1 / 12

Kelompok 2

Kelompok 2. Rumail Amadia (10023153) Muhamad Alfian (10023155) Sarah Tri Wulandari (10023161) Indra Primardiana (10023162) Ika Apriani (10023164) Riza Sativa (10023165) Gustian Anestesia (10023166) Mawaddah Muhammad (10023167) Shella Ayu Permatasari (10023168).

jorn
Download Presentation

Kelompok 2

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Kelompok 2

  2. Rumail Amadia (10023153) Muhamad Alfian (10023155) Sarah Tri Wulandari (10023161) Indra Primardiana (10023162) Ika Apriani (10023164) Riza Sativa (10023165) Gustian Anestesia (10023166) Mawaddah Muhammad (10023167) Shella Ayu Permatasari (10023168)

  3. KASUS 2 Ny A., 45 th, mengalamidiaredenganmualmuntah, tinjaberlendirdandarah, pemeriksaantinjadidapatkanlekositdenganamuba. BAB>15/hari. Penderitamerasahaus, kulitkering, lemahdanTekanandarah 85/45 mmHg, nadi=110x/menit.

  4. Disentri Amoeba Disentri amoeba (amoebiasis) adalah infeksi usus yang disebabkan oleh amoeba (Entamoeba histolytica) yang dapat menyebabkan diare berlendir bercampur dengan darah.

  5. Patofisiologi Bentuk histolitika (trofozoit) invasi ke sel epitel mukosa usus produksi enzim histolisin nekrosis jaringan mukosa usus invasi ke jaringan submukosa

  6. ulkus amoeba ulkus melebar dan saling berhubungan membentuk sinus-sinus submukosa kerusakan permukaan absorpsi malabsorpsi ↑ massa intraluminal tekanan osmotik intraluminal ↑ diare osmotik.

  7. Disentri amoeba ringan Timbulnya penyakit (onset penyakit) perlahan-lahan. Penderita biasanya mengeluh perut kembung, kadang nyeri perut ringan yang bersifat kejang. Dapat timbul diare ringan 4-5 kali sehari, dengan tinja berbau busuk. Terkadang tinja bercampur darah dan lendir. Terdapat sedikit nyeri tekan di daerah sigmoid, jarang nyeri di daerah epigastrium. Keadaan tersebut bergantung pada lokasi ulkusnya. Keadaan umum pasien biasanya baik, tanpa atau sedikit demam ringan(subfebris). Kadang dijumpai hepatomegali yang tidak atau sedikit nyeri tekan.

  8. Disentri amoeba sedang  Keluhan pasien dan gejala klinis lebih berat jika dibandingkan dengan disentri ringan, tetapi pasien masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari.Tinjabiasanya disertai lendir dan darah. Pasien mengeluh perut kram, demam dan lemah badan disertai hepatomegali yang nyeri ringan.

  9. Disentri amoeba berat  Keluhan dan gejala klinis lebih berat  lagi. Penderita mengalami diare disertai darah yang banyak, lebih dari 15 kali sehari. Demam tinggi (400C-40,50C) disertai mual dan anemia.

  10. Disentri amoeba kronik  Gejalanya menyerupai disentri amoeba ringan, serangan-serangan diare diselingi dengan periode normal atau tanpa gejala. Keadaan ini dapat berjalan berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Pasien biasanya menunjukkan gejala neurasten. Serangan diare yang terjadi biasanya dikarenakan kelelahan, demam atau makanan yang sulit dicerna.

  11. Etiologi Amoeba (Disentri amoeba), disebabkan Entamoeba hystolitica. E.histolytica merupakan protozoa usus, sering hidup sebagian mikroorganisme komensal (apatogen) di usus besar manusia. Apabila kondisi mengijinkan dapat berubah menjadi patogen dengan cara membentuk koloni di dinding usus dan menembus dinding usus sehingga menimbulkan ulserasi.

  12. Faktor resiko Semua orang bisa terjangkit penyakit disentri namun sebagian besar (55%) terjadi pada usia balita yang disebabkan karena tidak diberi ASI, gizi buruk, dll. Sedangkan pada usia dewasa disebabkan karena faktor lingkungan (sarana air bersih dan pembuangan tinja) dan perilaku (makanan yang tidak sehat).

More Related