1 / 35

Aplikasi Pengetahuan

Aplikasi Pengetahuan. Pertemuan 6. Pendahuluan. Informasi >< kebutuhan Organisasi Cepat, aktual, akurat dan relevan Decision Maker + Rule Pengetahuan tujuan =organisasi sukses. Organisasi Sukses. Konsisten + Waktu + Teknologi Sinergi

Download Presentation

Aplikasi Pengetahuan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Aplikasi Pengetahuan Pertemuan 6

  2. Pendahuluan Informasi >< kebutuhan Organisasi Cepat, aktual, akurat dan relevan Decision Maker + Rule Pengetahuan tujuan =organisasi sukses

  3. Organisasi Sukses Konsisten + Waktu + Teknologi Sinergi Kualitas Integritas Pengetahuan Strategi efektivitas ,produktifitas,competitif advantedge

  4. Organisasi dan Teknologi • Pengetahuan organisasi menjadikan organisasi memahami bagaimana cara mencapai tujuan organisasi. • Organisasi-organisasi yang sukses, adalah organisasi yang secara konsisten menciptakan pengetahuan baru dan menyebarkannya secara menyeluruh didalam organisasinya, dan cepat mengadaptasinya kedalam teknologi dan produk serta layanan mereka.

  5. Tujuan yang ingin dicapai MP: • Penggunaan kembali (reuse) pengetahuan untuk efisiensi • Inovasi untuk melakukan hal-hal secara lebih efektif

  6. Esensi Pengetahuan Intidariproblem solving, inovasi, kreatifitas, rancanganintuitif, analisis, danmanajemenproyek yang efektiflebihmelibatkanpengetahuantacitdaripadapengetahuanexplicit Diperlukanpemahamanlebihdaripadasekedardokumentasi,karenasebagaiasetintelektual, pengetahuanperludiperbarui, diuji, dimutahirkan, dialihkan, diakumulasikan, agar tetapmemilikinilai.

  7. Transfer Pengetahuan Faktor-faktor yang mempengaruhi transfer pengetahuan: • Karakteristik penerima (skill, shared language, pengetahuan teknis) • Sifat dari tugas (rutin, non-rutin) • Jenis pengetahuan yang ditransfer (explicit-tacit)

  8. Menurut Polanyi, bahwa semua pembelajaran terjadi di dalam kepala manusia,sebuah organisasi belajar melalui dua cara saja : (a) Dengan kegiatan belajar anggota – anggotanya (b) Dengan menyerap anggota baru yang memiliki pengetahuan yang tidak dimiliki organisasi itu (Simon, 1991: 126).

  9. Sedangkan menurut Moran dan Goshal (1996), pengetahuan diciptakan melalui dua cara, yaitu : penggabungan (kombinasi) dan pertukaran. IMPLISIT TO EKSPLISIT MEDIA Peer-Preview Share-Knowledge

  10. Peran Teknologi Informasi Ti : Meningkatkan jaringan organisasi,Inti dari MP, dan Meningkatkan komunikasi individu. organisasi membutuhkan bukan lagi sekedar Basis Data (Database) tetapi Basis Pengetahuan (Knowledge Base) . SDM yang memiliki Pengetahuan(Knowledge), Gagasan (Idea), Keahlian (Skill) serta Pengalaman (Experience).

  11. Gambaran lingkup kegiatan manajemen pengetahuan bagi pembelajaran organisasi secara ringkas dapat dijelaskan dalam kegiatan berikut ini : a. Membangun ruang penyimpanan pengetahuan (knowledge repository), b. Menyempurnakan akses ke pengetahuan, c. Memperbaiki lingkungan pengetahuan, dan d. Mengelola pengetahuan sebagai kekayaan organisasi (aset).

  12. Teknologi menjadi berguna karena teknologi dapat memudahkan penciptaan pengetahuan baru melalui sintesis / perpaduan data dan informasi yang didapat dari sumber yang bermacam-macam

  13. APLIKASI DI LEVEL INDIVIDU Aplikasi pengetahuan untuk individu dapat dilakukan dengan menggunakan: • Taksonomi pembelajaran Bloom(berkembang) • Task analysis

  14. Taksonomi Pembelajaran Bloom Bloom membuatskemahirarkipengetahuan yang dibedakanatas: • Domain kognitif (Pengembangankognitif (Cognitive development)) • Domain afektif (Pengembangankeperilakuan (Behavioural development)) • Domain psikomotor Pembelajarandi level atasakansangattergantungpadapencapaiandi level bawahnya

  15. Domain Kognitif • Domain kognitif adalah yang paling umum digunakan • Pembelajaran di level atas akan sangat tergantung pada pencapaian di level bawahnya

  16. Domain Kognitif Level pembelajaran domain kognitif: • Knowledge mengingat sesuatu • Comprehension  menangkap/memahami arti sesuatu • Application  menggunakan sesuatu dalam situasi konkrit • Analysis  memecah sesuatu menjadi material pembentuknya • Synthesis  menyusun bagian-bagian menjadi satu • Evaluation  menilai sesuatu berdasar kriteria tertentu

  17. Domain Afektif Meliputi sikap dimana kita berhubungan dengan hal-hal yang bersifat emosional, seperti perasaan, nilai, apresiasi, antusiasme, motivasi, dan perilaku

  18. Domain Afektif Kategori utama domain afektif: • Receiving phenomena kewaspadaan, mau mendengar • Responding to phenomena  partisipasi aktif sebagai pembelajar • Valuing  nilai seseorang melekat pada perilaku • Organization  mengorganisasi nilai ke dalam prioritas • Characterization  memiliki sistem nilai yang mengatur perilaku

  19. Domain Psikomotor • Meliputi pergerakan fisik, koordinasi, dan penggunaan keahlian motorik • Pengembangan keahlian membutuhkan latihan dan diukur dalam hal kecepatan, ketepatan, jarak, prosedur, atau teknik eksekusi

  20. Domain Psikomotor Kategoriutama domain psikomotor: • Perception mampumelakukanpergerakan • Set  kesiapanbertindak • Guided response  melakukanimitasi, trial & error • Mechanism  menjadikebiasaan • Complex overt response  polapergerakankompleks • Adaptation  memodifikasipolapergerakan • Origination  menciptakanpergerakanbaru

  21. Task Analysis • Mempelajari apa yang harus dilakukan knowledge workers menurut tindakan spesifik yang harus diambil dan/atau proses kognitif apa yang harus digunakan untuk mengerjakan sesuatu • Dilakukan dengan menggunakan task decomposition

  22. Task Decomposition • Identifikasi tugas yang akan dianalisis • Dipecah menjadi empat – delapan sub-tugas • Gambarkan sub-tugas dalam diagram untuk memastikan kelengkapannya • Tentukan tingkat detil yang akan didekomposisi • Proses dekomposisi dengan memperhatikan konsistensi penomoran • Periksakan hasil analisis kepada orang yang paham akan tugas tetapi tidak terlibat dalam proses analisis

  23. APLIKASI DI LEVEL KELOMPOK DAN ORGANISASI Aplikasi pengetahuan untuk kelompok dan organisasi dapat dilakukan dengan menggunakan KMS (knowledge management systems) Ada dua hal yang penting untuk diperhatikan: • Knowledge reuse • Knowledge repositories

  24. Karakteristik KMS Mendukung: • Komunikasi diantara berbagai user • Kordinasi aktifitas user • Kolaborasi diantara kelompok user untuk kreasi, modifikasi, dan diseminasi produk • Kendali proses untuk memastikan integritas dan melacak progres project

  25. Support KMS KMS memberikan dukungan terhadap beberapa fungsi informasi seperti: • Acquiring dan indexing; capturing dan archiving • Finding dan accessing • Creating dan annotating • Combining, collating, modifying • Tracking

  26. Knowledge Reuse • Melibatkan mengingat dan mengenali kembali sesuai dengan taksonomi Bloom • Dimulai dengan formulasi pertanyaan apa yang dicari • Kemudian proses penentuan lokasi • Lalu pemilihan dan terakhir diaplikasikan

  27. Knowledge Reuse Peran dalam proses knowledge reuse: • Knowledge producer yang membuat dan mendokumentasikan pengetahuan • Knowledge intermediary yang menyiapkan pengetahuan untuk reuse • Knowledge reuser yang membutuhkan pengetahuan

  28. Knowledge Repositories • Biasanya dalam bentuk intranet atau portal yang menjaga, mengelola, dan mengontrol memori organisasi • Berisi lebih dari sekedar dokumen, data, dan record • Tetapi campuran/kombinasi dari pengetahuan tacit dan explicit

  29. Langkah Praktis menerapkan MP dengan Teknologi Informasi 1. Identifikasi dan Analisa:Hasilnya adalah sebuah peta pengetahuan yang ada dalam organisasi. proses-proses, budaya dan kebiasaan yang terkait dengan pengelolaan pengetahuan dalam organisasi, misalnya training, pendidikan dan latihan, tanya jawab, budaya diskusi/debat, dsb.

  30. Melihat aktor pelaku atau bagian organisasi yang berkaitan dengan proses pengelolaan pengetahuan tersebut (bagian diklat, bagian IT, kelompok ahli, pustakawan dll). Indentifikasi infrastruktur yang ada, kita perlu melihat infrastruktur apa yang telah ada, misalnya perpustakaan, intranet, media komunikasi internal, email, forum diskusi, digital library dan lain-lain

  31. 2. Perancangan, Penerapan, Sosialisasi, dan Evaluasi Tahap berikut setelah dilakukan identifikasi dan analisa adalah perancangan manajemen pengetahuan dalam organisasi. Beberapa pedoman yang bisa digunakan adalah: a. Penerapan teknologi, pada tahap awal gunakan teknologi yang tepat dan sederhana dan yang telah ada. Kemudian dapat dikembangkan lebih lanjut.

  32. b. Pendekatan top-down, dengan kebijakan, anjuran dan bottom-up dengan menggerakankaryawan melalui perubahan budaya. c. Dorong terciptanya Community of Practice. d. Bangun fasilitas untuk berbagi pengetahuan (formal maupun informal) e. Sosialisasi infrastruktur untuk dapat dimanfaatkan oleh seluruh karyawan. f. Evaluasi keberhasilan penerapan, misalnya dengan pengukuran kinerja.

  33. 3. Tipe Kegiatan manajemen pengetahuan

  34. Tujuan Penerapan Knowledge Management (KM)

  35. Sekian dan Terima kasih

More Related