1 / 36

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PRODUKSI BENIH DAN TINGKATAN INDUSTRI BENIH

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PRODUKSI BENIH DAN TINGKATAN INDUSTRI BENIH. Kebijakan Pemerintah dalam Produksi Benih Peluang dan Tantangan dalam Industri Benih Tipe Program Perbenihan Tingkatan Industri Benih Sasaran Industri Benih Kelas Benih Di Indonesia Tanggung Jawab Perbanyakan Benih.

Download Presentation

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PRODUKSI BENIH DAN TINGKATAN INDUSTRI BENIH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PRODUKSI BENIH DAN TINGKATAN INDUSTRI BENIH KebijakanPemerintahdalamProduksiBenih PeluangdanTantangandalamIndustriBenih Tipe Program Perbenihan TingkatanIndustriBenih SasaranIndustriBenih KelasBenih Di Indonesia TanggungJawabPerbanyakanBenih

  2. KebijakanPemerintahdalamProduksidanDistribusiBenih • Pengadaanbenihbinadilakukanmelaluiduacara, yaituproduksidalamnegeridanpemasukan (introduksi) dariluarnegeri. (Imporbenihdibatasi max 2 tahun) • Produksibenihbinainidilakukanolehpemerintah(BalaiBenih), produsenbenih BUMN maupunswasta. • Sesuaidengankebijaksanaanpemerintahpada era otonomidaerah, kewenanganpengelolaanBalaiBenihtelahdiserahkankepadamasing-masingpemerintahdaerah. • Sedangkanuntukproduksikelasbenihsebardilakukanolehprodusenbenihbaik BUMN maupunswasta. • Benihvarietas-varietaspublik (yang dihasilkanolehlembagapublik, utamanyapadi), umumnyadiproduksidandiedarkanolehpemerintah (BUMN/BUMD).

  3. ALUR PERBANYAKAN BENIH NON HIBRIDA • BADAN LITBANG • LEMBAGA/PEMULIA LAIN • (Batan, Perguruan Tinggi, Swasta dll) Breeder Seed Label Kuning • BBI/BB PROVINSI / KEBUN BENIH • INSTALASI KEBUN BENIH / BalaiBenihPembantu • milikProvinsi. BS – BD Label Putih • BBI/BB PROVINSI/BalaiBenihPembantu • MilikProvinsi/KebunBenih/Instalasi KebunBenihProvinsi. • BalaiBenihKabupaten/BalaiBenihUtama/ BalaiBenihPembantumilikKabupaten BD – BP Label Ungu • BB KABUPATEN, BalaiBenihUtama/ InstalasiKebunBenih/BalaiBenihPembantu milikKabupaten • Swasta, BUMN, Produsen/Penangkar BP – BR Label Hijau Seed drum

  4. KELEMBAGAAN PERBENIHAN DI DAERAH

  5. Produksi Benih Sebar Komoditi Padi, Jagung, dan Kedelai (dalam ribu ton) Tahun 2003-2008 Produksi Benih Sebar (BR): dilakukan oleh Balai Benih Kabupaten, Produsen Benih BUMN dan Produsen/ Penangkar Benih Swasta Produksi BR padi dan jagung meningkat, kedelai menurun

  6. KebutuhandanKetersediaanBenihPadi, JagungdanKedelaiTahun2008 Terdapatpasarpotensial, tapibukanpasaraktualterbuktidarikenyataanbahwatidakjarangindustribenihpadadaerah-daerahtertentukesulitandalammemasarkanbenih.

  7. Produksibenihsebarkomoditasutamatanamanpangan, hortikulturadanperkebunan, 2005-2008

  8. Produksibenihsebarkomoditasutamatanamanpangan, hortikulturadanperkebunan, 2005-2008

  9. Kebutuhan dan Ketersediaan Benih Kelapa Sawit dan Karet 2006 – 2010

  10. PERMASALAHAN DALAM KETERSEDIAAN BENIH UNTUK PETANI • Kebutuhanbenih yang banyaktidakdapatdipenuhiolehindustribenihdalamnegeri. • Disampingituvarietas-varietas yang dihasilkandidalamnegeribelumbisabersaingdenganvarietas-varietasdariluarnegeri. Sehinggaimporbenihtidakdapatdielakkanlagi.

  11. Permasahalan • Adanyaperaturanperundangan yang kontraproduktiftelahmenghambatberkembangnyaindustribenih. • Sistempelepasanvarietas yang tidakkondusifkarenamemerlukanwaktu lama danbiaya yang mahal. • Diantaraperaturan yang dinilaimenghambatadalah PP No. 44 tahun 1995 pasal 21 yang menyatakanbahwabenihdarivarietasunggulhanyadapatdiedarkansetelahdilepas.

  12. Permasahalan • Masalahutamaadalahkeharusanmelakukanujiadaptasidibeberapalokasisebelumdilepas, danbukanmasalahpelepasannya. • AturanmengenaihalinidapatdilihatpadaKeputusanMenteriPertanian No. 737 tahun 1998 yang menyatakanbahwa: ”suatuvarietasbaruhasilpemuliaandanatauintroduksidisyaratkansebagaivarietasunggulsetelahmelaluiujiadaptasibagitanamansemusimdanujiobservasibagitanamantahunan, serta lulus penilaianparaahli”. • Aturaninidianggapmemberatkanbagiindustribenihkarenadisampingbiayamahaljugamemerlukanwaktusampaidenganduatahununtukmemasarkanbenihbarunya.

  13. Permasahalan • Di lain pihak, citrabenihbersertifikatmenurunkarenalemahnyapembinaandanpengawasan. • Di beberapadaerahdiJawa Tengah danJawaTimur, petanisudahtidakmaulagimembelibenihpadidengankelas ES, melainkankelasbenih SS. Walaupunharganyalebihmahalbagipetanitidakmasalah. • Hal demikiansangattidakdiharapkankarenaproduksibenihkelas SS memerlukanbiayadanstandarmutu yang lebihtinggidaripadakelasbenih ES, sehinggatidaklahmungkin BBI atauparapenangkarbenihmampumengadakanbenih SS untukkeperluan areal tanampetani.

  14. KELAS BENIH DI INDONESIA • BenihPenjenis (BS) • Benih yang diproduksidibawahpengawasanpemuliatanamanatauinstansinyadanmerupakansumberuntukperbanyakanBenihDasar • BenihDasar (BD) • BenihketurunanpertamadariBenihPenjenisatauBenihDasaryang diproduksidibawahbimbingan yang intensifdanpengawasan yang ketathinggakemurnianvarietas yang tinggidapatdipeliharasertadisertifikasioleh BPSB

  15. KELAS BENIH DI INDONESIA • BenihPokok (BP) • KeturunandariBenihPenjenisatauBenihDasar yang diproduksidandipeliharasedemikianrupasehinggaidentitasdankemurnianvarietasmemenuhi standard mutu yang ditetapkandandisertifikasioleh BPSB • BenihSebar (BR) • KeturunandariBenihPenjenis, BenihDasar, atauBenihPokok, yang diproduksidandipeliharasedemikianrupasehinggaidentitasdankemurnianvarietasmemenuhi standard mutu yang ditetapkandandisertifikasioleh BPSB

  16. TANGGUNG JAWAB PERBANYAKAN BENIH • Puslitbangtan/hort/bun • Breeder Seed (BS), Lokasidibalaibesar/Balaipenelitiantanamanpangan/hortikultura/perkebunan: Balitpa, Balitsa, Balitsereal, Balitkabi, Balitro, Balitri, Balittas, Balithi, Balitbu, Balitka, PPKS. • DinasPropinsi • BS -> BD (BenihDasar), lokasidi BBI • DinasKabupaten • BD -> BP (BenihPokok), lokasidi BBU/BBP/ Penangkartertentu • Produsen/PenangkarBenih • BP -> BR (BenihSebar), lokasidiperusahaanbenih (BUMN/BUMD, Swasta), Penangkar

  17. SASARAN INDUSTRI BENIH • Menyediakanbenihunggulbermutudenganprinsip6 tepat: • Tepatvarietas • Tepatmutu • Tepatjumlah • Tepatwaktu • Tepatharga • Tepattempat

  18. PELUANG DAN TANTANGAN DALAM INDUSTRI BENIH

  19. Peran dan Kondisi Industri Benih • Sangat vital bagi pembangunan pertanian sebagai salah satu jaminan keberhasilan dalam keberhasilan program pemerintah • Investasi jangka panjang • Modal, plasma nutfah, dan teknologi • Sumber Daya Manusia • Uncontrollable factors di lapang dan pabrik • Daya beli konsumen • Peraturan dan Regulasi

  20. Peluang Industri Benih • Potensipasarygbesar • Peluangekspor • Produktivitaslahanutkproduksibenihdomestik • Sistemmanajemenmutuperbenihan • Polakemitraandalamproduksibenihsudahberkembang • Bank tertarikmembiayaiproduksibenih • Investor (pemerintahdanswasta) tertarikdalampengembanganindustribenih • Diijinkanmelakukanlisensivarietashasilpenemuan lembaga-2 penelitianpemerintah (balitpa, balitsa, balithi, balitbu, balitsereal, balittra, balitkabi, balittas, balitro, balitri, balitbiogen, universitas)

  21. Tantangan Industri Benih • Investasijangkapanjang • Resikokegagalan (di level produksibenihmaupunpemasaran) • Kemudahanaksesterhadapbenihinduk • Ketepatanpenyediaan/ produksibenihdalammemenuhikebutuhanpasar

  22. TantanganIndustriBenih • Kurangnyainsentifdaripemerintahbagiindustribenih, meskidiakuiindustribenihsangat vital bagipertanian (kemudahanperijinan, pelepasanvarietas, dll) • Peraturandanregulasi (pelepasanvarietas, ekspor-impor, dll.)  kepastianberusaha • Pembatasanimporsetelah 2 tahunvardilepas • Pencurian, pemalsuan

  23. TantanganIndustriBenih • Keamanan plasma nuftah (kasusbenihilegal) • Ketersediaan material untukprosesseed production & conditioning (pupuk, gas) • Komitment / konsistensipetanimitradalamproduksibenih • Kurangnyajumlah SDM yang mempunyai attitude, knowledge dan skill yang memadai

  24. TantanganIndustriBenih • Musimseringberubahdansulitdiprediksi • Lahansempit, melibatkanbanyakpetani, SDM  administrasi, edukasi • Kompetisidlmmendapatkan area danpetani (sesamaprodusenbenih) • Favorable season hanyasekalidlmsetahun • Perubahan demand dari customer ygseringtidakterdugasehinggaantisipasiygterlambat (penyediaanbenih 1 tahunsebelumnya)

  25. TIPE PROGRAM PERBENIHAN • Program perbenihanresmi • Tanggungjawabsepenuhnyadipemerintah • Jarangmemperhatikaninvestasi • Ajangpolitik • Kurangefisien • Semi resmi • Sang Hyang Seri, Pertani • Swasta • DuPont, EWSI, Tanindo, Syngenta, Bayer

  26. Perusahaan Benih di Indonesia Phillipine Hybrid Other Multinational Company Local seed Company

  27. Tingkat Ciri I II III Sederhana, tidakdituntutkemurniangenetikvarietasnya, belumkomersial, belumsertifikasi, cukupmutufisiologi, belumberorientasiagribisnis, lahantidakdipersiapkanuntukbenih, prinsipnyapadasaatdibutuhkanlangsungdigunakanuntukbenih (dadakan). ContohbenihkedelaisistemJabalsim (JalinanArusBenihAntarLapangdanmusim) Ada areal produksi, adamesinpemoles (conditioner) danalatpengering (dryer), belummemperhatikankemurniangenetik, belumjaminankebenaranmutukarenabelumsertifikasi, benihberlabelmerahjambu, jumlahproduksilebihbesardaritingkat I Benihdibersihkandandipilah (graded), penampilanbenihhomogen, memperhatikankemurniangenetik, disertifikasi, sudahkomersiil, sertifikasibisadilakukansendiriapabilatelahterakreditasi, produsen label birusudahmulaimemproduksibenihsumber (BP, BD) namunbelumsepenuhnyadiawasiolehbreeder-nyaataulembagapenghasilkelasbenihnya. Benihbersertifikatdarivarietas yang sudahdilepas, DUS (distinct, uniform, stable) test sudahmulaidiperhatikan TingkatanIndustriBenih

  28. Tingkat Ciri IV V Telahmengakomodasiprodukbioteknologi, produksibenihbersertifikatsudahmelaluiprogram benihdasar (PBD), PBD inimenjembatanikomersialisasibenihpenjenismenjadibenihdasardanbisadilakukanolehbreederpemerintah. DUS test harusdiperhatikandanmenjadi criteria pemuliaan Memilikilitbangdanmenyelenggarakan PBD, memproduksibenihsintetik (synseed), kapsulbenihsintetikdiisidengannutrisi, mikroorganismedanpertisida, synseedperluprosesadaptasidilapangan, kemudiandilepas (release) dandisertifikasi Tingkatan Industri Benih

  29. Tingkat Pengertian terhadap benih Taraf Usaha Tani Keterangan - Struktural Primitif Benih belum dikenal I-II Fungsional Sederhana Benihsudahdikenal, asalberproduksi, belummemperhatikanmutugenetik, belumbersertifikat III Agronomi Madya Benihharussudahbersertifikat, sudahadaupayauntukmeningkatkanproduksi IV Teknologi Modern Benihbersertifikatmelalui PBD, varietasunggul, maksimalisasiproduksidanlestari V Bioteknologi Canggih Serbaterkontrol (energi, air, nutrisi), efiesiensitinggi, benihsintetik, produksisecaraartifisial Hubungan Industri Benih dengan Taraf Usaha Tani

  30. Conditioning

  31. Conditioning Back

  32. KegiatanIndustriBenih Research & Development Seed Production Sales & Marketing SumberDayaManusia

  33. Research and Development Kegiatan Pemuliaan Uji Multilokasi Varietas Unggul Sesuai Keinginan Pasar Tenaga SDM yang diperlukan : S3, S2, S1, Diploma

  34. Seed Production Penanaman Sampai Panen Processing Benih Penyimpanan Benih Benih Bermutu Tenaga SDM yang diperlukan : S1 dan Diploma

  35. Terimakasih

More Related