1 / 26

Pasar dan Skenario Kebijakan International untuk REDD

Pasar dan Skenario Kebijakan International untuk REDD. 5 November 2007. REDD ialah: Lepasnya cadangan karbon hutan ke atmosfer dalam bentuk emisi gas rumah kaca akibat dari konversi dan pengelolaan yang tidak berkelannjutan Kontribusinya terhadap emisi GRK global mencapai 18%

junius
Download Presentation

Pasar dan Skenario Kebijakan International untuk REDD

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pasar dan Skenario Kebijakan International untuk REDD 5 November 2007

  2. REDD ialah: Lepasnya cadangan karbon hutan ke atmosfer dalam bentuk emisi gas rumah kaca akibat dari konversi dan pengelolaan yang tidak berkelannjutan Kontribusinya terhadap emisi GRK global mencapai 18% Jadi REDD bukan kegiatan penanaman pohon Sampai saat ini tidak ada mekanisme insentif yang diberikan dari upaya pencegahan konversi dan kerusakan hutan di bawah UNFCCC. Komitmen Protokol Kyoto akan berakhir 2012. COP13 di Bali akan membuat keputusan apakah mekanisme insentif untuk REDD setelah selesai Protokol Kyoto yaitu tahun 2012 akan diterima Kenapa REDD penting bagi Dunia?

  3. REDD akan memberikan revenue yang signifikan bagi Indonesia dalam mendukung pengelolaan hutan yang lebih berkelanjutan. Pendapatan dari REDD diperkirkan: Pada tingal global potensi pasar dari REDD mencapai $15milyar / tahun. Indonesia berpotensi untuk menyerap pasar carbon dari REDD sebesar $2 milyar / tahun. Potensi tersebut akan sangat ditentukan oleh kesiapan Indonesia: dalam memonitor perubahan penutupan hutan dan cadangan stok karbon; kesiapkan perangkat peraturan dan kelembagaan untuk mendukung pelaksanaan REDD baik secara horizontal dan vertikal Tim IFCA bertugas untuk melakukan kajian dan masukan khusus bagi Indonesia untuk persiapan pelaksanaan REDD Kenapa REDD Penting bagi Indonesia?

  4. Dalam 2008 – 2012 kita perlu membuktikan bahwa REDD bisa diterapkan di Indonesia I. Persiapan Awal sebelum COP13 di Bali Analisis awal dan konsultasi (IFCA) Kriteria dan ide untuk pemilihan pilot proyek II. Persiapan lebih lanjut Membangun infrastruktur yang diperlukan untuk pelaksanaan REDD Menyiapkan dan melaksanakan strategi untuk menurunkan laju konversi dan kerusakan hutan Menyelesaikan hal-hal terkait dengan pengaturan pelaksanaan REDD (Rencana Tata Ruang, Hak untuk Menjual Karbon dan Menerima hasil pembayaran Karbon III. Pembiayaan Carbon (Proyek Pilot REDD) Transaksi Karbon dengan dana multilateral yang sudah ada dan/atau lewat pasar karbon Apa tahapan yang dilakukan Indonesia?

  5. Jadwal Persiapan Pelaksanaan REDD di Indonesia 2007 Post Kyoto 2012 2008 2009 2010 2011 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Persiapan Awal • - Metodologi • Strategi • Ide proyek pilot REDD COP 13 Persiapan Lanjut - Penyempurnaan - Rancangan Proyek Pilot Fase Pelaksanaan Proyek Pilot • - Pelaksanaan Proyek Pilot • Uji coba • Pembelaran dari proyek pilot Pelaksanaan REDD secara penuh Workshop, SBSTA, UNFCCC, G8, Etc. COP13 COP14 COP15

  6. Apa yang harus dibangun oleh Indonesia?

  7. 1) Menggambarkan skenario-skenario kebijakan internasional untuk REDD. Pilihan-pilihan utama yang dapat diperundingkan. Dampak pendanaan. 2) Mengasses sifat-sifat pasar karbon internasional. Potensi pasar karbon REDD. Perbedaan dengan pasar karbon yang sudah ada. 3) Menekankan kebutuhan persiapan (readiness). Kriteria para pembeli karbon. Bagaimana bisa bersaing dengan negara-negara lain. Pertanyaan dan keperluan kinerja yang belum terjawab. Kerangka dan Tujuan Studi

  8. Latar Belakang: UNFCCC & Kyoto Protocol • UNFCCC: Framework Convention on Climate Change • Kyoto: Perjanjian untuk menurunkan emisi bagi negara-negara maju (“Annex 1” – Eropa, Jepang, Selandia Baru, Canada) • Menurunkan emisi 5 persen dibawah aras 1990 pada jangka 2008 - 2012 • Di negara-negara berkembang (Non-Annex 1) dapat dilaksanakan proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM).

  9. Average emissions in 2008 – 2012 Domestic reduction Emission reduction commitment Emission reduction commitment CER “Certified” Emission Reduction (CER) 1990 emissions -5 percent below 1990 levels (Assiged Amount Reduction from CDM Project BAU Emissions Gambaran sederhana pasar karbon

  10. 1) Pertanyaan kebijakan internasional 1) Apakah protokol internasional REDD akan disepakati? 2) Kredit berdasarkan proyek atau baseline nasional? 3) Bolehkah kredit REDD mengganti kredit lain?

  11. Pasar Karbon • Pertanyaan lebih ditel mengenai kredit REDD: • Kalkulasi skenario referensi (baseline sejarah, pakai model, diperundingkan, campur) • Nilai karbon seluruhnya atau hanya pelestarian? (Bolehkah reforestasi dihitung?) • Sumber emisi (deforestasi, degradasi, lahan gambut, dll.) • Kredit pra-2012 • Jenis kredit (sementara atau permanen) Pendanaan atau pengkreditan tingkat nasional Kredit di-issue langsung kepada pengembang proyek 1) Skenario kebijakan internasional Kesepakatan Internasional Tanpa Kesepakatan Pasar kredit karbon internasional Pendanaan non-pasar Pasar sukarela Mekanisme Proyek (seperti CDM) Nasional Proyjek Proyek Nasional Nasional Tingkat alokasi Keberlakuan kredit Boleh mengganti kredit lain Terpisah Boleh mengganti kredit lain Terpisah (Tdk memakai kredit) Kredit sukarela

  12. Pros and Cons – International markets, national baseline

  13. 2) Sebesar berapa pasar karbon saat ini? Nilai total Pasar Karbon (US$ Jutaan) Pasar sukarela $ 92 Pasar CDM (Kyoto) $8,000 (kehutanan sukarela = US$ 13.3 million) Pasar Kyoto non-CDM $24,000 (kehutanan CDM = US$ 0.1 million)

  14. Sifat pembeli Pembeli yang laik: Pemerintah? Perusahaan? Alasan pembelian: Mematuhi aturan? Sukarela? Jumlah permintaan pasar (ukuran pasar) Sangat sulit untuk diprakirakan, tergantung pada: perjanjian penurunan emisi, keikutsertaan (US, lainnya), nilai emisi, pasokan kredit dari CDM, pembatasan layaknya kredit REDD, etc. Pasar sukarela yang sangat lebih kecil dapat dimanfaatkan tanpa harus ada kesepakatan internasional. Ketentuan harga Pasokan dan permintaan REDD, pasokan kredit lain, persyaratan kualitas dan resiko penghasilan kredit akan berpengaruh pada harga. Harga lebih rendah untuk kredit sementara (temporary) atau persyaratan yang lebih rendah. 2) Pasar kredit REDD di masa depan: Faktor-faktor kritis

  15. Berdasarkan pada penurunan emisi (seperti GHG lain), bukan penangkapan emisi. Skala kegiatan – Kebijakan dan program nasional, bukan proyek kecil (tergantung pada mekanisme internasional). Ukuran pasar – dapat menjadi jauh lebih besar dibanding pasar A/R dalam CDM dan pasar sukarela. Potensi pasar REDD kemungkinan sebesar US$ 1-31 billion, bila penurunan emisi dari pelestarian hutan menjadi 10 – 50% dengan harga karbon US$ 3-30 /t CO2. Jauh lebih besar dibanding US$ 1.5 billion yang sekarang disediakan melalui ODA kepada negara berkembang untuk pelestarian hutan 2) Bagaimana perbedaan dengan A/R CDM? Bagaimana masalah A/R CDM dapat dihindari? Bagaimana menjadikan pasar yang kuat?

  16. CDM A/R hanya memberikan kredit sementara (temporary). JI A/R structure menghasilkan kredit permanen. Yang dibutuhkan: Baseline nasional Sistem monitoring dan pelaporan nasional. Registry nasional. Struktur tambahan: Referensi-geografis untuk hakmilik atas lahan. Pool ‘buffer’ karbon nasional. Penyerahan liabilitas kepada pengembang proyek. Strategi REDD harus memasukkan struktur yang mirip untuk memberikan kredit permanen. 2) Permanence di kredit REDD

  17. Harga. $ per tonne. Struktur (biaya permukaan, penentuan harga, dll.). Resiko. Resiko penghasilan. Resiko pasar karbon. Resiko leakage. Resiko pemerintahan (stabilitas politik, pemilikan tanah). Jumlah dan jadual delivery. Kualitas. Persyaratan (verifikasi external, additionality, dll.) Permanen/sementara (asuransi, jaminan) 3) Readiness: Kriteria pembeli

  18. Indonesia memiliki jumlah potensi kredit REDD yang santat besar, tetapi adakah: Sejarah pengelolahan sumber daya alam yang baik? Institusi yang kuat atau dapat direformasikan? Kepercayaan yang cukup bersama donor dan investor? Sistem monitoring dan pelaporan yang kuat? Harga kompetitif? 3) Persaingan pasar Bagaiman kinerja Indonesia dibanding negara saingan (Brasil, DR Congo, Papua New Guinea, Malaysia)?

  19. Rating bond internasional sebagai ukuran resiko investasi

  20. Biaya. Biaya transaksi (registrasi) = $80K – 130K+ untuk CDM. Biaya implementasi (ongoing). Penentuan baseline dan pengukuran stok karbon. Penentuan tataguna lahan. Insentif dan penegakan. Monitoring dan verifikasi (ongoing) Opportunity costs. Pendapatan Penjualan kredit karbon (forward atau issued)  pendapatan utama. Pendapatan potensial lainnya (SFM/RIL, ecosystem services, non-timber products, ecotourism) Pertimbangan dari penjual kredit — biaya, pendapatan, pendanaan, dan terms

  21. Pendanaan. ERPA-based Donor-based Pemerintah Carbon funds Equity investment (terbatas karena skala) Terms. Volume delivery (fixed, meningkat, kelebihan kredit) Skedul delivery dan pembayaran. Fixed price, indexed/floating price, hybrid, floor, ceiling. Liabilities / guarantees (untuk delivery) Pertimbangan dari penjual kredit — biaya, pendapatan, pendanaan, dan terms

  22. Mengadvokasikan skenario kebijakan yang diinginkan pada COP13 dan sesudahnya. Mendemonstrasikan efektivitas dari kegiatan kehutanan nasional dan sub-nasional (carbon-oriented pilot projects). Menerapkan kelembagaan untuk mendapatkan kredit permanen. Menentukan baseline nasional. Memperbaiki sistem monitoring dan pelaporan karbon kehutanan pada aras nasional. Membuat registry nasional. Apa yang harus dilakukan Indonesia untuk bersiap?

  23. Terima Kasih! IFCA REDD Study Group

  24. Pengurangan penyebab perubahan iklim memenuhi kepentingan internasional walaupun tanggungjawaban negara masing-masing tidaksama. Opportunity costdari pembatasan pilihan penggunaan tanah dan dampaknya pada pembangunan ekonomi. Kewenangan nasional atas kebijakan penggunaan tanah mewajibkan komunitas internasional untuk menawarkan penggantian untuk mempengaruhi keputusan tersebut. Mengapa Indonesia harus dibayar untuk melestarikan hutan?

  25. Penjual (asal) Pemerintah nasional (kalau berdasarkan pada baseline nasional) Pengembang proyek (kalau kredit proyek atau devolusi dari nasional) Pengembang proyek (di pasar sukarela) Pembeli Pemerentiah nasional Annex 1 (selalu menjadi pembeli terakhir) Perusahaan dari Annex 1 (kalau kredit REDD memenuhi syaratnya, misalnya EU-ETS) Perusahaan dari pasar karbon sukarela atau baru (pokoknya USA & Australia) Perantara – pedagang swasta, brokers, fund karbon, dll. 1) Siapa yang boleh menjual kredit? Siapa yang boleh membelinya?

  26. Sejarah penggunaan dana reboisasi dan dana-dana lainnya yang questionable. Porsi besar dari emisi saat ini muncul akibat aktivitas “illegal” : destructive logging, over-drainage of peat, use of fire. Dibutuhkan sistem berbasis kinerja (ukuran perbandingan dengan skenario referensi, akuntabilitas yang jelas) 3) Kepercayaan pasar sangat penting adanya Bagaimana Indonesia meningkatkan kepercayaan pembeli dan donor?

More Related