1 / 11

“Strong Relationship between Issues of Food Security and Energy S ecurity”

“Strong Relationship between Issues of Food Security and Energy S ecurity”. Hubungan yang kuat antara ketahanan pangan dan keamanan energi. Kelompok 10. AYUNINGTYAS MEGAWATI 105030100111146 MUKHAMAD FATHONI 105030100111101.

Download Presentation

“Strong Relationship between Issues of Food Security and Energy S ecurity”

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. “Strong Relationship between Issues of Food Security and Energy Security” Hubungan yang kuatantaraketahananpangandankeamananenergi

  2. Kelompok 10 AYUNINGTYAS MEGAWATI 105030100111146 MUKHAMAD FATHONI 105030100111101

  3. Panganmerupakankebutuhanmendasarbagimanusiauntukdapatmempertahankanhidupdankarenanyakecukupanpanganbagisetiaporangsetiapwaktumerupakanhakazasiyang layakdipenuhi. Ketahanan panganmerupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem ketersediaan, distribusi, dan konsumsi. Subsistem ketersediaan pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya.Keamanan energi adalah istilah untuk hubungan antara keamanan nasional dan ketersediaan sumber daya alam untuk konsumsi energi. Akses ke murah energi telah menjadi suatu hal penting untuk fungsi ekonomi modern.

  4. Permasalahan yang mengahambat dalam mencapai ketahanan pangan dan menjauhkan Indonesia dari keadaan rawan pangan adalah konversi lahan pertanian menjadi daerah industri. Menurut Tambunan (2003)dengan semakin sempitnya lahan pertanian ini, maka sulit untuk mengharapkan petani kita berproduksi secara optimum. Roosita (2002) dalam Tambunan (2003) memperkirakan bahwa konversi lahan pertanian ke nonpertanian di Indonesia akan semakin meningkat dengan rata-rata 30.000-50.000 ha per tahun, yang diperkirakan jumlah petani gurem telah mencapai sekitar 12 juta orang.

  5. Salah satu ancaman utama terhadap keamanan energi adalah peningkatan signifikan dalam harga energi, baik di pasar dunia seperti yang terjadi di sejumlah krisis energi selama bertahun-tahun atau dengan pengenaan kenaikan harga oleh oligopoli atau monopoli pemasok, negara. Faktanya, Pertaminabukanlagipemainutamadalamindustrimigas Indonesia. Chevron Pacific Indonesia merupakanperusahaanasingdenganproduksiminyak paling dominan, 44% dari total produksiminyak Indonesia. Selamatigatahunterakhir, Chevron Pacific Indonesia terusmemantapkanposisisebagaileader dalamproduksiminyak. PT Pertaminasebagai BUMN menempatiurutankeduadenganproduksi 136,12 ribubphdenganpangsaproduksihanya 12%.

  6. Hubungan Antara Ketahanan Pangan dan Keamanan Energi Ketahanan Pangan dan Keamanan energi merupakan dua faktor penting yang harusdipikirkanuntukkesejahteraadalamjangkapanjang. KenyataannyaKedua sektor tersebut merupakan kebutuhan utama yang tidak terlepas dari krisis ekonomi global saat ini. Selainitudua sector inisalingmelengkapidalamprosespenyediaannya. Ketersediaanpangansangattergantungpadapersediaan energy danmasyarakatmembutuhkanpersediaanpangan yang cukupuntukhidup.

  7. Cara penanggulangan krisis pangan dan energi Dlm bidang ketahanan pangan Caranya,: 1. Pertanian harus terus tumbuh dan berkembang.  Hal ini bisa dilakukan dengan mengembangkan jenis bibit dan pupuk yang tepat, cara bercocok tanam serta upaya melawan hama secara efektif. Jaringan irigasipun harus cukup. Setelah panen, harus ada mekanisme dan manajemen yang baik sehingga harga jualnya baik, namun tidak memberatkan masyarakat 2. memberikan pelatihan agar dapat memotivasi petani, khususnya untuk mengubah kebiasaan dari tradisional ke modern.  Dalam hal ini, para Babinsa mengarahkan para petani, mulai dari saat pengolahan, penanaman, pemeliharaan, sampai pada saat panen.

  8. 3.kerja sama dengan perbankan. Kemitraan dengan perbankan ini dilaksanakan untuk membantu petani dalam pembiayaan pada saat pembelian bibit dan pupuk, 4. memanfaatkan lahan tidur. Untuk mengelola lahan tidur yang ada di wilayah Sulawesi, diperlukan sarana yang cukup, di antaranya adalah sarana pengairan. 5. pengembangan teknologi dalam membangun ketahanan pangan nasional

  9. Menanggapi krisis keamanan energy • 1.mengintegrasikankebijakanpertanian, industri, danenerginasional, sehinggaterciptasuatusinergidalammengoptimalkansegalapotensi yang kitamiliki. Road Map Industri 2010 danVisi 2030 usulanKadinperludisinkronkandenganKebijakan Pembangunan IndustriNasional, Grand Design KebijakanEnergi, dan Program RevitalisasiPertanian yang telahdirumuskanpemerintah. • 2. target lifting minyakmentahperludiamankan agar tekanandefisit APBN bisadiminimalisasi, serayamendorongdiversifikasienergi, terutamameningkatkanpenggunaanenergi yang terbarukan.

  10. Hubungan tema ini dengan filsafat Untuk menghadapi masalah krisis pangan dan energi secara global diperlukan pemikiran mendalam dan hati- hati. Karena setiap kebijakan yang akan diambil dampak maupun manfaatnya akan ditanggung bersama dengan masyarakat secara nasional. Filsafat itu sendiri merupakan kegiatan dan proses berpikir untuk mendapatkan suatu kebenaran, dan untuk membuat atau menghasilkan suatu kebijakan dibutuhkan kebijaksanaan dan kearifan sehingga kebenaran tersebut dapat di capai, ditandai dengan diterima atau tidaknya kebijakan tersebut.

  11. TERIMA KASIH

More Related