1 / 40

BAB 9 KOPERASI

BAB 9 KOPERASI. PENGERTIAN KOPERASI. Kata koperasi berasal dari bahasa inggris, co dan operation . Co berarti bersama, sementara operation berarti usaha. Jadi koperasi merupakan usaha bersama.

karsen
Download Presentation

BAB 9 KOPERASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB 9KOPERASI

  2. PENGERTIAN KOPERASI • Kata koperasi berasal dari bahasa inggris, co dan operation. Co berarti bersama, sementara operation berarti usaha. Jadi koperasi merupakan usaha bersama. • Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 pada Pasal 1 menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

  3. Bidang-bidangusahakoperasiadalahsebagaiberikut: • KoperasiKonsumsi. Bergerakdibidangpemenuhanbarang-barangkebutuhansehari-haribagianggotanya. • KoperasiProduksi. Melakukankegiatannyadibidangpembuatanbarang. Contoh: koperasikerajinankecil, koperasiperkebunan, koperasipeternakan. • KoperasiSimpanPinjam (KSP). KSP bergerakdibidangsimpanpinjam. Contoh: KSP beranggotakanpetani, nelayan, maupunkaryawan. • KoperasiJasa. Bergerakdibidangpelayananjasa. Contoh: koperasiusahajasaangkutan, usahafotokopi. • KoperasiPemasaran. Beranggotakanorang-orangdenganprofesidibidangpemasaranbarang-barangdagang. Contoh: koperasipemasaranternaksapiberanggotakanpedagangsapi, dsb. • KoperasiSerba Usaha. Memilikiusahabermacam-macam, baikdibidangkonsumsi, produksi, simpanpinjam, maupunjasa.

  4. Perbandingan Koperasi dengan Badan Usaha Lain

  5. ARTI PENTING KOPERASI SEKOLAH Koperasi sekolah beranggotakan para siswa sekolah (dasar maupun menengah), pondok pesantren dan lembaga pendidikan lain yang sederajat. Koperasi sekolah amat baik bagi pengembangan kemandirian dan kedewasaan siswa. Koperasi sekolah juga memiliki peranan penting dalam: • Membantu pemerintah dalam pembangunan bidang perkoperasian melalui pendidikan di sekolah. • Melatih siswa supaya memiliki kesadaran berkoperasi. • Melatih siswa untuk disiplin, jujur, suka bekerja keras, setia kawan, bekerja sama, saling membantu, dan mempunyai jiwa demokratis. • Memberikan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi pada siswa sehingga dapat menjadi bekal saat siswa terjun ke masyarakat. • Mengembangkan jiwa wirausaha siswa.

  6. CARA MENDIRIKAN KOPERASI SEKOLAH Cara terbaikdalammemahamipembentukankoperasisekolahadalahdenganmelakukansimulasi. Simulasiadalahmengggambarkanataumenirukansuatusistematauproses yang miripdengankeadaan yang sesungguhnya. Kalian dapatmelakukanhaltersebutdengancarasebagaiberikut: • Setidaknyaseminggusebelummelakukansimulasi, bagilahkelasmukedalamkelompok yang dibutuhkan. • Masing-masingkelompokakanmengerjakansatutahap. • Sebelummelakukansimulasi, lakukanlahpertemuanantaranggotakelompokuntukmenentukanperan yang akandimainkansetiapsiswadantindakan-tindakanataupersiapanapa yang harusdilakukan. Gunakanbabinisebagaipanduanawal. • Ingatlahbahwasimulasiinisepertisebuah drama. • Aspek-aspek yang menjadipenilaiandisarankanuntukdisepakatibersamaantarasiswadan guru. • Kalian diperbolehkanuntukmelakukanberbagaipenyesuaiansesuaidengansituasidankondisikelasdansekolah.

  7. TAHAP-TAHAP PEMBENTUKAN KOPERASI • TAHAP I (TAHAP PERSIAPAN) Tahapinimerupakanrapatpertama yang mempertemukan guru (sebagaipembina) denganmuriduntukpersiapanpembentukankoperasisekolah, sertamembentukpanitiapendirikoperasisekolah. Diperlukanjugapihak-pihakpendukungseprtipembawaacaradannotulis. Di manarapatmerundingkan: • Tugaspanitiapendirikoperasisekolahbersamamurid; • Jabatan-jabatanapa yang adadidalampanitiapendirisekolah; • Siapa yang akanmenjadipanitiapendirikoperasisekolah. Keputusaninidiambilmelaluivoting. • TAHAP II (RAPAT SUSUNAN PENGURUS KOPERASI SEKOLAH) Tahapinimerupakantahappenyelenggaranpembentukankoperasisekolah. Rapatpendiriankoperasiharusdihadiri minimal 20 oranganggotasiswa yang ditunjukuntukmewakilisiswa. Merekadisebutsebagaipendirikoperasi. Hadir pula guru, wakildinaspendidikan, danwakildarikantorkoperasisetempat. Keputusanuntukmenempatkanseseorangdalamsusunanpengurusdiambilmelalui voting.

  8. TAHAP III (RAPAT PENGOPERASIAN KOPERASI SEKOLAH). Dirapatiniakanhadir guru (sebagaipembina), muridsebagaianggotakoperasi, sertaparapndukungrapatsepertipembawaacaradannotulis. Padarapatiniakandibicarakanhal-halsebagaiberikut: • Modal koperasi. • Pengelolaankoperasisekolah. • Barangapa yang akandijualdikoperasisekolah? Bagaimanacaramendapatkannyasecaramurah? • Barang-barangpendukungapakah yang dibutuhkan? • TAHAP IV (RAPAT PENYUSUNAN AD DAN ART). AnggaranDasar (AD) adalahaturandasartertulisberkenaandengantatakehidupankoperasi. AD disusundandisepakatiolehparapendirikoperasipadasaatrapatpembentukankoperasi. Anggarandasarituantara lain: • Daftarnamapendiri. • Namadantempatkedudukan. • Maksuddantujuansertabidangusaha. • Ketentuanmengenaikeanggotaan.

  9. Ketentuanmengenairapatanggota. • Ketentuanmengenaipengelolaan. • Ketentuanmengenaipermodalan. • Ketentuanmengenaijangkawaktuberdirinya. • Ketentuanmengenaipembagiansisahasilusaha. • Ketentuanmengenaisanksi. Sementaraitu, ART merupakanpenjabaranlebihrincidari AD berkaitandengantindakan yang harusdilakukan. Rapatakanmembahaspasaldemipasaldraf yang telahdibuattersebut. Rapatjugaakanmenentukanpasal-pasalmana yang akanditambahataubahkandibuang. Padaakhirrapat, rapatanggotaakanmemberikankeputusanmengenaidraf AD dan ART koperasiitu.

  10. TAHAP V (PENGAJUAN PENGESAHAN KOPERASI). Tahapinimerupakantahapterakhirdalampendiriankoperasisekolah. Inimerupakantahapdimanapengurusmelakukanpengajuan, pengakuanataupengesahankoperasisekolahkepada Kantor Koperasitingkatpropinsi, karenakoperasisekolahtidakmemilikibadanhukum. Prosedurmendapatkanpengakuandanpengesahankoperasisekolahadalahsebagaiberikut: • Mengajukanpermohonanpengakuanataupengesahankepadakantortingkatpropinsi. Pengajuaninidapatdilakukanmelalui Kantor Koperasitingkat II (kabupaten/kota) dengandilampiridokumen: • AD/ART yang sudahdisetujuianggota. • BeritaAcaraPembentukanKoperasiSekolah yang ditandatanganiolehpanitiapendiri. • Daftarsusunanpenguruskoperasisekolah. • Neracaawal yang memuattentangkekayaandanpermodalankoperasisekolahpadasaatpendirian. • Suratpersetujuanpembentukankoperasisekolahdarikepalasekolah.

  11. Prosedur mendapatkan pengakuan dan pengesahan koperasi sekolah adalah sebagai berikut: • Setelah Kantor Koperasi tingkat II (kabuapten/kota) menerima surat permohonan tersebut maka akan diberikan ‘surat tanda terima’ yang bisa digunakan sebagai landasan hukum untuk menjalankan kegiatan koperasi sekolah sambil menunggu “Akta Pengakuan/Akta Pengesahan/ Akta Pendirian” sebagaimana dikeluarkan oleh Kantor Koperasi tingkat Propinsi. • Di Kantor Koperasi tingkat II berkas pengajuan akan dinilai. • Di Kantor Koperasi tingkat Propinsi, berkas pengajuan akan dinilai kembali. Kalau sudah memenuhi syarat akan dikeluarkan “Akta Pengakuan/Akta Pengesahan/Akta Pendirian” koperasi sekolah yang bersangkutan.

  12. BARANG YANG DIUSAHAKAN KOPERASI SEKOLAH • Pengurus koperasi menyediakn barang-barang yang dibutuhkan oleh siswa, khususnya barang-barang yang dapat menunjang proses belajar siswa. Barang-barang itu antara lain alat tulis-menulis, buku-buku pelajaran, menyelenggarakan kafetaria sekolah, pakaian seragam sekolah, makanan kecil, minuman, permen, dan lain-lain. • Jika memungkinkan, koperasi juga dapat menyediakan barang antara lain seperti sikat gigi, pasta gigi, sabun, dan lain-lain. • Koperasi sekolah dapat memperoleh barang dagangan murah dengan membeli barang di pasar grosir atau agen langsung dan menjualnya kembali dengan keuntungan yang cukup.

  13. PENGELOLAAN KOPERASI SEKOLAH PERMODALAN • Modal Sendiri. Modal sendirimenanggungrisiko (equity). Modal sendiriberasaldarianggotamelaluiberbagaisumber. Modal sendiriituterdiridari: • SimpananPokok; merupakansimpanananggotadenganjumlahsamabesaruntuksetiapanggotadandibayarhanyasekali, padasaatmasukmenjadianggota. • SimpananWajib; simpanananggota yang dibayarrutinsetiapbulandenganjumlah yang telahditentukan. • Cadangan; sejumlahuang yang diperolehdaripenyisihanSisahasil Usaha (SHU) setiapakhirtahun. Cadangandapatdigunakanuntukmanambah modal danmenutupkerugianapabilakoperasimengalamikerugian. • Hibah; pemberianbantuandaripihak lain secarasukareladantidakmengikat. Hibahdapatberasaldariperoranganmaupunlembaga.

  14. CONTOH BUKU SIMPANAN MILIK ANGGOTA Koperasi Sekolah SMU X Nama : Budi Santosa Kelas : X Tahun : 2005

  15. Modal Pinjaman. Modal pinjamanitudapatberasaldari: • Simpanansukarelaanggota. • Pinjamandarikopreasi lain. • Pinjamandarilembagaperbankan. • Modal Penyertaan. Modal penyertaanbisaberasaldaripemerintah, sekolah, maupundarimasyarakat. Modal penyertaaninibermanfaatuntukmeningkatkanusahakoperasi, khususnyauntukkegiataninvestasi.

  16. BIDANG ORGANISASI • RapatAnggota. Rapatanggotamemegangkekuasaantertinggidalamkoperasi. Selainitu, rapatanggotaadalahsaranauntukmengambilsemuakeputusan. Melaluirapatanggotaini, seluruhanggotakoperasidapatmembuat: • Anggarandasar; • Kebijakanumumdibidangorganisasi, manajemen, danusahakoperasi; • Pemilihan, pengangkatan, danpemberhentianpengurusdanpengawas; • Rencanakerja, rencanaanggaranpendapatandanbelanjakoperasi, sertapengesahanlaporankeuangan; • Pengesahanpertanggungjawabanpengurusdalammelaksanakantugasnya; • Pembagiansisahasilusaha; dan • Penggabungan, peleburan, pembagian, danpembubarankoperasi.

  17. Macam-macamrapatanggotaadalahsebagaiberikut: • RapatAnggotaTahunan (RAT). RAT diselenggarakansetiapakhirtahununtukmenyelenggarakanlaporanpertanggungjawabanpengurussekaliguspenyusunan program tahun yang akandatang. • RapatAnggotaLuarBiasa. Rapatinidiadakanjikaterjadikeadaanluarbiasa (darurat) yang mengancamkeberadaankoperasi.

  18. PengurusKoperasi. Para penguruskoperasidipilihdarianggotakoperasidalamrapatanggotadenganmasajabatan lima tahun. Penguruskoperasiantara lain terdiridarisebagaiberikut: • Ketua. • WakilKetua. • Sekretaris. • WakilSekretaris. • Bendahara. • WakilBendahara. Selainenampenguruspokoktersebut, koperasiperlumelegkapidirinyadenganseksi yang jumlahdanjenisnyadisesuaikandengankebutuhanusahakoperasisekolahtersebut.

  19. PengawasKoperasi. Sebagaimanapengurus, pengawaskoperasidipilihdarianggotakoperasidalamrapatanggota. Iabertugasmengawasijalannyakoperasi. Yang berperansebagaipihakpengawaskoperasisekolahbiasanyaadalah guru ataupihak-pihak lain yang telahditunjukdanbersediamenjalankanperannya. Pengawaskoperasiantara lain mengawasihal-halsebagaiberikut: • Keuangan. • Kegiatanusaha. • Penggunaan Modal. • Hutang-hutangJatuh Tempo. • PenggunaanHutangaatuKredit.

  20. STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI SEKOLAH Penasehat KepalaSekolah RapatAnggota PengawasKoperasi Pembina Guru Pengurus BagianAdministrasiOrganisasi BagianKeuangan Bagian Usaha

  21. Bidang Administrasi dan Pembukuan Koperasi dikatakan baik bila pada koperasi itu administrasi dan pembukuan dilakukan secara baik dan teratur. Untuk itu pengurus koperasi paling tidak harus melengkapi dirinya dengan berbagai macam buku sebagai berikut: • Agenda surat masuk. • Agen surat keluar. • Buku tamu. • Buku kas harian. • Buku piutang anggota. • Buku persediaan barang dagang. • Buku pembelian. • Buku penjualan.

  22. BidangKeanggotaan Syarat-syaratmenjadianggotakoperasisekolah: • Siswa yang masihaktifdisekolah yang bersangkutan. • Sanggupmemenuhidanmelaksanakanketentuan-ketentuan yang berlakudalamkoperasisekolah. • Membayarsimpananpokodansimpananwajibsesuaidenganperaturan yang berlaku. Sifatkeanggotaankoperasisekolah: • Keanggotaankoperasisekolahbersifatterbukadansukarelabagisemuasiswa. • Keanggotaankoperasisekolahtidakbisadipindahtangankandengandalilapapun Berakhirnyakeanggotaankoperasisekolah: • Siswameninggaldunia. • Siswapindahkesekolah lain. • Siswaberhentisekolahkarenatelah lulus/tamatataudenganalasan lain. • Adaketentuan lain yang diaturdalam AD/ART.

  23. Bidang Keanggotaan Hak anggota koperasi sekolah: • Berhak mengajukan pendapat. • Berhak dipilih dan memilih pengurus dan pngawas. • Berhak meminta diselenggarakannya rapat anggota sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. • Berhak mendapatkan pelayanan yang sama bagi semua anggota. • Berhak mendapatkan informasi tentang perkembangan koperasi. • Berhak memberikan suara dalam pengambilan keputusan (satu anggota satu suara). Kewajiban anggota koperasi: • Memenuhi AD dan ART serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota. • Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi. • Mengembangkan dan memelihara koperasi sekolah.

  24. Bidang Pembinaan Koperasi Guru dapatmelakukanpembinaanataupunpengembangankoperasisekolahantara lain meliputi: • Memberikaninformasitentangperkoperasianmelaluimatapelajaransepertiekonomi. • Mengadakankerjasamadengankoperasi lain. • Mengadakanstudi banding kekoperasisekolah yang dianggapsudahberhasil. • Memberimotivasiuntukselalubekerjadenganbaik. • Mengadakanevaluasiterhadapkegiatankoperasisecararutinsetiapbulan. • Memberikantugaspraktiksecarabergilirkepadasetiapsiswadidalam unit-unit usahakoperasisekolah.

  25. MANFAAT KOPERASI SEKOLAH Sejumlahmanfaatdarikeberadaankoperasisekolahadalahsebagaiberikut: • Membantusiswadalammemenuhikebutuhandenganharga yang relatiflebihmurahdaripadadipasaratautoko. • Melatihsiswauntukberinvestasi. • Memberikesempatankepadasiswauntukberlatihberwirausaha. • Membukakesempatanbagisiswauntukmenjadipenyalurbarang-barangdagang.

  26. MENGHITUNG SHU KOPERASI • Pada akhir tahun (periode) setiap koperasi mengadakan Rapat Akhir Tahun (RAT). Salah satu agenda RAT adalah menyampaikan pertanggungjawaban pengurus yang salah satunya adalah laporan keuangan koperasi. • Laporan keuangan ini pada dasarnya terdiri dari : (1) laporan perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU) (2) laporan perubahan posisi kekayaan bersih (3) neraca • SHU merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan beban-beban, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. • Pendapatan koperasi adalah penerimaan koperasi atas kontribusi anggota koperasi terhadap beban-beban koperasi. • SHU harus dibagikan kepada para anggota sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum dalam anggaran dasar koperasi berdasarkan hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT).

  27. Pembagian SHU Pembagian SHU kepada anggota koperasi mencakup dua bagian sebagai berikut. • Jasa Modal / Simpanan. Jasa modal / simpanan adalah bagian SHU untuk diberikan kepada anggota menurut besar simpanan mereka. Semakin besar simpanan seorang anggota koperasi maka semakin besar pula SHU yang akan mereka peroleh nantinya. Simpanan dalam hal ini adalah simpanan wajib dan simpanan pokok. • Jasa Anggota. Jasa anggota adalah bagian SHU untuk diberikan kepada anggota menurut jasa anggota yang diberikan kepada koperasi.

  28. Jasa anggota kepada koperasi dapat dibedakan menurut jenis koperasinya sebagai berikut. • Koperasi Konsumsi. Jasa anggota ditentukan oleh jumlah belanja tiap anggota pada koperasi. Semakin sering berbelanja pada koperasi maka semakin besar pula anggota koperasi itu mendapatkan jasa anggota. • Koperasi Kredit. Jasa anggota ditentukan oleh jumlah pinjaman anggota pada koperasi. Semakin sering dan banyak meminjam pada koperasi maka semakin besar pula anggota itu mendapatkan jasa anggota.

  29. Koperasi Produksi. Jasa anggota ditentukan oleh jumlah penjualan hasil produksi anggota pada koperasi. Setiap anggota koperasi dengan demikian akan menerima total SHU sebagai berikut. SHU Total = SHU Jasa Modal + SHU JasaAnggota

  30. Perhitungan SHU • Perhitungan SHU tergantung pada ragam usaha koperasi. Perhitungan SHU bila koperasi itu bergerak di bidang perdagangan adalah menggunakan rumus sebagai berikut. • atau bisa juga dihitung sebagai berikut. • Dan bila koperasi itu bergerak di bidang jasa maka perhitungan SHU adalah sebagai berikut. SHU Kotor = PenjualanBersih – HargaPokokPenjualan SHU Bersih = SHU Kotor – Beban Usaha – BebandiLuar Usaha + Pendapatan Lain-lain SHU = PendapatanJasa – SeluruhBeban

  31. Laporan Perhitungan SHU Pendapatan Usaha : Penjualan XXX Retur Penjualan XXX – Potongan Penjualan XXX – Penjualan Bersih XXX HPP : Persediaan Awal XXX Pembelian XXX + Biaya Angkut Pembelian XXX + Retur Pembelian XXX – Potongan Pembelian XXX – Persediaan Akhir XXX – Harga Pokok Penjualan XXX – SHU Kotor XXX Beban Usaha XXX – Beban di Luar Usaha XXX – Pendapatan Lain-lain XXX + SHU Bersih XXX__

  32. Item-item Pembagian SHU dari Anggota dan Bukan Anggota

  33. Setiapkoperasianggotadengankoperasinyaakanmemberikankontribusitertentudalampembentukan SHU. Itulahmengapadisetiapakhirtahunbuku, setiapanggotakoperasiakanmenerimapembagian SHU sesuaidenganjasaanggota. • Pertimbangan pembagian SHU : • Anggotatidakberpartisipasisecaralangsungdalampembentukan SHU ini. • Hasilusaha yang berasalbukandarianggotaakanlebihcepatdigunakanuntukkeperluanpengembangankoperasi, sebabdengansemakinberkembangnyakoperasi, secaratidaklangsungjugaakanmeningkatkankesejahteraananggotanya. • Undang-undangtidakmengatursecarakhususmengenaialokasipembagian SHU. Ketentuanpembagian SHU suatukoperasisudahdiaturdalamAnggaranDasardanAnggaranRumahTanggakoperasi yang besarnyadapatdiubahsewaktu-waktuberdasarkanrapatanggota. • Perludiperhatikan, bahwa SHU yang dibagikanadalah SHU yang telahdipotongpajak.

  34. Contoh : SHU sebelumpajakKoperasi Budi LuhuradalahsebesarRp. 30.000.000. Sesuaidengan AD / ART, pembagian SHU ditetapkansebagaiberikut. • Untukjasaanggotaadalahsebesar 45% terdiridari 20% untukjasa modal dan 25% untukjasapeminjaman. • Untukjasacadanganadalahsebesar 25%. • Untukjasapengurusadalahsebesar 10%. • Untukdanapendidikanadalahsebesar 5%. • Untukdanasosialadalahsebesar 5%. • Untukdanakesejahteraanpegawaiadalahsebesar 5%. • Untukdanapembangunandaerahkerjasebesar 5%. Koperasi Budi Luhurakanmembagika SHU denganperhitungansebagaiberikut. SHU SebelumPajakRp. 30.000.000 SHU KenaPajak (Rp. 30.000.000 x 10% *) Rp. 3.000.000 (-) SHU SetelahKenaPajakRp. 27.000.000 * TarifpajakuntukpendapatanRp. 0 – 50 jutasesuaidengan UU PajakTahun 2000.

  35. Pembagian SHU koperasitersebutdengandemikianadalahsebagaiberikut : • JasauntukAnggota a. Jasa Modal 20% x Rp.27.000.000 = Rp. 5.400.000 b. JasaPeminjaman 25% x Rp 27.000.000 = Rp. 6.750.000 • UntukCadangan 25% x Rp. 27.000.000 = Rp. 6.750.000 • UntukJasaPengurus 10% x Rp. 27.000.000 = Rp. 2.700.000 • Untuk Dana Pendidikan 5% x Rp. 27.000.000 = Rp. 1.350.000 • Untuk Dana Sosial 5% x Rp. 27.000.000 = Rp. 1.350.000 • Untuk Dana KesejahteraanPegawai 5% x Rp. 27.000.000= Rp. 1.350.000 • Untuk Dana Pembangunan Daerah Kerja 5% x Rp. 27.000.000=Rp. 1.350.000 JumlahRp. 27.000.000

  36. Harus diingat bahwa jika SHU itu tidak semuanya berasal dari anggota, maka presentase pembagiannya juga harus dibedakan. • Sebagai contoh, pada tahun 2004 Koperasi Bersaing memperoleh SHU bersih setelah dipotong pajak sebesar Rp. 20.000.000. Dari jumlah tersebut, bagian SHU anggota adalah sebesar Rp 15.000.000, sementara bagian SHU bukan anggota adalah sebesar Rp 5.000.000. Pada AD / ART koperasi, pembagian SHU ditentukan sebagai berikut. • Bagian SHU berasal dari anggota. • Jasa Anggota : • Jasa Modal 20% • Jasa Peminjaman 25% • Cadangan 25% • Jasa Pengurus 10% • Dana Pendidikan 5% • Dana Sosial 5% • Dana Kesejahteraan Pegawai 5% • Dana Pembangunan Daerah Kerja 5%

  37. Bagian SHU berasaldaribukananggota. • Cadangan 40% • JasaPengurus 20% • Dana Pendidikan 10% • Dana Sosial 10% • Dana KesejahteraanPegawai 10% • Dana Pembangunan Daerah Kerja 10% Pembagian SHU jikasemua SHU itutidakdihasilkanolehanggotaadalahsebagaiberikut.

  38. Setelah diketahui dengan jelas berapa presentase untuk setiap kelompok, kita akan menghitung bagian SHU sebagaimana diterima oleh masing-masing anggota. • Ingatlah bahwa SHU dihitung berdasarkan partisipasi anggota. Pemilihan partisipasi anggota mana yang akan digunakan dalam perhitungan SHU tergantung dari jenis koperasinya. • Misalkan saja koperasi kredit, partisipasi anggotanya tentu tidak diukur berdasarkan jumlah belanja anggota koperasi selama satu tahun, melainkan dari jumlah pinjaman ke koperasi selama satu tahun. • Setiap anggota dengan demikian tidak bisa menuntut SHU sama besar dengan anggota lain bila berbeda dalam hal jumlah jasa yang diberikan kepada anggota koperasi selama satu tahun.

More Related