1 / 49

Ointment, Crem, Pastae, Gel Linimentum, Occulenta

Ointment, Crem, Pastae, Gel Linimentum, Occulenta. Semi Solid Vitis Vini Fera R.U 1 1. Ointment. Ointment. Ointment/Salep/Unguenta/Unguentum Adalah sediaan setengah padat/semi solid yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar

lilli
Download Presentation

Ointment, Crem, Pastae, Gel Linimentum, Occulenta

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ointment, Crem, Pastae, Gel Linimentum, Occulenta Semi Solid Vitis Vini Fera R.U11

  2. Ointment

  3. Ointment • Ointment/Salep/Unguenta/Unguentum • Adalah sediaan setengah padat/semi solid yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar • Bahan obat harus larut/terdispersi homogen ke dalam dasar salep yang cocok

  4. Penggolongansalepmenurutkonsistensinya • 1 . Unguentum sepertimentega, tidakmencairpadasuhubiasatetapimudahdioleskantanpatenaga  unguentum 2-4 • 2. Cream  banyakmengandung air, mudahdiserapkulit  emulsikental  Vaselin • 3. Pasta  > 50% zatpadat ?? • 4. GelonesSpumae  suspensipartikelanorganikkecilataumolekulorganikbesar, suatusalep yang lebihalus  Voltaren Gel, Bioplacenton

  5. Penggolongan salep menurut sifat farmakologi/teraupetik & penetrasinya : • Salep epidermis/S.penutup • Utk melindungi kulit & menghasilkan efek lokal, tdk diabsorbsi • Kadang di+ antiseptik, astringen, anastesi lokal • DS yg baik DS. Senyawa hidrokarbon • Salep endodermis • Salep yg bhn obatnya menembus ke dlm kulit ttp tdk melalui kulit, terabsorbsi sebagian • Digunakan utk melunakkan kulit/selaput lendir • Ds yg baik : minyak lemak (adeps lanae, lanolin, minyak tumbuh2an) • Salep diadermis • Salep yg bhn obatnya menembus ke dlm tubuh mll kulit & mencapai efek yg diinginkan (merkuri iodida, beladona) • DS : larut dalam air, emulsi based

  6. Penggolongan salep menurut dasar salepnya : • Salep hidrofobik • Salep yg tdk suka air atau salep dgn dasar salep berlemak (campuran lemak-lemak, m.lemak, malam) • Tidak dpt dicuci dgn air • Salep hidrofilik • Salep yg suka air / kuat menarik air (tipe M/A)

  7. Penggolongan dasar salep berdasarkan sifat bhn obat & tujuan pemakaian salep (ForNas) : • a.       Dasar salep 1 yaitu dasar salep hidrokarbon, antara lain: • -  Vaselin putih • -  Vaselin kuning • -  Campuran vaselin dengan malam putih, malam kuning. • -  Parafin encer • -  Parafin padat • -   Minyak nabati

  8. b.      Dasar salep 2 yaitu dasar salep serap yang dapat menyerap air, antara lain: • Adeps lanae, lanoline • Ungentum  simplex • Hidrophilic ointment • 3 bag.kolesterol +3 bag.stearil-alkohol + 8 bag.mal.putih + 86 bag.vas.putih • 30 bag.mal.kuning & 70 bag. M.wijen

  9. c.       Dasar salep 3 yaitu dasar salep yang dapat dicuci dengan air. • -  Dasar salep emulsi tipe M/A seperk vanishing cream • -  Emulsifying ointment B.P • -  Hydrophilic ointment • d. Dasar salep 4 yaitu dasar salep yang dapat larut dalam air. • -  Polyethylenegylcol ointment USP • -  Tragacanth • -  P.G.A

  10. Cara pembuatansalep. Menurut F. Van Duin • Adaduacara : pencampurandanpelelehan. • Aturanumumsalep. • Zat yang dapatlarutdalamdasarsalep, dilarutkandidalamnya, bilaperludenganpemanasanrendah. • Zat yang mudahlarutdalam air danstabil, sertadasarsalepmampumendukung/menyerap air tersebut, dilarutkanduludalam air yang tersedia, setelahituditambahkanbagiandasarsalep yang lain.

  11. Zat yang tidakcukuplarutdalamdasarsalep, lebihdahuludiserbukdandiayakdenganderajatayakan no.100 • Biladasarsalepdibuatdenganpeleburan, makacampurantersebutharusdiaduksampaidingin.

  12. CARA PELEBURAN/PELELEHAN Biasanyatidakhanyasatumacam basis, campuran basis salepdilelehkanbersama-sama, didinginkan, diaduksampaimembeku. Hal yang perludiperhatikan : • Perbedaantitiklebur basis yang besar Basis dgn TL tinggidilelehkanterlebihdahulu, kmudian basis dgn TL rendahditambahkankedalamlelehantsb.  jk bersama2  larut

  13. 2. Basis bertipeemulsi pelelehan, kemudianprosesemulsifikasi 3. Basis tidakcampurdgn air dilelehkan bersama2 diataspenangas air (70-75⁰C). 4. Basis larutdalam air larutkanduludalam air yang terdapatdalamresep, kemudianpanaskan 70-75⁰C. bahanlainnyadicampurtersendiri. Kemudianbahan lain dimasukkankedalamlelehan, suhudipertahankan 5-10⁰C, didingikansambildiadukterus.

  14. Persyaratan Salep (FI III) • Pemerian : Tidak boleh berbau tengik • Kadar : Kecuali dinyatakan lain utk salep yg mengandung obat keras/narkotik, kadar obat adl 10% • Dasar salep : kecuali dinyatakan lain, basis salep adalah vaselin putih (vaselin album) • Homogenitas, jika dioleskan pd sekeping kaca atau bahan transparan lain yg cocok harus menunjukkan susunan yg homogen • Penandaan : pada etiket harus tertera “obat luar”

  15. Zat Padat larut dlm DS • Champhorae : • Jika ada Ol.sesami dilarutkan dlm ol.sesami • Jika ada menthol/salol, dpt mencair jika dicampur (penurunan titk eutektik) dipakai salah satu • Jika Camphorae tunggal ditetesi alkohol 95% hingga larut • Dilarutkan dlm dasar salep yg sudah dicairkan dlm pot salep tertutup (jika daya larut tdk dilampaui) • Pellidol : • Larut 3% dlm DS yg dicairkan • Jika DS disaring, pellidol ikut disaring & penimbangannya ditambahkan 20% • Jika jml Pellidol melebihi daya larut, maka digerus dgn dasar salep yg sudah dicairkan • Iodium • Jika kelarutan tdk dilampaui kerjakan = Champhorae • Larutkan dlm lar.pekat KI/NaI • Ditetesi dgn etanol 95% sampai larut

  16. Kualitas Dasar Salep • Stabil, tdk terpengaruh suhu & kelembaban • Lunak, halus & homogen • Mudah dipakai • Dasar salep yg cocok • Dpt terdistribusi secara merata

  17. Cara pembuatan salep ditinjau dari zat berkhasiat utamanya

  18. Z.padat larut dlm air • Protargol & Colargol • Taburkan di atas air, diamkan ditemapt gelap selama ¼ jam sampai larut • Jika dlm R/ ada gliserin : + gliserin, + air tanpa ditunggu ¼ jam • Argentum nitrat (AgNO3) • Wlp larut dlm air, tdk boleh dilarutkan dlm air krn meninggalkan noda hitam pada kulit (Ag2O) • Fenol • Wlp larut dlm air, tdk boleh dilarutkan krn akan mengiritasi kulit

  19. Bahan obat yg larut dlm air tp tdk boleh dilarutkan dlm air • Fenol • Hydrargyri bichloridum • Chrysarobin • Stibii et kalii tartras • Oleum iecoris aseli • Zink sulfat • Antibiotik (Penicillin) • Chloretum auripo natrico • AgNO3

  20. Bahan yg ditambahkan terakhir pada salep • Ichtyol • Akan memisah jika ditambahkan pd masa slp yg masih panas/digerus tll lama • Balsem & M. atsiri • Jika digerus telalu lama damarnya akan keluar/menguap • Air • Berfungsi sbg pendingin & mencegah permukaan mortir menjadi licin • Gliserin • Harus ditambahkan sedikit demi sedikit ke DS yg dingin • Marmer album • Dibutuhkan bentuk kasarnya

  21. Zat cair : Sebagai pelarut bahan obat • Air • Terjadi reaksi : • aqua calcis + m.lemak  penyabunan • Aqua calcis diteteskan sedikit demi sedikit, dikocok dlm botol bersama m.lemak • Tdk terjadi reaksi • Jml sedikit ; teteskan terakhir sedikit demi sedikit • Jml banyak ; diuapkan/diambil z.berkhasiatnya saja & berat air diganti dgn dasar salep • Spiritus/etanol/alkohol • Cairan kental

  22. Zat cair : Sebagai pelarut bahan obat • Spiritus/etanol/alkohol • Jml sedikit : teteskan terakhir sedikit demi sedikit • Jml banyak; • Tahan panas : Tinct Ratanhiae, Panaskan di p.a hingga sekental sirop atau 1/3 bagian • Tak tahan panas ; • Diketahui perbandingannya, diambil bagian-bagiannya saja (Tinct.iodii) • Tak diketahui perbandingannya, teteskan terakhir sedikit demi sedikit • DS > 1 macam, hrs diperhitungkan menurut oerbandingan dasar salepnya

  23. Contoh Soal R/ Tinct.Ratanhiae 6 Vaselin 20 Adeps lanae 10 mf. Ungut Jika 6 g Tinct.Ratanhiae dipanaskan, bobotnya akan menjadi 1,8 g Hitung perbandingan Vaselin & Adeps yg dibutuhkan untuk mengganti kehilangan bobot pada salep tersebut

  24. Bahan Berupa Ekstrak/extractum • Extractum siccum/kering • Umumnya larut dlm air • Berat air dikurangkan dari DS • Extractum spissum/kental • Diencerkan dulu dgn air/etanol • Extractum liquidumn dgn • Dikerjakan sperti pd cairan dgn spiritus

  25. Bahan lain • Hydrargyrum • Gerus dgn adeps lanae dlm lumpang dingin sampai halus • Nephtolum • Larutkan dlm sapo kalicus • Jika tdk ada, kerjakan separti champhora • Bentonil • Serbuk halus yg dgn air akan membentuk massa spt salep (aluminium silikat : mengikat air) • Ditambahkan sedikit demi sedikit dlm air hangat (direndam dlm air + 1 jam) • Tidak tahan lama, akan memisah jd perlu ditambahkan lemak

  26. Skema pembuatan sediaan salep dengan zat tertentu larut dlm dasar salep Padat larut dlm air tak larut air terjadi reaksi jumlah banyak tak terjadi reaksi (uapkan/ambil z.bkhasiatny) jumlah sedikit (teteskan terakhir) Zat berkhasiat Cairan spiritus jml sedikit (teteskan terakhir) tinctura jml banyak tahan pemanasan (tinct.ratanhiae) tak tahan pemanasan : - diketahui bagiannya (tinct.iod) - tak diketahui bagiannya (teteskan terakhir) Cairan kental lainnya (gliserin, balsem, kreosol, ictiol) Ekstrak siccum (kering) Spisum (kental) liquidum (cair)

  27. Pastae

  28. Defenisi • Sediaan semi padat (masa lembek) yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal • Konsistensinya : 50% bahan padat • Bahan Dasar Pasta : • Vaselin • Lanolin • Adeps lanae • Unguentum simplex

  29. Pasta kering Suatu pasta bebas lemak mengandung + 60% zat padat (serbuk) R/Bentonit 1 Sulfur praecip 2 Zinci Oxydi 10 Talci 10 Ichthamoli 0,5 Glycerin Aqua aa 5 S.ad.us.ext Pasta dari gel fase tunggal mengandung air Pasta Na-karboksimetilselulosa (Na-CMC) Pasta pendingin Merupakan campuran serbuk minyak lemak dan cairan berair, dikenal Salep Tiga Dara R/Zinci oxydi Olei olivae Calcii Hidroxydi Sol aa 10 Penggolongan

  30. Penggolongan • Pasta berlemak • merupakan salep padat, kaku, tidak meleleh pada suhu tubuh • berfungsi sebagai lapisan pelindung pd bagian yg diolesi • Pasta Zn-oksida • Pasta gigi (pasta dentifriciae) • Campuran kental terdiri dari serbuk dan glycering • digunakan utk pelekatan pd selaput lendir agar memperoleh efek lokal sebagai pembersih gigi • Pasta gigi Triamsinolon asetonida

  31. Cream

  32. Defenisi • Bentuk sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dsar yang sesuai • Mengandung air tidak kurang dari 60%

  33. Penggolongan • Krim tipe minyak dalam air M/A • ditujukan untuk penggunaan koemetika & estetika • Krim tipe air dalam minyak A/M • Krim yang dapat dicuci dengan air

  34. Stabilitas • Krim akan rusak jika : • Jika sistem campurannya terganggu oleh : • Perubahan suhu • Perubahan komposisi (penambahan salah satu fase secara berlebihan) • Pengenceran krim dpt dilakukan secara aseptis & harus digunakan dlm waktu satu bulan

  35. Pengemulsi lemak bulu domba Setasium Setil alkohol Stearil alkohol Golongan sorbitan Polisorbat PEG Sabun Pengawet Metil paraben (nipagin) : 0,12 – 0,18% Propil paraben (nipasol) : 0,02 – 0,05% Bahan Tambahan

  36. Cara pembuatan • Bagian lemak dilebur di p.a • Tambahkan bagian airnya dgn zat pengemulsi • Aduk sampai terjadi campuran yang berbentuk krim

  37. Gel

  38. Defenisi • Semi padat yg terdiri dari suspensi yg dibuat dari partikel anorganik yg kecil atau molekul organik yg besar, terpenetrasi oleh suatu cairan • Umumnya cair dan mengandung sedikit atau tanpa lilin • Digunakan terutama pada membran mukosa • Dasar gel : campuran sederhana minyak dan lemak dgn titik lebur rendah

  39. Penggolongan • Sistem dua fase jika massa gel terdiri atas jaringan partikel kecil yg terpisah • Magma : • jika ukuran partikel dari fase terdispersi relatif besar • Massa bersifat tiksotropik : massa akan mengental jika didiamkan dan akan mencair jika dikocok • Jelly : jika massanya byk mengandung air • Washable jelly : mengandung mucilagines spt gom, tragacanth, amylum, pektin dan alinat • Star jellies : 10% amylum dengan air mendidih

  40. R/ Gelatin 20 Aqua 40 Gliserin 25 Zinci Oxyd 15 Dalam beaker gelas masukkan gelatin & air Diamkan sebentar agar gelatin mengembang Panaskan di p.a sampai gelatin larut Dalam mortir ZnO digerus dgn gliserin hingga homogen Masukkan ke beaker yg berisi gelatin Aduk sampai rata & dingin Pembuatan

  41. Penambahan • Bahan padat yg tidak atsiri ditambahkan bersama dengan gliserin & ZnO • Bahan padat atsiri ditambahkan bersama gliserin & ZnO ttp ketika bercampur dgn gelatin pada waktu hangat atau dlm keadaan botol tertutup • Bahan cair atsiri/tidak atsiri ditambahkan pada gelatin yg sudah selesai & masih hangat

  42. Linimentum

  43. Defenisi • Sediaan cair atau kental, mengandung analgetik dan zat yang mempunyai sifat Rubefacient utk melemaskan otot/menghangatkan • Digunakan sebagai obat luar yg dioleskan pd kulit menggunakan kain fanel & diurut • Tidak boleh digunakan untuk kulit yg luka/lecet

  44. Bahan dasar : • Lanolin, emulgid, cera • Penyimpanan : • Dalam botol berwarna ditempat sejuk • Catatan • Pada etiket tertera “obat luar” • Linimentum tidak digunakan utk kulit yg luka/lecet

  45. Occulenta

  46. Defenisi • Merupakan salep steril untuk pengobatan mata dengan menggunakan dasar salep yang cocok • Occulenta FI III : • Bacitracini occulentum, Cholamphenicoli occulentum, Hydrocortisoni Acetas occulentum, Chortetracyclini Hydrochloridi occulentum & Sulfacetamidi occulentum • Occulenta Fornas : • Bacitracini occulentum, Cholamphenicoli occulentum, Cholamphenicoli Hydrocortisoni occulentum, Chortetracyclini occulentum & Hydrocortisoni occulentum

  47. Pembuatan • Bahan obat ditambahkan sebagai larutan steril atau serbuk steril termikronisasi pd dasar salep steril, hasil akhir dimasukkan secara aseptis ke dalam tube steril • Bahan obat & dasar salep disterilkan dgn cara yg cocok • Tube disterilkan dengan cara autoklaf pd suhu 115o-116oC, selama tidak kurang dari 30 menit

  48. R/ Parafin liquid 10 Adeps lanae 10 Vaselin 80 Campurkan ketiga bahan dasar salep Panaskan bersama Disaring panas dengan penyaring kertas kasar di corong yg dihangatkan & disterilkan pada 150o selama 1 jam Dasar salep mata (FI II)

  49. Persyaratan • Homogenitas : tidak boleh mengandung bahan kasar yang dapat teraba • Sterilitas : memnuhi syarat uji sterilitas yg tertera pada uji keamanan Hayati • Penyimpanan : dalam tube, ditempat sejuk • Penandaan : pada etiket tertera “salep mata”

More Related