1 / 47

EK 3053 ANTENA n PROPAGASI

EK 3053 ANTENA n PROPAGASI. Parameter dasar ANTENA. Apakah antena ?. Daerah transisi antara propagasi saluran “guided” dan ruang udara (bebas) Memusatkan gelombang datang ke sebuah sensor (sbg receiver)

josiah
Download Presentation

EK 3053 ANTENA n PROPAGASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EK 3053ANTENA n PROPAGASI Parameter dasar ANTENA

  2. Apakahantena ? • Daerah transisi antara propagasi saluran “guided” dan ruang udara (bebas) • Memusatkan gelombang datang ke sebuah sensor (sbg receiver) • Meluncurkan gelombang dari struktur terbimbing ke ruang angkasa atau udara (kondisi memancarkan) • Bagian dari sistem pengiriman sinyal yang mampu melampaui jarak • Tidak dibatasi pd gelombang EM saja (mis. Gel akustik)

  3. Gelombang EM RuangUdara Medan Elektrik [V/m] x Medan Elektrik Arah Propagasi Time [s] y z Medan Magnet Medan Magnet [A/m] • Gangguan medan EM • Kec. cahaya (~300 000 000 m/s) • Medan E dan H saling orthogonal • Medan E dan H se fasa • Impedansi, Z0: 377 ohm Time [s]

  4. Gelombang EM RuangUdara Frekuensi x Medan Elektrik Panjang Gel Arah Propagasi Konstanta Fasa y z Medan Magnet

  5. Wave in lossy medium Redaman naik terhadap z Fasa berubah terhadap z Periode waktu Konstanta Propagasi Konstanta Redaman Konstanta Fasa

  6. AliranDaya Poynting vector Average power density

  7. Polarisation of EM wave sirkular vertikal Medan Elektrik, E horisontal

  8. Refleksi, refraksi Refleksi Bergantung pd media,polarisasi gel datang dan sudut kedatangannya. Koefisien Refraksi : Refraksi if both media are lossless Refleksi dan refraksi mempengaruhi polarisasi

  9. Gelombang EM terbimbing • Kabel • Digunakan utk frekuensi di bawah35 GHz • “Waveguides” • Penggunaan antara 0.4 GHz smp 350 GHz • Sistem Quasi-Optik • Penggunaan di atas 30 GHz

  10. Gelombang EM terbimbing (2) • Gelombang TEM (Transverse ElectroMagnetic) dlm kabel dan sistem quasi-optik (sama seperti ruang bebas) • TH,TE dan kombinasinya dlm waveguide : • Komponen medan E atau H di arah propagasi • Pantulan gelombang di dinding bag dalam dari waveguide • Batas frekuensi atas dan bawah • Dimensi melintang sebanding dg panjang gelombang Transverse = melintang

  11. Waveguide Persegi

  12. PelontaranGelombangEM Kupas kabel dan belah kawatnya Lebarkan ujung waveguide Antena Dipole Antena Horn

  13. Transisidarigelombangterbimbingkegelombangruangbebas

  14. Reciprocity (pertukaran/timbalbalik) • Antena Pengirim dan penerima dapat dipertukarkan penggunaannya • Media harus bersifat linier, pasif dan isotropik • Caveat : Antena biasanya dioptimasikan sebagai pengirim / penerima tetapi tidak untuk keduanya.

  15. Parameter dasarAntena • Pola Radiasi • Bidang berkas (Beam area) dan beam efficiency • Apertur (tingkap) efektif dan Efisiensi apertur • Direktifitas dan Penguatan (Gain) • Resistan Radiasi

  16. PolaRadiasi • Pola medan jauh (Far field) • Intensitas medan turun jika jarak bertambah, ≈ 1/r • Rapat Daya radiasi turun ≈ 1/r2 • Bentuk Pola radiasi tak bergantung jarak • Biasanya ditunjukkan hanya di bidang utama D : Dimensi antena e.g. r > 220 km for APEX at 1.3 mm !

  17. PolaRadiasi (2) Field patterns + phase patterns HPBW: half power beam width

  18. Beam area danbeam efficiency Beam area Main beam area Minor lobes area Main beam efficiency

  19. AperturEfektifdanEfisiensiApertur Antena Penerima mengekstrak daya dari gelombang datang Apertur dan beam dihubungkan menjadi : Untuk beberapa antena, hubungan antara apertur fisik dan apertur efektif dapat didefinisikan sbb :

  20. DirektifitasdanPenguatan Direktifitas : Di lihat dr pola medan : Ditinjau dr sisi Apertur : dan Antena Isotropik :

  21. ResistansiRadiasi • Antena memunculkan impedansi pada ujung terminalnya • Bagian resistif adalah resistansi radiasi + rugi resistansi/beban Resistansi radiasi tidak berhubungan dg resistor nyata yg terdapat pada antena tetapi resistansi dari udara yang tergandeng (coupled) via berkas ke terminal-2 antena.

  22. Tipe-2 Antena • Wire • Aperture • Arrays

  23. Wire antenna • Antena Dipole • Antena Loop • Folded dipole • AntenaHelikal • Yagi(susunandr dipole-2) • ReflektorSudut • Type-2 lainnya Horizontal dipole

  24. AntenaKawat - resonansi • Banyak “wire antenna” digunakan pada / dekat sbg resonansi • Kadang tidak praktis membangun keseluruhan panjang sbg resonator • Panjang secara fisik dapat diperpendek dg menggunakan teknik “loading” • Inductive load : misal koil di tengah, dasar / atas (dpt diatur) • Capacitive load : misal capacitance “hats” (flat top at one or both ends)

  25. Yagi-Uda

  26. Aperturantena • Mengumpulkan daya di apertur yg ditentukan • Berukuran besar dibanding panjang gelobangnya • Contoh tipe : • Reflector antenna • Horn antenna • Lensa

  27. Reflektorantena • Reflektoryg dibentuk : piringan parabolik , antena silinder … • Reflektor berfungsi sbg sebuah bidang besar pengumpul dan memusatkan daya pada sebuah daerah terpusat dimana “feed” diletakkan. • Sistem Kombinasi optikal : Cassegrain, Nasmyth … • 2 (Cassegrain) atau 3 (Nasmyth) cermin digunakan membawa “titik api” ke sebuah lokasi dimana ‘feed” termasuk transmiter/receiver dapat di instal lebih mudah.

  28. AntenaCassegrain • Memiliki sebaran kebelakang drpd antena parabola sederhana. • Peluang Pengarahan berkas lebih besar : Gerakan cermin kedua • dikuatkan oleh sistem optikal • Jauh lebih kompak utuk rasio f/D yg diberikan.

  29. AntenaCassegrain (2) • Gain bergantung pd diameter, panjang gelombang, pencahayaan • Apertur efektif dibatasi oleh ketepatan permukaan dan halangan • Pelat terskala bergantung pd panjang “focal” ekivalen. • Rugi di Efisiensi apertur disebabkan oleh : • Tapered illumination • Spillover (illumination does not stop at the edge of the dish) • Halangan dr cermin kedua, lengan penyangga • Permukaan tidak rata (bergantung pd panjang gelombang) At the SEST:

  30. Antena Horn • Waveguide Persegi atau Lingkaran yg melebar • Gelombang muka bentuk bola dari pusat • Apertur dan sudut bukaan menentukan Gain

  31. Dipole Pendek • Panjang lebih pendek drpd λ • Arus konstan di sepanjang antena • Daya dekat dipole kebanyakan bersifat reaktif • Jika “r” naik, Er menghilang, E dan H perlahan menjadi se fasa

  32. Pola Dipole Pendek

  33. Thin wire antenna • Diameter kawat kecil dibanding λ • Distribusi arus sepanjang kawat tidak konstan • Gunakan persamaan medan utk dipole pendek, • ganti arus dg distribusi yg sebenarnya.

  34. Thin wire pattern

  35. Array of isotropic point sources – beam shaping

  36. Array of isotropic point sources – centre-fed array

  37. Array of isotropic point sources – end-fired

  38. Pattern multiplication The total field pattern of an array of non-isotropic but similar point sources is the product of the individual source pattern and the pattern of an array of isotropic point sources having the same locations,relative amplitudes and phases as the non-isotropic point sources.

  39. Patterns from line and area distributions • When the number of discrete elements in an array becomes large, • it may be easier to consider the line or the aperture distribution as • continuous. • line source: • 2-D aperture source:

  40. Fourier transform of aperture illuminationDiffraction limit

  41. Far field pattern from FFT of Aperture field distribution

  42. Effect of edge taper

  43. dBi versus dBd • dBi menunjukkan gain vs. antena isotropik • Antena Isotropik meradiasi ke segala arah sama baik, • berbentuk bola (spheric) • dBd menunjukkan gain vs. reference half-wavelength dipole • Pola antena Dipole berbentuk donat dg gain 2.15 dBi

  44. Penyesuaiansalurandan “Feed” • Impedansi antena harus sesuai dengan “line feeding” • jika ingin mencapai transfer daya maksimum • Impedansi saluran harus menjadi “complex conjugate” dari antena nya • Sebagian besar “feed line” pada dasarnya resistif

  45. Signal transmission, radar echo • Transmitting antenna • Receiving antenna S, power density Effective receiving area Radar return Reflected power density Effective receiving area S, power density

  46. Antenna temperature • Power received from antenna as from a black body or the radiation resitance at temperature Ta

  47. The end

More Related