1 / 14

Objective Matrix

Objective Matrix. Pengukuran Kinerja Teknik Industri - Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. OMAX. Suatu metode sistem skor yang memperhatikan matrix-matrix pengukuran dari KPI yang ada dengan melakukan konsolidasi matrix tersebut menjadi ukuran tunggal ( current performance )

keely
Download Presentation

Objective Matrix

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Objective Matrix Pengukuran Kinerja Teknik Industri - Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

  2. OMAX • Suatu metode sistem skor yang memperhatikan matrix-matrix pengukuran dari KPI yang ada dengan melakukan konsolidasi matrix tersebut menjadi ukuran tunggal (current performance) • Dikembangkan oleh James L. Riggs, Professor di Departement of Industrial Engineering, Oregon State University • Digunakan untuk perusahaan yang memiliki indikator kinerja kualitatif dan kuantitatif menjadi matrix tunggal • Awalnya digunakan untuk mengukur produktivitas dengan ukuran indikator kinerja yang spesifik • Digunakan untuk pengukuran kinerja, karena membantu mengkonsolidasikan indikator kinerjayang ada

  3. OMAX • Pertimbangan menggunakan OMAX pada pengukuran kinerja organisasi: • Aplikasinya relatif sederhana, mudah dipahami konsepnya (konsep interpolasi) • Mudah dilaksanakan, tidak memerlukan keahlian, dan software khusus • Data mudah diperoleh (data aktual, masa lalu, target capaian) • Fleksibel, tergantung masalah yang dihadapi

  4. DEFINITION BLOCK QUANTIFICATION BLOCK WEIGHT AND VALUE BLOCK OMAX: Model

  5. OMAX: Model

  6. OMAX: Skema penilaian A B C

  7. OMAX • Bagian A, • bagian defining atau faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan. • Baris kedua (performance) merupakan hasil pencapaian kinerja perusahaan pada masing-masing KPI tersebut. • Bagian B, bagian quantifying, pembagian level pencapaian kinerja dari level 10 (tertinggi) hingga level terendah atau nol. • Level 10 adalah level pencapaian tertinggi atau merupakan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. • Tingkat pencapaian awal matriks dioperasikan (pencapaian kinerja perusahan sebelumnya) diletakkan pada level 3, • Dibawah level 3 adalah pencapian yang lebih buruk selama perusahaan beroperasi (level nol). • Besaran matriks dapat diperoleh dengan membagi interval antara level 10 sampai dengan level 3 dan antara level 3 sampai level nol.

  8. OMAX • Bagian C, bagian monitoring, sebagai analisa terhadap level, weight dan value untuk masing-masing KPI. • Baris level atau score diisikan sesuai dengan posisi level pencapaian KPI yang telah ditentukan pada bagian B. • Baris weigth diisi sesuai dengan bobot masing-masing KPI yang diisi oleh pihak perusahaan. • Baris value merupakan hasil penilaian atau pengalian antara baris level dengan bobot masing-masing KPI. • Index, hasil penjumlahan seluruh nilai (value) dari setiap kriteria yang menyatakan indikator pencapaian kinerja perusahaan. Peningkatan kinerja dapat ditentukan dari besarnya kenaikan indicator pencapaian bila dibandingkan dengan pengukuran periode sebelumnya.

  9. OMAX: Urutan menyusun model • Identifikasi kriteria-kriteria mayor dan model atau rumusan pengukuran yang sesuai untuk setiap kriteria tersebut. • Tingkatan kinerja sebelum dilakukan penilaian baru diletakkan pada level 3, dan level 10 merupakan target yang hendak dicapai perusahaan. • Kinerja tujuan untuk setiap kriteria ditentukan berdasarkan target perusahaan itu sendiri. Kinerja tujuan merupakan kesepakatan antar top manajemen pada perusahaan sesuai dengan mekanisme penetapan target yang ada di perusahaan. • Menggunakan skala linear, jenjang pencapaian tujuan akan ditentukan dan diisikan dalam tingkatan antara tiga sampai dengan sepuluh. • Rumus skala linear : • ΔXL-H = YH – YLXH – XL ΔXL-H :Interval antara level high danlow XH : Level high XL : Level low YH : Angkapada level high YL : Angkapada level low

  10. OMAX: Urutan menyusun model • Padasaat yang bersamaan, fleksibilitaskontraprestasiturutdiidentifikasidandiisikandibawah level 3. tingkat minimum dikorespondensikandengantingkat/level nol. • Dikarenakan beberapa kriteria lebih penting dibandingkan dengan kriteria yang lainnya, pembobotan dilakukan untuk tiap parameter kinerja, yang jumlah seluruhnya adalah 100. • Pada setiap penutupan periode pengukuran, hasil aktual untuk setiap kriteria atau parameter kinerja dihitung dan ditempatkan pada baris “performance” • Isi baris “performance” diasosiasikan dengan tingkat / level dari 0 hingga 10 secara vertikal sebagaiman telah dirumuskan sebelumnya. Hasilpenilaianinidiisikanpadabaris “level”. • Setiap “level” dikalikandenganbobotuntuksetiapkriteriauntukmendapatnilai “value” • Penjumlahandariseluruh “value” adalahindekskinerja. Pergerakandariindekstersebutmerupakan total pergerakanpencapaiankinerja unit bisnisperusahaan.

  11. Traffic Light System • Traffic Light Systemberhubunganeratdenganscoring system. Traffic light system berfungsisebagaitandaapakahscore KPI’s memerlukansuatuperbaikanatautidak • Indikatordaritraffic light system inidipresentasikandenganbeberapawarnasebagaiberikut (Kariyono, 2005) : • Warnahijau, achievement darisuatu indicator kinerjasudahdicapai. • Warnakuning, achievement darisuatu indicator kinerjabelumtercapaimeskipunnilaisudahmendekati target. Jadipihakmanjemenharusberhati-hatidenganadanyaberbagaikemungkinan. • Warnamerah, achievement darisuatu indicator kinerjabenar-benardibawah target yang telahditentukandanmemerlukanperbaikandengansegera.

  12. OMAX: Example

  13. OMAX: Example Index of Performance = (Productivity Indicator – Based Performance)/Based Performance) x 1 00% Based Performance = 300 Productivity Indicator = a sum of all values = 120+180+30+30+30+70 = 460 Value = Score x Weight Index of Performance = ((460 – 300)/300) x 100% = 53.33%

More Related