1 / 10

PEMILU

PEMILU. PEMILIHAN UMUM. TUGAS KELOMPOK. Ketentuan : Satu kelompok terdiri max 5 orang anggota Dikumpulkan Tgl. 17 April 2014 jam 12.00 di prodi PPKn Kererlambatan dianggap tidak mengumpulkan Tugas : Pemilu di Indonesia mulai 1955 – 2014 Sistem yang digunakan dalam setiap pemilu

kitty
Download Presentation

PEMILU

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMILU PEMILIHAN UMUM

  2. TUGAS KELOMPOK Ketentuan : • Satu kelompok terdiri max 5 orang anggota • Dikumpulkan Tgl. 17 April 2014 jam 12.00 di prodi PPKn • Kererlambatan dianggap tidak mengumpulkan Tugas : • Pemilu di Indonesia mulai 1955 – 2014 • Sistem yang digunakan dalam setiap pemilu • Undang-undang yang mengatur • Jumlah partai peserta pemilu • Perimbangan/Perolehan kursi masing-masing peserta di DPR • Menurut kelompok sistem yang paling cocok untuk Indonesia

  3. Pengertian Pemilihan umum adalah pasar politik tempat individu / (perjanjian masyarakat) antara peserta pemilihan umum (partai politik) dengan pemilih (rakyat) yang memilki hak pilih.

  4. Tujuan Tujuan pemilu adalah untuk mewujudkan penyusunan tata kehidupan yang dijiwai semangat cita-cita revolusi kemerdekaan RI proklamasi 17 Agustus 1945. Pemilihan rakyat untuk rakyat yang membawa isi hati nurani rakyat dalam melanjutkan perjuangan, mempertahankan dan mengembangkan kemerdekaan NKRI guna memenuhi dan mengemban amanat rakyat.

  5. SISTEM PEMILIHAN UMUM Single Member Constituency Yaitu: Satu daerah pemilihan, memilih satu wakil, biasanya disebut sistem distrik. Didasarkan atas kesatuan geografis (karena kecilnya daerah yang diliputi) mempunyai satu wakil dalam dewan perwakilan rakyat

  6. Multi MemberConstituency Yaitu: Satu daerah pemilihan , memilih beberapa wakil, biasanya dinamakan propotional representation atau perwakilan berimbang. Jumlah kursi yang diperoleh suatu golongan (partai) adalah sesuai dgn jumlah perolehan suara.

  7. Sistem distrik (single member constituenty) Kelemahan Kelebihan Karena kecilnya distrik, maka wakil yang dipilih dapat dikenal oleh penduduk distrik sehingga penduduk distrik lebih erat. Sistem ini lebih mendorong proses integrasi partai-partai politik karena kursi yg diperebutkan dalam setiap distrik pemilihan hanya satu. Berkurangnya partai dan meningkatnya kerjasama antara partai-partai. 4. Sistem ini lebih sederhana dan biaya lebih murah. 1. Sistem ini kurang memperhitungkan partai-partai kecil & golongan minoritas, apalagi jika golongan ini terpencar dalam beberapa distrik. 2. Sistem ini kurang reprentatif dalam arti bahwa calon yang kalah dalm satu distrik, kehilangan suara yang telah mendukungnya.

  8. Multi Member Constituenty Kelemahan Kelebihan 1. Dianggaplebihmewakilisuararakyatkarenaperolehansuarapartaisamadenganpersentasekursinyadiparlemen. 2. Setiapsuaradihitungdantidakada yang terbuang, hinggapartaikecildanminoritasbisamendapatkesempatanuntukmenempatkanwakilnyadiparlemen. Hal inisangatmewakilimasyarakatheterogendanpluralis. • Sistem ini mempermudah fregmentasi & timbulnya partai-partai baru. • Wakil yang terpilih merasa dirinya lebih terikat partai dan kuarng merasa loyalitas kepada daerah yang telah memilihnya. • Banyaknya partai mempersulit membentuk pemerintahan yang stabil.

  9. Sistem Pemilihan Umum Di Indonesia Indonesia telahmenyelenggarakan 10 kali pemilihanumum. Dimanasetiaptahunnyamempunyaisistempemilihanumum yang tidaksama. Sepertipadapemilutahun 1955, pemiluiniadalahpemilupertama yang diadakanolehNegara Republik Indonesia.Pemiluinimenggunakansistemproporsional yang tidakmurni, sedangkanpadapemilutahun 1971 Indonesia menggunakansistemperwakilanberimbang (proporsional) denganstelseldaftar. Padapemilutahun 1977, 1982, 1987, 1992 dan 1997 menggunakansistemproposional, pemilutahun 1999 menggunakansistemproposionalberdasarkanstelseldaftar, pemilutahun 2004 dan 2009 sistemproposionalberwakilrakyat.

  10. Sistem proporsionalgagasanpokoknyaadalahjumlahkursi yang diperolehsuatu partaisesuaidenganjumlahsuara yang diperoleh. Dalam sistem ini, suaralebih yang diperoleholehsuatupartaidaridaerah lain dapatdigunakanuntukmenggenapkansuara yang diperlukangunamemperolehkursitambahan. Selainitusistemproporsionallebihmenekankanpadamulti member constitucy, artinyadisatudaerahpemilihan, bisamemilihbeberapawakildaripartaipolitik yang ada. Biasanyadiminatidinegara-negaradengansistemkepartaianpluralataupunmultipartai (banyakpartai). Sistem perwakilanberimbangatauproporsionaliniseringdikombinasikandenganbeberapaprosedur lain antara lain dengan sistem daftar.

More Related