1 / 54

AUDIT KINERJA dengan menggunakan

AUDIT KINERJA dengan menggunakan. METODE BALANCE D SCORECARD. GOOD GOVERNANCE (Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik) KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA AUDIT KINERJA. ERA REFORMASI. TUNTUTAN MASYARAKAT.

lily
Download Presentation

AUDIT KINERJA dengan menggunakan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AUDIT KINERJAdengan menggunakan METODE BALANCED SCORECARD

  2. GOOD GOVERNANCE (Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik) KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA AUDIT KINERJA ERA REFORMASI TUNTUTAN MASYARAKAT PENYELENGGARA NEGARA Mengemban Tugas Umum Pemerintahan Dan Pembangunan yang Bersih dan Bebas dari KKN

  3. BEBERAPA METODE PENGUKURAN KINERJA Mengukur kinerja kegiatanmel Kelompok indikator (input, output, outcome dst) PROGRAM LOGIC Mengukur kinerja program atau kegiatan menggunakan KPI I P M S Mengukur kinerja FUNGSI secara komprehensif menggunakan KPI B S C Metode ini yang dipilih Untuk mengukur kinerja instansi secara keseluruhan

  4. AUDIT KINERJA • PENGERTIAN • TUJUAN AUDIT • SASARAN AUDIT • PERIODE AUDIT • METODOLOGI AUDIT • TAHAPAN AUDIT

  5. PENGERTIAN AUDIT KINERJA Audit Kinerjaadalah suatu proses yang sistematis untuk menilai pencapaian kinerjatusi, program atau kegiatan suatu instansidengan membandingkan kepada Indikator Kinerja yang telah ditetapkan. Indikator Kinerja dianggap tercapai apabila telah memenuhi syarat kriteria- kriteria keberhasilan capaian kinerja

  6. Pengertian Audit Kinerja UU. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan TanggungJawab Keuangan Negara Pasal 4 ayat (1) menyatakan bahwa pemeriksaan terdiri atas pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Ayat (3) menyebutkan bahwa pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektifitas.

  7. Pengertian Audit Kinerja PP No. 60 Tahun 2008 tentang SPIP Pasal 48 Ayat (1) APIP melakukan pengawasan intern melalui: a. audit; b. reviu; c. evaluasi; d. pemantauan; dan e. kegiatan pengawasan lainnya.

  8. Pengertian Audit Kinerja PP No. 60 Tahun 2008 tentang SPIP Pasal 50 ayat (2) menyatakan bahwa audit kinerja adalah audit atas pengelolaan keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang terdiri atas aspek kehematan, efisiensi dan efektifitas.

  9. TUJUAN AUDIT KINERJA • Menilai keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Auditi dengan membandingkan antara pencapaian di lapangan dengan target yang direncanakan semula • Memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan dalam pengambilan keputusan. • Memberikan rekomendasi untuk perbaikan kinerja.

  10. SASARAN AUDIT KINERJA Sasaran audit adalah seluruh kegiatan stratejikpada Auditi tahun anggaran ....... Kegiatanstratejikadalahkegiatan yang spesifikmenunjangtusidanpengaruhnyasignifikanterhadapkeberhasilankinerjaAuditi.

  11. PERIODE AUDIT KINERJA • Periode yang diaudit meliputi masa sejak 1 Januari ....... sampai dengan 31 Desember ...... • Audit dilaksanakan mulai bulan ..... sampai dengan .......... • Dasar penetapan kegiatan yang akan diaudit adalah DIPA dan RKA-KL Auditi…. Tahun Anggaran …….

  12. METODOLOGI AUDIT KINERJA • Audit Kinerja dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan. • Pengukuran Capaian Kinerja dilakukan dengan metode pengukuran kinerja Balanced Scorecard • Metode pengukuran Balaced Scorecard terbagi menjadi empat perspektif yaitu: Perspektif Stakeholders Perspektif Internal Proses Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif Keuangan

  13. TAHAPAN AUDIT KINERJA • Persiapan a. Menyusun PKA PokokdanJadwal b. Survey pendahuluan c. Pengujian SPI d. PenetapanIndikatorKinerja & PKA Rinci • Pelaksanaan a. PengukuranCapaianKinerjamelaluiTeknik Audit b. AnalisisCapaianKinerja - Identifikasi kelemahan2 - StrategiPemecahanMasalah • Pelaporan a. SimpulanHasil Audit b. RekomendasiPerbaikanKinerja

  14. PERSIAPAN...... Menyusun PKA Pokok Menyusun Jadwal Memperoleh Data DIPA/RKA-KL dan Lakip tahun yang akan diaudit. Mempelajari Pedoman terkait dengan TUSI auditi, RKA-KL, Permenpan No 09/M.Pan/05/2007 tentang Pedoman Penyusunan IKU dan Per/20/M.Pan/11/2008 tentang Juklak Penyusunan IKU, Permenpan dan RB No. 29/2010 Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan AKIP dan PMK No.249/PMK.02/2010 tentang Pengukuran dan Evaluasi RKA-KL

  15. AUDIT PENDAHULUAN Survei pendahuluandijelaskan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan survei pendahuluan, informasi yang harus diperoleh, pihak-pihak yang terkait, teknik dan metode survei pendahuluan, diakhiri dengan uraian langkah-langkah pelaksanaan survei pendahuluan. Pengujian terbatas atas SPI, menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan maksud dan tujuan, teknik yang digunakan, dan komponen pengendalian yang diuji.

  16. Pengujian SPI akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan maksud dan tujuan, teknik yang digunakan, dan komponen pengendalian yang diuji. Penetapan indikator kinerja akan menguraikan tentang langkah-langkah penetapan indikator kinerja baik untuk audit kinerja atas satuan organisasi/kerja Metodologi pembobotan dengan pendekatan Balanced Scorecard

  17. Kesepakatan indikator kinerja/CSF dan pembobotannya menguraikan hal-hal terkait dengan aturan kesepakatan dan bentuk berita acara kesepakatan (Focus Group). Menyusun PKA Rinci

  18. PELAKSANAAN AUDIT KINERJA: Pengukuran/penilaian kinerja meliputi fase pengujian bukti, pengukuran dan penilaian capaian kinerja denganteknik audit danmetode sampling serta diakhiri dengan penilaian skor kinerja. Analisis kinerja menguraikan pengujian mendalam atas kelemahan sistem pengendalian intern dan langkah-langkah mengidentifikasi penyebab tidak tercapainya target kinerja atau critical success factor. Beritaacarahasildantanggapan audit.

  19. TEHNIK AUDIT : Verfikasi Pengujiansecararincidantelititentangkebenaran, ketelitianperhitungan, kesahihan, pembukuan, pemilikan, daneksistensidarisuatudokumen. Cek Mengujikebenaranataukeberadaansesuatu, dengantelitidilokasi. Observasi/pengamatan Peninjauandanpengamatanatassuatauobjeksecaraberhati-hati, ilmiahdankontinyuselamakurunwaktutertentuuntukmembuktikansuatukeadaanataumasalah.

  20. TEHNIK AUDIT : Pembandingan Membandingkan data darisatu unit kerjadengan data dari unit kerja yang lain, atashal yang samadanperiode yang samaatauhal yang samadariperiode yang berbeda, kemudianditarikkesimpulannya. Rekonsiliasi Mencocokkandua data yang terpisah, mengenaihal yang samauntukperiode yang sama, yang dikerjakanolehinstansi/unit/bagian yang berbeda. Analisis Memecah/mengurai data informasikedalamunsur-unsur yang lebihkecilatau bagian2 sehinggadapatdiketahuipolahubunganantarunsuratauunsurpenting yang tersembunyi.

  21. TEHNIK AUDIT : Evaluasi Cara untuk memperoleh suatu simpulan atau pandangan/penilaian dengan mencari pola hubungan atau menghubungkan atau merakit berbagai informasi yang telah diperoleh, baik informasi/bukti internmaupun bukti ekstern. Vouching Menelusuri suatu informasi/data dalam suatu dokumen ke pencatatan pendukungnya menuju kepada adanya bukti pendukungnya (Vouhernya) atau menelusur mengikuti ketentuan/prosedur yang berlaku dari hasil menuju awal kegiatan.

  22. TEHNIK AUDIT : Trasir/Telusuri Menelusurisuatubuktitransaksi/kejadian (Voucher) menujukepenyajian/informasidalamsuatudokumen. PermintaanKeterangan Untukmenggaliinformasitertentudariberbagaipihakyngkompeten.

  23. LAPORAN HASIL AUDIT DAN PEMANTAUAN TINDAK LANJUT Penyusunan notisi audit Proses penyusunan laporan dan saran tindak lanjut, Bentuk dan isi laporan hasil Audit. Audit pemantauan tindak lanjut.

  24. Pendekatan Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton suatu metode pengukuran secara komprehensif yang merumuskan pengukuran kinerja dengan menggunakan empat perspektif yaitu stakeholders, internal proses, pembelajaran pertumbuhan, dan perspektif keuangan. PENGERTIAN BALANCED SCORECARD

  25. Dengan Balanced Scorecard, instansi dapat: Mengetahui capaian kinerjasecara komprehensif dari perspektif stakeholders, pembelajaran pertumbuhan, internal proses, serta keuangan. Meningkatkan kinerja dengan memperbaiki sistem pelayanan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas, memperbaiki sistem dan prosedur, serta, meningkatkan kemampuan SDM melalui inovasi dan pembelajaran. TUJUAN BALANCED SCORECARD

  26. PENGUKURAN DENGAN BALANCED SCORECARD PERSPEKTIF YANG DIUKUR 1.STAKEHOLDERS Pemenuhan kebutuhan/ Kepuasan Pelanggan 2. INTERNAL PROSES Keandalan sistem dan prosedur 3.PEMBELAJARAN/ PERTUMBUHAN Peningkatan Kualitas SDM 4. KEUANGAN Efektif/ Efisien

  27. Perspektif Stakeholders Perspektif ini menjelaskan bagaimana cara memenuhi kepuasan pelanggan melalui pelayanan, penyediaan barang/jasa yang berkualitas, serta bagaimana proses yang harus dilakukan untuk memenuhi kondisi tersebut. Untuk mengakomodasi kepentingan itulah instansi harus mengetahui dengan tepat pemenuhan kebutuhanstakeholders.

  28. Karakteristik Perspektif Stakeholders • Ada pihak yang menerima manfaat • Apabila kegiatan tidak terlaksana/ tidak sepenuhnya terlaksana, ada pihak yang dirugikan atau kebutuhannya tidak terpenuhi. • Mewakili capaian keberhasilan tugas dan fungsi instansi dari segi pelayanan masyarakat.

  29. 1. Contoh Perspektif Stakeholders • Audit Operasional (Instansi yang diaudit, Menteri, Presiden) • Audit Proyek Bantuan Luar Negeri ( Instansi, Pemberi PinjamanLender) • Pelatihan Tenaga Kerja ( Calon Tenaga Kerja, Instansi / Perusahaan yang membutuhkan TK) • Pelayanan di Puskesmas (masy yang berobat) • Penyuluhan Pertanian ( masy petani ) • Penelitian Pemancar TV di daerah terpencil (masyarakat desa terpencil/ Pemda setempat) • Pelaksanaan pengelolaan dana BOS (siswa sekolah/madrasah)

  30. 2. Contoh Perspektif Stakeholders • Pelayanan Ibadah Haji dan Umroh (masyarakat yang beribadah Haji dan Umroh). • Bantuan Sosial (Pondok Pesantren, Pasraman, tempat ibadah, siswa miskin, siswa berprestasi ) • Pemberdayaan Wakaf Produktif (Nazhir yang dibina, pengelola tanah wakaf) • Pembinaan Mental Agama (peserta bintal/ ormas) • Penyelenggaraan Pendidikan Agama (peserta dari Madrasah)

  31. Perspektif Internal Proses Perspektif ini menekankan perlunya meningkatkan strategi internal, antara lain proses berjalannya sistem dan prosedur administrasi dan keuangan, perbaikan struktur organisasi, perencanaan, pencatatan, pelaporan, pengambilan keputusan, komunikasi dengan pegawai, pengendalian biaya yang lebih baik, serta peningkatan metode dan teknologi yang digunakan untuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan. Proses internal adalah bagaimana mekanisme kerja yang dapat memenuhi kepuasan dan harapan stakeholders (Adanya penyerderhanaan kerja/reformasi birokrasi).

  32. Karakteristik Perspektif Internal Proses • Kegiatan dilaksanakan untuk kepentingan intern instansi • Apabila kegiatan tidak terlaksana/ tidak sepenuhnya terlaksana, terdapat kelemahan dalam pelaksanaan sistem dan prosedur • Mewakili capaian keberhasilan tugas dan fungsi instansi dari segi keandalan sistem dan prosedur

  33. Contoh Perspektif Internal Proses • Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh (Pelatihan/ Bimbingan Petugas Haji dan Umroh, Bimbingan Manasik, Pelayanan transportasi, akomodasi dan Keamanan kepulangan). • Penyusunan Program dan Rencana Kerja (RKA-KL) • Pembangunan dan pemeliharaan gedung kantor Kanwil Kemenag /UIN. • Pengadaan sarana dan prasarana kantor Kanwil/UIN. • Pengembangan Perpustastakaan dan Lab. UIN. • Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan BOS (efisiensi dan efektivitas penggunaan dana BOS).

  34. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif ini menekankan bagaimana meningkatkan kualitas SDM dengan mengembangkan inovasi dan pembelajaran melalui berbagai penelitian dan pengembangan, penggunaan teknologi baru serta peningkatan karir dan pelatihan. Dalam proses ini diperlukan perubahan-perubahan yang mengarah kepada “pemenuhan kebutuhan pelanggan” dan kondisi ini akan tercapai apabila SDM memiliki kemampuan yang memadai dan mempunyai motivasi yang kuat untuk meningkatkan kualitasnya.

  35. Karakteristik Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan • Kegiatan bersifat meningkatkan kualitas SDM

  36. Contoh Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan • Pengembangan pendidikan Administrasi dan kepegawaian. • Sertifikasi JFA. • Sertifikasi tenaga pendidik. • Diklat-diklat Jabatan Struktural (Diklatpim IV, III dan II). • Workshop, orientasi, sosialisasi dan Seminar.

  37. Perspektif Keuangan Perspektif finansial menekankan pentingnya bagaimana memuaskan Stakeholdersdengan pengeluaran biaya yang efektif dan efisien. Untuk instansi pemerintah yang sifatnya “tidak mencari laba”, maka perspektif finansialnya berbeda dengan perusahaan yang bersifat komersial. Untuk mengukur KINERJA instansi pemerintah, pengukuran finansial hanya bersifat sebagai penunjang. Yang diukur adalah apakah biaya yang dikeluarkan telah sebanding dengan output/outcome yang dihasilkan.

  38. TAHAPAN PENGUKURAN (1) Tetapkan periode anggaran yang akan diaudit . Dapatkan DIPA revisi terakhir Pilih kegiatan yang stratejik saja yang akan diukur Klasifikasikan kegiatan kepada 4 perspektif BSC. Beri Score pada masing-masing perspektif, dengan total Score sebesar 100%. Pemberian Score diantaranya didasarkan kepada urgensi kegiatan, pengaruh kepada keberhasilan perspektif dan besarnya anggaran (faktor risiko).

  39. TAHAPAN PENGUKURAN (2) Tetapkan Indikator Kinerja (KPI) Beri bobot pada Indikator Kinerja sesuai dengan ranking kepentingan atau kedekatan kepada capaian keberhasilan tujuan organisasi. Rumuskan formula KPI Pada akhir pengukuran, lakukan perhitungan hasil akhir perspektif yaitu total masing-masing perspektif, apabila tercapai seluruhnya nilainya 100. Formula: Realisasi kegiatan Rencana kegiatan X Bobot KPI

  40. CARA MEMILIH KEGIATAN YANG STRATEJIK YANG AKAN DIUKUR

  41. MODEL PEMBOBOTAN

  42. Bisa bervariasi MODEL PEMBOBOTAN

  43. Penilaian Skor Kinerja

  44. Tabel Ukuran Sampel

  45. KEGIATAN DAN INDIKTOR KINERJA YANG DIUKUR/DIAUDIT

  46. KEGIATAN DAN INDIKTOR KINERJA YANG DIUKUR/DIAUDIT

  47. CONTOH PENETAPAN IK DAN REALISASI Kegiatan: Pemberian Bantuan (Bobot 20) Indikator kinerja: Tersalurkannya pemberian Bantuan Kriteria: Tepat jumlah,tepat waktu, tepat sasaran, tepat guna 5 5 5 5 Formula Tepat guna: Realisasi tepat guna x 100% x bobot Rencana sasaran yang ditetapkan Hasil audit ternyata dari target 20 , hanya terpenuhi sebanyak 16 . Capaian Kinerja : 16 / 20 x 5 = 4 Diasumsikan yang lainnya tepat 100% = 15 Maka jumlah capaian kinerja Pemberian Bantuan = 19

  48. MATRIKS CAPAIAN KINERJAKegiatan: Pemberian BantuanBobot : 20

  49. 1). Mengukur perspektif Stakeholders • Kualitas jasa/pelayanan tepat waktu • Pembayaran sesuai dengan ketentuan • Kuantitas pelayanan • Ketepatan Pemberian Bantuan Apa yang Diukur ? Yang berkaitan dengan pelayanan instansi dan kepuasan stakeholders

More Related