1 / 22

ANESTETIK LOKAL

ANESTETIK LOKAL. Obat yang menghambat rangsangan saraf secara reversibel bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup. Persyaratan AL. Tidak mengiritasi dan merusak jaringan saraf secara permanen. IT tinggi. Onset cepat dan durasi cukup lama.

lakia
Download Presentation

ANESTETIK LOKAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ANESTETIK LOKAL Obat yang menghambat rangsangan saraf secara reversibel bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup.

  2. Persyaratan AL • Tidak mengiritasi dan merusak jaringan saraf secara permanen. • IT tinggi. • Onset cepat dan durasi cukup lama. • Toksisitas sistemik rendah. • Larut air dan stabil dlm larutan. • Tahan thd proses sterilisasi

  3. KokainAnestetik lokal I yg ditemukan pd daun Erythroxylon coca. • ProkainAL sintetik I, 1892 • Benzokain1905

  4. Mekanisme Kerja Pusat kerja : membran sel MK : • Memblokir konduksi impuls dgn jalan mencegah kenaikan permeabilitas membran sel thd ion Na+ ( yg berperan pada potensial aksi saraf ) 2. Secara bersamaan akan meningkatkan ambang rangsang, mengurangi eksitabilitas sel sehingga kelancaran hantaran jadi terhambat.

  5. PENGARUH pH Kebanyakan AL merupakan suatu basa lemah dengan pH atr 7,4 – 8,4 B + H+ BH+ bentuk terprotonasi log BH+ / B = pKa – pH Ex = R : N + HOH R : NH++ OH- bentuk tak bermuatan bentuk terprotonasi

  6. Bentuk terprotonasi / kation : dianggap sbg bentuk teraktif pada reseptor. • Bentuk tak bermuatan : penting pada proses penetrasi ke dalam membran sel. Bentuk terprotonasi >>> Bentuk tak bermuatan 10 : 1

  7. Anestetik lokal pada orang sakit gigi Sakit gigi dgn gusi bengkak Udem Jaringan melebar Oksigen berkurang ke jaringan radang

  8. Glikolisis anaerob & peningkatan asam laktat pH jaringan meradang <<< pH jar. Normal Anestetik lokal tidak akan berkhasiat Coz kesetimbangan akan bergeser ke arah bagian berproton Penetrasi berkurang

  9. Penambahan Vasokonstriktor Kebanyakan AL bersifat vasodilatator, kec : kokain. Oleh karenanya AL perlu dikombinasikan dengan penambahan vasokonstriktor. Tujuan Pe+an Vasokonstriktor : • Menunda transport AL keluar dan dgn demikian memperpanjang waktu kerja. • Untuk mengurangi toksisitas sistemik.

  10. Ex : 1. Adrenalin 1:200.000 / 1:400.000 2. Nor epinefrin 1:100.000 3. Fenileprin.

  11. Kontraindikasi Vasokontriktor • Tidak diperbolehkan pada operasi yang pasokan darahnya besar. Ex : kepala, leher, anus dan daerah urogenital. Coz, tjd absorpsi yg cepat dan serentak dari AL & vasokonstriktor shg toksisitas meningkat. 2. Pada daerah yang pasokan darahnya sedikit. Ex : jari2 kaki & tangan, hidung, kuping Coz, bisa terjadi gangren.

  12. Efek Pada Bbg Organ • SSP merangsang SSP, gelisah, tremor serta tonik klonik yg diikuti dgn depresi SSP. • Ganglion dan Neuromuscularjunction menyebabkan berkurangnya respon otot atas rangsangan saraf. 3. Kardiovaskular penurunan eksitabilitas, kecepatan konduksi dan kekuatan kontraksi miokard. • Otot polos spasmolitik akibat depresi langsung pada otot polos.

  13. 5. Darah Khusus prilokain yang dapat menyebabkan penumpukan metabolit O-toluidin yang dapat merubah Hb menjadi met Hb, shg darah akan berwarna coklat. 6. Reaksi alergi

  14. TEKNIK PENGGUNAAN ANESTETIK LOKAL 1.Anestesi Infiltrasi Diinjeksikan di sekitar jaringan tertentu yang hendak dituju 2.Anestesi Konduksi Injeksi di daerah tulang belakang dengan maksud untuk memutus konduksi pada area tertentu Ex : untuk meniadakan rasa nyeri yang hebat pada kaki dan lengan. 3.Anestesi Spinal ( Intratekal ) Injeksi di tulang punggung yang berisi cairan otak, melintasi durameter antara ruas lumbal ke 3 dan ke 4 untuk tujuan pembiusan dari kaki sampai tulang dada.

  15. 4.Anestesi Epidural Injeksi di ruang ke 2 durameter sumsum tulang belakang Ex : Sectio Caesarea 5.Anestesi Cervical ( pada daerah tengkuk ) 6.Anestesi Thoracal ( pada daerah paru-paru ) 7.Anestesi Permukaan • Pada permukaan kulit , misalnya untuk menjahit luka di kulit. 8.Anestetik Lokal lainnya • Lozenges • Suppossitoria • Tetes mata dan operasi pada mata. • Pada pengobatan ulkus lambung.

  16. Onset dan Durasi Anestetik lokal ditentukan oleh : 1. Lipofilisitas 2. pKa 3. Derajat pengikatan protein 4. Derajat Vasodilatasinya

  17. Anestesi Epidural Salah satu teknik anestesi yang terbukti unggul Teknik pembiusan melalui susunan saraf pusat Untuk prosedur operasi yang dilakukan pada daerah leher ke bawah

  18. EPIDURAL

  19. AGEN EPIDURAL : 1. Bupivacain 2. Kloroprokain 3. Etidokain 4. Lidokain 5. Mepivakain 6. Ropivakain

  20. Kontraindikasi Epidural • Px dengan masalah pendarahan. • Px yang pernah menagalami kecelakaan. • Px dengan infeksi pada ruas tl. Belakang. • Px sepsis. • Px dengan gangguan neurologi. • Px alergi “ caine “

  21. Efek Samping Anestesi Epidural • Turunnya tekanan darah. • Karena anestesi melumpuhkan abdomen, maka ibu tidak dapat mengontrol keinginannya untuk urinasi. • Rasa terbakar pada kanal kelahiran.

More Related