1 / 16

HEMATOLIMFOPOETIK

HEMATOLIMFOPOETIK. FIRMAN ARBI Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unand RS Dr M Djamil PADANG. DARAH. PROTEIN ( alb, glob, fibr ) FAK PEMBEKUAN. PLASMA. LEUKOSIT TROMBOSIT. BUFFY-COAT. ERITROSIT. 3 HAL UTAMA YG PERLU DIPERHATIKAN PADA PENDERITA PENYAKIT DARAH. Pucat ( anemis ).

lena
Download Presentation

HEMATOLIMFOPOETIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HEMATOLIMFOPOETIK FIRMAN ARBI Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unand RS Dr M Djamil PADANG

  2. DARAH PROTEIN ( alb, glob, fibr ) FAK PEMBEKUAN PLASMA LEUKOSIT TROMBOSIT BUFFY-COAT ERITROSIT

  3. 3 HAL UTAMA YG PERLU DIPERHATIKAN PADA PENDERITA PENYAKIT DARAH Pucat ( anemis ) Perdarahan Petekie, purpura, ekimosis, Epitaksis, melena Organomegali Hepato-splenomegali, Pemb kel. Lymp ikterik

  4. NUTRIEN ESENSIAL Besi Asam folat Vit B 12 Protein eritrosit Perkembangan optimal Eritropoetik

  5. ANEMIA DEFISIENSI BESI KEGUNAAN ZAT BESI DALAM TUBUH • Pembentukan hemoglobin • Pertumbuhan • Bekerjanya bbrp macam enzim • Meningkatkan : • ketahanan terhadap infeksi • kemampuan usus menetralisir zat toksik • kemampuan belajar ( konsentrasi )

  6. KEJADIAN DEFISIENSI BESI PADA ANAK • Negara maju : 20% • Negara berkembang / miskin : 30-80% ( terutama BALITA ) WHO ( INDONESIA ) • 2/3 ibu hamil : Hb rendah • Kejadian BBLR : 20% 50% Bayi lahir berisiko

  7. Faktor predisposisi • Status hematologi ibu hamil • BBLR • Pemberian makanan • Infeksi menahun • Infestasi parasit Ketidak tahuan Sosioekonomi Perilaku pemberian makan Jenis makanan

  8. METABOLISME BESI Fe+++ Zat besi Dalam makanan Fe+++ HCL lambung Ferritin Hemosiderin Myoglobin enzim Vit C Fe++ usus Transferin Sintesa Hb ( sumsum tulang )

  9. KEBUTUHAN TERHADAP BESI • 5 – 10 mgr / hari • Meningkat pada : • Bayi • Prasekolah • Remaja / pubertas • Penyakit infeksi Pertumbuhan meningkat Pengeluaran besi Sangat sedikit Deskuamasi: sel-sel kulit, sal cerna Keringat, urine & empedu

  10. FAKTOR PENYEBAB INTAKE KURANG Gizi buruk Makanan tambahan ABSORBSI KURANG Diare Sindr malabsorbsi Gizi buruk KEBUTUHAN MENINGKAT Pertumbuhan Infeksi kronis / berulang PENGELUARAN MENINGKAT Infeksi cacing amubiasis SINTESA BERKURANG Kongenital hipo- transferinemia

  11. Derajat Defisiensi Besi LATEN LANJUT ( ANEMIA) PRELATEN Cadangan tak ada Besi serum kurang Feritin kurang Belum anemia Cadangan besi kurang Besi serum masih normal Feritin kurang Belum anemia Cadangan tak ada Besi serum rendah Feritin sangat kurang Timbul gejala

  12. MANIFESTASI KLINIK • Lesu, letih • Pucat • Mudah terangsang • Nafsu makan kurang • Kulit kering • Lidah : atropi papil • Pembesaran jantung • Bising sistolik fungsional • Konsentrasi kurang • Prestasi sekolah menurun

  13. LABORATORIUM Lab lainnya : • Hb rendah • Hematokrit rendah • SI menurun, TIBC meningkat • Ferritin menurun • Saturasi transferin • FEP ( Free erytrhrocyt Phorphyrin ) • Darah tepi : • Mikrositer, Hipokrom • Anisositosis, Poikilositosis

  14. PENGOBATAN • Pengobatan kausal • Pemberian preparat besi : • Ferro sulfat, fosfat, fumarat • Suplementasi besi • Fortifikasi besi • Transfusi darah

  15. TRANSFUSI DARAH • Tidak sering dilakukan • Indikasi khusus : • Keadaan umum yang buruk • Infeksi berat ( Bronkopneumonia ) • Gagal jantung • Pemberian transfusi: sedikit dan berulang

  16. PROGNOSIS • Sangat bergantung kepada kausal ( kausal diobati, pemberian preparat besi,Prognosa baik ) • Defisiensi besi saja, jarang menimbulkan kematian • Defisiensi besi sejak lahir / sejak kecil, konsentrasi belajar menurun, prestasi menurun

More Related