1 / 15

Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial rencana-rencana proyek Rare

BRAVO: Barrier Removal Assessment and Viability Overview (Tinjauan Menyeluruh Viabilitas dan Penilaian Penyingkiran Hambatan). Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial rencana-rencana proyek Rare. Taman Nasional Bali Barat (TNBB). Apa:

lilike
Download Presentation

Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial rencana-rencana proyek Rare

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BRAVO: Barrier Removal Assessment and Viability Overview(Tinjauan Menyeluruh Viabilitas dan Penilaian Penyingkiran Hambatan) Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan dampak potensial rencana-rencana proyek Rare Taman Nasional Bali Barat (TNBB)

  2. Apa: Untuk mengurangi tekanan terhadap hutan hujan dataran rendah yang menjadi habitat Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) berupa pengambilan kayu bakar secara intensif oleh masyarakat di 2 desa sekitar kawasan (Desa Sumberklampok dan Dusun Klatakan, Desa Melaya) untuk dijual kepada industri genting/bata, industri pembuatan tahu dan warung makan yang ada di luar daerah, maka strategi penyingkir halangan adalah dengan membuat kebun terpadu yang mengintegrasikan tanaman kayu bakar, tanaman pakan ternak dan tanaman penghasil pangan yang memanfaatkan lahan milik masyarakat yang selama ini tidak dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya (diterlantarkan). Luas total Kebun terpadu yang direncanakan adalah 10 hektar. Dengan tersedianya tanaman kayu bakar (Gamal, Lamtoro dan Turi, Bentawas, Dadap, Sonokeling) di kebun terpadu yang direncanakan, maka dalam waktu 2-3 tahun masyarakat akan mengambil kayu bakar di kebun sendiri, sehingga tekanan terhadap TNBB berkurang. Siapa: Khalayak sasaran yang akan dijangkau untuk mengadopsi kebun terpadu adalah Masyarakat Desa Sumberklampok dan Masyarakat Desa Melaya yang selama ini melakukan pengambilan kayu bakar di dalam kawasan TNBB untuk dijual kepada industri genting/bata, industri pembuatan tahu dan warung makan yang ada di luar daerah. Jumlah masyarakat yang selama ini mencari kayu bakar untuk dijual sebanyak 96 orang. Dari 96 orang pencari kayu bakar untuk dijual tersebut, sebanyak 11 orang menggantungkan hidupnya dari menjual kayu bakar sisanya (85 orang) hanya sebagai pekerjaan sampingan. Bibit tanaman kayu bakar diperoleh dari masyarakat (lingkungan sekitar), bantuan dari TNBB dan Dinas Kehutanan. Selama ini kayu bakar tidak dijual langsung ke konsumen, tetapi melalui pengepul yang ada di luar desa (dari Jembrana) yang secara berkala datang ke desa untuk membeli kayu bakar yang telah dikumpulkan oleh masyarakat. Pembelian dilakukan 2 kali dalam satu minggu dengan harga per ikat Rp 1.200. BRAVO: Rangkuman Eksekutif Nilai-nilai BRAVO Nilai Kelayakan: 2.7 Nilai Dampak: 3.7

  3. Lanjutan BRAVO: Rangkuman Eksekutif • Kapan: • Pembuatan demplot kebun terpadu akan mulai dilakukan pada bulan November 2009 dengan pertimbangan bahwa pada bulan tersebut telah memasuki awal musim penghujan sehingga tingkat hidup tanaman cukup tinggi. Jumlah demplot untuk kebun terpadu adalah 20 demplot dengan luas setiap demplot adalah 0,5 hektar yang akan dibuat di 2 desa, yaitu Desa Sumberklampok dan Dusun Klatakan, Desa Melaya. • Bagaimana: • Untuk mewujudkan strategi penyingkir halangan (kebun energi), peluang pendanaan diharapkan berasal dari RARE yang meliputi biaya pembuatan demplot, tenaga kerja penyiapan dan pengolahan lahan, pengadaan bibit, pelatihan dan pendampingan. Sedangkan peluang sumber-sumber yang ada di lokal antara lain dari TNBB diharapkan membantu pengadaan bibit tanaman, pengadaan tenaga pendamping dan menyediakan informasi secara kontinu tentang konservasi. Dinas Kehutanan diharapkan akan membantu dalam pengadaan bibit tanaman, tenaga penyuluh dan informasi tentang jenis-jenis tanaman untuk kayu bakar. Yayasan Seka akan melakukan monitoring dan pendampingan selama pelaksanaan program.

  4. Panduan Perancangan BRAVO Ekonomi (1 dari 3)

  5. Panduan Perancangan BRAVOEkonomi (2 dari 3)

  6. Panduan Perancangan BRAVOEkonomi (3 dari 3)

  7. Panduan Perancangan BRAVOTeknikal (1 dari 2)

  8. Panduan Perancangan BRAVOTeknikal (2 dari 2)

  9. Panduan Perancangan BRAVOBudaya/Politik (1 dari 2)

  10. Panduan Perancangan BRAVOBudaya/Politik (2 dari 2)

  11. Panduan Perancangan BRAVODampak dan Metrik-metrik (1 dari 2)

  12. Panduan Perancangan BRAVODampak dan Metrik-metrik (2 dari 2)

  13. Barrier Removal Assessment and Viability Overview (BRAVO)Nilai Gabungan Masukkan nilai rata-rata di kolom sebelah kanan Anda. Ambil Nilai Kelayakan dan masukkan ke dalam Miradi, kemudianambil Nilai Dampak dan masukkan ke dalam Miradi. Jika salah satu nilai yang dimasukkan ke Miradi tersebut (kelayakan atau dampak) berada di bawah X, anggap strategi tidak tepat dan lihat kebutuhan untuk melakukan BRAVO untuk ke dua kalinya, untuk mengkaji strategi yang berbeda.

  14. Panduan Perancangan BRAVOFaktor-faktor Resiko Buat daftar faktor-faktor resiko, konsekuensi-konsekuensi dan strategi-strategi mitigasi yang ada yang mungkin perlu diadopsi.

  15. Panduan Rancangan BRAVO Para Penulis dan persetujuan-persetujuan

More Related