1 / 36

Abdul Rachman Bahan Perkuliahan IO, SUT, dan Neparnas SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK – JAKARTA

TEKNIK PENYUSUNAN TABEL I-O. Abdul Rachman Bahan Perkuliahan IO, SUT, dan Neparnas SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK – JAKARTA. TAHAPAN PENYUSUNAN TABEL I-O INDONESIA. Penentuan Klasifikasi sektor Pengumpulan data dan informasi Penyusunan / estimasi Output (control total/ CT)

mardi
Download Presentation

Abdul Rachman Bahan Perkuliahan IO, SUT, dan Neparnas SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK – JAKARTA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEKNIK PENYUSUNAN TABEL I-O Abdul Rachman Bahan Perkuliahan IO,SUT, danNeparnas SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK – JAKARTA

  2. TAHAPAN PENYUSUNAN TABEL I-O INDONESIA • PenentuanKlasifikasisektor • Pengumpulan data daninformasi • Penyusunan/estimasi • Output (control total/ CT) • NTB sektoraldanpenggunaan • Struktur/koefisien input komponenpermintaanakhir • Penyusunanmatrikstransaksiantarsektor • Rekonsiliasi (barisdankolom)

  3. KLASIFIKASI SEKTOR Tujuannyamengelompokkanseluruhkegiatanekonomi yang beragamkedalamsektor-sektor yang memilikikesamaan proses produksidanmenghasilkan output yang homogen Klasifikasitabel IO merujukpadakriteriadasaryaitu: Lengkap: mencakupseluruhkomoditas/kegiatanbaikdomestik & impor, Jelas: tidakadakeraguanataskonsep, ruanglingkup & cakupan, Tanggap: alat yang komprehensifbagiperencanaataupembuatkeputusan 2 kriteriapengelompokan: • Horizontal: menurutkesamaanstruktur input (misalusahakecil, menengah, danusahabesar) • Vertikal: menuruttahapansekuensialdalam proses produksi (misal KLUI, KKI, ISIC) Konsepsatuanekonomi: • Komoditas : padasektorpertanian & pertambangan • Aktivitas : industripengolahan, bangunan, jasa-jasa • Kelembagaan : sektorpemerintahan

  4. PERKEMBANGAN KLASIFIKASI TABEL I-O INDONESIA

  5. PENYUSUNAN TABEL I-O INDONESIA • PenyusunanTabel IO Nasionaldapatdilakukandenganduapendekatan, yaitupendekatanlangsungdanpendekatantidaklangsung; • Pendekatanlangsungataumetodesurveidigunakanapabilaseluruh data yang diperlukandikumpulkansecaralangsungmelaluisurveiataupenelitianlapangan, • Pendekatantidaklangsungataumetode non surveidan semi surveidigunakanapabilaseluruhatausebagian data yang diperlukandiperolehdarisuatutabel input-output lain yang sudahada.

  6. PENDEKATAN LANGSUNG • Pendekatanlangsungataumetodesurvei • Metodesurveiadalahsuatucaraperolehan/ pengumpulan data/informasidaripopulasi yang adakemudiandiambilbeberapasampeluntukdiamati; • Penyusunantabel input-output biasanyadigunakanmetodenon probability samplingataudikenalsebagai "purposive sampling“, karenainformasi yang ingindiperolehadalahstruktur input baik input antaramaupun input primer danindikatorproduksigunaestimasi output, tidakperlupendugaanbesarnyapopulasi; • Tabel IO Nasional yang disusunsetiap lima tahunsekalimenggunakanmetodelangsung.

  7. PENDEKATAN TIDAK LANGSUNG • Metode Non Survei • Digunakandalampenyusunantabel input-output up-dating (pemutakhiran), dimanapengisiansel-seltabel input-output tidakmenggunakanmetodesurvei. • Tujuannyaadalahmenaksirdanmemperbaikikoefisien input antaraataukoefisienteknis (A) padatahuntabel input-output disusun. • Metode yang seringdigunakandalampenyusunan input-output up-datingadalah RAS • Metode Semi Survei • Gabunganantarametode non-surveidengansurvei, dimana data/informasi yang diperolehakanmengisisel-seltertentudalamkuadran I tabel input-output.

  8. PENYUSUNAN TABEL I-O REGIONAL • Tabel Input-Output (IO) Regional disusununtukmenyajikangambaranhubungantimbalbalikdansalingketerkaitanantarsektordalamperekonomiandiwilayah (propinsi/ kabupaten/kotatertentu; • BentukpenyajianTabel IO Regional adalahmatriks; • PenyusunanTabel IO Regional sebagaialatuntukanalisisdanproyeksiperekonomian regional.

  9. PENYUSUNAN TABEL I-O REGIONAL • TahunpenyusunanTabel IO Regional antarpropinsiberbeda-bedatergantungketersediaandana; • Model IO Regional terdiridari: • Model IO satu regional • SepertiTabel IO Propinsi DKI Jakarta tahun 2005, Tabel IO PropinsiJawa Barat 2005 dsb • Model IO antar regional • SepertiTabel IO antarpulau (5 pulau).

  10. PENYUSUNAN TABEL I-O REGIONAL • PenyusunanTabel IO satu regional dapatdilakukandenganduapendekatan, yaitupendekatanlangsungdanpendekatantidaklangsung; • Pendekatanlangsungataumetodesurvei, digunakanapabilaseluruh data yang diperlukandikumpulkansecaralangsungmelaluisurveiataupenelitianlapangan, • Pendekatantidaklangsungataumetode non surveimenggunakan1) Metode persentase penyediaan regional atau 2) Metode analisis Location Quotient (LQ). • PenyusunanTabel IO satu regional lebihbanyakmenggunakan pendekatan non-survei karena tidak membutuhkan banyak biaya dan mudah.

  11. PENYUSUNAN TABEL I-O REGIONAL Contoh: Tabel IO Regional Provinsi X Transaksi Total AtasDasarHargaPembeli

  12. PENYUSUNAN TABEL I-O REGIONAL

  13. TEKNIK ESTIMASI OUTPUT DAN STRUKTUR INPUT SEKTORAL

  14. SURVEI YANG DIBUTUHKAN • Pendekatanlangsungataumetodesurvei: • Penyusunantabel input-output denganpendekatanmetodelangsung • ditempuhdenganmempersiapkan data penunjang yang dikumpulkanmelalui SKIO dannon-SKIO • Keduajeniskegiatansurveitersebutmasihharusdiikutilagidengankegiatanpengumpulan data sekunderlainnya yang biasanyadigunakanuntukmengestimasi output.

  15. ESTIMASI OUTPUT SEKTOR PERTANIAN • DalampenyusunanTabel I-O 2005 kegiatansektorpertanianterbagidalam 34 sektordenganpengelompokansebagaiberikut: • TanamanBahanMakananmencakup 11 (sebelas) sektor; • Perkebunan mencakup13 (tigabelas) sektor; • Peternakan mencakup 4 (empat) sektor; • Kehutanan mencakup2 (dua) sektor; • Perikananmencakup 3 (tiga) sektordan • Jasapertanian1 (satusektor) • Secaraumum output sektorpertaniandiperolehdenganmengalikanProduksi (Q) denganHarga (P). • Struktur input sektorpertaniandiperolehdariStrukturOngkosUsaha Tani "PadidanPalawija" (SurveiPertanian) BPS, sertasurveikhusus(SKIO) untukkomoditiselainpadidanpalawija.

  16. ESTIMASI OUTPUT SEKTOR PERTAMBANGAN • DalampenyusunanTabel I-O 2005 kegiatansektorpertambanganterbagidalam14 sektordenganpengelompokansebagaiberikut : • BatuBara, MinyakBumi, Gas danPanasBumi, BijihTimah, BijihNikel, BijihBauksit, BijihTembaga, BijihEmas, BijihPerak, BijihdanPasirBesi, Barang Tambang Logamlainnya, Barang Tambang Mineral BukanLogam, GaramKasardanBarangGalianSegalaJenis. • Secaraumum output sektorpertambangandiperolehdenganmengalikanProduksi (Q) denganHarga (P). • Struktur input sektorpertambangandiperolehdariSurveiKhusus Input-Output (SKIO) danSurveiTahunan BPS.

  17. ESTIMASI OUTPUT SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN • DalampenyusunanTabel I-O 2005 kegiatansektorIndustridipisahkankedalamkelompok-kelompokkomoditi(dalamTabel IO 2005 menjadi 92 sektor), dimanakilangminyakdan gas alamcairtermasukdi dalamnya. • Industri Non Migas • Sumberdata utamaadalahhasilsurveitahunanindustriBPS baikuntukbesar/sedang, kecilmaupunkerajinanrumahtangga yang terdiridarikelompok 5 digit KBLI • Hasilpengolahandiperolehoutput maupuninputnya, karenahasilsurveitahunanIndustrisudahdalambentuknilai rupiah. • Masalahnyadarihasilsurveitersebutbeberapastrukturinputnyamasihdalambentukgabungan, tidaksesuaidenganklasifikasisektorinput-output perlu proses TITO.

  18. ESTIMASI OUTPUT SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN • Industri Non Migas • IndustrimigasdlamTebal IO hanyaterdiridariindustribaranghasilkilangminyakbumidan gas alamcair. • Sumberdata yang digunakandiperolehdariDepartemenPertambangan & Energi, PertaminadanSurveitahunanyang dilakukanolehBPS. • Output diperolehdariperkalianantarakuantumproduksi (Q) denganharga(P) untukmasing-masingkomoditiseperti: avtur, avigas, premium, minyaktanah, minyakdiesel, minyakbakar, LPG, dansebagainyauntukpengilanganminyakbumiserta gas alamcair (LNG) untukpengilangan gas alam. • Strukturinput diperolehdaripengolahanhasilsurveitahunanyang dilakukanoleh BPS.

  19. PROSES TRANSFER IN TRANSFER OUT (TITO) LatarBelakang SurveitahunanindustriBesar/Sedang dg pendekatan establishment, 5 digit KBLI sesuaiprodukutamanya (main characteristic product). Padakenyataannyasatuestablishmentdapatmenghasilkanbeberapajenisprodukdisampingprodukutamatersebut. Tidaktertutupkemungkinanbahwaproduklainnya di luarprodukutamatersebutmempunyaiciriproduk yang tidaksesuailagidenganciriprodukutamanya. Ada kemungkinanbahwaproduklainnyatersebutmemilikikode 5 digit KBLI ygberbedadenganprodukutama Makahasilsurveiindustribesar/sedangbelumsecaramurnimemperlihatkanidentitasdari 5 digit KBLI yang diinginkan. Agar data hasilsurveitahunanindustribesar/sedangdapatdigunakanuntukkebutuhanpenyusunan PDB dantabel input-output perludilakukan proses pengolahanlebihlanjut (TITO)

  20. PROSES TRANSFER IN TRANSFER OUT (TITO) 1. Coding Output danBahan Baku Tujuan : Memberikankode KBLI untuksetiapkomoditi yang dihasilkandanbahanbaku yang digunakan DikerjakanolehDitjenBinaProduksiKehutanan (BPK), DephutdanDirektoratNeracaProduksi, BPS Komoditi yang dicodingsebanyak :

  21. PROSES TRANSFER IN TRANSFER OUT (TITO) Contoh: LK 1. Industri Veneer (20214)

  22. PROSES TRANSFER IN TRANSFER OUT (TITO) 2. DestinasiBahan Baku sesuai Output • Tujuan: mendestinasikanataumeletakkansetiapkomoditibahanbakuke KBLI Output yang sesuai • Contoh: LK 2. Industri Veneer (20214)

  23. PROSES TRANSFER IN TRANSFER OUT (TITO) 3. Rekonsiliasidan Balancing • Tujuan : merekonsiliasidanmenyeimbangkanantarabiayaantaradanbiaya primer hinggadiperolehrasionilaitambah yang layak • Contoh: LK 3. Industri Panel KayuLainnya (20213)

  24. PROSES TRANSFER IN TRANSFER OUT (TITO) 4. PenyusunanNeracaProduksi • Tujuan : Menjumlahkanseluruh KBLI yang bersesuaiandanmenyusunNeracaproduksiuntuksetiap KBLI (setelahhomogen) • Contoh: LK 4. NeracaProduksi

  25. ESTIMASI OUTPUT SEKTOR LGA • Listrik • Output listrikmeliputilistrik yang dijual, dipakaisendiri, hilangdalamtransmisidan yang dicuri. • Estimasi output listrikdihitungberdasarkanperkalianproduksi (Q) danharga(P) per satuanproduksiuntukmasingmasinglistrikPLN dan Non-PLN. • Untuklistrik PLN, kedalamnilaioutputnyamasihharusditambahkanlagidenganpendapatanlainnya yang berupa margin yang diperolehkarenamendistribusikanlistrikNon-PLN. • Estimasisusunan input listrik PLN dan Non PLN dapatdiperolehlangsungmelalui SKIO. • Gas • Output sektorgas mencakupkegiatanpenyediaansertapenyaluran gas untukkeperluanbahanbakarrumahtangga, industri, rumahsakit, hotel, dansebagainya. • Output Gas : perkalianproduksi (Q) danharga (P) darisurveitahunan BPS. • Estimasisusunan input gas dapatdiperolehdarisurveitahunan BPS. • Air Bersih • Output sektor air bersihmeliputikegiatanpenjernihan, penampungandanpendistribusianair bersihsecaralangsungmelaluipipaataumobiltangkidengantujuanuntukdijual. • Kegiataninidapatdilakukanoleh Perusahaan Air Bersih(PAM) maupunbukanPAM. • Output Air Bersihperkalianproduksi (Q) & harga (P) surveitahunan BPS. • Estimasisusunan input Air Bersihdapatdiperolehdari SKIO danhasilSurveiTahunan BPS,

  26. ESTIMASI OUTPUT SEKTOR KONSTRUKSI • Sektorkonstruksiadalahsuatukegiatan yang hasilakhirnyaberupabangunan/konstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya, baikdigunakansebagaitempattinggalatausaranalainnya. • Kegiatan di sektorinidapatdilakukanolehkontraktorumum (General Contractor) dankontraktorkhusus (Special Contractor) termasuk pula kegiatankonstruksi yang dilakukanolehperseorangan/individu. PadaTabel IO Indonesia, sektorkonstruksidibedakanmenjadi 5 sektorutamayaitu • Bangunantempattinggaldanbukantempattinggal; • Prasaranapertanian; • Jalan/jembatandanpelabuhan; • Bangunaninstalasilistrik, gas, air bersih, dankomunikasi; sertaKonstruksilainnya. • Estimasioutput denganmetodependekatanarusbarang (Commodity Flow Approach) yaitusuatumetodependugaan output sektorkonstruksiberdasarkan input yang diperolehdarisektor lain. • Susunan input dariSurveiTahunan Perusahaan KonstruksiAKI (AsosiasiKonstruksi Indonesia) dan Non AKI yang dilakukan BPS.

  27. ESTIMASI OUTPUT SEKTOR PERDAGANGAN • Sektorperdaganganmencakupkegiatanpengumpulandanpendistribusianbarangbarumaupunbekas, olehparapedagang. Pendistribusiantersebutdimulaidaritanganprodusen (untukprodukdalamnegeri) danimportir (untukprodukimpor) sampaiketangankonsumentanpamerubah sifat dari barang tersebut. • Menurutfungsidantujuannyaperdagangandibedakankedalam2 jeniskegiatan, yaituperdaganganbesardanperdaganganeceran. • Estimasi output perdaganganmerupakanjumlah margin darinilaibarangyang diperdagangkan. • Perhitunganoutput inidilakukandenganmelakukanpendekatanarusbarang, yaitu total nilaibarangyang diperdagangkandikalikandenganrasio margin perdagangan. • Data mengenai total nilaibarangdiperdagangkan yang berasaldariprodukdomestikdiperolehdarihasilestimasi output masing-masingkomoditi, sedangkanyang berasal dari produk impor diperoleh dari statistik impor (BPS). • Sedangkan data mengenairasio margin perdaganganbaikuntukprodukdomestikmaupunimpordiperolehdarisurveikhusus (SKIO). • Struktur input perdagangan berasaldariSKIO.

  28. ESTIMASI OUTPUT SEKTOR HOTEL DAN RESTORAN • Restoran • Kegiatanrestoranmencakupkegiatanpenyediaanmakanandanbersihan jadi untuk dikonsumsi dengan jalan menghidangkan di tempat penjualan (dikonsumsi langsung) atau tidak di tempat (dibawa pergi). Cara penjualannyabisadilakukanpadasuatutempattertentusecaramenetapmaupundijajakansecaraberkeliling. • Estimasi output restorandiperolehdengancaramengalikantenagakerjadengan rata-rata output per tenagakerja. • Data tenagakerjadariSensusPendudukatauSurveiAngkatanKerjaNasional, rata-rata output per tenagakerjanyadariSKIO • Struktur input restoran berasaldariSKIO. • Hotel • Kegiatan hotel mencakupkegiatanpenyediaanakomodasi yang menggunakansatuatausebagiandaribangunansebagaitempatpenginapan, atasdasarsuatupembayaran. • Estimasi output perhotelandiperolehdenganmengalikanjumlahkamaryang tersediadikalikandengantingkatpengisian (load factor) dikalidenganratarata output per kamar. • Data jumlahkamardariPublikasiStatistikPariwisata (BPS) danDirjenPariwisata. Rata-rata output per kamardiperolehdari SKIO. • Struktur input hotel berasaldari SKIO.

  29. ESTIMASI OUTPUT SEKTOR PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI • PadaTabel IO Indonesia, sektorpengangkutandankomunikasidibedakanmenjadi7 sektoryaitu • Angkutanrel; • Angkutanjalanraya; • Angkutansungaidanaudanpenyebrangan • Angkutanlaut • Angkutanudara • Jasapenunjangangkutan • Komunikasi • Estimasioutput denganmetodependapatandarilaporankeuanganperusahaanterkaitseperti PT. KAI, ASDP, garuda, Telkom, Indosatdansebagainya. • Susunan input darilaporankeuanganperusahaanterkaittersebutdanhasil SKIO.

  30. ESTIMASI OUTPUT SEKTOR KEUANGAN, REAL ESTAT, DAN JASA PERUSAHAAN • PadaTabel IO Indonesia, sektorkeuangan, persewaandanjasaperusahaandibedakanmenjadi 5 sektoryaitu • Bank; • Asuransidandanapensiun; • Lembagakeuanganlainnya • Real estate • Jasaperusahaan • Estimasioutput denganmetodependapatandarilaporankeuanganperusahaanterkaitseperti Bank Indonesia, AsosiasiPerasuransian, Dana Pensiun, Pegadaiandansebagainya. • Susunan input darilaporankeuanganperusahaanterkaittersebutdanhasilSurveiKhususLembagaKeuanganBukan Bank (SK-LKBB).

  31. ESTIMASI OUTPUT SEKTOR JASA-JASA • PadaTabel IO Indonesia, sektorkeuangan, persewaandanjasaperusahaandibedakanmenjadi11 sektoryaitu • Administrasipemerintaahan • Jasapendidikanpemerintah • Jasapendidikanswasta • Jasakesehatanpemerintah • Jasakesehatanswasta • Jasapemerintahlainnya • Jasakemasyarakatanswastalainnya • Jasa film dandistribusi film • Jasahiburandanrekreasi • Jasaperbengkelan • Jasaperoranganlainnya • Estimasi output denganmetodependapatandarilaporan data realisasi APBN diperolehdariDirektoratPengelolaanKasNegara (DPKN) DirektoratJenderalPerbendaharaan (DPbn) DepartemenKeuangandanpendekatanproduksi (produksidikaliharga) untuksektorjasa.. • Susunan input diperolehdarilaporanperusahaandanhasil SKIO.

  32. UPDATING TABEL I-O Updating IO dilakukandenganmendayagunakan data PDRB baikmenurutlapanganusahamaupunpenggunaansebagaikontrol (Mangiri, 1999) Sumber data yang dibutuhkan: Tabel I-O propinsiyang akan di-update PDRB lapanganusaha PDRB penggunaan Ekspordanimpormenurutsektor Konsumsi RT menurutsektor (Susenas ) APBD menurutsektor Tenagakerjamenurutsektor (Sakernas) Rasio NTB menurutsektor (survey sektoral)

  33. METODE RAS Dikembangkan Richard Stone, Cambridge Univ., 1961 Koefisieninput tabel I-O dibuatberdasarkankoefisieninput tahunsebelumnyaditambahdgnbeberapainformasitentang total penjualan output antarsektor, total input antarsektor, dan total output keseluruhan A(t) = R*A(0)*S A(t )=matrikskoef input pdthn-t A(0)=matrikskoef input pd thn-0 R=efeksubstitusiteknologi (penambahanjmlpermintaantiapouputsektor) S= efekperubahanjml input pdtiapsektor

  34. PROSES UPDATING RAS Identity MatriksPermintaanAntara (Intermediate Consumption) MatriksPermintaanAkhir (Final Cons) Demand Impor Output Supply unbalance MatriksBalasJasaFaktorProduksi (Gross Value Added) Total Input

  35. PROSES RAS UNBALANCE MatriksPermintaanAntara (Intermediate Consumption) Dist baris unbalance Distribusi unbalance ke total kolom MatriksBalasJasaFaktorProduksi (Gross Value Added)

  36. S E L E S A I

More Related