1 / 22

Pencapaian Pertama:

Majelis Ihya al-Qulub Membangun Pengetahuan, Menghidupkan Hati, Merenungi Diri. Yayasan Islam Paramartha , Jl. Dago Asri II / 32 Bandung 40134.

juro
Download Presentation

Pencapaian Pertama:

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Majelis Ihya al-QulubMembangun Pengetahuan, Menghidupkan Hati, Merenungi Diri.Yayasan Islam Paramartha, Jl. Dago Asri II / 32 Bandung 40134 18 Pencapaian Agung Di Bulan RamadhanDisampaikan Oleh:Kuswandani Muhammad Yahdin, S.Th.I(adaptasi dari buku, “Kasidah Cinta untuk Ramadhan”, Jameel Kermali, Penerbit Tahira, Jakarta,2008)

  2. Pencapaian Pertama: Pencapaian yang sangat penting dalam menjalankan Ibadah Shaum, terutama di bulan ramadhan, sebagaimana dalam bentuk ibadah apapun, adalah mencapai kedekatan kepada Allah Swt. Serta mendapatkan ridla dan ampunan-Nya…

  3. Renungan……. Allah Swt. berfirman:"Ketika AKU mendapati seorang hamba sering mengingat-Ku, AKU akan menangani urusan-urusannya, menjadi temannya,berbicara dengannya,dan menjadi sahabatnya yang akrab.Apabila AKU mengetahui hamba-Ku sering tenggelam dalam berzikir kepada-Ku,AKU akan membuatnya rindu untuk berdoa dan bermunajat kepada-Ku.Ketika hamba-Ku menjadi seperti itu,AKU akan mencegahnya dari perbuatan jahat apapun ketika dia memutuskan untuk melakukannya.Itulah sahabat-sahabat-Ku yang sejati.Jika AKU bermaksud menghancurkan bumi dan menghukum umat manusia, AKU tidak jadi melakukan penghancuran dan hukuman itu karena adanya mereka...(Hadis Qudsi)

  4. Pencapaian Kedua: Menciptakan kondisi lapar dan dahaga bagi diri sendiri, semata demi menaati perintah Allah Swt., mengukur keimanan manusia kepada Allah Swt. dan membantu menguatkannya dengan memberi ujian berat…

  5. Pencapaian Ketiga: Shaum, yang dilakukan dengan benar, mampu meningkatkan nilai dari nikmat-nikmat Allah Swt yang sering diterima manusia apa adanya. Ini menanamkan pada diri manusia, semangat bersyukur dan pengabdian tingkat lanjut kepada Allah Swt. Tidak ada yang dapat menyadarkan seseorang perihal nilai dari nikmat-nikmat Allah selain segelas air dan semangkok makanan setelah melaksanakan shaum sehari penuh. Ini juga mengingatkan manusia bahwa kegembiraan sesungguhnya dalam mengecap nikmat-nikmat Allah Swt terletak dalam sikap bersahaja dan pengekangan diri serta bukan dalam menuruti kesukaan secara berlebihan.

  6. Pencapaian Keempat: Shaum membuat kita benar-benar sadar tentang perihnya lapar dan ketidaksenangan yang diderita orang yang kurang beruntung di antara saudara-saudara kita. Mereka harus tahan menghadapi kondisi-kondisi sulit yang dialami sepanjang hidupnya. Karenanya, shaum mengobarkan dalam diri manusia, semangat pengorbanan untuk mengubah penderitaan saudara-saudaranya.

  7. Pencapaian Kelima: Shaum melatih manusia terus menerus bersabar dan semangat menerima. Ini dapat memberinya bekal yang baik untuk tegar menghadapi situasi-situasi tak menentu dalam kehidupan dengan dilandasi semangat tawakal yang sama, yang terbangun selama melaksanakan ibadah shaum.

  8. Pencapaian Keenam: Shaum membangun keberanian, ketabahan dan semangat perjuangan dalam diri manusia untuk mengatasi rintangan terberat dalam hidup dengan pikiran dingan dan tenang. Shaum menajamkan kemampuan konsentrasinya untuk mengatasi rintangan-rintangan melalui latihan luar biasa sepanjang bulan ramadhan, membantu menguatkan tekad dan ketetapan hatinya, hingga membantunya dalam situasi-situasi yang menantang dalam hidup. Tampak bahwa beberapa kebiasaan buruk yang sulit dihentikan, lebih mudah dihentikan selama hari-hari melaksanakan shaum.

  9. Pencapaian Ketujuh: Shaum mengajarkan manusia untuk bergantung kepada Allah Swt, dan percaya kepada-Nya. Sebagaimana kondisi luar biasa melaksanakan shaum selama sebulan penuh dilaksanakan dengan bantuan-Nya, Situasi pahit dalam hidup juga dapat diatasi berkat bantuan-Nya.

  10. Pencapaian Kedelapan: Shaum membangun semangat kesabaran dalam diri manusia, dengan menyadari bahwa hari-hari laksanakan shaum, walaupun tampaknya tiada akhir, benar-benar memiliki akhir yang sukses dan bahagia. Demikianlah kehidupan. Segala situasi pahit bakal berlalu dan berakhir.

  11. Pencapaian Kesembilan: Shaum dimaksudkan untuk menaklukan kemarahan dan membangun kontrol-diri dalam diri manusia. Usaha luar biasa yang dibutuhkan untuk tahan menghadapi lapar dan dahaga dapat diperluas untuk menaklukan kelemahan-kelemahan lain pada karakter manusia yang mengakibatkannya berbuat kesalahan dan dosa.

  12. Pencapaian Kesepuluh: Shaum menanamkan semangat kesabaran dalam diri manusia untuk menghadapi kondisi-kondisi dan situasi-situasi tidak menyenangkan tanpa membuat sahabatnya menjadi korban amarahnya. Banyak orang saat menghadapi kegetiran dan musibah, cenderung cepat marah dan jengkel. Kemarahan ini selanjutnya dilepaskan terhadap orang-orang di sekelilingnya. Shaum membantu seseorang lebih toleran mesipun dirinya sendiri tidak bahagia.

  13. Pencapaian Kesebelas: Shaum melunakkan seseorang dan mengasah karakternya, memberikan pukulan telak terhadap insting-instingnya (berupa hawa nafsu dan syahwat) yang berkenaan dengan kebanggaan, keangkuhan, kecemburuan, dan ambisi. Shaum melunakkan karakternya, sekaligus menjernihkan hati dan pikirannya dari karat-karat emosi yang negatif.

  14. Pencapaian Keduabelas: Shaum menyingkap kelemahan manusia karena dihilangkannya dua jenis nikmat elementer dari Allah Swt; makanan dan minuman. Shaum memperlihatkan pada manusia, suasana kekurangan dan ketundukkan, menghasilkan kerendahan hati dan kecenderungan untuk berdoa dalam suasana yang kosong dari keangkuhan.

  15. Renungan……. "Wahai Isa! Manakala engkau berdoa meminta dari-Ku, Berdoalah kepada-Ku dengan doa orang yang menderita kesusahan, mengalami musibah, doanya orang yang tidak memiliki penolong...dan janganlah berdoa kepada-Ku kecuali dalam kondisi yang penuh perasaan.Kesusahanmu seharusnya kesusahan satu-satunya.Kapan pun engkau berdoa kepada-Ku dalam cara seperti itu, AKU akan menjawab doamu.Hati yang lembut dan linangan air mata merupakan senjata terbaik dari seorang manusia dalam usahanya mencapai kedekatan dengan Allah Swt.Jika seseorang berdoa dengan penuh perasaan, doanya itu doa yang sangat tulus dan pasti diterima...(Hadis Qudsi)

  16. Pencapaian Ketigabelas: Shaum mengilhamkan semangat memaafkan orang lain dalam diri manusia; sebagaimana dia memohon ampunan Allah Swt melalui shaum dan doa-doa.

  17. Pencapaian Keempatbelas: Shaum mengajarkan ketepatan atau kedisiplinan waktu. Manusia harus mematuhi jadwal waktu yang ketat dalam melaksanakan ibadah shaum.

  18. Pencapaian Kelimabelas: Shaum mempengaruhi ekonomi individu karena tidak bersikap boros dalam hal makan dan minum.

  19. Pencapaian Keenambelas: Shaum menuntut rasa disiplin, mental, spiritual dan fisik yang teguh. Ini membentuk karakteristik-karakteristik yang membentuk unsur esensial bagi kesuksesan hidup.

  20. Pencapaian Ketujuhbelas: Shaum membenahi diri manusia, memompanya semangat antusiasme dan spirit untuk berubah serta menjadi manusia yang lebih baik dalam sudut pandang Allah Swt. Inilah kesempatan luar biasa, yang diberikan kepada kaum mukmin setiap tahun, demi mengubah diri dan nasibnya menjadi lebih baik.

  21. Pencapaian Kedelapanbelas: Dari segi fisik, ibadah shaum membersihkan kotoran-kotoran manusia yang sudah tertumpuk akibat makan tiada henti sepanjang tahun. Shaum menyiapkan tubuh untuk menghadapi penyakit-penyakit atau kondisi-kondisi kekurangan. Pelaksanaan shaum dengan disiplin ketat mengatur kesehatan manusia, menajamkan kecerdasannya, dan mempertinggi kualitas hatinya. Karenanya, shaum itu sendiri merupakan nikmat yang mencakup dalam dirinya sejumlah nikmat lainnya. Ibadah shaum menanamkan semangat pembenahan dalam diri manusia, serta menciptakan kesadaran luas untuk memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap Allah Swt dan sesama, serta terhadap dirinya sendiri….

  22. Wallahu A’lam Bish-shawab Walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin

More Related