1 / 22

PERTEMUAN 6 : MANAJEMEN PERSEDIAAN

PERTEMUAN 6 : MANAJEMEN PERSEDIAAN. Disampaikan Oleh : ERVITA SAFITRI , S.E., M.Si. PENDAHULUAN.

Download Presentation

PERTEMUAN 6 : MANAJEMEN PERSEDIAAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERTEMUAN 6 :MANAJEMEN PERSEDIAAN Disampaikan Oleh : ERVITA SAFITRI, S.E., M.Si

  2. PENDAHULUAN • Persediaan sebagai elemen utama dalam modal kerja merupakan aktiva yang selalu berputar secara terus menerus dan mengalami perubahan. Jumlah persediaan harus seimbang karena akan menekan jumlah keuntungan perusahaan. • Jumlah persediaan yang terlalu kecil akan menyebabkan kekurangan material • Jumlah persediaan terlalu besar akan memperbesar beban bunga, biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, kerusakan (kualitas turun, keusangan).

  3. PENTINGNYA KEBIJAKAN PERSEDIAAN • Menjamin kelancaran proses produksi. • Ketersediaan dana • Pencapaian pembelian otimal FAKTOR YANG MENENTUKAN BESARNYA PERSEDIAAN • Lead time • Frekuensi penggunaan bahan selama satu periode • Jumlah dana yang tersedia • Daya tahan bahan

  4. ECONOMICAL ORDER QUANTITY (EOQ) • Untuk menentukan kebijakan persediaan yang tepat digunakan analisis EOQ. • EOQ adalah jumlah bahan yang dapat dibeli dengan biaya persediaan yang minimal atau jumlah pesanan bahan yang optimal. • Ada dua jenis biaya dalam persediaan yaitu : - biaya pesan (ordering cost) - biaya simpan (carrying cost)

  5. Biaya Pesan • Biaya pesan adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses pemesanan suatu barang. Biaya pesan terdiri dari : - biaya selama proses pemesanan - biaya pengiriman permintaan - biaya penerimaan bahan - biaya penempatan bahan dalam gudang - biaya proses pembayaran

  6. Biaya Simpan • Biaya simpan adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka proses penyimpanan suatu barang yang dibeli. Biaya simpan terdiri dari : - biaya sewa gudang - biaya pemeliharaan bahan di gudang - biaya modal yang diperlukan untuk invest brg - biaya asuransi - biaya keusangan barang

  7. MENENTUKAN BESARNYA EOQ Rumus EOQ : R = jumlah bahan yang dibutuhkan selama satu periode S = biaya pesanan setiap kali pesan P = biaya pembelian per unit I = biaya penyimpanan dan pemeliharaan [%] C= biaya penyimpanan dan pemeliharaan [Rp]

  8. Penentuan Biaya Pesan dan Biaya Simpan Biaya Pesan R Biaya Pesan = ---------- x S Q Q Biaya Simpan = ---------- x C 2

  9. Contoh : PT. SUNGGUH merencanakan untuk melakukan pembelian bahan selama satu tahun sebanyak 160.000 unit. Biaya pesan Rp. 10.000 setiap kali pesan. Biaya simpan Rp. 2 per unit. Harga beli Rp. 1 per unit. Hitunglah besarnya EOQ ? Jawab : 2 x 160.000 x 10.000 EOQ = -------------------------------- = √ 1.600.000.000 = 40.000 unit 2

  10. Reorder Point • Reorder point adalah saat harus diadakan pesanan lagi sehingga penerimaan bahan yang dipesan tepat pada waktu persediaan (safety stock = 0) • Faktor yang menentukan reorder point adalah lead time dan safety stock • Reorder point = kebutuhan safety stock + kebutuhan lead time

  11. contoh Perusahaan DANA pada tahun 2012 merencanakan produksi sebesar 18.000 unit dengan harga Rp.5.000 per unit. Untuk membuat satu unit produk jadi membutuhkan 2,5 kg bahan baku, dengan harga Rp.1.200 per kg.Bahan baku tersebut harus dipesan 2 minngu sebelumnya, dengan biaya pesan Rp.50.000. Biaya simpan terdiri dari biaya sewa gudang 9% dan biaya asuransi 6% dari harga bahan baku. Safety stok 1.000 kghitunglan EOQ, Biaya persedian dan Reorder Point.

  12. MANAJEMEN PIUTANG

  13. PENDAHULUAN • Dalam rangka untuk memperbesar volume penjualan perusahaan melakukan penjualan kredit. • Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas, melainkan menimbulkan piutang dan pada saat jatuh tempo baru menjadi aliran kas masuk. • Piutang dagang (Account receivable) merupakan tagihan perusahaan kepada pelanggan/pembeli atau pihak lain yang membeli produk perusahaan. • Piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu berputar.

  14. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI BESARNYA PIUTANG • Volume penjualan kredit dalam piutang. makin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan memperbesar jumlah investasi dalam piutang, berarti makin besar resiko, sekaligus memperbesar “profitabilitas • Syarat pembayaran penjualan kredit apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat berarti perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit daripada pertimbangan profitabilitas. • Ketentuan tentang pembatasan kredit dalam penjualan kredit, perusahaan dapat menetapkan batas maksimal atau plafond bagi kredit yang diberikan kepada para langganannya. Makin besar plafond semakin besar investasi dalam piutang. Semakin selektif langganan yg diberikan akan memperkecil investasi dalam piutang.

  15. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI BESARNYA PIUTANG • Kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan secara aktif dalam pengumpulan piutang akan mempunyai pengeluaran yang besar untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang dibandingkan dengan perusahaan yang menjalankan secara pasif. • Kebiasaan membayar dari para langganan sebagian langganan ada yg mempunyai kebiasaan untuk membayar dengan menggunakan kesempatan mendapatkan diskon. kebiasaan langganan membayar dalam periode diskon akan mempunyai efek terhadap besarnya investasi dalam piutang. Sehingga dana yang tertanam dalam piutang cepat kembali

  16. PENILAIAN RISIKO KREDIT • Resiko kredit adalah resiko tidak terbayarnya kredit yang diberikan kepada para langganan. • Untuk menyetujui permintaan atau penambahan kredit dari langganan perlu dilakukan evaluasi resiko kredit. • Untuk menilai resiko kredit, penilaian dilakukan dengan memperhatikan “5 C” yaitu character, capacity, capital, collateral dan conditions.

  17. PENILAIAN RISIKO KREDIT • Character : kemungkinan atau probabilitas dari langganan untuk secara jujur memenuhi kewajibannya. • Capacity : kemampuan langganan yang diukur pada periode yg lalu. • Capital : diukur dgn posisi finansial perusahaan secara umum, berdasarkan analisa rasio finansial khususnya tangible net worth • Collateral : dicerminkan dari aktiva langganan yang dijaminkanbagi keamanan kredit. • Conditions : menunjukkan pengaruh langsung dari trend ekonomi pada umumnya terhadap perusahaan yang bersangkutan atau perkembangan bidang ekonomi terhdap kemampuan pelanggan untuk memenuhi kewajibannya.

  18. TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG Perputaran atau periode terikatnya modal dalam piutang tergantung kepada syarat pembayaran. Makin lama syarat pembayaran berarti makin lama modal terikat pada piutang. Tingkat perputaran piutang (receivable turnover) dihitung sebagai berikut : Penjualan kredit bersih Perputaran piutang = ----------------------------------- Rata-rata piutang

  19. TINGKAT PERPUTARAN PIUTANG (2) Periode terikatnya modal dalam piutang : 360 Rata2 Pengumpulan piutang = -------------------------------- perputaran piutang

  20. KEBIJAKAN KREDIT Kebijakan kredit adalah sekumpulan keputusan yang meliputi : • Masa kredit, yang merupakan jangka waktu yang diberikan kepada pembeli untuk melunasi pembeliannya • Potongan harga yang diberikan untuk pembayaran lebih cepat, termasuk persentase potongan harga dan seberapa cepat pembayaran dilakukan untuk mendapatkan potongan

  21. KEBIJAKAN KREDIT 3. Standar kredit, yang memiliki arti kekuatan keuangan dan kelayakan kredit yang disyaratkan atas pelanggan yang menerima fasilitas kredit 4. Kebijakan penagihan, yang diukur oleh seberapa keras atau lunaknya perusahaan dalam usaha menagih akun-akun yang lambat pembayarannya.

More Related