1 / 35

Ekonomi Perumahan

Ekonomi Perumahan. DR Ir Djamester Simarmata Dosen FEUI. 1. HAM Perumahan. (Vide: UUD 1945). 2. Masalah Tunawisma (Homeless). 3. Tantangan Perumahan Indonesia. Sumber: PPT Kementerian Perumahan Rakyat. 4. Peluang Perumahan Indonesia. Sumber: PPT Kementerian Perumahan Rakyat. 5.

mahsa
Download Presentation

Ekonomi Perumahan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ekonomi Perumahan DR Ir Djamester Simarmata Dosen FEUI

  2. 1 HAM Perumahan (Vide: UUD 1945)

  3. 2 Masalah Tunawisma (Homeless)

  4. 3 Tantangan Perumahan Indonesia Sumber: PPT Kementerian Perumahan Rakyat

  5. 4 Peluang Perumahan Indonesia Sumber: PPT Kementerian Perumahan Rakyat

  6. 5 Lapis Penghasilan Indonesia Sumber: PPT Kementerian Perumahan Rakyat

  7. 6 Aspek Ekonomi+Sosial Perumahan

  8. 7 Aspek Teori dlm Perumahan • “Theory is not just an academic luxury, it is the means of enabling readers to judge a piece of research on its own merits and its own terms, and to avoid confusion over just what is being said and what its limitations are” (Jim Kemeny). • The best housing scholarship has always embraced social theory, for example: • political economy (Merritt, 1979; Ball, 1983 Maclennan, 1982), • political science (Dunleavy, 1981), social geography (Harvey, 1973, Smith, 1989; Massey, 1994) and • sociology (Rex and Moore 1967; Saunders, 1990).

  9. 8 Aspek Teori dlm Perumahan • Also the case that ‘Housing studies’ dominated by a strong presumption that the primary task of research is to aid policy prescription. • Theoretically informed housing research seen as a way to counteract the dominance of prescriptive research. • A widespread understanding that explicit theorising produces better quality research outcomes • An appreciation that housing research cannot be undertaken successfully in isolation from wider debates taking place in other social science disciplines.

  10. 9

  11. 10 Aspek Tata-Guna Tanah Kota dan Perumahan dalam perkotaan • Aspek tanah dalam perumahan adalah vital sebab dpt menjadi penentu harga rumah juga • Fakta dari DKI-Jakarta menunjukkan bahwa 67 persen luasnya adalah untuk pemukiman • Kurangnya arah pembangunan vertikal dari perumahan menjadi penyebab meluasnya kota secara horizontal • Dalam keadaan itu, kelangkaan tanah yang sebagian didesak kebutuhan perumahan, berdampingan dengan fakta kurangnya luas tanah untuk prasarana kota: jalan, jalur-hijau,mengurangi kenyamanan pemukiman

  12. 11 Tata Guna Tanah DKI

  13. 12 Perumahan Stok perumahan heterogen (ukuran, lokasi, umur, lantai, utilitas, interior, dsb) Bersifat immobil: Sulit memindahkan satu rumah dari satu lokasi pada lokasi lain Bersifat durabel (umur lama): pemeliharaan yang baik memungkinkan penggunaan beberapa dekade Rumah adalah asset mahal: kebanyakan keluarga perlu kredit untuk memiliki rumah Biaya pindah rumah sangat mahal: finansil, ekonomi, sosial, kekerabatan, lingkungan [frekuensi pindah AS lebih tinggi dari Eropah (ada subsidi pindah)]

  14. 13 Dwi-Fungsi Rumah • Rumah sebagai barang konsumsi melalui jasa pelayanan tempat tinggal. Berbagai atribut rumah akan menjadi faktor penentu bagi pemilihan rumah tinggal, yang dapat disewa atau dimiliki sendiri (owner-occupier) • Serentak dengan itu, rumah adalah barang investasi, sehingga aspek ini dapat secara serentak berada dalam pemilikan rumah pribadi (owner-occupier) • Kenyaman ditinggali, menjadi faktor vital sehingga setiap rumah harus memenuhinya

  15. 14 Heterogenitas dan Immobilitas Fitur perumahan: karakteristik pemukiman dan situs Karakteristik perumahan: Ukuran, interior,lantai, dapur, linstrik, tilpon, AC or udara segar, dsb Karakteristik Situs: Akses lokasi, lokasi pasar dan tempat belanja, tempat rekreasi; pelayanan umum, pajak-pajak atau retribusi Kualitas lingkungan: Udara dan kebisingan, abu dan tempat pembuangan sampah? Tampilan pemukiman lokasi perumahan dan juga berbagai situasi lingkungan {lingkungan Cikeas berubah setelah SBY terpilih presiden; Clinton}

  16. 15 Harga Perumahan: Hedonik Setiap rumah ditentukan oleh satu bundel komponen di mana tiap komponen mempunyai harga (harga dasar, akses, ukuran, umur atap, mutu udara, sekolah) Pelayanan perumahan ditentukan juga oleh karakteristik tetangga (neighborhood effect) Kenyamanan dan gangguan: Jarak lokasi dari satu tempat rekreasi atau jalur hijau dapat berpengaruh pada harga rumah Pemilihan perumahan dan Segmentasi pasar: Kombinasi fitur terbaik; subpasar perumahan, seperti kelompok rumah besar, kecil, akses

  17. 16 Durabilitas &optimalitas Perumahan Rumah lebih durabel dari kebanyakan barang: Laju kerusakan rumah = f(pemeliharaan ); Pasokan terbesar 70-80% rumah bekas per dekade, Total biaya rumah terkecil ialah 20 tahun. Bila lebih lama biaya meningkat, marjin keuntungan turun Revenue Total biaya 30 thn Total biaya 20 thn Keuntungan maksimum stlh umur rumah tua Keuntungan maksimum umur rumah masih muda Qtty of housing services Q1 Q30 Q20

  18. 17 (lnjt) Keputusan Mundur Faktor pengaruh: Perubahan biaya pemeliharaan, dan pengurangan permintaan Akibat dua faktor tadi: persewaan rumah rugi, dan ada tiga opsi: Konversi (dari rumah jadi kantor..) , Boarding-up (hentikan sementara penyewaan– bila ada harapan naiknya income masa datang) ; Penghentian tetap, bila usaha secara menyeluruh tidak menguntungkan termasuk konversi Beberapa studi menyimpulkan pengaruh pajak properti besar dalam penghentian usaha. Dalam hal ini perlu ada pertimbangan khusus dari pemerintah. Rumah yang ditinggalkan dapat menjadi tempat penjahat, dsb

  19. 18 Aspek Filtering dalam Perumahan Penurunan service perumahan karena menua Penurunan income penghuni utk rumah bawah Peningkatan Penghasilan Secara Umum Biaya upgrade sangat tinggi (porsi harga tanah rendah) Or Berada Upgrade H Or Miskin U H Bekas OK L Baru U Baru M

  20. 19 Subsidi Bangun Rumah Subsidi rumah mutu medium, pasokan naik, harga turun, ada tambahan konsumen, naik dri mutu bwh Sebagian mutu medium turun menjadi mutu bawah: pasokan mutu bawah naik, harga turun, tetapi konsumen bawah turun sebab ada konsumen yang naik pada mutu medium Sub-pasar Mutu Medium Sub-pasar Mutu Bawah D3 S1 D1 S3 D4 S2 S4 Efek Subsidi Naik krn qlt turun D2 Sbgn D3 pindah ke D2

  21. 20 Efek Subsidi • Subsidi rmh medium – harganya turun: • Efek permintaan: harga turun, permintaan naik, sjmlh RT pindah dari rumah kualitas bahwa ke medium • Efek pasokan: Ada kenaikan pasokan rmh medium • Prbhn kualitas rmh kualitas medium ada dua efeknya: • Efek substitusi: perpindahan knsmn rmh klitas rndh ke medium, mengurngi permintaan semula • Efek filtering: penurunan sbgn rmh kualitas medium ke rendah, meningkatkan pasokan kelas bawah. Harga keseimbangan akan turun dari sebelumnya.

  22. 21 Biaya Perumahan dan CapGain Biaya2: Capital, Depresiasi, Pemeliharaan; Uraian harga rumah atas tanah dan konstruksi; Pasar tanah persaingan monopolistik (analog aspek hedonik); Perlu mekanisme non-market u/ harga tanah tepat Untung: Kenaikan Harga rumah (capital gain), sebab jumlah penduduk dan penghasilan terus naik, permintaan juga meningkat, harga rumah naik Sewa (rental): Cr = V.(ir + dr + mr – gr) Pemilikan: Cm = V.(im + dm + mm – gm) Dampak tata-kota pada rumah, tanah, yang pada gilirannya mempunyai dampak makro

  23. 22 Uraian Harga Rumah Jadi/seken • Rumah jadi dan telah digunakan beberapa lama tidak dapat diketahui lagi secara tertulis komponen harga-harganya • Untuk itu perlu pendekatan: • Taksir biaya konstruksi disertai penyesuaian de-presiasi struktur • Lakukan penaksiran harga tanah dalam rumah, baik melalui perbandingan atau data analog • Sisanya dapat merupakan nilai atas unsur karakteristik lain dari rumah (aspek lingkungan, neighborhood, lokasi, akses, dsb)

  24. 23 Contoh Kasus • Harga satu rumah: 1 milyar rupiah • Disewakan dengan 40 juta per tahun • Biaya konstruksi setelah depresiasi adalah 400 juta. • Suku bungan BI 10 persen: • Sewa dan bunga menentukan harga analog bond • P=40/.1 = Rp 400 juta • Harga tanah setelah dikurangi biaya konstruksi adalah Rp 600 juta (60 persen harga rumah) • Sewa/Harga-rumah = 4 persen < bunga BI

  25. 24 Contoh … (cont’d) • Dari slide sebelumnya, kegiatan persewaan rumah tidak menarik, sebab tingkat bung sewa hanyalah 4 persen, lebih kecil dari bunga SBI • Dari sini, pasar perumahan di Indonesia lebih tertuju pada penjualan bagi pemilikan pribadi atau investasi, dengan harapan memperoleh capital gain pada masa mendatang • Komponen harga tanah yang tinggi menjadi satu faktor distorsi ekonomi (?)

  26. 25 Harga Tanah dalam Rumah • Harga tanah dalam harga rumah sangat tinggi di Indonesia: • RSS berada sekitar 50 persen • Rumah kelas menengah dapat berada antara 50 hingga 80 persen • Porsi harga tanah dalam rumah di negeri maju seperti Perancis dan Amerika Serikat berada pada kisaran 20 persen • Perlu kebijakan baru dalam tata-guna lahan pemukiman dan pembangunan RuSun

  27. 26 Dua Motif Permintaan Rumah • Rumah sewa: Qsd=f(Y,fam,Psa,π, Psr, Qks) • Y penghasilan, fam life style, Psa harga satuan pelayanan, π harga barang komposit lain, Psr harga sewa rumah substitusi terdekat, Qks stok perumahan terkait. • Investasi/Owner-occupier Qks=f(Qsd, r0,r, W) • r0 rate of return pada rumah, r adalah r.o.r pada investasi lain, W kekayaan rumah tangga • Terdapat situasi saling pengaruh antara sisi baik sewa maupun investasi

  28. 27 Harga Hedonik dari Rumah • Setiap rumah mempunyai karakteristik, yang berpengaruh pada harga rumah atau sewa • Phi = Ph(Si1,..,Sim, Ni1,..,Nim, qi1,.., qim); di mana S menyatakan lokasi, N neighborhood, q kualitas • ∂Ph/ ∂Nk = PNk(Nk) • Pernyataan ini menunjukkan bahwa setiap karakteristik mempunyai harga tersendiri, walau secara keseluruhan harga rumah hanya satu • Proses perhitungan harga-harga hedonik dari karakteristik membutuhkan data lengkap dari sejumlah rumah dengan spektrum karakteristik tersebut

  29. 28 Voucher dlm Perumahan D0 adalah garis bidjet tanpa voucher yang mencakup garis AB D1 adalah garis budjet setelah voucher yg mencakup garis ACD Besaran voucher adalah AC. Voucher hanya dapat dibelnjakan utk perumahan Brng komposit (y) C A E1 y1 E0 y0 Coub Douglas U = xαy(1- α) Bentuk ini dapat lebih compleks dgn memasukkan lebih banyak variabel penentu karakteristik rumah seperti dalam harga hedonik U1 U0 D0 D1 x0 x1 B D Perumahan (x) O Titik seimbang awal E(x0,y0) bergeser pada titik seimbang baru E(x1,y1). Pertambahan konsumsi perumahan (x1–x0) lebih besar dari pertambahan konsumsi barang komposit (y1-y0), tetapi tidak merubah harga relatif antara dua kelompok barang kebutuhan tersebut

  30. 29 Kebijakan Perumahan Masalah Perumahan (HUD): inadequate, crowded, dan cost-burdened (tak-sesuai, jenuh, beban-biaya) Inadequate (tak-sesuai): plumbing dan dapur tidak komplit, mslh struktur (dinding retak, atap bocor..), kekurangan fasilitas bersama, listrik dan … Crowded (Jenuh): Lebih dari satu orang per kamar Cost-burdened (beban-biaya): Bila pengeluaran RT lebih dari 30 persen pendapatan untuk perumahan Perlu statistik masalah perumahan di Indonesia, yang hingga kini masih sangat kurang. Masalah biaya dalam perumahan Indonesia telah menjadi akut.

  31. 30 KebijakanSisi Pasokan: Perumahan publik (pemerintah lokal): Dampaknya ada yang dapat meningkatkan konsumsi perumahan dan ada yang justru menurunkannya (Konsumen tidak dapat melakukan pilihan sendiri) (HLM?) Subsidi pembangunan rumah sektor privat agar ada rumah sewa swasta, dibangun dan dikelola swasta Kupon rental rumah privat: untuk persewaan, selisih yang kurang dari rental, ditanggung pemerintah (Konsumen dapat memilih sendiri) Rent Kontrol: Ternyata membawa dampak negatif, degenarasi kondisi dan stok perumahan (di negara maju seperti Amerika Serikat: Boston, New York)

  32. 31 Dampak Pasar Subsidi Subsidi dalam bentuk voucher akan meningkat-kan permintaan rumah dari kualitas tertentu Efek Jngk Pndk (pasokan tetap): harga naik, volume seimbang ttp Efek Jngk Pnjng (pasokan naik), ttk seimbang pindah Pasok Jangka Pendek Pasok Jangka Panjang Permintaan naik (sub)

  33. 32 Kebijakan Perumahan terlihat dari porsi rumah sosial dlm stok total

  34. 33 Aspek Energi Perumahan

  35. 34 Mobilitas dalam Kota • Mobilitas Personal/Individual • Pergi-pulang dari kegiatan sehari-hari • Lokasi Perumahan dan Kegiatan telah tertentu • Mobilitas Kegiatan • Lokasi kegiatan berpindah dalam kota atau mungkin juga ke luar kota • Terkait dengan siklus produksi&proses • Mobilitas Perumahan • Pindah rumah karena perbaikan penghasilan • Pindah rumah karena perpindahan kegiatan • Rumah dan kegiatan serentak berpindah

More Related