1 / 38

Stereokimia

Stereokimia. Struktur molekul dalam 3D. Isomerisme. Structural isomerism (constitutional isomers) : - perbedaan adalah pada URUTAN susunan atom ( connectivity ) dalam suatu molekul - Subklasifikasi: chain isomers , position isomers , functional group isomers. Contoh. Stereoisomer.

kert
Download Presentation

Stereokimia

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Stereokimia Struktur molekul dalam 3D

  2. Isomerisme • Structural isomerism (constitutional isomers): - perbedaan adalah pada URUTAN susunan atom (connectivity) dalam suatu molekul - Subklasifikasi: chain isomers, position isomers, functional group isomers

  3. Contoh

  4. Stereoisomer • BUKAN structural isomer • Perbedaan pada pengaturan atom-atom dalam ruang (3D): isomer cis- dan trans-

  5. Contoh Cis-2-Butene Trans-2-Butene

  6. Kategori • Enantiomer: molekul-molekul merupakan bayangan cermin • Diastereomer: bukan bayangan cermin • cis-2-Butene dan trans-2-Butene adalah contoh diastereomer

  7. Subdivisi isomer

  8. Chiral molecules • Enantiomer hanya bisa terjadi pada molekul yang bersifat chiral. • Chiral: bayangan cermin tidak saling berhimpit dengan sempurna (superposisi)

  9. Chirality dalam kehidupan

  10. Chiral molecules

  11. Chiral molecules

  12. Keistimewaan chirality

  13. Contoh: 2-butanol

  14. Chiral carbon • Atom karbon yang berikatan dengan empat gugus yang berbeda Stereogenic Carbon Stereogenic Carbon

  15. Achiral • Jika suatu atom tetrahedral mengikat dua gugus yang sama: punya bayangan cermin, tetapi bayangan cermin dari molekulnya dapat berhimpit (superposisi)

  16. Contoh: 2-propanol

  17. Menentukan chirality • Visualisasi (riil/imajiner) • Identifikasi plane of symmetry: bidang yang memotong sebuah molekul sedemikian rupa sehingga separuh molekul tersebut merupakan bayangan cermin

  18. Contoh:

  19. Kaitan dengan chirality • Molekul yang memiliki plane of symmetry TIDAK AKAN memiliki sifat chiral.

  20. Aturan penamaan enantiomer • Sistem Cahn-Ingold-Prelog

  21. Aturanpenamaanenantiomer • Beri kode prioritas a, b, c, dan d: Kode d: atom dengan nomor atom terkecil; prioritas paling rendah Isotop: prioritas lebih tinggi untuk isotop dengan massa atom lebih besar • Gugus metil dan gugus etil belum bisa ditentukan prioritasnya

  22. Aturanpenamaanenantiomer • Jika dua atom pada level prioritas yang sama, maka lihat set atom berikutnya • Metil: lihat atom berikutnya, yaitu H • Etil: lihat atom berikutnya, yaitu C (prioritas lebih tinggi)

  23. Aturan penamaan enantiomer • Putar molekul sedemikian rupa sehingga atom dengan prioritas d paling jauh dari kita

  24. Aturan penamaan enantiomer • Lihat urutan a-b-c: - searah jarum jam: R-2-Butanol - berlawanan jarum jam: S-2-Butanol

  25. Aturan penamaan enantiomer • R = rectus (kanan), S = sinister (kiri) • Penentuan prioritas jika terdapat ikatan rangkap:

  26. Contoh prioritas ikatan rangkap Gugus vinil vs. gugus isopropil: >

  27. Contoh • Tulis rumus 3D untuk enantiomer glyceraldehyde dan beri kode R/S yang sesuai

  28. Chiral center • Atom karbon yang mengikat 4 gugus berbeda • Enantiomers bisa memiliki lebih dari satu chiral center (cholesterol memiliki 8 chiral center, karbohidrat/gula memiliki 2 chiral center) • Jumlah stereoisomer max. 2n, n = jumlah chiral center

  29. Penamaan untuk chiral center > 1 • Analisis setiap chiral center secara terpisah

  30. Sifat-sifat enantiomer • Merupakan senyawa yang BERBEDA tapi sifat-sifat fisisnya sama (titik lebur, titik didih, indeks bias, kelarutan, densitas) • Yang berbeda adalah perilaku mereka jika berinteraksi dengan senyawa chiral yang lain (termasuk interaksi dengan cahaya terpolarisasi)

  31. Optical activity • Cahaya terpolarisasi dilewatkan senyawa enantiomer secara terpisah: terjadi perubahan bidang polarisasi, besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan (searah jarum jam = +, berlawanan = -) • Besarnya perubahan bidang polarisasi tergantung jumlah molekul chiral • Lihat File ppt: 3. Aktivitas Optikal

  32. Racemic modification (racemat) • Campuran equimolar dari pasangan enantiomer: meniadakan optical activity • Dilambangkan sebagai (±), contoh: (±)-2-butanol

  33. Stereoselectivity • Biasanya terjadi pada reaksi enzimatis: spesifik menghasilkan salah satu enantiomer saja

  34. Resolution • Istilah untuk pemisahan enantiomers • Secara teoritis bisa dilakukan dengan cara mereaksikan campuran racemic dengan enatiomer senyawa lain (murni, disebut resolving agent) sehingga dihasilkan diastereomers • Diastereomers memiliki titik didih yang berbeda sehingga dapat dipisahkan dengan fraksinasi

  35. Chiral chemistry di industri

  36. Reaksi enzimatis • Sensitif terhadap bentuk molekul sehingga reaksi enzimatis merupakan reaksi yang stereoselektif. • Contoh kasus: thalidomide disaster: - R-thalidomide = mild sedative - S-thalidomide = teratogenik

  37. Pemisahan campuran racemic • Pembentukan garam yang bersifat stereoselektif, diikuti kristalisasi • Chromatography • Pemisahan dengan biokatalis • Proses deracemization

  38. Lipitor • Diproduksi oleh Pfizer, untuk menurunkan kholesterol • Senyawa aktif: (3R, 5S)-3,5-dihidroksiheksanoat memiliki 2 chiral carbon (lebih stereoselective daripada senyawa dengan 1 chiral carbon) • Keuntungan Pfizer dari Lipitor ± USD 12 billion per tahun

More Related