARI PENAWARAN • PERILAKU KONSUMEN • PRINSIP KEPUASAN KONSUMEN • MEKANISME DALAM MEMAHAMI EKSPEKTASI KONSUMEN • KENDALA ANGGARAN KONSUMEN • ANALISIS PRODUKSI • PEMAHAMAN SISTEM PRODUKSI • ELEMEN PROSES DALAM SISTEM PRODUKSI • ELEMEN OUTPUT DALAM SISTEM PRODUKSI • STRATEGI PRODUKSI JUST INTIME • KESEIMBANGAN PRODUKSI

  3. ANALISIS BIAYA • KEUNGGULAN KOMPETITIF REDUKSI BIAYA PRODUKSI • TEORI BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK • TEORI BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG • STRUKTUR PASAR & PENETAPAN HARGA • BENTUK PASAR • PASAR PERSAINGAN SEMPURNA • OPTIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PASAR PERSAINGAN SEMPURNA • MAKSIMUNISASI KEUNTUNGAN PERUSAHAAN YANG MEMILIKI BANYAK PASAR • ANALISIS INVESTASI PROYEK • PEDOMAN DALAM INVESTASI PROYEK • ANALISIS INVESTASI UNTUK BEBERAPA PROYEK INDUSTRI • Analisis Pengambilan Keputusan Dalam Kondisi Ketidakpastian ( Uncertainty ) • Analisis Ekonomi Kesejahteraan ( Welfare Economy )

  4. Sumber Pustaka • Dominick Salvatore :Managerial Economics; In a Global Economy. Harcourt College Publishers, 2004 • Douglas, E. J., Managerial Economics, Analysis and Strategy, 4th ed., Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 2000. • Harrington. H. J. and J. S. Harrington, Total Improvement management, The Next generation in Performance Improvement, Mc Graw-Hill Book Company, Inc., New York, 2005. • Lincolin Arsyad, (2001), Ekonomi Manajerial, BPFE Gajah Mada,. • Maurice, S. C. and Christopher R. Thomas., Managerial Economics, 5th ed., Richard D. Irwan, Inc., Chicago, 2003. • Pappas, J. L., and Richard Hirschey., Fundamntal of Managerial Economics, 6th ed., The Dryden Press, Chicago, 2002. • Thompson, A. A., Jr. and John P. Formby., Economics of The Firm, Theory and Practice, 6th ed., Prentice-Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey, 2004. • Vincent Gasper R. S. Z., (2005), Ekono Manajerial, Gramedia, Jakarta.

  5. 1. Descriptive Economics 2. Applied Economics Economics 1. Macro Economics 3. Economics Theory 2. Micro Economics Managerial Economics

  6. ILMU EKONOMI Pasar (Kebutuhan Manusia) INPUT PROSES OUTPUT Tidak Terbatas (Unlimited) Terbatas (Scarcity) ILMU EKONOMI

  7. INPUT PROSES OUTPUT Efektivitas Efisiensi Kualitas PRODUKTIVITAS Perlunya Ekonomi Managerial

  8. RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL • ILMU EKONOMI (EKONOMI MIKRO) • ILMU PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SCIENCE) • CABANG LAIN BERKAITAN DENGAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL • HUBUNGAN ANTARA EKONOMI MANAJERIAL DENGAN EKONOMI TRADISONAL • HUBUNGAN ANTARA EKONOMI MANAJERIAL DENGAN ILMU-ILMU PENGAMBILAN KEPUTUSAN • HUBUNGAN ANTARA EKONOMI MANAJERIAL DENGAN ADMINISTRASI BISNIS STUDI ILMU EKONOMI TRADISIONAL KLASIFIKASI STUDI ADINISTRASI BISNIS • TEORI : • EKONOMI MIKRO • EKONOMI MAKRO • SPESIALISASI: • EKONOMI PERTANIAN • EKONOMI WILAYAH KOTA • EKONOMI PEMBANGUNAN • EKONOMI UANG DAN BANK • DLL • PENEKANAN: • EKONOMI NORMATIF • EKONOMI POSITIF • CABANG FUNGSIONAL: • AKUNTANSI - KEUANGAN • PEMASARAN - PERSONALIA • PRODUKSI • CABANG ALAT: • AKUNTASI - ASURANSI • EK. MANAJERIAL - PERILAKU ORG • RISET OPERASI - STATISTIK • PEMANDU: • KEBIJAKAN PERUSAHAAN • EKONOMI MANAJERIAL

  9. MANAGERIAL ECONOMICS INTEGRATION OF ECONOMIC THEORY AND METHODOLOGY WITH ANALYTICAL TOOLS FOR APLICATION TO DECITION MAKING ABOUT THE ALLOCATION OF SCARCE RESOURCES IN PUBLIC PRIVATE INSTITUTIONS ECONOMIC THEORY Micro Economic Theory: Deal with decition making within individual unit: household, business firm, and public institution Macro Economic Theory: concerned with the overali level of ekonomic activity and its cyclical behaviour: deal with broad economic angregate ANALYTCAL TOOLS Mathematical Economics state economic relationship in mathematical form which makes them amenable to empirical testing or other modelling techniques AREAS OF SPESIALISATION Agricultural Economics Comporative economic system Economic Development Foreig Trade Industrial Organisation Managerial Economics Labour Enomics Public Finance Urban Economic Other Econometrics: uses statistical technique to test economic model Descriptive Models: explain how economic variable are related; employ scientifc method of data analysis testing Normative Models: find eficient methd for achieving atated objectives; involve optimisation methods usually recognising given constraint ECONOMIC METHODOLOGY

  10. PERANAN EKONOMI MANAJERIAL DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN MANAJERIAL MASALAH MANAJEMEN KEPUTUSAN TEORI EKONOMI ILMU PENGAMBILAN KEPUTUSAN Kerangka teoritis untuk pengambilan keputusan Alat dan teknik Analisis EKONOMI MANAJERIAL Penerapan teori ekonomi dan metodologi ilmu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan SOLUSI YANG OPTIMAL Untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan manajerial

  11. HUBUNGAN ANTARA PERUSAHAAN, MANAJER, TEORI EKONOMI DAN DECISION SCIENCE PERUSAHAAN TUJUAN USAHA: Keuntungan Optimal Sepanjang Waktu MANAJER Berperan sebagai pengambil kepusan tentang apa yang akan dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan Teori ekonomi Mikro (Micro Ekonomic Theory) Ilmu Keputusan (Decision Science) ILMU EKONOMI MANAJERIAL Aplikasi teori ekonomi dan decision science dalam pengambilan keputusan tentang apa yang dilakukan perusahaan untuk mencapai TUJUAN PERUSAHAAN

  12. TEORI PERUSAHAAN Perusahaan Bisnis : Kombinasi manusia, aset fisik, dan informasi (teknis, penjualan, koordinasi, dll) Stakeholder : Pemegang saham, manajemen, pemasok dan langganan Tujuan Perusahaan : - Jangka pendek untuk memaksimumkan keuntungan - Jangka Panjang untuk memaksimumkan kekayaan karena ada ketidakpastian Pengertian Nilai : Nilai buku, nilai pasar nilai likuidasi, dll Nilai sekarang (present value) dari aliran kas suatu perusahaan • Kendala dalam proses pengambilan keputusan manajerial : • Kendala sumberdaya (tenaga kerja, lahan, bahan baku, energi, mesin, gudang, dll) • Kendala output (kualitas dan kuantitas) • Kendala hukum, peraturan dan perundangan

  13. PERAN DUNIA USAHA DALAM MASYARAKAT: • Memantapkan pertumbuhan ekonomi • Mendistribusikan manfaatkan pertumbuhan ekonomi sesuai konstribusi faktor-faktor produksi (tenaga kerja, modal, lahan, dsb • Konsumen memperoleh barang dan jasa (kualitas dan kuantitas) • Pemerintah memperoleh pendapatan dari pajak PERAN MANAJER SEBAGAI TUJUAN PENGAMBIL KEPUTUSAN Keputusan Ekonomi : Produk apa, bagaimana caranya, berapa jumlahnya, berapa harganya agar keuntungan perusahaan maksimum KEUNTUNGAN (PROFIT) SEBAGAI TUJUAN PERUSAHAAN Keuntungan Bisnis Vs Keuntungan Ekonomi Teori Keuntungan Ekonomis Friksional Teori Keuntungan Ekonomis Monopolis Teori Keuntungan Ekonomis Inovatif Teori Keuntungan Ekonomis Kompensasi

  14. KARAKTERISTIK WAKTU (lebih cepat, faster) yang menggambarkan kecepatan, kemudahan (kenyamanan) untuk memperoleh produk KARAKTERISTIK BIAYA (Lebih murah, chaper) yang menggambarkan harga (ongkos) dari suatu produk yang haus dibayar oleh konsumen KARAKTERISTIK PRODUK YANG DIINGINKAN KONSUMEN KARAKTERISTIK DIMENSI KUALITAS (Lebih baik, better) menggambarkan dimensi kualitas produk

  15. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI KONSUMEN TENTANG KUALITAS PRODUK SEBELUM MEMBELI SAAT MEMBELI SETELAH MEMBELI • Image dan nama merk perusahaan • Pengalaman sebelum membeli • Opini dari teman, relasi, keluarga, dsb • Reputasi toko/dealer/tempat penjualan • Publikasi hasil-hasil pengujian produk • Harga (untuk kinerja) yang diiklankan • Spesifikasi kinerja • Komentar dari penjual produk • Kondisi atau persyaratan jaminan • Kebijaksanaan perbaikan dan pelayanan • Program-program pendukung • Harga (untuk kinerja) yang ditetapkan • Kemudahan instalasi dan penggunaan • Penanganan perbaikan, pengaduan, jaminan • Ketersediaan suku cadang (spare-part) • Efektivitas pelayanan purna jual • Keadaan produk • Kinerja komporatif

  16. METODE ESTIMASI PERMINTAAN METODE LANGSUNG ( MELIBATKAN KONSUMEN ) : METODE RISET PASAR. WAWANCARA & SURVEY : RESPONDEN MEMILIH JAWABAN TERHADAP KEMUNGKINAN MEMBELI PADA BERBAGAI TINGKAT HARGA. KETERANGAN : JAWABAN ATAS PERTANYAAN “ APAKAH ANDA AKAN MEMBELI PRODUK PADA TINGKAT HARGA INI ? ” a = SAMA SEKALI TIDAK ( p = 0,0 ) d = NAMPAKNYA SUKA ( p = 0,6 ) b = NAMPAKNYA TIDAK ( p = 0,2 ) e = SANGAT SUKA ( p = 0,8 ) c = BARANG KALI, MUNGKIN ( p = 0,4 ) f = PASTI YA ( p = 1,0 ) PASAR SIMULASI : MEMBERIKAN SEJUMLAH UANG KEPADA PARTISIPAN & MEREKA DIMINTA MEMBELANJAKAN PADA TOKO BUATAN, DENGAN HARGA & TINGKAT PROMOSI YANG BERBEDA EXPERIMEN PASAR SECARA LANGSUNG : MELIBATKAN ORANG-ORANG YANG BENAR-BENAR ADA DI PASAR, EXPERIMEN DILAKUKAN MELALUI PENURUNAN HARGA PRODUK DAN BAGAIMANA REAKSI TERHADAP JUMLAH YANG DIBELI

  17. ESTIMASI PERSAMAAN REGRESI SEDERHANA MENCARI PERSAMAAN LINIER YANG PALING TEPAT ANTARA PEUBAH TIDAK BEBAS DENGAN PEUBAH BEBAS BERDASARKAN POLA DATA YANG ADA; UNTUK PERSAMAAN REGRESI LINIER SEDERHANA Y = a + bx Y = PEUBAH TIDAK BEBAS X = PEUBAH BEBAS a = INTERCEPT b = SLOPE a,b = PARAMETER ATAU KOEFISIEN PERSAMAAN REGRESI METODE KUADRAT TERKECIL(ORDINARY LEAST SQUARE) : MENCARI KOEFISIEN-KOEFISIEN REGRESI YANG MEMBUAT KESLAHAN (ERROR) KUADRAT TERKECIL, SEHINGGA : b = (nΣXY – ΣXΣY) / ((nΣX² - (ΣX)²) _ _ a = Y – b X DIMANA : _ Y = RATA-RATA NILAI Y _ X = RATA-RATA NILAI X

  18. LINIERITAS PERSAMAAN REGRESI KETERGANTUNGAN ANTARAPEUBAH TIDAK BEBAS DENGAN PEUBAH BEBAS DINYATAKAN DALAM BENTUK LINIER : Y = a + bx + e Y = PEUBAH TIDAK BEBAS X = PEUBAH BEBAS a = INTERCEPT (PERPOTONGAN DENGAN SUMBU Y) b = SLOPE e = ERROR KETERGANTUNGAN YANG NON LINIER JUGA DAPAT DIGUNAKAN, JIKA POLA DATA MENUNJUKKAN HAL TERSEBUT, KARENA HAL TERSEBUT DAPAT DIUBAH MENJADI BENTUK LINIER MELALUI TRANSFORMASI MATEMATIK (LOGARITMA) MISALNYA : b1 b2 Y = aX1 X2 DIUBAH MENJADI : log Y = log a + b1 log X1 + b2 log X2 • KEMUNGKINAN BENTUK FUNGSI YANG COCOK UNTUK MENUNJUKKAN ANTARA PEUBAH TIDAK BEBAS DENGAN PEUBAH BEBAS, ANTARA LAIN : • HUBUNGAN KUADRATIK : KURVA TOTAL REVENUE • Y = a + B1x1 + b2X1² • 2. HUBUNGAN PANGKAT TIGA : KURVA BIAYA TOTAL • Y = a + B1x1 + b2X1² + b3X1³

  19. METODE TIDAK LANGSUNG : MENENTUKAN HUBUNGAN STATISTIK ANTARA PEUBAH BEBAS (INDEPENDENT VARIABLES) DAN PEUBAH TIDAK BEBAS (DEPENDENT VARIABLES) ANALISIS REGRESI : - MENENTUKAN DERAJAT KETERGANTUNGAN SUATU PEUBAH (DEPENDENT VARIABLES) DENGAN PEUBAH LAINNYA (INDEPENDENT VARIABLES) - DIGUNAKAN UNTUK MENCARI NILAI DARI KOEFISIEN-KOEFISIEN FUNGSI PERMINTAAN ANALISIS DERET WAKTU ( TIME-SERIES ) DAN ANALISIS SEKSI SILANG ( CROSS-SECTION) 1. ANALISIS DERET WAKTU ( TIME-SERIES ) : - PERMINTAAN MERUPAKAN FUNGSI DARI WAKTU DENGAN MEMPELAJARI POLA DARI DATA DERET WAKTU - MENGGUNAKAN DATA DARI SUMBER YANG SAMA PADA WAKTU YANG BERBEDA Qx = f ( T ) 2. ANALISIS SEKSI SILANG ( CROSS-SECTION ) : - MENUNJUKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT ANTARA PERMINTAAN (SEBAGAI PEUBAH TIDAK BEBAS) DENGAN PEUBAH BEBAS, SEPERTI : HARGA, PENDAPATAN, SELERA KONSUMEN, DSB - MENGGUNAKAN DATA DARI PERUSAHAAN YANG BERBEDA PADA KURUN WAKTU YANG SAMA Qx = f ( Px, I, Pr, Pe, Ie, Pae, T, N, A, F,O )

  20. Teladan PENGAMATAN TERHADAP HARGA TIKET & JUMLAH KUNJUNGANPT. WISATA GLOBAL 2005-2010

  21. PERMINTAAN : JUMLAH BARANG / JASA YANG RELA DIBELI OLEH KONSUMEN SELAMA PERIODE WAKTU TERTENTU BERDASARKAN KONDISI-KONDISI TERTENTU PERIODE WAKTU : JAM, HARI, MINNGU, BULAN, TAHUN, DSB. KONDISI TERTENTU : BERKAITAN DENGAN FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN TERHADAP BARANG / JASA, SEPERTI : HARGA PRODUK ITU SENDIRI ( Px ) PENDAPATAN KONSUMEN ( I ) HARGA PRODUK YANG BERKAITAN ( Pr ) HARAPAN (EKSPEKTASI) KONSUMEN MENGENAI : HARGA (Pe), TINGKAT PENDAPATAN (Ie ), KETERSEDIAAN PRODUK DIMASA MENDATANG ( PAe ) SELERA KONSUMEN ( T ) JUMLAH KONSUMEN POTENSIAL ( N ) PENGELUARAN IKLAN ( A ) ATRIBUT / FEATURES DARI PRODUK ( F ) FAKTOR-FAKTOR SPESIFIK LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PERMINTAAN TERHADAP PRODUK ( O ) Qx = f ( Px, I, Pr, Pe, Ie, PAe, T, N, A, F, O )

  22. BENTUK HUBUNGAN ANTARA VARIABLE DALAM FUNGSI PERMINTAAN DENGAN JUMLAH PRODUK YANG DIMINTA PADA WAKTU TERTENTU

  23. CONTOH : PERSAMAAN REGRESI PERMINTAAN KOPI MEREK X : Qx = 1,5 – 3,0 P + 0,8 I + 2,0 Py – 0,6 Ps + 1,2 A DIMANA : Qx = PENJUALAN KOPI, JUTAAN PON PERTAHUN Px = HARGA KOPI, DALAM DOLAR / PON I = PENDAPATAN DISPOSIBLE, TRILYUNAN DOLAR / TAHUN Py = HARGA KOPI PESAING, DOLAR / PON Ps = HARGA GULA, DOLAR / PON A = PENGELUARAN IKLAN, RATUSAN RIBU DOLAR / PON PADA TAHUN 2007 Px = $ 2 ; I = $ 2,5 ; Py = $ 1,80 ; Ps = $ 0,50 ; A = $ 1 JADI : Qx = 1,5 – 3,0 (2) + 0,8 (2,5) + 2,0 (1,80) – 0,6 (0,50) + 1,2 (1) = 2 ATAU 2 JUTA PON PERUSAHAAN MENJUAL 2 JUTA PON KOPI TAHUN 2007 ELASTISITAS PARAMETER HARGA Ep = ELASTISITAS HARGA = QUANTITAS Ep = -3 (2/2) = -3 » ELASTIS EI = 0,8 (2,5/2) = 1 » UNITARY ELASTICITY Exy = 2 (1,80/2) = 1,8 » SUBSTITUSI Exs = -0,6 (0,50/2) = - 0,15 » KOMPLEMENTER EA = 1,2 (1/2) = 0,6 » IN ELASTIS KEBIJAKAN : JIKA TAHUN 2008 PERUSAHAAN MENGELUARKAN KEBIJAKAN : - MENAIKKAN HARGA 5 % - MENAIKKAN PENGELUARAN IKLAN 12 % DAN MEMPERKIRAKAN : - PENDAPATAN NAIK 4% - HARGA KOPI PESAING NAIK 7 % - HARGA GULA TURUN 8 % HITUNG PENJUALAN TAHUN 2008

  24. FORECASTING (PRAKIRAAN) PENJUALAN TAHUN 2008 ADALAH SEBAGAI BERIKUT : Qs (2008) = Qs(2007) + Qs(ΔPx/Px)Ep + Qs(ΔI/I)EI + Qs(ΔPy/Py) Exy + Qs(ΔPs/Ps)Exs + Qs(ΔA/A)EA Qs 2008= 2 + 2 (5%) (-3) + 2 (4%) (1) + 2 (7%) 1,8 + 2 (-8%) (-0,15) + 2 (12%) 0,6 = 2 + 2 (0,05) (-3) + 2 (0,04) (1) + 2 (O,O7) 1,8 + 2 (-0,08) (-0,15) + 2 (0,12) 0,6 = 2 (1-0,15) + 0,04 + 0,126 + 0,012 + 0,07 = 2 (1 + 0,1) = 2 (1,1) = 2,2 ATAU 2.200.000 PON JIKA PERSAHAAN AKAN MENJUAL KOPI TAHUN 2008 SAMA DENGAN TAHUN 2007 (2 JUTA PON), TENTUKAN BERAPA HARGA YANG DI TETAPKAN (JIKA FAKTOR LAIN DIANGGAP SAMA DENGAN DIATAS JAWAB : HARGA HARUS DINAIKKAN BUKAN 5%, TAPI MENJADI 8,33% (LEBIH TINGGI 3,33%) YANG MENYBABKAN PENURUNAN PERMINTAAN SEBESAR : = 2 (0,033) (-3) = 0,198 ATAU 198.000 PON = JADI 2.200.000 PON – 198.000 PON = + 2 JUTA PON

  25. PRODUKSI DATA PRODUKSI PT SUMBER INTI REZEKI

  26. PENDUGAAN FUNGSI PRODUKSI COBB-DOUGLAS • JANGKA PANJANG BERDASARKAN PENDEKATAN NERLOVE • DATA DIATAS HARUS DI TRANSFORMASIKAN KEDALAM LOGARITMA SBB : • 17.511 = 9.770585 18.096 = 9.803446 27.440 = 10.219757 Dst. • HASIL PERHITUNGAN KOMPUTER (REGRESI LINIER LOGARITMA) • Ln Qt = –5.7083 + 0.2495 Ln Kt + 0.9271 Ln Lt + 0.3755 Ln Qt-1 • R² = 0.9340 • DARI PERSAMAAN DIATAS DIPEROLEH KOEFESIEN PENYESUAIAN NERLOVE YAITU : • Π = 1 – θ = 1 – 0.3755 = 0.6245 • KOEFESIEN UNTUK FUNGSI PRODUKSI COBB – DOUGLAS • LnY = Q/Π = -5.7083 / 0.6245 = -9.1406 • α = α/Π = 0.2495 / 0.6245 = 0.3995 • β = β/Π = 0.9271 / 0.6245 = 1.4845 • JADI FUNGSI COBB = DOUGLAS JANGKA PANJANG : • –9.1406 0.3995 1.4845 • Q =e K L • –9.1406 0.3995 1.4845 • Q = (2.71828) K L • 0.3995 1.4845 • Q = 0.0001 K L • BERBAGAI INFORMASI DARI FUNGSI PRODUKSI COBB – DOUGLAS • PRODUK MARJINAL JANGKA PANJANG TENAGA KERJA (MPL) • α β -1 • MPL = ΔQ/ΔL = β y K L = β (Q/L) • β (Q RATA-RATA / L RATA-RATA) = 1.4845 (25.315 / 28.819) = 1.3040 • ARTINNYA = JIKA PENAMBAHAN INPUT TK SEBANYAK 1 JAM KERJA, AKAN MENAMBAH OUTPUT 1.3040 TON

  27. PRODUK MARJINAL JANGKA PANJANG MODAL (MPk) • α-1 β • MPk = ΔQ/ ΔK = α y K L = α (Q/K) • α ( Q RATA-RATA / K RATA-RATA ) = 0.3995 ( 25.315 / 26.056 ) = 0.3889 • ARTINYA : SETIAP KENAIKAN INPUT MODAL SEBESAR Rp. 1 JT AKAN MENAMBAH OUTPUT SEBESAR 0.3889 TON • 3. TINGKAT SUBSTITUSI TEKNIKAL MARJINAL (MRTs) DARI INPUT TK (L) UNTUK INPUT MODAL (K) DALAM SISTEM PRODUKSI 1990 – 2004 YANG DI UKUR PADA TINGKAT PENGGUNAAN L RATA-RATA & K RATA-RATA • MRTs = MPL / MPk = ( β / α) ( K / L ) • = (1.4845 / 0.3995 ) (26.056 / 28.819 ) = 3.3596 • ARTINYA : PADA TINGKAT PRODUKSI Q RATA-RATA PENGGUNAAN SATU JAM TK MAMPU MENSUBSTITUSI PENGGUNAAN MODAL SEBESAR Rp. 3.35 JUTA. • INDEKS EFISIENSI PRODUKSI : • DILIHAT DARI KOEFISIEN A (KOEFISIEN TEKNOLOGI = 0.0001) JIKA ANGKA INI DIBANDINGKAN DENGAN KOEFISIEN A PADA PRODUKSI PERIODE SEBELUMNYA (MIS. 1975 – 1989), MAKA DAPAT DIKETAHUI APAKAH EFISIENSI MENINGKAT ATAU SEBALIKNYA. • ELASTISITAS OUTPUT DARI TK (L) • EL = % ΔQ/ % ΔL = ( ΔQ / ΔL ) ( L / Q ) = β ( Q / L ) ( L / Q ) = β • JIKA INPUT L NAIK 1 %, MAKA OUTPUT NAIK = 1.4845 % • ELASTISITAS OUTPUT DARI MODAL (K) • Ek = % ΔQ/ % ΔK = (ΔQ / ΔK) (K / Q) = (MPk) (K / Q) = α ( Q / K ) ( K / Q ) = α = 0.3995 • JIKA INPUT K NAIK 1 %, MAKA OUTPUT NAIK = 0.3995 %

  28. 7. SKALA OUTPUT ( RETURN TO SCALE ) • α + β = 0.3995 + 1.4845 = 1.8840 (INCREASING) • UNTUK PERENCANAAN PENGGUNAAN INPUT. • JIKA OUTPUT YANG DIINGINKAN TAHUN 2005 = 32.500 TON • PENGGUNAAN MODAL SAMA DENGAN TAHUN 2004 = 41.794 • BERAPA JUMLAH TK (L) YANG HARUS DISIAPKAN. • 0.3995 1.4845 • Q = 0.0001 (41.794) L = 32.500 TON • 1.4845 • 2005 = 0.0070167 L = 32.500 TON • L = 32.500 / 0.0070167 = 4.631.806.975 • L = (4.631.806.975) 1 / 1.4845 = (4.631806.975) • L = 30.906 JAM KERJA

  29. DATA PRODUKSI DAN BIAYA TOTAL DARI PT. ABC PADA TAHUN 2011 3

  30. Menggunakan hasil perhitungan komputer dalam Tabel di atas, kita membentuk persamaan empirik biaya kubik sebagai berikut: TC = a + bQ + cQ + dQ TC = 143,4646 + 61,7996Q – 12,5580Q + 0,9128Q Dengan persamaan R Square = 0,9978 = 99,78% 2 3 3 2 • Dari persamaan biaya kubik : TC, dapat diperoleh informasi-informasi berikut: • Biaya tetap total (TFC) diukur berdasarkan koefisien konstanta atau intersep dari persamaan regresi kubik . Dalam kasus diatas sebesar Rp. 143,46 juta (dibulatkan). Sedangkan biaya tetap rata-rata (Avereage Fixed Cost) diukur berdasarkan a/Q. Untuk tingkat output 10.000 unit (Q= 10), maka biaya tetap rata-rata sebesar 143,46/10=14,346 atau Rp. 14.346 per unit. • Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost): • Biaya Variabel Total pada produksi 10.000 unit adalah : 61,7996(10) – 12,5580(10) + 0,9128(10) = 274,9960 atau Rp.274,996 juta. • Total Cost = TFC + TVC = Rp. 143,46 juta + Rp. 274,996 juta = Rp. 418,4606 juta. • Biaya Variabel Rata-rata (Avereage Variable Cost) diukur berdasarkan: AVC = TVC/Q • Rp 274,996 juta / 10.000 = Rp. 27.499,4 atau dibulatkan Rp 27.500 per unit’ • Jadi biaya rata-rata per unit (Avereage Cost) adalah : AFC + AVC = Rp 14.346 + Rp 27.500 = Rp 41.846 perunit 3 2

  31. 4. Biaya Marjinal (Marginal Cost = MC) SMC = Turunan pertama dari total cost = Δ TC/ΔQ = b + 2cQ + 3dQ = 61,7996 - (12,5580) Q + 3 (0,9128)Q. MC untuk produksi sebesar 10.000 unit (Q=10) = 61,7996 – 25,1160Q + 2,7384 Q = 61,7996 – 25,1160 (10) + 2,7384 (10) = 84,4796 atau Rp. 84.480/unit. Hal ini berarti setiap penambahan output sebasar 1 unit setelah tingkat produksi 10.000 unit akan menambah biaya sebesar Rp. 84.480 5. Elastisitas biaya total dari output (Ec) diukur berdasarkan: Ec = %ΔTC/% ΔAQ = (ΔTC/TC) / (ΔQ/Q) = (ΔTC/ ΔQ) / (TC/Q) = MC/ (AFC + AVC). Apabila kita ingin menduga elastisitas. Biaya total pada tingkat produksi sebesar 10.000 (Q=10), maka diperoleh Ec = MC/ATC = Rp. 84.480/Rp. 41.846 = 2,02. Hal ini berarti setiap penambah ouptput produksi sebesar 1% setelah tingkat produksi 10.000 unit, akan meningkatkan biaya total sebesar 2,02% dari biaya total pada tingkat produksi 10.000 unit. 6. Biaya variabel rata-rata (AVC) mecapai minimum apabila AVC = MC, diukur berdasarkan Q = -c/2d = - (-12,5580) / 2 (0,9128) = 12,5580/1,8256 = 6,879 atau pada tingkat produksi sebesar 6.879 unit perusahaan tersebut mencapai biaya variabel rata-rata yang minimum. 2 2 2 2

  32. PENDUGAAN FUNGSI BIAYA JANGKA PANJANG TC = F (Q, r, w) : Q = Output r = harga per unit kapital w = harga per unit labour Fungsi Cobb-Douglas TC = ά Q r w pangkat gama Ln (Tc/r) = Ln ά + βLnQ + gama Ln (w/r) β y

  33. CONTOH Biaya PT. Rindu Laba Tahun 1996-2004 Data di atas ditranspormasikan kedalam bilangan logaritma Q = 248 => log = 5,513429 dts…….. Tc/r = 0,4090 => log = 0,8938 dst……. w/r = 1,3732 => log = 0,3171 dst…….. Hasil: Ln (Tc/r) = -5,4126 + 0,7999 Ln Q + 0,4935 Ln (w/r) atau Tc = ά Q (w/r) pangkat gama r = (2,71828) Q (w/r) Tc = 0,0045 Q (w/r) r Syarat = ά > 0; β > 0; 0 < gama < 1 β -5,4126 0,7999 0,4935 0,7999 0,4935

  34. Elastisitas Biaya Total Jangka Panjang (Ec) Ec = % Δ TC / % Δ Q = (ΔTC/TC) / (ΔQ / Q) = (ΔTC / ΔQ) / (TC/Q) LMC / LAC = β (LAC / LAC = β β > 1 Diseconomies Scale (skala usaha yang tidak menguntungkan) β < 1 Economies Scale (skala usaha yang menguntungkan) β = 1 Constant Return to Scale ( kondisi skala output yang konstan) Β = 0,7999 < 1 artinya economies scale Kebijakan: Pimpinan perusahaan dapat meningkatkan output. β Δ

  35. STRUKTUR PASAR ( MARKET STRUCTURE) • PASAR PERSAINGAN SEMPURNA (PERFECT COMPETITION) • PERSAINGAN MONOPOLISTIK • PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA (IMPERFECT COMPETITION) • - PASAR MONOPOLI • - PASAR DUOPOLI • - PASAR OLIGOPOLI

  36. ASUMSI YANG MELANDASI BENTUK-BENTUK PASAR

  37. PASAR PERSAINGAN SEMPURNA • Jika harga (Price) > Biaya rata-rata (Avereage Cost = AC) perusahaan mendapatkan keuntungan maksimal. • Jika harga < Biaya rata-rata (AC) tetapi > dari Biaya variabel rata-rata (Avereage Variable Cost = AVC), maka pihak perusahaan tetap melan jutkan kegiatan usahanya, karena masih mampu membayar biaya varia bel seperti bahan baku, upah tenaga kerja dsb. Jika dihentikan kegiatan usahanya, maka akan mengalami kerugian yang besar terutama dari modal yang sudah diinvestasikan (fixed cost). • Jika harga < Biaya rata-rata (AC), dan < biaya variabel rata-rata (AVC), maka pihak perusahaan harus menghentikan kegiatan usahanya, karena tidk mampu lagi menutupi biaya variabel yang di keluarkannya.

  38. Using Marginal Revenue ( or Price) and Marginal Cost to Determine Optimal Output The Case of Economic Profit

  39. Contoh Perhitungan: • Terdapat 1000 perusahaan / penjualyang berada pada pasar persaingan sempurna. Penawaran yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan adalah • Qs = - 200 + 50 P. Permintaan total Qd = 160.000 - 10.000 P • Ditanya: • Hitunglah keseimbangan pasar tersebut ( harga dan kuantitas keseimbangan). • Tentukan Tingkat keseimbangan yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan • Apa yang terjadi jika suatu perusahaan memproduksi/menjual lebih kecil atau lebih besar dibandingkan jumlah output keseimbangan perusahaan tersebut.

  40. Jawab; Keseimbangan pasar akan terjadi apabila Qs = Qd 1000 ( - 200 + 50 P ) = 160.000 - 10.000 P - 200.000 + 50.000 P = 160.000 - 10.000 P 60.000 P = 360.000 p = 360.000 / 60.000 P = $ 6 per unit Qs = - 200.000 + 50.000 ( 6 ) = 100.000 Unit Suplai masing-masing perusahaan adalah : Qs = -200 + 50 P atau 50 P = 200 + Qs: P = 4 + 1 / 50 Qs Keseimbangan Perusahaan adalah: MR = MC MR = AR = P = 6 MC = Suplai => P perusahaan = 4 + 1/50 Qs 6 = 4 + 1 / 50 Qs 1 / 50 Q = 2 Q = 100 Unit ; P = 6

  41. Apa yang terjadi jika suatu perusahaan memproduksi/menjual lebih kecil atau lebih besar dibandingkan jumlah output keseimbangan perusahaan tersebut. TC Adlh Integral dari P = 4 + 1 / 50 Qs. Jadi = 4 Qs + 1 / 100 Qs AC =TC/Qs= 4 + 1 / 100 Qs AC pada Q = 100 adalah 4 + 1 / 100 (100) = US $ 5 Avereage Profit = P – AC = 6 – 5 = 1 Total Profit = (P – AC) Q = US $ 1 x 100 = US $ 100 Jika Q = 80 Unit AC = 4 + 1 / 100 (80) = US $ 4.8 Avereage Profit = P – AC = 6 – 4.8 = US $ 1.2 Total Profit = (P – AC) Q = US $ 1.2 x 80 = US $ 96 Jika Q = 150 Unit AC = 4 + 1 / 100 (150) = US $ 5.5 Avereage Profit = P – AC = 6 – 5.5 = US $ 0.5 Total Profit = (P – AC) Q = US $ 0.5 x 150 = US $ 75 2

  42. PRAKTEK PENETAPAN HARGA • Penetapan Harga Berdasarkan Mark UP • Mark UP atas Biaya = Biaya Plus • = Harga – Biaya = $ 2,99 - $ 2,30 = 0,30 • Biaya 2,30 = 30% • AtauHarga = Biaya ( 1+ Mark Up atas Biaya ) • = $ 2,30 (1 + 0,3) = $ 2,99 2. Mark UP atas Harga = Margin Laba = = Harga – Biaya = $ 2,99 - $ 2,30 = 0,23 Harga 2,99 = 23% Atau Marka Up Atas Biaya = 0,3 = 0,23 = 23 % 1 – Mark Up Atas Biaya 1-0,3

  43. Cara AMERIKA Riset Pasar Kriteria Produk Rekayasa Manufaktur Biaya Mark Up (Laba) Harga Cara JEPANG Riset Pasar Kriteria Produk Harga Pasar (Harga Sasaran) Mark Up/Margin Laba Sasaran Biaya Sasaran Rekayasa Harga Pemasok Manufaktur

  44. Penetapan Harga Berdasarkan Elastisitas • Mark Up Optimal atas Biaya • -1 • εp + 1 • (2) Mark Up Optimal atas Harga • -1 • εp • Contoh: • Elastisitas Harga Mark Up atas Biaya Mark Up atas Harga • Dari Permintaan • -1,5 200% 66,7% • -2,0 100% 50% • -2,5 66,7% 40% • -5,0 25 % 20% • -10,0 11,1% 10%

  45. (3) Mark Up Optimal AtasBiaya Variable Rata-rata (Avareage Variable Cost) P = A VC+ X% (AVC) P = A VC + -1 AVC ε + 1 Misalnya: Elastisitas = -5 P = A VC+ -1 AVC -5 + 1 P = A VC + (1/4) AVC P= A VC + 25% AVC

  46. (4) Constant Pricing dalam Keadaan Inflasi

  47. Kenaikan AVC = 10% (Inflasi) atau 10% x Rp. 6.000 = Rp. 600 Jika Inflasi ini ditambahkan dengan harga sebelumnya akan menjadi: Harga = Rp. 8.400 + Rp. 600 = Rp. 9000 Tetapi kenyataannya dijual Rp. 9.240 (Harga setelah Kenaikan AVC 10% karena inflasi) Jadi Adanya Inflasi akan menguntungkan penjual, dan merugikan pembeli Lihat => Mark Up sebelum inflasi Rp. 2.400 Mark Up setelah inflasi Rp. 2.640

  48. 40% (9.340) 40 (8.400) (6.600) (6.000) D D A Vc’ = 6.600; setelah inflasi 10% A Vc’ = 6.600; sebelum inflasi 10% O Q Q

  49. PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KONDISI KETIDAKPASTIAN Sebagian keputusan manajerial dibuat dalam kondisi ketidakpastian. Dalam arti tidak diketahui secara sempurna adalah suatu kejadian benar-benar akan muncul Adanya ketidakpastian (UNCERTAINTY), berarti selalu berhadapan dengan risiko (Risk) RISK Merujuk pada kemungkinan bahwa satu kejadian tertentu yang tidak menguntung akan muncul Jika Uang Rp. 100 Juta Rupiah di investasikan pada obligasi dengan bunga 10%/tahun, maka tingkat pengembalian dapat dilestimasi secara tepat (tidak ada risiko) Contoh Tapi jika Uang tersebtu di investasikan pada saham suatu perusahaan di bursa efek, maka tingkat pengembaliannya tidak dapat diprediksi secara tepat

  50. PROBABILITAS Yaitu peluang suatu kejadian akan muncul. Distribusi PROBABILITAS; suatu daftar kemungkinan-kemungkinan kejadian akan muncul • KEJADIANPROBABILITAS • Menerima persanan 0,7 = 70% • Tidak menerima pesanan 0,3 = 30% CONTOH: Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan dua proyek yang masing-masing memerlukan US $ 10.000,- untuk investasinya dan perusahaan hanya akan memilih salah satu diantaranya

More Related