1 / 1

Bridge dan Nasihat

Bridge dan Nasihat

makana
Download Presentation

Bridge dan Nasihat

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bridge dan Nasihat Tidak seluruh waktu Bung Hatta di Yogya terpakai untuk member kuliah atau ujian. Masih ada waktu-waktu beliau yang luang. Biasanya pada waktu-waktu yang seperti itu, beliau meminta untuk ditemani bridge, dan permainan bridge ini kami lakukan di rumah kediaman dr. Soetarto, Jalan Jetishardjo 24 (sekarang Jalan A.M. Sangaji 24), atau di rumah instansi yang disediakan untuk Bung Hatta, di Jalan SDkip-Bulak Sumur, di lingkungan kampus universitas. Yang seri bermain bridge dengan beliau, selain dari Broer Tarto (dari Soetarta) dan Uni Dal, (Ny. Dahlia Soetarto), juga keluarga Johan Syahuzah (Tante Yoyet Syahruzah Salim, putrid H. Agus Salim, beserta suaminya, Oom Johan Syahruzah). Aku sendiri jarang bermain satu meja dengan beliau, seingatku hanya dua kali, saja, tetapi pada waktu itu aku mendapatkan suatu pelajaran yang intinya sangat berharga bagiku dalam penghidupanku selanjutnya. Aku ingat bahwa pada waktu itu aku sebagai declarer membuka penawaran dengan satu spage, sedangkan beliau sebagai respondener, menjawab 1 NT, yang hanya menggambarkan bahwa beliau memiliki maksimum 6 point saja. Aku sendiri pada waktu itu memiliki 18 point dengan susunan kartu 2 heart, 2 clup, 4 spade, dan 5 buah diamond. Jadi sebetulnya tidak cukup point ini kita harapkan dari kesalahan lawan lead kartu (membuka permainan).Jika lawan lead clup aku jatuh, tetapi maksimal jatuh satu. Oleh sebab itu aku putuskan untuk mengambil risiko dan menutup contract 3 NT. Aku lihat dari reaksi beliau sewaktu aku menutup contract tersebut, agak kurang puas, apalagi Broer Tarto yang duduk digiliran sesudahku men-double contract-ku tadi, yang berarti bahwa jika aku gagal, akan memdapat double penalty. Benar saja, Broer Tarto membuka permainan dengan clup, dan aku jatuh satu, tidak berhasil memcapai contract-ku. “Kenapa Chalil tutup 3 NT, sedang Chalil tahu bahwa  pointnya tidak cukup?”tanya beliau kepadaku, sesudah permainan selesai. “Ya Oom, tutup 5 heart?,” tanya Bung Hatta “Point-nya cukup Oom, buktinya kan masuk.” Sahut saya. “Betul, tapi kalau ditutup 4 heart kan juga sudah game (nilai contract 4 heart adalah 120. Untuk game memerlukan hanya 100). Dengan menutup 5 heart Chlil mengambil risiko yang lebih besar, sebab kalu tidak tercapai Chalil bisa dapat penalty. Kalau ditutup 4 heart, pasti risiko kecil dan kelebihannya tetap dapat banus. Buat apa mengambil risiko yang tidak perlu, kecuali jika Chalil ingin bermain slam.” Apa pelajaran yang aku ambil dari kejadian ini? Bung Hatta memberi nasihat kepadaku untuk selalu berhati-hati. Di dalam hidup, sebaiknya memperhitungkan masak-masak segala tindakan yang akan diambil. Sebaiknya di dalam bertindak, kita selalu mempertimbangkan semua faktor calculated risk. Setelah semuanya diketahui dan disadari, maka tindakan apa pun yang diambil serta apa pun hasilnya akan membawa ketenangan pada jiwa. Sumber: Chalil Baridjambek, Pribadi Manusia Hatta, Seri 3, Yayasan Hatta, Juli 2002

More Related