1 / 13

Tugas individu mata kuliah Agama-agama Dunia oleh: Renold Yulio 108034000032

Tugas individu mata kuliah Agama-agama Dunia oleh: Renold Yulio 108034000032. Bendera Agama Jain. Agama Jain atau Jainisme menolak dengan adannya Tuhan sebagai pencipta atau penguasa dunia ini.

lynne
Download Presentation

Tugas individu mata kuliah Agama-agama Dunia oleh: Renold Yulio 108034000032

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Tugas individu mata kuliah Agama-agama Duniaoleh:Renold Yulio108034000032

  2. Bendera Agama Jain

  3. Agama Jain atau Jainisme menolak dengan adannya Tuhan sebagai pencipta atau penguasa dunia ini. Jainisme mengakui keberadaan yang disebut dengan “sang maha kuat” yang termasuk didalamnya manusia, semuanya terbelenggu dalam alam dosa tanpabisa melarikan diri darinya sedikitpun. 1. Konsep ketuhanan mahavira

  4. Jainisme beranggapan bahwa dunia sudah ada sejak zaman azali. Tidak ada sebab pertama yang menjadi sebab adanya dunia ini. Perkembangan dunia adalah akibat adanya zat-zat yang tidak terbatas jumlahnya dan zat-zat itu saling antar-aksi sehingga menyebabkan timbulnya kelompok baru. Jika unsur-unsur dunia berkembang dengan sebaiknya, maka dunia ini akan mencapai sifat keilahian didalamnya. Jadi dalam Jainisme figur Tuhan tidak daindalkan sebagai substansi yang berdiri sendiri di alam semesta, malahan alam semesta ini diberi sifat kailahian atau ketuhanan.

  5. Alasan jainisme menolak adanya Tuhan: • latar belakang krisis politik dan kemerosotan kemasyarakatan • Pentingnya upacara korban dan pentingnya kedudukan para Brahmana sebagai tulang punggung sistem kasta

  6. Jainisme menganut filsafat dualisme, yaitu membagi alam saemesta ini menjadi dua kategori: zat yang hidup (jiva) dan zat yang tidak hidup (ajiva). 2. Konsep Tentang Alam

  7. Ajiva memiliki lima substansi: Benda (pudgala) Ruang (akasa) Waktu (kala) Gerak (dharma) Perhentian (adharma) Salah satu kuil agama jain

  8. Menurut kosmografi Jainisme, alam semesta ini adalah abadi, alam semesta bergerak melalui suatu jalur lingkaran yang terus menerus dari suatu tempat yang ideal kearah titik bawah, lalu naik lagi sampai titik atas. Putaran turun-naik itu terjadi terus menerus tanpa henti bagaikan putaran jarum jam.gerak alam semesta bukan terjadi karena adanya Tuhan yang universal, melainkan bergerak secara mekanistis belaka.

  9. 3. Konsep Tenatang Karma Karma dalam agama Jain disebut juga dengan belenggu. Karma adalah energi jiwa yang dengan energi itu menyebabkan penggabungan jiwa dengan benda dan kekotoran berikutnya dari jiwa.

  10. Karma inilah yang menjadi mata rantai kesatuan jiwa dan tubuh. Karma sebenarnya adalah benda halus yang sudah diubah-ubah bentuknya. Pengotoran jiwa akibat karma ini terjadi karena benda halus yang sudah siap diubah bentuknya menjadi karma itu mengalir dan bercampur ke dalam jiwa seseorang.

  11. Proses pembersihan karma disebut nirjana, kalau proses ini berjalan tanpa ada rintangan, maka semua benda karma tercabut dari jiwa; kalau pembersihan ini terus menerus berhasil maka akan dapat membebaskan bobot berat jiwa sebelum memperoleh kebebasannya. Pengikut jainisme sedang membersihkan kuil

  12. 4. Konsep Pencerahan Tujuan akhir dari ajaran agama Jain adalah untuk mencapai kehidupan yang sempurna,memperoleh pengetahuan tentang pencerahan dan akhirnya moksa, yakni terputus dari siklus kelahiran kembali.

  13. proses pencapaian pencerahan dalam agama Jain dapat dilakukan dengan usaha-usaha rohani untuk terlepas dari belenggu-belenggu keduniawian, yaitu yang berupa benda-benda karma, yang selanjutnya berusaha meningkatkan kualitas kebaikan yang tercermin dalam “doktrin empat belas gunasthana”. Cara terbaik dengan melakukan asketisme yaitu pertapaan.

More Related