1 / 35

LISTRIK

LISTRIK. 1. MEDAN LISTRIK. Medan Listrik Statik atau Elektro Statik dibahas tentang masalah listrik dimana muatan dalam keadaan statis (diam). Gejala listrik statis ini mula-mula diamati oleh orang Yunani yaitu pada saat menggosok suatu benda dg benda lain.

jovita
Download Presentation

LISTRIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LISTRIK Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  2. 1. MEDAN LISTRIK • Medan Listrik Statik atau Elektro Statik dibahas tentang masalah listrik dimana muatan dalam keadaan statis (diam) Gejala listrik statis ini mula-mula diamati oleh orang Yunani yaitu pada saat menggosok suatu benda dg benda lain. Benda yg telah digosok tsb dapat menarik benda-benda lain yg ringan dan dikatakan bahwa benda tsb telah bermuatan LISTRIK Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  3. 1. MEDAN LISTRIK Ada 2 jenismuatanlistrik • Muatanpositif kacadigosokkain sutra • Muatannegatif  ebonitdigosokkain wool Proton (+) masa 1,67 x 10-27 Kg  1,6 x 10-19 C Elektron (-) masa 9,1 x 10-31 Kg  1,6 x 10-19 C Muatan Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  4. 1. MEDAN LISTRIK • Hukum Coulomb F = gaya (Newton) q1q2 = besar muatan (Coulomb) r = jarak (meter) K = konstanta pembanding Untuk udara / hampa  Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  5. II. HUKUM GAUSS & APLIKASINYA • Garis Gaya listrik “Garis gaya listrik adalah garis khayal yg ditarik dalam medan listrik sedemikian rupa sehingga arah garis singgung pada setiap titik pada garis itu sama dengan arah kuat medan listrik” EA EB B A Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  6. II. HUKUM GAUSS & APLIKASINYA Suatu muatan titik positif yg berada dalam medan listrik akan bergerak dg lintasan yg sesuai dg arah garis gaya Dalam suatu daerah dimana kuat medannya besar, maka jumlah garis gaya yg menembus persatuan luas bidang dalam arah tegak lurus juga semakin besar Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  7. KUAT MEDAN (E) r P R II. HUKUM GAUSS & APLIKASINYA E = Kuat medan r = Jarak suatu titik dari pusat bola

  8. Kuat Medan diantara Dua Keping Penghantar Bermuatan + + + + + + + + + + - - - - - - - - - - II. HUKUM GAUSS & APLIKASINYA  = rapat muatan

  9. Energi Potensial Sebuah benda bermuatan dapat digerakan dalam medan listrik yg ditimbulkan oleh muatan lain III. ENERGI POTENSIAL DAN POTENSIAL LISTRIK Usaha untuk memindahkan q’ dalam medan listrik yg ditimbulkan oleh q

  10. Potensial Listrik q r q’ III. ENERGI POTENSIAL DAN POTENSIAL LISTRIK v = Potensial listrik di titik yg berjarak r dari muatan q (volt)

  11. Usaha listrik Untuk memindahkan muatan q’ dalam muatan listrik dari titik A ke titik B III. ENERGI POTENSIAL DAN POTENSIAL LISTRIK WAB = q’ (VA – VB )

  12. ARUS LISTRIK • Arus Listrik Ada 2 jenis muatan listrik • Muatan positif (proton) • Muatan negatif (elektron) Bila elektron2 bergerak di dalam suatu penghantar, maka di dlm penghantar terjadi arus listrik Bila elektron tsb bergerak bolak baik disebut arus bolak balik (AC), bila bergerak searah disebut arus searah (DC) Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  13. ARUS LISTRIK Menurut perjanjian : arah arus listrik berlawanan dg arah aliran elektron P Q A A V l Jikapotensiallistrikpadattk P lebihtinggiterhadapttk Q makamuatanlistikpositifakanmengalirdrttk P kettk Q atausebaliknyaelektronakanbergerakdrttk Q kettk P Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  14. ARUS LISTRIK • Definisi : Kuat arus listrik (I) adalah jumlah muatan listrik yg mengalir persatuan waktu n = jmlelektron/vol 1/m3 e = muatanelektron = 1,6.10-19 C A = luaspenampang m2 v = kecepelektron  m/s I = kuatarus  amper Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  15. ARUS LISTRIK RapatArus j = rapat arus amper/m2 A = luas penampang  m2 I = kuat arus  amper Hukum Ohm R = tahanan ohm A = luaspenampang m2 V = teganganlistrik  volt I = kuatarus  amper l = panjangpenghantar  m2  = rapatjenis Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  16. ARUS LISTRIK • Hukum 1 Kirchoff Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik percabangan, sama dengan jml kuat arus yang keluar dari titik itu I5 I4 I1 I1 + I2 = I3 + I4 + I5 I3 I2 Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  17. RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) • Sumber Tegangan Listrik Sumber tegangan listrik ialah elemen yg dapat membuat suatu titik bertegangan listrik lebih tinggi dari pada tegangan listrik titik lain  • elemen kering = battery • accu • generator DC Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  18. RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) A + I B Arus listrik mengalir keluar dari kutub positif sumber menuju ke kutub negatif nya  r I I R Di dalam sumber, arus listrik mengalir dari kutub negatif ke kutub positif nya I + - Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  19. RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) A + I B Sebuah elemen (sumber tegangan) biasanya memiliki gaya gerak listrik  (ggl) dan hambatan dalam (r)  r I I W = energi (joule) Q = muatan (coulomb) = g g l R I = kuat arus (amper) R = tahanan rangkaian (ohm) r = tahanan dalam (ohm) = g g l Aruslistrikmengalirkarenaadanyateganganlistrik Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  20. RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) Tegangan Jepit (Vab) Adalah beda tegangan kutub-kutub sumber tegangan saat sumber tegangan itu mengalirkan arus Vab = I R I B R A Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  21. RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) • Hambatan Seri / paralel • Hambatan Seri I1 I2 I3 I R1 R2 R3 I B Rs I = I1 = I2 = I3 VAB = VAP + VPQ + VQB VAP = I1 R1 VPQ = I2 R2 Rs = R1 + R2 + R3 P Q A B A Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  22. RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) • Hambatan Paralel R1 I1 R2 I2 A B R3 I3 I4 R4 I B Rp I = I1 + I2 + I3 VAB lewat R1 = VAB lewat R2 = dst I1 = VAB / R1 I2 = VAB / R2 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 A InsanWijaya (FKIP Biologi)

  23. RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) • Sumber Tegangan Seri / Paralel • SumberTegangan Seri 1 2 3 4  A B A B r4 r r1 r2 r3 • = 1 + 2 + 3 + 4 • r s = r1 + r2 + r3 + r4 Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  24. RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) • Sumber Tegangan Seri / Paralel • SumberTeganganParalel  A B  r r  A B r  • pengganti =  • r = r / n r  r Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  25. RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) • Hambatan Transformasi B A C Rx Ry R1 R2 A Rz B R3 C Insan Wijaya (FKIP Biologi)

  26. RANGKAIAN ARUS SEARAH (DC) RumusHambatanTransformasi Insan Wijaya (FKIP Biologi)

More Related