1 / 145

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. suci hatiningsih. PENDAHULUAN. suci hatiningsih. Pengertian. Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yg bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana, atau kedua-duanya.

kelvin
Download Presentation

Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya suci hatiningsih

  2. PENDAHULUAN suci hatiningsih

  3. Pengertian • Lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yg bergerak di bidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana, atau kedua-duanya. • Dalam praktiknya, lembaga keuangan digolongkan ke dalam dua golongan besar yaitu: lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan lainnya. suci hatiningsih

  4. Pengertian • Fungsi dan peranan lembaga keuangan (terutama bank) adalah sebagai perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. • Masyarakat yang kelebihan dana dapat menyimpan uangnya dalam bentuk simpanan giro, tabungan, deposito, atau bentuk simpanan lainnya. Sementara masyrakat yg memerlukan dana dpt meminjam uang di lembaga keuangan dlm bentuk kredit. suci hatiningsih

  5. Lembaga Kuangan Bank • Lembaga Keuangan Bank (atau kita sebut saja Bank) merupakan lembaga keuangan yg memberikan jasa keuangan yang paling lengkap. Usaha keuangan yang dilakukan, di samping menyalurkan dana (memberikan pinjaman/kredit) juga melakukan usaha penghimpunan dana secara langsung dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan. suci hatiningsih

  6. Lembaga Kuangan Bank • Selain secara langsung menghimpun dana dari masyarakat, bank juga dapat menghimpun dana secara tidak langsung, misalnya melalui penerbitan surat berharga; penyertaan; atau pinjaman/kredit dari lembaga lain. suci hatiningsih

  7. Lembaga Kuangan Bank • Penyaluran dana dari bank bercirikan: • Untuk kepentingan modal kerja, investasi, dan konsumsi. • Diberikan kepada individu atau badan usaha. • Berjangka pendek, menengah, dan panjang. suci hatiningsih

  8. Lembaga Kuangan Bank • Kelompok lembaga keuangan bank terdiri: • Bank Sentral • Bank Umum • Bank Perkreditan Rakyat suci hatiningsih

  9. Lembaga Keuangan Bukan Bank • LKBB hanya dapat menghimpun dana dari masyarakat secara tidak langsung, melalui penerbitan kertas berharga; penyertaan atau pinjaman/kredit dari lembaga lain. suci hatiningsih

  10. Lembaga Keuangan Bukan Bank • Penyaluran dana LKBB bercirikan: • Terutama untuk kepentingan investasi. • Terutama ditujukan bagi badan usaha. • Terutama berjangka menengah dan panjang. suci hatiningsih

  11. Lembaga Keuangan Bukan Bank • Jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank, antara lain adalah: • pasar modal • pasar uang dan valas • koperasi simpan pinjam • perum pegadaian • perusahaan sewa guna usaha • perusahaan asuransi • perusahaan anjak piutang • modal ventura • dana pensiun suci hatiningsih

  12. UANG suci hatiningsih

  13. Barter • Sebelum dikenalnya uang, orang mengguna-kan sistem barter dalam perdagangan. Sistem barter merupakan sistem pertukaran antara barang dengan barang, atau barang dengan jasa atau sebaliknya. Namun, sistem ini ditinggalkan karena banyaknya kendala dalam melakukan pertukaran, serta mulai dikenalnya sarana pertukaran yang lebih efisien. suci hatiningsih

  14. Barter • Beberapa kendala dalam sistem barter: • sulit menemukan orang yg mau menukarkan barangnya sesuai dg kebutuhan yg diinginkan • sulit menentukan nilai barang yang akan dipertukarkan • sulit menemukan orang yang mau menukarkan barangnya dg jasa yang dimiliki, atau sebaliknya • sulit menemukan kebutuhan yang mau dipertukarkan sesuai dg keinginan dg cepat. suci hatiningsih

  15. Uang • Untuk mengatasi segala kendala yg ada, para ahli memikirkan sarana yang lebih efisien dan efektif sebagai alat tukar, yang kemudian kita kenal sebagai uang. • Uang adalah sesuatu yang secara umum dapat diterima sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu, atau sebagai alat pembayaran hutang, atau sebagai alat untuk pembelian barang dan jasa. suci hatiningsih

  16. Uang • Money can be anything that is generally and universally accepted for the payment of goods, services, or debts. It consists of coins, paper money or currency, and checks that are convertible into currency and coin on demand. These three items expedite the production and trade of goods and services, and they liquidate debt (Encyclopedia Americana). suci hatiningsih

  17. Uang • Manfaat adanya uang antara lain adalah: • mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diinginkan secara cepat; • mempermudah dalam menentukan nilai (harga) dari barang dan jasa; • memperlancar proses perdagangan secara luas; • sebagai sarana menimbun kekayaan. suci hatiningsih

  18. Kriteria Uang • Adanya Jaminan Uang yang diterbitkan harus dijamin oleh pemerintah agar memperoleh kepercayaan dari masyarakat luas. Karena uang logam dijamin oleh nilai yang terkandung di dalamnya, maka jaminan pemerintah terutama diperlukan bagi uang kartal kertas, yang dipergunakan hanya berdasarkan kepercayaan (fiat money). suci hatiningsih

  19. Kriteria Uang • Disukai Umum Uang harus dapat diterima secara umum penggunaannya sebagai alat tukar, penimbun kekayaan, standar pencicilan hutang, atau sebagai alat spekulasi. • Nilainya Stabil Selain nilainya harus stabil, fluktuasinya juga haruslah kecil agar orang lebih percaya untuk menggunakannya. suci hatiningsih

  20. Kriteria Uang • Mudah Disimpan Uang haruslah memiliki fleksibilitas, seperti bentuk fisiknya yang tidak terlalu besar, mudah dilipat, serta memiliki nominal dari yang kecil sampai besar. • Mudah Dibawa Uang sebaiknya mudah dibawa untuk keperluan sehari-hari, mudah dibawa dan dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, atau dari satu tangan ke tangan lain. Oleh karena itu, fisik uang sebaiknya tidak besar dan diusahakan seringan mungkin. suci hatiningsih

  21. Kriteria Uang • Tidak Mudah Rusak Karena frekuensi perpindahan uang dari satu tangan ke tangan lain yang begitu tinggi, maka uang haruslah tidak mudah rusak, misalnya robek atau luntur, sehingga dapat digunakan untuk waktu yang relatif lama. • Mudah Dibagi Uang haruslah mudah dibagi ke dalam satuan unit tertentu dengan berbagai nominal, dari nominal kecil hingga nominal besar, guna melancarkan proses transaksi. suci hatiningsih

  22. Kriteria Uang • Pasokan Harus Elastis Agar perdagangan dan usaha berjalan lancar, jumlah uang yang beredar di masyarakat harus mencukupi. Jumlah uang yang beredar haruslah disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang ada. Kelebihan maupun kekurangan pasokan akan mengakibatkan kondisi yang kurang menguntungkan bagi perekonomian. suci hatiningsih

  23. Fungsi Uang • Alat Tukar Menukar Uang dapat digunakan untuk membayar barang dan atau jasa yang dibeli/diterima. • Alat Pengukur Nilai Uang menunjukkan nilai barang dan jasa yang dijual atau dibeli. Ini akan mempermudah keseragaman dalam satuan hitung. suci hatiningsih

  24. Fungsi Uang • Standar Pembayaran Masa Depan Uang mempermudah penentuan standar pencicilan utang piutang secara cepat dan tepat. • Alat Penimbun Kekayaan Penyimpanan kekayaan tidak lagi harus dalam bentuk barang yang nilainya kurang stabil, tetapi bisa dalam bentuk uang yang nilainya relatif lebih stabil. suci hatiningsih

  25. Jenis Uang • Berdasarkan Bahan • Uang Logam, merupakan uang dalam bentuk koin yang terbuat dari logam, misalnya aluminium, emas, perak, perunggu, dan bahan lainnya. Yang beredar di Indonesia saat ini adalah pecahan Rp 50, Rp 100, Rp 500, dan Rp 1.000,- • Uang Kertas, merupakan uang yang terbuat dari ker-tas, plastik, atau bahan lainnya. Uang jenis ini biasa-nya bernominal tinggi, dan berkualitas tinggi sehingga tidak mudah robek dan luntur. Yang beredar di Indo-nesia bernominalkan Rp 100, Rp 500, Rp 1.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000,- suci hatiningsih

  26. Jenis Uang • Berdasarkan Nilai • Bernilai Penuh (full bodied money), merupakan uang yang nilai intrinsiknya sama dengan nilai nominalnya, misalnya uang logam. • Tidak Bernilai Penuh (representative full bodied money), merupakan uang yang nilai intrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya, seperti uang kertas. Uang jenis ini sering disebut uang bertanda atau token money. Kadangkala, nilai intrinsiknya jauh lebih rendah daripada nilai nominal yang tertera padanya. suci hatiningsih

  27. Jenis Uang • Berdasarkan Kawasan • Uang Lokal, berlaku di suatu negara tertentu, seperti Rupiah di Indonesia atau Ringgit di Malaysia. • Uang Regional, berlaku di kawasan tertentu yang lebih luas dari uang lokal, misalnya uang Euro yang berlaku di benua Eropa. • Uang Internasional, merupakan uang yang berlaku antarnegara dan menjadi standar pembayaran internasional, seperti US dollar. suci hatiningsih

  28. Jenis Uang • Berdasarkan Lembaga Penerbit • Uang Kartal, merupakan uang yang diterbitkan oleh Bank Sentral, baik uang logam maupun uang kertas. • Uang Giral, merupakan uang yang diterbitkan oleh Bank Umum, seperti cek, bilyet giro, traveler’s check, atau credit card. Perbedaan antara kedua jenis uang ini adalah: • Uang kartal berlaku dan digunakan di seluruh lapisan masyarakat, sedangkan uang giral hanya digunakan dan berlaku di kalangan masyarakat tertentu saja. suci hatiningsih

  29. Jenis Uang • Nominal dalam uang kartal telah tertera dan terbatas, sedangkan nominal uang giral harus ditulisi dulu sesuai kebutuhan dan jumlahnya tidak terbatas. • Uang kartal dijamin oleh pemerintah, sedangkan uang giral hanya dijamin oleh bank penerbitnya. • Uang kartal ada kepastian pembayaran seperti yang tertera dalam nominal uang, sedangkan uang giral belum ada kepastian pembayarannya. suci hatiningsih

  30. OTORITAS MONETER suci hatiningsih

  31. Otoritas Moneter • Otoritas Moneter dipegang oleh Bank Indonesia (BI) sebagaimana diatur oleh UU No.23/1999. UU ini bertujuan agar otoritas moneter dapat menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter yg efektif dan efisien melalui sistem keuangan yg sehat, transparan, terpercaya, dan dpt dipertanggungjawabkan, yg didukung oleh sistem pembayaran yg lancar, cepat, tepat, dan aman, serta pengaturan dan pengawasan bank yg memenuhi prinsip kehati-hatian. suci hatiningsih

  32. Status BI • BI ialah bank sentral RI yg merupakan lembaga negara independen, bebas dari campur tangan Pemerintah dan/atau pihak2 lainnya. BI berkedudukan di Ibukota negara dan dpt mempunyai kantor2 di dalam dan di luar wilayah negara RI. • Bank Sentral adalah lembaga negara yg mempunyai wewenang utk mengeluarkan alat pembayaran yg sah dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan mengawasi perbankan, serta menjalankan fungsi sebagai lender of the last resort. suci hatiningsih

  33. Modal BI • Modal BI ditetapkan berjumlah sekurangnya Rp 2 triliun dan harus ditambah sehingga menjadi 10% dari seluruh kewajiban moneter, yg dananya berasal dari Cadangan Umum atau sumber lain yg ditetapkan Dewan Gubernur. • Kewajiban moneter ialah kewajiban BI kpd masyarakat, Bank, dan Pemerintah yg terdiri atas uang kartal yg diedarkan, saldo kredit rekening milik Bank, milik Pemerintah, dan milik pihak lain spt simpanan pegawai yg tercatat di BI serta surat utang yg diterbitkan oleh BI. suci hatiningsih

  34. Tujuan dan Tugas BI • Tujuan BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dan untuk mencapai tuju-an tsb BI memiliki tugas sbb: • Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter; • Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; • Mengatur dan mengawasi bank. • Selain itu, BI juga bertanggung jawab thd kegiat-an yg berhukaitan dg pemerintah, hubungan internasional, akuntabilitas, serta anggaran. suci hatiningsih

  35. Tujuan dan Tugas BI • Dalam menetapkan dan melaksanakan kebijak-an moneter, BI berwenang: • Menetapkan sasaran moneter dg memperhatikan sasaran laju inflasi yg ditetapkannya; • Melakukan pengendalian moneter, seperti: • Operasi pasar terbuka di pasar uang; • Penetapan tingkat diskonto; • Penetapan cadangan wajib minimum; • Pengaturan kredit atau pembiayaan. • Cara2 pengendalian moneter tersebut dapat pula dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. suci hatiningsih

  36. Tujuan dan Tugas BI • Memberikan kredit atau pembiayaan berjangka waktu maksimal 90 hari utk bank yg mengalami kesulitan pendanaan jangka pendek. • Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan sistem nilai tukar yg telah ditetapkan. • Mengelola cadangan devisa, dg melakukan berbagai jenis transaksi devisa serta dapat pula menerima pinjaman luar negeri. • Menyelenggarakan survei secara berkala, baik yg bersifat makro maupun mikro utk dukung tugasnya. suci hatiningsih

  37. Tujuan dan Tugas BI • Dalam rangka mengatur dan menjaga kelancar-an sistem pembayaran, BI berwenang untuk: • Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin penyelenggaraan jasa sistem pembayaran; • Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran utk menyampaikan laporan ttg kegiatannya; • Menetapkan penggunaan alat pembayaran; • Mengatur sistem kliring antarbank dalam mata uang rupiah dan/atau valuta asing; suci hatiningsih

  38. Tujuan dan Tugas BI • Menyelenggarakan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antarbank dalam mata uang rupiah dan atau valuta asing; • Menetapkan macam, harga, ciri uang yg akan dikelu-arkan, bahan yg digunakan, serta tgl mulai berlaku sbg alat pembayaran yg sah; • Sebagai satu2 nya lembaga yg mengeluarkan dan mengedarkan uang rupiah serta mencabut, menarik, dan memusnahkan uang dimaksud dari peredaran. suci hatiningsih

  39. Tujuan dan Tugas BI • Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, BI dapat: • Menetapkan peraturan perbankan, termasuk ketentu-an2 perbankan yg memuat prinsip kehati-hatian. • Memberikan dan mencabut izin kelembagaan dan kegiatan usaha ttt dari bank. • Melaksanakan pengawasan bank scr langsung dan tidak langsung, yang dpt dilakukan melalui: • Mewajibkan bank menyampaikan laporan dan keterangan. • Melakukan pemerikasaan secara berkala dan sewaktu-waktu suci hatiningsih

  40. Tujuan dan Tugas BI • Dalam kaitannya dg Pemerintah, BI memiliki tanggung jawab dan kegiatan spt berikut ini: • Bertindak sbg pemegang kas Pemerintah; • Atas nama Pemerintah menerima pinjaman LN, menatausahakan, serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan Pemerintah thd pihak LN. • Memberikan pendapat dan pertimbangan ttg RAPBN kpd Pemerintah serta kebijakan2 lain. • Memberikan konsultasi kpd Pemerintah yg akan menerbitkan surat utang negara. suci hatiningsih

  41. Tujuan dan Tugas BI • Dalam kaitannya dg hubungan internasional, BI memiliki tanggung jawab dan kegiatan sbb: • BI dpt melakukan kerjasama dg bank sentral lainnya, organisasi, dan lembaga internasional; • Dalam hal dipersyaratkan bhw anggota lembaga internasional dan/atau lembaga multilateral adalah negara, BI dpt bertindak utk dan atas nama negara Republik Indonesia sebagai anggota. suci hatiningsih

  42. Tujuan dan Tugas BI • Dalam kaitannya dengan akuntabilitas, anggar-an, dan transparansi dari kegiatannya, BI mene-tapkan hal-hal sbb: • BI wajib menyampaikan informasi kpd masyarakat secara terbuka melalui media massa pada setiap awal tahun anggaran; • BI wajib menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas dan wewenangnya kpd DPR; • BPK dpt melakukan pemeriksaan khusus thd BI atas permintaan DPR apabila diperlukan. suci hatiningsih

  43. Pengaruh Bank atas Uang Beredar • Perbankan berpengaruh besar dalam menentu-kan jumlah uang yg beredar. Sebagai contoh, bila seorang nasabah memasukkan uang tunai sebanyak Rp 10 juta ke dalam rekening gironya, sementara rasio kas (reserve requirement) dite-tapkan oleh Bank Sentral sebesar 20%, maka bank boleh menahan 20% dari simpanan giro tersebut, 5% di antaranya disimpan dalam bentuk rekening koran di BI, sementara 15% selebihnya berbentuk uang tunai sbg kas bank. suci hatiningsih

  44. Pengaruh Bank atas Uang Beredar • Sementara itu, 80% sisanya atau Rp 8 juta dpt disalurkan sbg kredit, shg neraca banknya sbb: suci hatiningsih

  45. Dewan Gubernur • Dalam melaksanakan tugasnya, BI dipimpin oleh Dewan Gubernur yg terdiri atas seorang Gubernur, seorang Deputi Gubernur Senior, dan 4-7 orang Deputi Gubernur. • Gubernur dan Deputi Gubernur Senior diusulkan dan diangkat oleh Presiden dg persetujuan DPR sedang Deputi Gubernur diusulkan oleh Guber-nur dan diangkat oleh Presiden dg persetujuan DPR. suci hatiningsih

  46. LEMBAGA KEUANGAN BANK suci hatiningsih

  47. Sistem Perbankan suci hatiningsih

  48. Jenis Bank • Sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan UU No. 7 Tahun 1992 tentang Per-bankan disebutkan jenis bank terdiri atas: • Bank umum • Bank perkreditan rakyat • Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah, yg dlm kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. suci hatiningsih

  49. Jenis Bank • Sifat jasa yg diberikan oleh Bank Umum bersifat umum, dlm arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Wilayah operasinya pun dpt dilakukan di seluruh wilayah. Bank Umum sering pula disebut sebgai bank komersial (commercial bank). Bentuk hukum dpt berupa: • Perusahaan perseroan (Persero) • Perusahaan daerah • Koperasi • Perseroan terbatas suci hatiningsih

  50. Jenis Bank • Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yg melaksanakan kegiatan usaha secara konvensi-onal atau berdasarkan prinsip syariah, yg dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dengan demikian, kegiatan BPR lebih sempit dibanding kegiatan bank umum. Bentuk hukum BPR dapat berupa: • Perusahaan daerah • Koperasi • Perseroan terbatas • Bentuk lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. suci hatiningsih

More Related