1 / 80

PROPOSAL PENELITIAN Diabstraksikan oleh : smno.pslub.sept2013

PROPOSAL PENELITIAN Diabstraksikan oleh : smno.psl.ppsub.sept2013. Menyusun proposal (rencana) penelitian dapat diibaratkan seperti membuat suatu barang untuk dijual.

kat
Download Presentation

PROPOSAL PENELITIAN Diabstraksikan oleh : smno.pslub.sept2013

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PROPOSAL PENELITIAN Diabstraksikanoleh: smno.psl.ppsub.sept2013

  2. Menyusun proposal (rencana) penelitian dapat diibaratkan seperti membuat suatu barang untuk dijual. Artinya, laku atau tidaknya barang tersebut sangat tergantung kepada mutu barang itu dan kelihaian kita dalam menawarkan barang tersebut. Apalagi kalau barang tersebut merupakan hal baru dan yang dibutuhkan oleh masyarakat, konsumen tentu akan tertarik untuk membelinya.

  3. Bahwa hanya rencana penelitian yang bermutu ilmiah dan mempunyai kegunaan tinggilah yang akan diterima oleh masyarakat ilmiah. Apalagi bila rencana penelitian itu dapat menjanjikan hasil penemuan baru yang sangat berguna, baik ditinjau dari segi kepentingan praktis maupun dari aspek ilmu pengetahuan. Cara penawaran yang menarik juga sangat penting. Dalam arti, bahwa si pembuat rencana penelitian harus dapat meyakinkan pihak yang akan menyetujui rencana penelitian tersebut.

  4. Untuk itu dibutuhkan penguasaan ilmu yang memadai, tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Kekecewaan karena rencana penelitiannya ditolak, sering dialami peneliti yang mem­buat rencana penelitiannya secara terburu-buru. Penolakan ini biasanya bersumber pada penguasaan materi yang kurang mendalam, karena si peneliti kurang banyak membaca.

  5. Berbagai komentar yang muncul , misalnya : Penelitian sudah pernah diteliti orang, Kurang ada manfaatnya, Kurang bobot ilmiahnya, dan Penelitian bersifat mencoba-coba saja.

  6. Dalam hal seperti ini kegemaran membaca pustaka ilmiah, terutama yang memuat hasil-hasil penelitian seperti : Buku-buku ilmiah Journal, Bulletin, Laporan-laporan hasil penelitian, merupakan kegiatan yang mutlak diperlukan bagi seorang peneliti.

  7. Lazimnya sebuah rencana penelitian terdiri dari bab- bab : Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Perumusan Hipotesis, Metode Penelitian. Bagian lainnya seperti: Halaman judul penelitian, Halaman persetujuan, Kata Pengantar, Daftar Pustaka dan Lampiran.

  8. BAB I. PENDAHULUAN BAB INI BIASANYA TERDIRI DARI : Latar Belakang Perumusan permasalahan, Tujuan Penelitian. Prinsip singkat tetapi jelas berlaku di sini. SINGKAT, artinya janganlah menulis hal-hal yang sebenarnya tidak perlu. JELAS, dalam arti jangan sampai terlewatkan hal-hal yang seharusnya ditulis guna kejelasan dari tulisan itu sendiri.

  9. FORMULASI PERMASALAHAN Penelitian berpangkal dari suatu pertanyaan tentang suatu permasalahan yang muncul dari benak peneliti karena "ketidak-tahuan" mengenai suatu fenomena atau gejala. MISALNYA: Apa yang menyebabkan meningkatnya kriminalitas / kenakalan remaja ? Mengapa produksi pertanian (dapat juga menyebut salah satu komoditi, misalnya harga gula) tidak mampu bersaing di pasaran dunia? Jawaban atas pertanyaan tersebut dapat bersifat teknik, sosial atau ekonomis.

  10. Stimuli munculnya pertanyaan penelitian tersebut dapat datang dari berbegai sumber: Pengamatan lapangan, Bacaan baik dari buku atau sumber lain Mengikuti forum pertemuan ilmiah. Stimuli penelitian di suatu institusi juga dapat berasal dari kebutuhan pembuat kebijaksanaan (policy makers) mengenai suatu permasalahan pembangunan yang dihadapi .

  11. Seorang peneliti yg memulai penelitiannya seringkali menyatakan permasalahan penelitian dengan mengemukakan judul penelitian. Ketika ditanya apa permasalahan penelitian, seringkali tidak dapat menyatakan permasalahan penelitian dengan jelas.

  12. Permasalahan penelitian merupakan justifikasi / alasan mengapa penelitian tertentu perlu dilakukan. Justifikasi tergantung pada pentingnya permasalahan, sedangkan pentingnya permasalahan dapat ditinjau dari pelbagai aspek.

  13. Problematik penelitian hendaknya juga mencakup bukan hanya "What" tetapi juga dapat mencakup "whom", "where", and "when". Pertanyaan atau permasalahan penelitian yang lebih spesifik akan lebih baik karena dapat mengarahkan kegiatan peneltian yang lebih spesifik pula.

  14. Mengapa seringkali sulit dalam formulasi permasalahan penelitian ? Hal ini dapat terjadi karena kurang menguasai permasalahan dalam bidang itu, atau kekurangan membaca literatur yang sudah ada, atau mungkin pengalaman yang belum cukup dalam bidang penelitian.

  15. Masalah penelitian dapat diperoleh dari dua sumber: • dari teori yang sudah ada (ekperimen) dan • dari lapangan (survey, pengumpulan data di lapangan setelah dianalisa dan diinterpretasikan harus dikaitkan dengan teori).

  16. Untuk memformulasikan permasalahan seringkali lebih mudah untuk berfikir perbedaan antara: "what is" (apa yang terjadi) dan "what should be" (apa yang seharusnya terjadi).

  17. Permasalahan penelitian yang baik harus memenuhi beberapa syarat: • Relevan dengan waktu timbulnya permasalahan, • Berhubungan dengan problematik praktis, • Dapat mengisi "research gap", • Memungkinkan genelarisasi, • Memiliki ketajaman dalam definisi / pembatasan • dari konsep-konsep utama, • 6. Dapat memerbaiki metoda penelitian bagi peneliti • berikutnya.

  18. TUJUAN Tujuan penelitian adalah formulasi apa yang ingin diketahui atau ditentukan dalam melaksanakan penelitian. Tujuan penelitian bentuk pernyataan, seperti misalnya dengan menggunakan kalimat: (1). untuk mengetahui . . . . . . ., (2). untuk memperoleh . . . . ., (3). ……. (dimaksudkan untuk menyatakan secara spesifik apa yang akan dilakukan dalam penelitian untuk mendapatkan hasil). (….. PROSES & HASIL…..) KEGUNAAN

  19. Kegunaan penelitian: Manfaat yang dapat diperoleh kalau tujuan penelitian telah tercapai. Apakah memberikan sumbangan pada khasanah ilmu pengetahuan atau­kah Berguna untuk menjawab masalah-masalah pembangunan.

  20. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan konsepsi dan teori-teori yang relevan dan biasanya diperoleh dari: Buku-buku teks, Bulletin, Prosiding Jurnal, dan Laporan hasil penelitian lain. Isinya relevan dengan problem yang diteliti dan berasal dari pustaka-pustaka terbaru.

  21. Uraian dalam bab ini harus dapat memberikan landasan ilmiah tentang : Masalah penelitian, Metode yang dipilih (bila perlu), dan Memberikan landasan ilmiah bagi hipotesis: Mengapa perlakuan yang satu dihipotesiskan (diduga) lebih baik daripada perlakuan yang lain atau Mengapa suatu variabel diduga berhubungan dengan variabel yang lain?

  22. HIPOTESIS HIPOTESIS adalah suatu perkiraan atau dugaan “hasil mental” peneliti mengenai fakta-fakta yang diketahuinya atau jawaban sementara mengenai suatu gejala atau hubungan antara dua gejala empiris. Fungsi hipotesis: 1. sebagai dasar penelitian dan pengamatan / observasi. 2. sebagai alat bantu untuk memperoleh pengetahuan baru, yang pada permulaannya belum dapat dipastikan kebenarannya.

  23. HIPOTESIS harus didasari suatu landasan teori yang mantap, sehingga dapat terhindar dari hubungan-hubungan palsu. TEORI DAPAT DIANGKAT MENJADI HIPOTESA, TEORI TERSEBUT DIUJI KEMBALI SECARA EMPIRIS DALAM SUATU LINGKUNGAN TERTENTU. SETELAH DIUJI MAKA HIPOTESA TSB DAPAT MENDUKUNG TEORI ATAU DAPAT MENOLAK TEORI. Oleh karena itu hasil penelitian tidak perlu sesuai dengan hipotesa baik hipotesa yang diangkat dari teori ataupun hasil pengamatan empiris di lapangan.

  24. HIPOTESIS juga dapat merupakan dugaan atau pendapat sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus dibuktikan melalui penelitian. TIDAK SEMUA PENELITIAN BERTUJUAN UNTUK MEMBUKTIKAN KEBENARAN HIPOTESIS, TETAPI UNTUK PENELITIAN YANG BERSIFAT EKSPERIMENTAL PADA DASARNYA MEMANG BERTUJUAN DEMIKIAN. HIPOTESIS bila dipandang perlu dapat dihilangkan (tidak ditulis), yaitu apabila dalam perumusan tujuan penelitian penulis sudah menyajikan dalam bentuk kalimat yang sangat jelas dalam arti dapat memberi petunjuk tentang pengujian hasil penelitian. Hipotesis disajikan dalam kalimat pernyataan, sedangkan tujuan penelitian disajikan dalam kalimat pertanyaan.

  25. BAB III. METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti menjelaskan seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian. Tidak hanya variabel bebas dan variabel tergantung saja, tetapi juga variabel- variabel lain yang menentukan keberlakuan hasil penelitian. Untuk bidang AGROKOMPLEKS identifikasi dan definisi variabel-variabel ini menjadi penting, terutama bila penelitian dilaksanakan di lapangan dan bersifat inter-temporer.

  26. Bab Metode Penelitian dapat berisi a.l. : • Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian. Tidak semua penelitian perlu dijelaskan tentang tempat dan waktu pelaksanaannya. • Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian, terutama tentang spesifikasi alat dan bahan tersebut • Metode penelitian, mencakup rancangan penelitian dan rencana analisis datanya, • Pelaksanaan penelitian, dikemukakan prosedur pelaksanaan penelitian secara terperinci dan lengkap, • Pengamatan dan pengumpulan data, dijelaskan tentang prosedur dan cara pengamatan penelitian serta dapat menunjang apa saja yang perlu dikumpulkan. • Analisis data dan interpretasinya.

  27. DESKRIPSI PROPOSAL PENELITIAN • (DP4M, DIKTI, DEPDIKNAS) • Judul Penelitian • Hendaklah SINGKAT dan SPESIFIK, tetapi cukup JELAS untuk memberi gambaran mengenai penelitian yang direncanakan. • Contoh: ………………….. ?

  28. 2. Pendahuluan Penelitian dilakukan untuk menjawab keingin-tahuan peneliti untuk mengungkapkan suatu gejala/konsep/dugaan atau menerapkannya untuk suatu tujuan. Kemukakan hal-hal yang mendorong, atau argumentasi pentingnya dilakukannya penelitian. Uraikan proses dalam meng identifikasikan masalah penelitian

  29. 3. Perumusan Masalah Penelitian Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. Uraikan pendekatan atau konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, atau dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak perlu dalam bentuk pertanyaan

  30. 4. Tinjauan Pustaka Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli, misalnya jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang dilakukan. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan pustaka, yang dijadikan landasan untuk melakukan penelitian. Uraian dalam tinjaun pustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.

  31. Tujuan Penelitian • Penelitian dapat bertujuan untuk: • menjajagi, • menguraikan, • menerangkan, • membuktikan, atau • menerapkan suatu gejala, konsep, atau dugaan atau membuat suatu prototipe.

  32. Kontribusi Hasil Penelitian • Uraian kontribusi penelitian dalam: • Penemuan ilmu pengetahuan, • Pengembangan teknologi, • Pemecahan masalah pembangunan, • Pengembangan kelembagaan • Hasil berupa: • Ilmu pengetahuan: • DESKRIPSI, SINTESIS, ANALISIS, …. • Teknologi: Hardware, Software • Problem solving: • MODEL, Metode, Strategi, Prosedur • Kelembagaan: • Disain/rancangan/Konsep Institutional building

  33. 7. Metode Penelitian • Uraian metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. • Uraian dapat meliputi: • Variabel penelitian, • Model yang digunakan, • Rancangan penelitian, • Teknik pengumpulan data, • Analisis data, dan • Cara interpretasi/ penafsiran hasil.

  34. Untuk penelitian yang menggunakan metode kualitatif, dapat dijelaskan: • Pendekatan yang digunakan, • Proses pengumpulan data & informasi • Analisis data & informasi, • Proses penafsiran dan • Penyimpulan hasil penelitian.

  35. 8. Jadwal Pelaksanaan Jadwal Kegiatan penelitian meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian, dalam bentuk bar-chart. Bar chart ini memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian. Jadwal pelaksanaan mengacu pada metode penelitian. Untuk penelitian multiyear, keterkaitan antara tahapan yang satu dengan tahapan selanjutnya harus jelas (bersifat serial dan/atau bukan paralel).

  36. 9. Daftar Pustaka Dalam penyusunan Daftar Pustaka dianjurkan, untuk menggunakan Buku Pedoman tentang itu. Demikian pula untuk penulisan pustaka di dalam teks. Dengan menggunakan PEDOMAN TERTENTU tidak hanya konsistensi penulisan dapat dijaga tetapi sekaligus juga mencerminkan kualifikasi dari penulisnya.

  37. 10. Lampiran Apabila penyajian tabel, grafik, gambar dan foto dalam teks dipandang akan mengganggu kontinuitas jalannya pembahasan, sebaiknya disajikan dalam Lampiran. Lampiran harus berhubungan dengan pembahasan.

  38. KRITERIA PENILAIAN USUL PENELITIAN (DP4M, DIKTI)

  39. KRITERIA PENILAIAN USUL PENELITIAN (DP4M, DIKTI)

  40. Contoh-contoh proposal penelitian

  41. PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN TERHADAP KINERJA DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN (STUDI PADA INDUSTRI KECIL KEMBANG GULA DI KOTAMADYA MALANG)”. M. YUSUF A. MAJID Mahasiswa Program Pascasarjana, Unibraw, Malang

  42. Rumusan masalah penelitian : • Bagaimanakah keadaan perilaku struktur inisiasi pemimpin, perilaku konsiderasi pemimpin, kinerja karyawan, dan kepuasan kerja karyawan. • Apakah ada pengaruh perilaku Struktur Inisiasi pemimpin terhadap perilaku Konsiderasi pemimpin ? • Apakah ada pengaruh perilaku Struktur Inisiasi pemimpin dan perilaku Konsiderasi pemimpin terhadap kinerja karyawan ? • Apakah ada pengaruh Perilaku Struktur Inisiasi pemimpin, perilaku Konsiderasi pemimpin dan Kinerja karyawan terhadap Kepuasan kerja karyawan ?

  43. Tujuan Penelitian • Untuk mendeskripsikan keadaan perilaku struktur inisiasi pemimpin, perilaku konsiderasi pemimpin, kinerja karyawan, dan kepuasan kerja karyawan. • Untuk menjelaskan pengaruh perilaku Struktur Inisiasi terhadap perilaku Konsiderasi. • Untuk menjelaskan pengaruh perilaku Struktur Inisiasi dan perilaku Konsiderasi terhadap kinerja karyawan. • Untuk menjelaskan pengaruh Perilaku Struktur Inisiasi, perilaku Konsiderasi dan Kinerja karyawan terhadap Kepuasan kerja karyawan.

  44. KONSEP-KONSEP TEORI • Perilaku Pemimpin • Studi-studi yang berkaitan dengan teori kepemimpinan perilaku telah dilakukan oleh : (Robbins, 1996). • Studi Universitas Ohio yang mendikotonomikan dimensi perilaku pemimpin struktur inisiasi (initiating structure) dan konsiderasi (consideration); • Stusi Universitas Mechigen membedakan perilaku pemimpin dalam dua dimensi yaitu perilaku pemimpin berorientasi karyawan (menekankan hubungan pribadi) dan perilaku pemimpin yang berorientasi produksi (menekankan aspek teknis atau tugas dari pekerjaan);

  45. 3. Studi Skandinavia yang mengemukakan premis dasar bahwa alam suatu dunia yang berubah, pemimpin yang efektif akan menampakkan perilaku yang berorientasi pengembangan, yaitu pemimpin yang menghargai eksperimentasi, mengusahakan gagasan baru, dan menimbulkan serta melaksanakan perubahan 4. Blake dan Mouton: Kisi manajerial berdasarkan gaya "kepedulian terhadap orang” dan “kepedulian terhadap produksi” yang pada hakekatnya mewakili dimensi konsiderasi dan struktur inisiasi, atau dimensi berorientasi karyawan dan berorientasi produksi dari Michigan

  46. Kinerja Karyawan Byars & Ruc (1984): Kinerja diartikan sebagai hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Benardin dan Russell (1993): Kinerja merupakan hasil yang dicapai oleh fungsi dan jabatan tertentu dalam periode waktu tertentu. Kinerja adalah hasil yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan.

  47. Feldman (dalam Swasto, 1996): Prinsip dasar manajemen menyatakan bahwa kinerja merupakan perpaduan antara motivasi yang ada pada diri seseorang dan kemampuannya dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Oleh karena itu : Kinerja = f (Motivasi + Kemampuan)

  48. Motivasi Hersey danBlanchard (1986): Motivasi adalah kemauan untuk berbuat sesuatu sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau impuls. Porter & Miles (1974): Motivasi seseorang ditentukan oleh intensitas motifnya. Stoner (dalam Swasto,1996): tiga faktor utama yang mempengaruhi motivasi dalam organisasi: Karakteristik individu, Karakteristik pekerjaan dan Karakteristik organisasi.

  49. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI. Sumber : Porter & Miles (1974) dikutip oleh Stoner (1986) KARAKTERISTIK INDIVIDU .Jenis kebutuhan .Sikap terhadap diri dan pekerjaan .Minat • KARAKTERISTIK PEKERJAAN • .Tuntutan kecakapan • .Indentitas tugas • .Signifikansi tugas • .Derajat otonomi • KARAKTERISTIK ORGANISASI • .Kebijaksanaan dan kultur organisasi • .Lingkungan dekat

  50. Karakteristik Individu Karakteristik individu meliputi : Berbagai jenis kebutuhan, Sikap terhadap diri dan pekerjaannya, Minat pekerjaan. Perbedaan-perbedaan tersebut dibawa ke dalam dunia kerja sehingga motivasi setiap individu di dalam organisasi bervariasi. Seorang karyawan yang mempunyai motivasi untuk memperoleh uang sebanyak-banyaknya, ia akan rajin bekerja keras dengan resiko pekerjaan yang tinggi, dibanding dengan karyawan lain yang mempunyai motivasi mengutamakan keselamatan.

More Related