1 / 25

ARKEOLOGI HINDU-BUDHA oleh Etty Saringendyanti

ARKEOLOGI HINDU-BUDHA oleh Etty Saringendyanti. SUB BAHASAN I. ARKEOLOGI HINDU-BUDHA. Definisi : Ilmu yang mempelajari kehidupan manusia masa lalu sejak ditemukannya bukti-bukti tertulis pertama (prasasti dari Kerajaan Kutai) pada abad ke-5 M hingga berakhirnya Kerajaan Sunda (1579 M) .

kira
Download Presentation

ARKEOLOGI HINDU-BUDHA oleh Etty Saringendyanti

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ARKEOLOGI HINDU-BUDHAoleh Etty Saringendyanti • SUB BAHASAN I

  2. ARKEOLOGI HINDU-BUDHA Definisi : Ilmu yang mempelajari kehidupan manusia masa lalu sejak ditemukannya bukti-bukti tertulis pertama (prasasti dari Kerajaan Kutai) pada abad ke-5 M hingga berakhirnya Kerajaan Sunda (1579 M). Tujuan : Menggambarkan berbagai aspek kehidupan manusia masa laluyang tercakup dalam sistem budaya, sistem sosial, dan sistem materi.

  3. INDIASISASI PERMASALAHAN • Identifikasi wilayah India (dan sekitarnya) yang menjadi sumber dari unsur-unsur kebudayaan yang dibawa ke Indonesia (khususnya Jawa). • Golongan masyarakat yang menyebarkannya. • Kemampuan-kemampuan setempat yang dikenal dengan istilah local genius (genius lokal. Cerlang budaya).

  4. Identifikasi wilayah India (dan sekitarnya) yang menjadi sumber dari unsur-unsur kebudayaan yang dibawa ke Indonesia (khususnya Jawa). Bahasa, khususnyaSanskerta: • Damais: berbagaitulisankhususnyahurufPallawa yang tersebardi Asia Tenggara berasaldari India Selatan. Selainitu, dikenal pula hurufSiddhamatrka (pra-Nagari) danNagari yang berasaldari India Utara. • Kern: berdasarkantempat, antara lain KalinggadanMerkara (India Selatan) • Holle: Para imigran India yang datangke Indonesia berasaldariberbagaiwilayahdandatangsecaraberulang.

  5. Kesenian: • Arsitektur: CandiBima (Dieng), dikaitkandengangayakuildiBhuwaneswara, Sirpur, Mamallapuram, dan Orissa; CandiLarajonggrang (Prambanan) berakardaricandiBudhadiPaharpur, Benggala.

  6. Selainlokasi,gayaseniarcajugaberdasarkanperiodepolitik, misalnyaarca-arcaBudhadicandi Borobudur dikaitkandenganprototipearcadarimasa Gupta. Arca-arcadicandiJagomendapatpengaruhdarigayaseniarcaKerajaan Pala.

  7. Seniarca: Arca-arcaBudhadiJawa, dianggapmemilikiunsur-unsurgayaarcadari India selatan (Amarawati, Negapatam, danMelayu); India Timur (Sirpur), India Utara (Ajanta); Bangladesh (Comilla, dan Chittagong); gabungandaribeberapatempatdi India, misalnyaBenggaladanNalanda (India Utara), BirhardanKurkihar (India Timur), danNegapatam (India Selatan).

  8. Gaya senidibahasjugaberkaitandengankuatlemahnyapengaruhindia, misalnyagayaJawa Tengah cenderungmengikutiaturan-aturan yang termuatdalamkitab-kitab India, sedangkangayaJawaTimurcenderungmeninggalkanaturan-aturanitudansemakinmenunjukkanunsur-unsurlokal. • Gaya senidibahasjugaberkaitandengankualitasseni, misalnyakualitasgayaJawaTimurdianggapmengalamikemunduranberkenaandengansemakinberkurangnyapengaruhperadaban India. Agama: • Agama yang berkembangadalah agama Hindu danBudha. Sumber China menyebutkanbahwa agama Budha yang disebarkandiJawapadaabad ke-5 dilakukanolehGunadharma (Pangerandari Kashmir), sedangkanpenggambaranarca-arcanyamengikutiketentuannaskah yang ditemukandi Nepal.

  9. Prasasti, misalnyapadamasaMataramkhususnyapertengahanabad ke-9 datangkeJawaparapendSaiwasiddhanta yang berkembangpadamasaMajapahitdidugaberasaldari India selatan.eta Budha India dariGaudidwipa (Benggala), danGurjaradesa (Gujarat). Sebaliknya, parapelajar Indonesia datangke India untukmendalami agama Budha, khususnyakeNalanda (Benggala, India Utara). Wilayah lain diluar India yang membawapengaruhpemikiran agama adalah Nepal, Tibet, danSrilangka. Agama Hindu, khususnyaaliran

  10. Politik: • Gagasantentang raja dankerajaan di Asia Tenggara. Von Heine Geldern, mengemukakanbahwagagasantentang raja dankerajaanpadamasainisangatdipengaruhiolehsistemkepercayaanadanyakesejajaranantaramakrokosmosdanmikrokosmos, baik yang tertuangdalamdoktrin Hindu maupunBudha. Wujuddaripenerapanitutercermindalamsejumlahaspekdalampranatakerajaan, misalnyapenyebutannama raja, susunanpejabatkerajaan, jumlahpermaisuri, danpengaturanfisiktatakota. Ekonomi: • Pertanian: irigasi (sawah)

  11. Golongan masyarakat yang menyebarkannya. • Berg, menekankan peranan ksatria berdasarkan kajian sastra. • Moens, menekankan peranan ksatria berdasarkan kajian sejarah politik yang terjadi di India dan kaitannya dengan munculnya dinasti di Jawa, Sumatra, dan Malaka • Krom, menekankan peranan Waisya termasuk di dalamnya melalui perkawinan dengan wanita-wanita setempat. • Van Leur , menekankan peranan Brahmana atas dasar bukti-bukti keagamaan. • Bosch, selain menekankan peranan Brahmana India juga peranan pelajar-pelajar Indonesia yang berada di pusat-pusat pendidikan di India. • Edi Sedyawati, selain mendukung pendapat Bosch, juga menekankan adanya semangat untuk mempelajari kebudayaan India atas dasar keinginan untuk diperhitungkan dalam kalangan internasional yang ketika itu didominasi oleh peradaban India.

  12. Kemampuan-kemampuan setempat yang dikenal dengan istilah local genius (genius lokal. Cerlang budaya). • Brandes (1889), menekankan unsur asli Indonesia berdasarkan isi prasasti, misalnya wayang, gamelan, batik, pengecoran logam, syair, mata uang, navigasi, ilmu falak, pertanian, sistem pemerintahan. • Quarith Wales (1948), mengemukakan konsep local genius berdasarkan pengamatannya di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara yang memiliki dua ciri berbeda. a. Zona barat menunjukkan ciri yang murni mengikuti India (Sri Langka, Siam Tengah, Sumatra, dan MElayu). b. Zona timur, unsur lokal sangat kuat sehingga pengaruh India semakin berkurang (Jawa, Campa, dan Kamboja).

  13. PRANATA AGAMA • PemimpinKeagamaan • LingkunganKeraton: pendetaistana, pejabatkerajaan • Lingkunganpertapaan • Lingkungandesa • Gagasankeagamaan • KonsepKebenaranTertinggidalam agama Hindu, Budha, dankepercayaansetempat. • SusunanDewa-dewadalam agama Hindu, Budha, danpenggambarantokoh raja (nenekmoyang) yang diperdewa • Aktivitas Ritual • Saranafisik: Bangunanperibadatan: bangunanberbilik bangunantanpabilik: bangunanberundak, stupa, altar, petirtaan, bangunangua. • Relief: Relief ceritadimaksudkanuntukmenyampaikanpesansecaranaratif Relief non ceritalebihditekankanpadapenyampaianpesansimboliknya

  14. Fungsi relief: sarana penggambaran makrokosmos sarana penggambaran pengalaman spiritual sarana menghormat dewa • Arca: arca dewata, tokoh pendeta, raksasa, manusia biasa, dan binatang • Perlengkapan upacara: benda-benda tanah liat: wadah, stupika dan tablet tanah liat benda-benda batu: wadah, lingga yoni, dan arca porselin dan batu mulia Benda-benda logam: perunggu, besi, perak,emas. tanaman dan bunga Biji-bijian dan Makanan kain Hewan dan telur

  15. CANDI BERDASARKAN SUMBER INDIA A. Diatur oleh norma tertentu (Silpasastra), yang tertuang dalam kitab-kitab Purana (Matsyapurana, Skandapurana, Garudapurana, Agnipurana, dll.), Kitab-kitab Agama (Kamikagama, Karanagama, Suprabhedagama, dll.), atau dalam naskah-naskah serta inskripsi lainnya. B. Perencanaan: pelaksana, pemilihan, penentuan serta pengujian bidang tanah (dalam Acharya, Manasara, 5 jilid, Kramrisch, The Hindu Temple, 2 jilid, The Art of India).

  16. PELAKSANA KONSEP • Sebuah bangunan suci dikatakan suci terutama karena potensi yang dimiliki oleh bidang tanah tempat dibangunnya bangunan suci itu • Pelaksanaan dipimpin oleh seorang guru (Acharya). Ia emanasi Siwa yang ditugaskan ke dunia dalam 4 emanasi keahlian, yaitu : 1. Sthapati (perencana utama pembangunan): Ia harus memenuhi persyaratan: harus khatam dalam ke-16 ritus pensucian, memahami seluruh isi kitab Veda dan makna sastra yang berhubungan dengan pengetahuan arsitektural. 2. Sutragrahin (ahli gambar) 3. Vardhaki (ahli disain) 4. Takshaka (ahli perkayuan)

  17. PEMILIHAN A. Menentukan lahan (site): - tanah lempung (memiliki partikel tanah liat), bertekstur kasar, padat, tidak berkristal, berabu atau berkerikil - dekat air (tirtha), atau gunung (ksetra) B. Upacara pensucian dan pengujian C. Upacara pendirian bangunan (Upacara Garbhadana)

  18. PERANCANGAN BANGUNAN • Dasar ukuran: tala (arca, relief, dan ornamen lain), angula (bangunan). • Pembuatan gnomon (Sangku) untuk menentukan brahmasthana. • Vastupurusamandala: Chandita dan Paramasayika.

  19. Situs Lebak Cibedug • 1. Bangunan Teras Berundak • 2. Kompleks Menhir • 3. Baru Bergores • 4. Batu Tukuh • - Batu Tukuh Lebak Cibedug 1 • - Batu Tukuh Lebak Cibedug 2 • - Batu Tukuh Lebak Cibedug 3 • - Batu Tukuh Lebak Cibedug 4 • - Batu Tukuh Cikatulampa • - Batu Tukuh Lebak Peutei • - Batu Tukuh Lebak Awi Koneng • - Batu Tukuh Lebak Cibanteng • - Batu Tukuh Lebak Parakan Gunung • - Batu Tukuh Lebak Kalahang • - Batu Tukuh Lebak Muara Tilu

  20. Situs Lebak Cibedug Lingga semu

  21. Denah situs lebak cibedug

  22. Situs Cangkuang

  23. Candi Cangkuang

  24. Makam Arif Muhamad, Eyang Sunan Pangadegan dan Ratu Sima

  25. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA & SEMOGA BERMANFAAT

More Related