1 / 50

PERDAGANGAN SEMU

PERDAGANGAN SEMU. Alfred Artur Agaton Sirait Amaliasyifa Agustina Raisa Desra Kristina Hutauruk. Definisi Manipulasi Pasar Modal. Menurut Black’s Law Di c tionary : “ The illegal practice of raising or lowering a security’s practice by creating the appearance of active trading .”.

kamal
Download Presentation

PERDAGANGAN SEMU

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERDAGANGAN SEMU Alfred ArturAgatonSiraitAmaliasyifa Agustina RaisaDesra Kristina Hutauruk

  2. DefinisiManipulasiPasar Modal MenurutBlack’s Law Dictionary: “The illegal practice of raising or lowering a security’s practice by creating the appearance of active trading.”

  3. ManipulasiPasar Pasal 91 – 93 UU No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal

  4. Pasal 91 UUPM • “Setiappihak yang melakukankegiatandibidangpasar modal dilaranmelakukantindakan, baiklangsungmaupuntidaklangsungdengantujuanuntukmenciptakangambaransemuataumenyesatkanmengenaikegiatanperdagangan, keadaanpasar, atauhargaefekdi bursa efek.”

  5. Pasal 92 UUPM PelaranganterhadapManipulasiHarga

  6. MengapaManipulasiPasardilarang? PenjelasanPasal 91 UUPM Masyarakatpemodalsangatmemerlukaninformasimengenaikegiatanperdagangan, keadaanpasar , atauhargadi bursa efek yang tercermindarikekuatanpenawaranjualdanpenawaranbeliefeksebagaidasaruntukmengambilkeputusaninvestasidalamefek. Dengankata lain investor ingiinginapa yang terjadidipasarmemangcerminandarikekuatanpenawaran &permintaan, bukanmerupakansuatu yang dibuat-buatsehinggapasardanharga yang tercerminseolah-olahmerupakankeadaan yang sebenarnya.

  7. BedanyaManipulasidanPenipuan

  8. JENIS MANIPULASI PASAR

  9. Marking the Close merekayasahargapermintaanataupenawaranefekpadasaatataumendekatipenutupanperdangan, dengantujuanuntukmembentukhargaefekatauhargapembukaan yang leihtinggipadahariperdanganberikutnya.

  10. Marking the Close Tutuppukul 16.00 WIB Sebelumnya, hargasaham PT Z : Rp. 1000 Padapukul 15.55 WIB : meneleponuntukmenaikanhargahargacocok dariRp. 1000 menjadiRp. 1200 danharganaik meneleponuntukmembelisaham PT Z ke broker 1 Broker 1 A Broker 2

  11. Painting the Tape kegiatanperdaganganantararekeningefeksatudenganrekeningefek lain yang masihberadadalampenguasaansatupihakataumempunyaiketeraitansedemikianrupasehinggaterciptaperdagangansemu. Hampirsamadengan marking the close, namunbedanyaialahdapatdilakukansetiapsaat.

  12. Painting the Tape Sebelumnya, hargasaham PT Z : Rp. 1000 meneleponuntukmenaikanhargahargacocok dariRp. 1000 – 1100 - 1200 danharganaik meneleponuntukmembelisaham PT Z ke broker 1 : Rp. 1000-1100-1200 Broker 1 Mr A Broker 2

  13. PembentukanHargaberkaitandengan merger, konsolidasidanakuisisi Dalampasal 55 UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, ditentukanbahwapemegangsaham yang tidakmenyetujuirencana merger, konsolidasidanakuisisiberhakmemintapadaperseroanuntukmembelisahamdenganharga yang wajar. Pemegangsahamdapatmemanfaatkanketentuaniniuntukkepentinganpribadimelaluimanipulasipasar

  14. Pools (pump-dump manipulation) Penghimpunandanadalamjumlahbesarolehsekelompok investor dimanadanatersebutdikelolaoleh broker atauseseorang yang memahamikondisipasar

  15. Pools (pump-dump manipulation) hargasahamnaikDana jumlahbesar belisaham A B C D BROKER PT Y G H I

  16. Wash Sales Order belidan order jualantaraanggotaasosiasidilakukanpadasaat yang samadimanatidakterjadiperubahankepemilikanmanfaatatasefek(tidakterjadiperalihansahamsecarariil) (penjualpertama = pembeliakhir)

  17. Matching Order Memadukan 2 perintah investor yang serupadansalingmelengkapiuntukjumlahdanefek yang samadanpadasaat yang bersamaan (dilakukanpadawaktu yang bersamaan)

  18. FALSE INFORMATION Menyebarkaninformasipalsuuntukmempengaruhihargadipasar

  19. MENCIPTAKAN TRADING FIRMS Underwriter mengalokasikan suatu sekuritas ke perusahaan tertentu yang bukan termasuk selling group. Kemudian, perusahaan tersebut menawarkan kembali sekuritas itu kepada publik dengan harga jauh diatas harga wajar.

  20. FREE RIDING Pembelian pada saat IPO berharap dapat menjualnya kembali dengan harga yang mahal dan akan membatalkan pembelian begitu suasana menjelang alokasi saham kelihatannya kurang menguntungkan.

  21. SPECIAL ALLOTMENTS Special Allotments dilakukan oleh pihak underwriter pada saat IPO dengan sengaja mengalokasikan suatu sekuritas kepada para partner, atau kerabat dekat sehingga kelihatan efek tersebut oversubscribed sehingga harga efek, menjadi mahal.

  22. EXCHANGE BASED TRANSACTION Transaksi yang beralasan tukar-menukar untuk menimbulkan kesan adanya perdagangan yang aktif padahal tidak sama sekali.

  23. CORNER • NATURAL CORNER, adalah kelompok orang yang melakukan tindakan investasi dan perdagangan biasa tetapi kemudian mendapatkan diri mereka memegang kendali atas saham-saham perusahaan tertentu. • MANIPULASI CORNER, adalah usaha penguasaan atas suatu saham untuk mempengaruhi pasar yang dilakukan secara sengaja dan terencana serta transaksi dlakukan atas perintah para manipulator

  24. CHURNING Dalamhaldiberikandiscretionary account dapatterjadibahwapihak broker melakukantransaksi yang secaraberlebih-lebihansehinggamendapatfee yang lebihbanyak.

  25. ABORTED SALLER Tindakan yang dilakukanolehpembeliefekdimanadiaMelakukankontrakuntukmembelisesuatuefektetapitidakpunyaniat untukmembayarharganya.

  26. PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP INVESTOR YANG DIRUGIKAN AKIBAT PERDAGANGAN/TRANSAKSI SEMU • Perlindungan hukum secara preventif Oleh BEI Pengawasan terhadap kegiatan dilantai Bursa • Perlindungan hukum secara represif Oleh BAPEPAM  OJK (Pasal 8 Huruf i UU No. 21 Tahun 2011 Pemeriksaan dan penyidikan serta pengenaan sanksi.

  27. Kendaladalamperlindunganhukum Sulitnyamengungkapdanmembuktikanadanyakegiatan “menggorengsaham” karenapihak-pihak yang terlibatdidalamnyasangatbanyakdenganmenggunakanteknik yang canggihsehinggadalammembuktikannyapihak BEI harusmengamatidanmenganalisi.

  28. PENCEGAHAN PERDAGANGAN /TRANSAKSI SEMUSISTEM INFORMASI PERUSAHAAN EFEK (SIPE)Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) berkerja sama dengan BEI • Bersifat terbuka • Tujuan : agar broker mengetahui nasabah yang terindikasi sering melakukan perdagangan/transaksi semu, merugikan perusahaan, dan diharapkan menjaga industri pasar modal. • SIPE mempunyai dasar ada fakta, dan tidak bersifat dugaan. • Syarat : Informasi yang diunggah tidka boleh bersifat rekayasa, fitnah atau mengada-ada, harus ada bukti dan • fakta hukum untuk menguat informasinya. Saatini SIPE inisudahdalambentukweb base dantahapperjanjiananggota bursa atauterm conditions (sepertikodeetiknya). Penyusunankodeetik SIPE tersebutdibantuolehHimpunanKonsultanHukumPasar Modal (HKHPM).

  29. KETENTUAN PIDANAPasal 104 UU PASAR MODAL DIANCAM PIDANA PENJARA PALING LAMA 10 (SEPULUH) TAHUN DENDA PALING BANYAK Rp. 15.000.000.000,00 (Lima belas miliar rupiah)

  30. CONTOH KASUS Tahun 2004-2005, Indonesia PT. Transpacific Securindosebagaipihak yang melakukantransaksisaham BII telahmelakukantindakan cornering yang berpotensimerugikan investor danmengganguikliminvestasidipasar modal, sehingga PT. Transpacific Securindotelahterbuktimelanggarpasal 91 danpasal 92 UUPM tentangmanipulasipasardandikenakandendaadministratifsebesarRp. 1 Miliar

  31. CONTOH KASUS Tahun 1834-1836, Prancis Telahterjadipenyuapanterhadap operator dariOptical Telegraph oleh 2 (dua) orang banker Prancis agar dapatmengeluarkaninformasitidakbenartentangsahamsehinggaparapenyuapmendapatkankeuntungantertentuatasbebanpihak investor lain.

  32. CONTOH KASUS Tahun 1869, AmerikaSerikat Terjadi ”cornering”oleh Jay Gould, James Fiske dan Daniel Drew terhadappasaremassehinggahargaemasturunmendadak yang memicuterjadinyaperistiwa ”Black Friday”. Black Friday inimerupakansalahsatukepanikanfinansialterbesardalamsejarahAmerikaSerikat

  33. CONTOH KASUS Irdex Corp. HargaSahamdariIrdex Corp beradadidalamharga $3.43 per sahamnya, lima menitsebelumpenutupanpasarpadatanggal 29 Juni 2012. Kemudian, harganyaberubahmenjadi $3.65 danlangsungke $3.80 per sahamnya. Kurangdaribeberapadetiksebelumpasarberakhir, hargaIrdex Corp melonjaksebesar 4% menjadi $4.17

  34. CONTOH KASUS SEC, ISIP, Taboso, VistandanZulueta Induvidualyang bernama SEC konspirasidenganlainnyasaatmerekamelakukanperdagangandengansahamcalatadaritanggal 23 sampaibukanJuli 2012. “dengancaramenaikkanhargasahamnyadengancaramelawanhukumdan illegal yang disebutdengan painting the tape, hype and dump danmetodelainnyauntukkeuntunganpihakmereka. Dalamhalini, hargasahamcalatatersebutmenaikdanmerokettinggisampai 225,85% daripembukaanharga P7.35 sampeke P23.95 ditanggal 4 Juni 2012. Isip, Taboso, VistandanZuluetamerupakanpemegangsahamdariCalatasebelum IPO.

  35. KASUS BANK PIKKO PT Bank RahardjaMakmur (1968)  PT Bank Pikko (1996) Go Public 10 Desember 1996 Penawaran  17-19 Desember 1996 Penjatahan  30 Desember 1996 Pengembalianuang pemesanan6 Januari1997 Pencatatan BBEJ dan BES  9 Januari 1997

  36. PENAWARAN UMUM Saham : 28 jutalembarsaham nominal: Rp. 500 / saham Penjaminpelaksanaemisi PT TrimegahSecurindo Lestari, PT Usaha BersamaSekuritas, dan 22 penjaminemisilainnya JumlahSahamsetelahpenawaranumum 128 jutasaham (100 juta : pendiri ; 28 juta : masyarakat)

  37. Pemegangsaham lama tidakmenjualsahamnyasejakpernyataanpendaftaran

  38. KinerjaSaham Haripertama: biasasaja (januari-februari 1997) Volume perdaganganharian: 100 ribu unit : Rp. 875-1425 12 - 20 Maret 1997 Volume perdaganganharian : 1 jutalembar ( tertinggi : 18 Maret 1998 : 10,48 jutalembar)

  39. 7 April 1997 Perdagangansaham : meningkat Hargasaham : meningkatsebesarRp. 208 BEJ memintaketerangan material mengenai bank pikko yang perludiungkapkankepadapublik , dan bank pikkomenyatakantidakterdapatadanyahal material tersebut

  40. 8 April 1997 Hargasaham: Rp. 1325 (= posisitutupseharisebelumnya) Pukul 9.30 wib = Rp. 1350 9.31 wib = Rp 1375 10.57 wib = Rp. 1400 11.09 wib = Rp. 1450 menit yang sama = Rp. 1475, Rp. 1500 Para pemain bursa tertarik

  41. 11.10 = Rp. 1525, Rp 1550 11.59 = Rp. 1900 Sesipertamaditutup= 43,48 persen Sesikedua: Rp. 2000 (13.36 wib) Rp. 3000 ( 14.13 wib) danRp. 4000 Frekuensiperdagangan : 550 x Volume : 21,659 juta unit senilaiRp. 40,483 miliar

  42. Bapepammemeriksa: Direksi BEJ, pialang, investor dansebagainyasecaraintensif

  43. Fakta Dari Bapepam Dikeluarkan : 14 mei 1997 Pertengahanmaret 1997 Benny tjokrosaputromelakukantransaksisahammencapai 4,5 jutasaham yang dilakukanmelalui PT Multi Prakarsa Investama Securities denganmenggunakannama 13 pihak lain PendiThandra (dir. PT Multi Prakarsa Investama Securities) melakukantransaksisaham bank pikkosecaraaktifmelalui PT Putra SaridayaPersada Securities denganmelakukan order jualbelidengan 8 perusahaanefeklainnya.

  44. 8 april 1997 Jumlahsahampembelianmencapai 19.294.000 saham

  45. Pergerakan Saham Bank Pikko

  46. Bapepam Mengambiltindakan: Ps. 100 ayat (2) huruf d: Benny danPendi menyerahkankeuntungan yang diperolehsampaiapril 1997 ( 1 milyardan 500 juta) daamwaktu 14 hari Ps. 100 ayat (2) huruf a dan b jo. Ps 61 dan 64 UU 45 tahun 1995 PT PSP Securities dan PT MPI Securities diberisanksiadministratifdandendasebesarRp. 150 juta rupiah (14 hari) sertaperbaikansistemdariperusahaanselambatnya 90 hari yang diperiksabapepam.

  47. Bapepam 102 ayat (2) huruf a jo 61 PP No. 45 thn. 1995 kepada 54 perusahaanefeklainnyadiberiperingatandanmerubahsistemperusahaan. 102 ayat (2) huruf a dan b jo. Psl 61 dan 64 PP No. 45 tahun 1995 Direksi BEJ  sanksiadministratifkarenabeklummemahamikonsepnya BEJ, kelemahanpengambilankeputusan yang cepat, kelemahanpengawasanpasar, kelemahanpelaksanaaninspeksi

  48. TERIMA KASIH 

  49. Any Questions

More Related