1 / 18

Metamorfosis SAMSUNG Di Tengah Krisis

Metamorfosis SAMSUNG Di Tengah Krisis. Aswin Baharudin ( 20111020007) Indri Murdiantari (20111020015) Safrida Giri Rofita (20111020021 ). Visi dan Misi SAMSUNG. Visi Memimpin pergerakan konvergensi digital.

lavada
Download Presentation

Metamorfosis SAMSUNG Di Tengah Krisis

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Metamorfosis SAMSUNG Di Tengah Krisis AswinBaharudin (20111020007) Indri Murdiantari (20111020015) SafridaGiriRofita (20111020021)

  2. Visi dan Misi SAMSUNG • Visi Memimpinpergerakankonvergensi digital. Kamimeyakinibahwamelaluiinovasiteknologisaatini, kamiakanmenemukansolusi yang kamiperlukanuntukmenghadapitantanganhariesok. Teknologimembukakesempatan—bagibisnisuntuktumbuh, bagiwarganegaradipasar yang sedangberkembanguntukhidupsejahteradenganmemasukitahapekonomi digital, dan agar masyarakatdapatmenemukanpeluangbaru. • Misi Menjadi “digital-εCompany” yang terbaik. Samsung tumbuhmenjadiperusahaan global denganmenghadapitantangansecaralangsung. Dalamtahun-tahunkedepan, orang-orangkami yang berdedikasiakanterusmenghadapibanyaktantangandanmemberikanide-idekreatifuntukmengembangkanprodukdanlayanan yang memimpinpasar. Kecerdasanmerekaakanterusmenjadikan Samsung sebagaiperusahaan global yang menguntungkandanbertanggungjawab.

  3. Latar Belakang Diskusi Krisis global yang terjadi banyak menyebabkan produsen-produsen besar di hampir semua industri mengalami kondisi yang sulit. Bahkan banyak yang harus melakukan penataan kembali pada bisnis mereka karena kerugian yang cukup besar. Terpuruk dalam kondisi tersebut , Grup SAMSUNG justru mampu mengubah diri menjadi perusahaan kelas dunia yang inovatif.

  4. Fakta yang terjadi • Pada 1970, Lee ByungChulseringberkunjungkeJepangsekedaruntukbelajar, mengumpulbuku-bukubisnisdanberdiskusidenganahliekonomidanpebisnis-pebisnisJepang. • Di tahun yang sama, SAMSUNG adalahmanufakturproduk TV hitam-putih Sony.

  5. Beroperasi di 58 negara dan memiliki lebih dari 208.000 pekerja. • SAMSUNG beroperasi di 6 bidang bisnis, yaitu telekomunikasi (telepon genggam dan jaringan), peralatan rumah tangga digital (termasuk mesin cuci, oven gelombang mikro, kulkas, pemutar VHS dan DVD, dan lain-lain), media digital, LCD, semikonduktor, dan kendaraan bermotor (termasuk alat berat).

  6. Anak perusahaan Grup SAMSUNG • Samsung Electronics Co., Ltd. • Samsung Motors Co.,Ltd • Samsung Bank Co.,Ltd • Samsung Insurance Co.,Ltd • Samsung Heavy Industries Co.,Ltd

  7. Apa yang dilakukan SAMSUNG sehingga mampu mengubah diri menjadi perusahaan kelas dunia yang inovatif di tengah kondisi krisis ekonomi global? _____________

  8. Tindakan Strategis SAMSUNG • TokohutamaperubahanadalahbostertingiGrup SAMSUNG – Chin Dae je • SAMSUNG menggunakanprodusen-produsenJepangkhususnya Sony sebagaibenchmarking. Benchmarking adalahsuatuprosespengukuranterus-menerusatasproduk, jasadantatacarakitaterhadappesaingkita yang terkuatataubadanusaha lain yang dikenalsebagai yang terbaik (David Kearns - CEO Xerox). • Langkahterpentingadalahkeputusan SAMSUNG memangkasbisnisotomotif yang tidaksesuaidengankompetensiinti. Akibatnya, keputusaninimenyumbang 25% penjualandan 75% laba. Perluasancakupanmemungkinkanperusahaanpesaingmemperolehantar-hubungan (interrelationship) ataumanfaatintegrasi, sedangkanpenciutancakupan (redefinisi) memungkinkanpenyesuaianrantainilai (value chain) dengansasarantertentu. SalahsatucararedefinisiadalahFokusDalamIndustriyaitumenciutkanlandasanpersainganpadasatusegmenpasar, bukannyasecaramenyeluruh(Porter, Michael E.1994).

  9. Menerapkan konsep Just In Time. Hal ini dilakukan karena biaya inventory sangat tinggi yang diakibatkan oleh menumpuknya produk TV dan peralatan rumah di gudang. Just in Time (JIT) is an approach of continuous and forced problem solving via a focus on throughput and reduced inventory (Heizer, Jay. 2008). • Melego anak perusahaan yang tidak memberikan keuntungan signifikan seperti pabrik pembuatan kopi elektrik. Juga keluar dari keanggotaan di klub golf yang mahal.

  10. Memangkasutang. • Memasangtembokfinansialdanmanajemen yang tinggiantara SAMSUNG ELECTRIC dananakperusahaanGrup SAMSUNG lainnya. • Merumahkan 30.000 dari 84.000 karyawannya. • Menghematpembayarangajisampai US$ 430 Jt. • Penghematan lain dilakukanmelaluipengembangantekhnologi yang mempermuluspasokanchain management. Hasilnyamampumenghemat US$ 3M biayaprucurementdan inventory. Value Chain adalah model yang digunakanuntukmembantumenganalisaaktifitas-aktifitasspesifikbisnis yang terjadi, yang dapatmenciptakannilaidankeuntungankompetitifbagiorganisasi. Analisa yang dilakukanberdasarkanefisiensidanefektifitas. Tiaplangkah yang diambilpadasuatusegmen, akanberdampakpadakeseluruhanproses. Jadidapatdikatakanbahwasemuasegmensalingbergantungan (Porter, Michael E. 1994).

  11. Melepaskan diri dari ketergantungan terhadap produk komoditas yang murah, seperti chip memory dan fokus kepada produk hi-end dengan menciptakan desain yang inovatif. Tujuannya: membawa perusahaan ke jajaran elite industri global. • Fanatisme warga korea terhadap produk domestik dan kegilaan terhadap peralatan elektronik semakin memperkuat basis SAMSUNG untuk lepas landas go global.

  12. SAMSUNG jugamenerapkanstrategikonvergensi digital denganbentukkerjasama intra-divisiuntukmenyatukankeahlianpadatekhnologinirkabel, semikonduktordankomputer. Struktur divisional berdasarkanproduk paling efektifuntukmengimplementasikanstrategikalauprodukataujasaspesifikmemerlukanpenekanankhusus. Struktur divisional memungkinkanpengendalianketatdanperhatianpadaliniproduk (David, Fred R. 2002). • Di AS, produk SAMSUNG yang meledakadalah 1300 Smart Phone yang terjualdibawahmerk Sprit PCS yang dipasarkan November 2001. Inisemakinmelebarkansayap SAMSUNG di AS.

  13. Pencapaian • Di Korea, Grup SAMSUNG adalah yang terbesardiantara 4 perusahaan Korea lain. Hyundai (peringat 2), LG (ke-3) dan Daewoo (ke-4). • SAMSUNG suksesmenjadi raja dibisnisponseldunia. Samsung berhasilmenjual 93,5 jt unit diseluruhduniadanberhasilmendapatkanpangsapasar 25,4%. Sementara Nokia hanyamenjual 82,7 jt unit danmendapatpangsapasar 22,5%. Sedangkan Apple menjual 35,1 jt unit denganpangsapasar 9,5%. Vendor lainnya 156,7 juta unit 42,6%. http://www.litefmjakarta.com/index.php?option=com_k2&view=item&id=77:kalahkan-apple-dan-nokia-samsung-jadi-raja-ponsel-dunia

  14. Di Iindoneisa, SAMSUNG telah berhasil meraup pangsa pasar Android sebesar 84,3%. http://bisnis-jabar.com/index.php/berita/samsung-kantongi-pangsa-pasar-android-843 • Dengan pendapatan US$ 100 M lebih, menurut majalah Fortune Grup SAMSUNG setara dengan IBM, Intel, Citigroup, Caterpillar, dan Aetna. Jauh melampaui Sony, Hitachi, Matsuhita, Kitsubishi Electric dan Fujitsu.

  15. Di masa mendatang, benturan pasti lebih sulit untuk dihindari. Persaingan khususnya dalam industri global juga semakin ketat. Dan yang berarti menuntut kerja yang lebih keras dan berpikir lebih strategis-inovatif. Manajemen SAMSUNG tidak boleh terlena dengan keberhasilan yang mereka raih saat mengatasi krisis. Sejarah membuktikan, mempertahankan kesuksesan sering lebih berat ketimbang meraihnya.

  16. Kesimpulan • Faktor kepemimpinan yang efektif adalah kunci perubahan SAMSUNG. • SAMSUNG sukses melewati krisis global dan menjadi raja di industrinya karena sukses menggunakan strategi-strategi yang tepat. • Budaya cinta dan bangga warga korea atas produk domestik menjadi faktor kunci lain SAMSUNG menguasai industri.

  17. Saran • Terus melakukan evaluasi dan proaktif melihat peluang dan ancaman eksternal serta memahami kelemahan dan kekuatan internal. • Mempertahankan SDM-SDM terbaik milik perusahaan. • Memperluas jaringan distribusi di beberapa negara potensial. • Melakukan fokus pada core-bisnis. • Aktif melakukan pemasaran melalui berbagai saluran pemasaran yang efektif.

More Related