1 / 38

E-Learning dan Strategi Implementasinya

E-Learning dan Strategi Implementasinya. Lukito Edi Nugroho Jurusan Teknik Elektro / Magister Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada. Modus Belajar (Horton, Designing Web-Based Training, Wiley, 2000). Mendengarkan kuliah, diskusi, … Mencari saran dari dosen, ahli, …

joy
Download Presentation

E-Learning dan Strategi Implementasinya

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. E-Learning dan Strategi Implementasinya Lukito Edi Nugroho Jurusan Teknik Elektro / Magister Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada

  2. Modus Belajar(Horton, Designing Web-Based Training, Wiley, 2000) • Mendengarkan kuliah, diskusi, … • Mencari saran dari dosen, ahli, … • Membaca buku, artikel, … • Memperhatikan presentasi, demon-strasi, … • Menyimak pameran, contoh-contoh, …

  3. Modus Belajar • Menerima kritik dari ahli, sejawat, … • Memodelkan karakteristik sistem, fenomena, … • Mengeksplorasi hal-hal baru, … • Mendiskusikan ide dengan teman, ahli, guru, … • Mempraktekkan kemampuan • Melakukan penelitian

  4. Bagaimana TI Membantu Belajar ? (Horton, Designing Web-Based Training, Wiley, 2000)

  5. Bagaimana TI Membantu Belajar ?

  6. Bagaimana TI Membantu Belajar ?

  7. Bagaimana TI Membantu Belajar ? • Penggunaan perangkat keras komputer • Pemanfaatan jaringan komputer (termasuk Internet) • Sumber informasi • Sarana komunikasi • Penggunaan perangkat lunak untuk beragam keperluan E-Learning

  8. Definisi E-Learning Lingkungan yang memberikan kesem-patan bagi teknologi informasi untuk berperan dalam mendukung proses pembelajaran • E-learning bukan hanya “pemakaian komputer” • Ada komponen-komponen lain selain TI • Proses pembelajaran melibatkan TI

  9. Mengapa E-Learning ? • Mengatasi rendahnya rasio dosen-mahasiswa • Beban dosen dapat dikurangi dengan mengalihkan (sebagian) inisiatif pembe-lajaran kepada mahasiswa • Fleksibilitas dalam pelaksanaan proses pembelajaran • Melepaskan dari ketergantungan ruang dan waktu

  10. Mengapa E-Learning ? • Pengayaan (enrichment) dalam proses pembelajaran • Personalisasi proses pembelajaran • Lingkungan belajar yang lebih interaktif • Pengaturan kecepatan belajar oleh mahasiswa • Ketersediaan materi belajar yang lebih banyak dan bervariasi

  11. Mengapa E-Learning ? • Kemungkinan perluasan layanan pendidikan • Setup program pendidikan yang lebih mudah dan cepat • Dapat diterapkan untuk berbagai skenario layanan pendidikan • Program-program konvensional • Distance learning • Pendidikan terbuka (open learning)

  12. Lingkungan E-Learning Dosen & tutor Perangkat keras Content: materi pembelajaran Perangkat lunak Mahasiswa Jaringan komputer dan Internet

  13. Bentuk Realisasi E-Learning • Stand-alone & off-line E-Learning • Dapat dijalankan pada komputer yang tidak terhubung dengan jaringan • Dipakai untuk pembelajaran mandiri • Web-Based Training (WBT) • Lingkungan belajar berbasis Web dan teknologi Internet • Lebih kaya dan interaktif • Dapat digunakan untuk pembelajaran mandiri maupun kolektif

  14. Skenario Pelaksanaan E-Learning • Harus ditetapkan dulu “setting”nya • Untuk program pendidikan yang berdiri sendiri • Sebagai komplemen program pendidikan yang ada saat ini • Setting akan menentukan “lingkungan” E-Learning  komponen dan interaksinya

  15. E-Learning Sebagai Komplemen Pembelajaran Konvensional • Difungsikan untuk memperkaya (enriching) pembelajaran mahasiswa • Keragaman materi pembelajaran • Rangsangan untuk berpikir lateral • Rangsangan untuk berinovasi • Melibatkan komponen-komponen konvensional: dosen, asisten, kelas, lab, perpustakaan, dsb

  16. E-Learning Sebagai Komplemen Pembelajaran Konvensional E-Learning akan termanfaatkan secara optimal jika diikuti dengan perubahan peran tiap-tiap komponen dalam lingkungan pembelajaran  memanfaatkan potensi TI dalam mencari, mengolah, dan menyajikan informasi

  17. E-Learning dan Paradigma Pembelajaran • E-learning akan paling efektif jika digabungkan dengan paradigma belajar yang memberikan keluasan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi berbagai sumber informasi • Pembelajaran berpusat siswa (student-centered learning) dan variasi-variasinya (Problem-Based Learning, Project-Based Learning, Collaborative Learning, dsb)

  18. Belajar pada Era Informasi Belajar jaman sekarang tidak ada sumber belajar default • Sumber-sumber pembelajaran • Dosen • Sesama mahasiswa • Narasumber lain • Koleksi perpustakaan • Artikel di web • Wiki dan situs-situs komunitas • Informasi dari mailing list, forum, dsb

  19. Persiapan SDM • Semua elemen SDM perlu disiapkan karena mereka akan masuk ke dalam sebuah lingkungan yang baru  perlu adaptasi • Pandangan terhadap proses belajar-mengajar • Attitude • Ketrampilan bekerja dengan TI • Ketrampilan bekerja dengan informasi

  20. Persiapan SDM: Dosen • Dalam lingkungan yang sarat dengan pemanfaatan TI, dosen bukan lagi satu-satunya sumber informasi yang autentik • Dosen lebih cocok berperan sebagai • Inisiator • Fasilitator • Motivator • Mentor

  21. Persiapan SDM: Mahasiswa • Mahasiswa perlu disiapkan karena mereka menjadi subyek pembelajaran  inisiatif belajar berada di tangan mereka • Dalam peran sebagai subyek, mahasiswa memerlukan bantuan • Dosen: memberikan pemahaman, mengarahkan, memotivasi • Sejawat (peer): bersama-sama membentuk pengetahuan (mencari, mengolah, menganalisis, dan menarik kesimpulan)

  22. Kebutuhan Infrastruktur • Pada umumnya diperlukan: • Komputer untuk pengembangan contents materi pembelajaran • Terminal-terminal akses (umum atau pribadi) • Piranti-piranti periferal (printer, CD-drive, scanner, dsb) • Jaringan lokal • Internet

  23. Pengembangan Contents • Contents mencakup segala informasi yang perlu didapatkan oleh mahasiswa dalam rangka membentuk pengeta-huan • Aspek-aspek penting tentang contents • Kualitas contents • Kualitas penyajian contents

  24. Pengembangan Contents • Contents untuk E-Learning tidak semata-mata dibentuk dengan cara mendigitalkan materi pembelajaran konvensional (fenomena shovelware) • Perlu selalu diingat bahwa lingkungan pembelajaran konvensional berbeda dengan lingkungan E-Learning

  25. Petunjuk Umum dalam Pengembangan Contents • Perhatikan kebenaran, keakuratan, kemutakhiran, dan kesesuaian contents • Ketidakbenaran atau ketidakakuratan materi akan membentuk pengetahuan yang salah pula • Kemutakhiran dan kesesuaian materi dengan sasaran akan mengoptimalkan tingkat relevansi pengetahuan yang terbentuk

  26. Petunjuk Umum dalam Pengembangan Contents • Fokus pada materi, bukan pada teknologi yang digunakan • Jangan terjebak pada jargon-jargon teknologi yang dapat mengalihkan fokus • Gunakan teknologi yang tepat, bukan teknologi yang canggih • Perhatikan kesesuaian antara teknologi yang digunakan untuk pengembangan dan yang digunakan oleh mahasiswa

  27. Petunjuk Umum dalam Pengembangan Contents • Fleksibilitas dalam penyampaian contents • Perlu mengakomodasi kebutuhan personalisasi pembelajaran • Kecepatan belajar • Pola belajar • Sebaliknya perlu diingat pula bahwa fleksibilitas tidak memiliki batas  perlu ada trade-off atau kompromi

  28. Petunjuk Umum dalam Pengembangan Contents • Gunakan metode penyampaian materi yang menarik dan mudah dimengerti • Alur penyampaian harus logis • Gambar, diagram, dan animasi untuk menjelaskan konsep/teori yang rumit • Pengayaan dengan video atau suara • Teknik-teknik simulasi

  29. Petunjuk Umum dalam Pemeliharaan Contents • Ikuti dinamika perkembangan iptek  semua perubahan perlu direfleksikan ke contents yang terkait • Lebih banyak memerlukan attitude yang cocok daripada ketrampilan teknis

  30. Petunjuk Umum dalam Pemeliharaan Contents • Perlu dukungan yang memadai • Infrastruktur • Teknisi • Dana • Kebijakan manajemen, terutama yang berkaitan dengan enforcement pelaksanaan E-Learning

  31. Contoh-Contoh

  32. Virtual Laboratory http://www.chem.ox.ac.uk/vrchemistry/livechem/transitionmetals_content.html

  33. E-Learning di JTE FT UGM: e-Levate (www.te.ugm.ac.id) • E-Learning: Leveraging Technology for Education • Komponen: • Papirus (gen. II) • Halaman personal • Koleksi referensi • Perpustakaan digital • Forum on-line • Webmail Single sign on

  34. E-Learning di JTE FT UGM:Papirus sebagai LMS Papirus generasi II menggunakan Moodle sebagai tool pembangunnya

  35. Situs-Situs Koleksi Materi Pembelajaran Koleksi artikel www. ilmukomputer. org

  36. Perpustakaan Digital portal.acm.org

  37. dan… Google! Jika digunakan secara optimal, Google dapat menjadi sumber informasi yang sangat bermanfaat. Beberapa tips sederhana dalam menggunakan Google

  38. Terima kasih

More Related