1 / 16

SUSTAINED MAINTENANCE PROCESSES

SUSTAINED MAINTENANCE PROCESSES. SIEMENS. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG. Downtime pabrik yang tidak terjadual karena breakdown dari komponen-komponen utama dapat menghabiskan ratusan juta rupiah per harinya.

kapila
Download Presentation

SUSTAINED MAINTENANCE PROCESSES

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SUSTAINED MAINTENANCE PROCESSES SIEMENS

  2. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG Downtime pabrik yang tidak terjadual karena breakdown dari komponen-komponen utama dapat menghabiskan ratusan juta rupiah per harinya. Ditinjau dari sisi ini, kualitas dan efektivitas dalam perawatan memiliki dampak langsung pada reliability dan availability pabrik oleh karena itu perawatan harus dianggap sebagai salah satu faktor biaya yang utama. Biaya untuk personel, material, spare parts, tools, dan subkontraktor merupakan bagian yang signifikan dari biaya manufakturing, oleh karenanya, memiliki dampak yang khas pada overall profitability pabrik.

  3. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG Peningkatan efisiensi produksi maupun peningkatan teknis dalam proses manufakturing merupakan suatu bagian integral dalam strategi enterpreneur. Akan tetapi, strategi ini tidak diterapkan secara penuh pada proses perawatannya mengingat pada kebanyakan perusahaan, perawatan bukan merupakan core-business nya. Adaptasi dari proses perawatan ini sering-sering ditekankan pada pengurangan jumlah personel, spare parts, suppliers dan kontraktor, dan pelatihan yang minim. Cara ini jarang menghasilkan peningkatan proses maupun penaikan efisiensi yang langgeng karena tidak ada yang bertanggung jawab terhadap konsekuensi-konsekuensi atau untuk mengidentifikasi potensial penghematan biaya.

  4. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG Spesialist dari perusahaan konsultan perawatan, seperti RKB, memanfaatkan pengalaman mereka yang sangat banyak dari analisis perawatan yang dilakukan pada banyak cabang industri untuk mengembangkan suatu pendekatan yang terstruktur bagi kebutuhan perawatan kliennya. Pendekatan ini, dibackup oleh database analisis yang luas, memungkinkan diberikannya evaluasi informatif dari situasi perawatan dan benchmarking dengan organisasi perawatan perusahaan lain yang sebanding maupun benchmarking dengan best practices yang ada. Para spesialist ini bukan hanya sekadar mengungkapkan prosesnya dengan lebih transparan, mereka juga bersedia mengimplementasikan Program Peningkatan (Pembenahan) Perawatan bersama-sama dengan personel dari para kliennya. Dengan demikian, mereka mampu untuk mengidentifikasi dan mengeksplore potensi untuk penurunan cost dan peningkatan efisiensi.

  5. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG Identifikasi dan Kuantifikasi Potensi Peningkatan Pada umumnya perawatan yang dilakukan di berbagai jenis indutri adalah reactive, yang difokuskan pada repair. Oleh karena itu untuk mencapai peningkatan yang langgeng dari prestasi dan efisiensi perawatan, sangat perlu untuk mengikuti suatu strategi proactive yang sistematik. Untuk melaksanakannya, terlebih dahulu dibutuhkan evaluasi dari prestasi perawatan dan menetapkan apa-apa saja potensial-potensial peningkatannya. Ini semua merupakan topik-topik acuan dari kegiatan Review Bisnis Proses Perawatan.

  6. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG Analisis dan evaluasi prestasi perawatan yang betul-betul informatif mensyaratkan agar seluruh aktivitas penting dan subprosesnya harus dilakukan secara terpisah. Oleh alasan ini, Review Bisnis Proses Perawatan mengkonsentrasikan tujuh kategori (area) analisis: • Maintenance Management, • Spare Parts Management, • Organization Structure, • Vendor Management, • Maintenance Planning/Scheduling, • Maintenance Improvement Program, dan • Workshop Repair.

  7. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG Dengan membagi ke dalam kategori ini maka analisis dibedakan dalam 26 elemen tambahan sebagai berikut: 1. Maintenance Management: • Management Commitments and Leadership • Maintenance Policy • Maintenance Improvement Program • Financial Control • Quality Assurance • Maintenance Review Program • Health and Safety Management, Training • Asset Management Plan • Risk Management 2. Spare Parts management: • Spare Parts Procurement and Disposition • Warehouse Structure

  8. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG 3. Organizational Structure • Organizational Structure • Workforce Involvement and Participation • Personnel Development Program 4. Vendor Management • Contractor Utilization 5. Maintenance Planning and Scheduling • Maintenance Planning and Scheduling • Major Overhauls 6. Maintenance Improvement Program • Operational analysis • Maintenance Strategy and Plant Development • Asset Life Cycle Cost Management • Plant and Equipment Condition Monitoring • Standard Procedures and Job Instructions • Equipment Performance Analysis • Maintenance Management Information System • Document Control System • Fault Management 7. Workshop

  9. Target dan Current

  10. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG Review Bisnis Proses Perawatan memfokuskan pada hal-hal berikut: • Kesadaran Management akan maintenance strategies, improvement, costs, dan kualitas • Pengembangan dan implementasi dari strategi dan perangkat bantu untuk membantu suplai material dan spare parts yang lebih efisien, termasuk procurement • Kelenturan dan efisiensi organisasi perawatannya • Pemantapan kemitraan yang langgeng dengan penyedia jasa dan vendor • Planning dan scheduling dari work orders untuk mengendalikan internal dan external resources • Penggunaan Life Cycle Analysis, Reliability Centered Maintenance (RCM); Failure Mode and Effect Analysis (FMEA); dan berbagai metode lain yang telah terbukti andal untuk mengembangkan prosedur analisis perawatan yang tepat. • Analisis dan evaluasi dari proses workshop dan jasa saat ini (make-or-buy).

  11. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG Melakukan Review Bisnis Proses Perawatan Di lokasi klien, Review Bisnis Proses Perawatan in situ mencakup kegiatan-kegiatan berikut: • Interview dengan key personel perawatan, produksi, HRD, finance dan vendor • Inspeksi pabrik dan peralatan • Evaluasi proses, maupun fungsi dan sistem perawatan • Review dari manajemen material dan bengkel • Demonstrasi dari sistem IT yang relevan terhadap perawatan • Menghadiri meeting penting • Validasi dari key plant, equipment, dan maintenance figures. Tujuan dari analisis ini, adalah memberikan evaluasi objective dari status perawatan saat ini. Evaluasi mencakup 26 elemen, yang dapat dikelompokkan dalam lima tingkatan prestasi / status perawatan (piramida prestasi) di mana tingkatan ke lima adalah Best Practice atau World Class.

  12. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG Piramida prestasi ini terdiri dari: • Level 1, “Awam” (“Innocence”): Organisasi perawatan tidak sadar bahwa sebetulnya ada alternatif lain. Tidak ada rencana investigasi untuk mengubah proses perawatan saat ini. • Level 2, “Sadar” (“Awareness”): Organisasi perawatan, dan individu-individu menjadi semakin sadar bahwa proaktek-praktek saat ini tidak tepat dan bahwa perubahan dibutuhkan untuk meningkatkan sistem dan prestasi perawatan. • Level 3, “Paham”(“Understanding”): Organisasi Perawatan dan individu-individu sedang meningkatkan rencana-rencana pengembangan sistem dan sedang dalam penerapan dalam berbagai tinhgkatan di seluruh pabrik. • Level 4, “Kompeten” (“Competence”): Organisasi perawatan telah mengimplementasikan peningkatan sistem yang komprehensif dan konsisten, yang padanya direncanakan pula penerapan pemantauan dan peningkatan secara berkesinambungan. • Level 5, “Excellence”: Organisasi perawatan meantau sistem dan proses secara reguler, memberlakukan CIP (Continuous Improvement Program) dan diakui sebagai leader dalam industri.

  13. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG Review Bisnis Proses Perawatan telah diterapkan dengan sukses pada berbagai industri termasuk PT Krakatau Steel (oleh RKB). Sebagai bagian dari proses improvement yang berkelanjutan, maka pengulangan dari Review Bisnis Proses Perawatan juga dapat digunakan untuk mengukut progress dari peningkatan perawatan.

  14. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG Pelaporan Hasil Hasil dari Review Bisnis Proses Perawatan didokumentasikan dalam suatu laporan, yang memberikan baik bagi senior managemen maupun organisasi perawatan yang dievaluasi, suatu overview dari status saat ini dari proses perawatan mereka. Laporan menghasilkan: • Proses yang lebih transparan dan memberikan pemahaman yang lebih dalam dari sistem dan prosedur perawatan demikian pula dampaknya terhadap kesuksesan bisnis • Memetakan strengths dan weaknessess • Benchmark lintas industri • Mengidentifikasi dan mengkuantifikasi potensi peningkatan dan potensi cost-savings • Komentar dari situasi saat ini dan memberikan rekomendasi yang berdasar untuk langkah-langkah action dan dibuatnya suatu konsep implementasi • Memberikan suatu basis untuk pengembangan dan optimasi dari strategi perawatan yang khas untuk klien

  15. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG Peningkatan Perawatan yang Langgeng Pengetahuan yang didapat dari hasil-hasil Review Bisnis Proses Perawatan dapat diarahkan ke peningkatan yang langgeng dan pemanfaatan potensi. Arahan diberikan pada proses peningkatan yang berkesinambungan dengan bantuan Program Peningkatan Perawatan (Maintenance Improvement Program). Program Peningkatan Perawatan memfokuskan pada situasi saat ini dan diarahkan berdasarkan goal spesifik dari klien. Komponen-komponen berikut merupakan pondasi dari Program Peningkatan Perawatan tersebut: • Penentuan dari perencanaan dari tingkat perawatan proactive menggunakan perangkat bantu pengambilan keputusan (RCMTurbo, Spare Optimization System) • Optimasi dari perencanaan sumber daya dan penggunaannya di perawatan • Manual Perawatan • Continuous Improvement Process (CIP) dan metode pengukuran kesuksesannya • Pemanfaatan Computerized Maintenance Management System/Enterprise Asset management System (seperti - SAP R/3 PM, MAXIMO, MP7, MICOMS) – implementasi dan panduan penggunaannya • Standard work instructionn • Analisis bottom-up maintenance budget • Manajemen spare parts (Spare Optimization System) dan vendor.

  16. OPTIMASI PROSES PERAWATAN YANG LANGGENG Rencana kegiatan untuk optimasi perawatan dibuat berdasarkan area-area di atas dan disusun oleh spesialist dari RKB dengan kerjasama yang erat dengan personel perawatan klien. Rencana kegiatan dengan kegiatan-kegiatan utama yang mencakup analisis kekritisan mesin-mesin seluruh pabrik yang memiliki dampak terhadap availability, reliability dan produktivitas pabrik apabila terjadi shutdown daripadanya akan dilaksanakan. Ini akan menjadikan Program Peningkatan Perawatan sebagai modul yang sangat fleksibel, yang bersama-sama dengan metoda perawatan dan manajemen yang inovatif, dapat memberikan peningkatan yang langgeng terhadap prestasi dan efisiensi dalam organisasi perawatan.

More Related