1 / 17

PENGERTIAN SASTRA DAN JENIS-JENIS SASTRA

PENGERTIAN SASTRA DAN JENIS-JENIS SASTRA. KOMPETENSI Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Sastra dan menyebutkan jenis-jenis Sastra. PENGERTIAN SASTRA. Wellek dan Warren (1993) mengemukakan beberapa definisi sastra: Sastra adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak

kura
Download Presentation

PENGERTIAN SASTRA DAN JENIS-JENIS SASTRA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGERTIAN SASTRA DAN JENIS-JENIS SASTRA KOMPETENSI Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian Sastra dan menyebutkan jenis-jenis Sastra.

  2. PENGERTIAN SASTRA Wellek dan Warren (1993) mengemukakan beberapa definisi sastra: Sastra adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak Sastra dibatasi hanya pada mahakarya yaitu buku-buku yang dianggap menonjol karena bentuk dan ekspresi sastranya.

  3. Sastra diterapkan pada seni sastra, yaitu dipandang sebagai karya imajinatif Luxemburg dkk. (1989) mengemukakan definisi sastra sebagai berikut: Sastra adalah sebuah ciptaan, sebuah kreasi, bukan pertama-tama sebuah imitasi. Sastra merupakan luapan emosi yang spontan.

  4. Sastra bersifat otonom, tidak mengacu kepada sesuatu yang lain, sastra tidak bersifat komunikatif. Sastra itu bercirikan suatu koherensi. Pengertian koherensi ini pertama-tama mengacu pada keselarasan yang mendalam antara bentuk dan isi.

  5. Sastra menghidangkan sebuah sintesa antara hal-hal yang saling bertentangan. Sastra mengungkapkan yang tak terungkapkan. Sastra mampu menghadirkan aneka macam asosiasi dan konotasi yang dalam bahasa sehari-hari jarang kita temukan.

  6. JENIS-JENIS SASTRA JENIS NARATIF JENIS DRAMATIK JENIS PUISI

  7. JENIS NARATIF Teks naratif adalah semua teks-teks yang tidak bersifat dialog dan yang isinya merupakan suatu kisah sejarah, sebuah deretan peristiwa (Luxemburg, 1984).

  8. Unsur-unsur pembangun fiksi atau teks naratif Tokoh Alur Latar Judul Sudut Pandang Gaya dan Nada Tema

  9. Tokoh • Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi atau teks naratif. Tokoh dalam fiksi merupakan ciptaan pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang-orang yang hidup di alam nyata.

  10. Alur (Plot) Alur adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas. Secara garis besar alur dibagi dalam tiga bagian, yaitu awal, tengah, dan akhir.

  11. Latar (setting) Dalam fiksi latar dibedakan menjadi tiga macam, yaitu latar tempat, waktu, dan sosial. Latar tempat berkaitan dengan masalah geografis, latar waktu berkaitan dengan masalah waktu, latar sosial berkaitan dengan kehidupan masyarakat.

  12. Judul Judul merupakan hal pertama yang paling mudah dikenal oleh pembaca karena sampai saat ini tidak ada karya yang tanpa judul. Judul sering mengacu pada tokoh, latar, tema, maupun kombinasi dari beberapa unsur tersebut.

  13. Sudut Pandang Sudut pandang memasalahkan siapa yang bercerita. Sudut pandang dibedakan menjadi sudut pandang orang pertama dan orang kedua.

  14. Sudut pandang dapat dibedakan menjadi: Sudut pandang akuan sertaan Sudut pandang akuan taksertaan Sudut pandang diaan maha tahu Sudut pandang diaan terbatas

  15. Gaya dan nada Gaya (gaya bahasa) merupakan cara pengungkapan seorang yang khas bagi seorang pengarang. Gaya meliputi penggunaan diksi (pilihan kata), imajeri (citraan), dan sintaksis (pilihan pola kalimat). Nada berhubungan dengan pilihan gaya untuk mengekspresikan sikap tertentu.

  16. Tema Tema merupakan makna cerita. Tema pada dasarnya merupakan sejenis komentar terhadap subyek atau pokok masalah, baik secara eksplisit maupun insplisit. Tema memiliki fungsi untuk menyatukan unsur-unsur lainnya, dan juga berfungsi untuk melayani visi atau responsi pengarang terhadap pengalaman dan hubungan totalnya dengan jagat raya (Sayuti, 2000).

  17. TERIMA KASIH

More Related