1 / 59

PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG). TATAP MUKA I. Definisi Sistem Informasi Geografis.

jess
Download Presentation

PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGENALANSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) TATAP MUKA I

  2. DefinisiSistem Informasi Geografis Kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi, dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, meng-update, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bergeoreferensi. (ESRI)

  3. Pengertian Sistem Informasi dan Informasi Geografis • Sistem Informasi: suatu sistem yang dibuat oleh manusia, terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi, untuk mencapai suatu tujuan, yaitu menyajikan informasi. • Informasi Geografis: informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi di mana suatu obyek terletak di permukaan bumi, dan informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diketahui

  4. Pengertian Data dan Informasi • Data: fakta mengenai obyek, orang, dll yang dinyatakan oleh nilai (angka, karakter, atau simbol-simbol lainnya) • Informasi: makna/pengertian yang dapat diambil dari suatu data dengan menggunakan konversi-konversi yang umum digunakan dalam representasinya

  5. Jenis Data • Data spasial/geospasial: data hasil pengukuran, pencatatan dan pencitraan terhadap suatu unsur keruangan yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi dengan posisi keberadaannya mengacu pada sistem koordinat bumi (bergeoreferensi) • Data nonspasial/atribut: mempresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya

  6. SejarahPengembangan SIG (1) • 35000 tahun yang laludidindingGua Lascaux, Perancis, parapemburu Cro-Magnon menggambarhewanmangsamereka, jugagaris yang dipercayasebagairutemigrasihewan-hewantersebut • Tahun 1700-an tekniksurvei modern untukpemetaantopografisditerapkan, termasukjugaversiawalpemetaantematis

  7. SejarahPengembangan SIG (2) • Tahun 1900-an awalmemperlihatkanpengembanganlitografifotodimanapetadipisahkanmenjadibeberapa layer • Tahun 1967 Roger Tomlisonmengembangkan CGIS (Canadian GIS) yang diterapkanolehDepartemenEnergi, Pertambangan, danSumberDayadi Ottawa, Ontario untukmenyimpan, menganalisis, danmengolah data yang dikumpulkanuntukinventarisasitanahKanada.

  8. SejarahPengembangan SIG (3) • Tahun 1970-an beberapa vendor seperti Integraph mengeluarkan aplikasi pemetaan komersil. Kemudian vendor lainnya seperti ESRI dan MapInfo berhasil membuat banyak fitur SIG. • Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstationUNIX dan komputer pribadi. • Akhir abad 20 SIG mulai ditampilkan di internet

  9. Keuntungan Menggunakan SIG • penanganan data geospasial menjadi lebih baik dalam format baku • revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah • data geospatial dan informasi lebih mudah dicari, dianalisis dan direpresentasikan • penghematan waktu dan biaya • keputusan yang akan diambil menjadi lebih tepat sasaran

  10. Pertanyaan-Pertanyaan yang Mampu Dijawab dengan SIG (1) • What is at......? (Apa…..? pertanyaan lokasional ; apa yang terdapat pada lokasi tertentu) • Where is it.....? (Di mana…..?pertanyaan kondisional ; lokasi apa yang mendukung untuk kondisi/fenomena tertentu) • How has it changed........? (Apa yang berubah sejak…..?pertanyaan kecenderungan ; mengidentifikasi kecenderungan atau peristiwa yang terjadi)

  11. Pertanyaan-Pertanyaan yang MampuDijawabdengan SIG (2) • Which data are related ........? (Ada relasi apa di antara…..?pertanyaan hubungan ; menganalisis hubungan keruangan antar objek dalam kenampakan geografis) • What if.......? (Bagaimana jika…..? pertanyaan berbasiskan model ; komputer dan monitor dalam kondisi optimal, kecocokan lahan, resiko terhadap bencana, dll. berdasar pada model)

  12. Pertanyaan-Pertanyaan yang MampuDijawabdengan SIG (3)

  13. Contoh Aplikasi SIG • Poverty map • Nutrition map

  14. P E T A TATAP MUKA II

  15. Pengertian Peta • Peta adalah suatu gambar dari unsur-unsur alam dan atau buatan manusia,yangberada di atas maupun di bawah permukaan bumi yang digambarkan pada suatubidang datar dengan skala tertentu • Untuk mengubah bentuk bumi yang bulat (bidang lengkung) ke bentuk bidang datar harus dilakukan proyeksi • Skala peta adalah angka perbandingan antara jarak dua titik di atas petadengan jarak tersebut dimuka bumi

  16. Keuntungan Menggunakan Peta • Pengguna dapat memahami hubungan spasial dengan lebih baik. • dapat diperoleh informasi mengenai jarak, arah, dan luas area; • dapat diperlihatkan pola; dan • dapat dipahami relasi.

  17. IMR of East Java Province bySubdistrict

  18. FungsiUtamaPeta • Orientasi atau navigasi: menunjukkan arah, jarak, dan lokasi berbagai tempat di permukaan bumi • Perencanaan: untuk menentukan arah pembangunan • Monitoring: memonitor suatu keadaan. Misalnya, keberadaan hutan, kondisi jalan • Pendidikan. Misalnya: atlas, peta dinding • Kodifikasi. Misalnya: pemberian kode wilayah administrasi menurut aturan tertentu

  19. Administrative Area Index Map

  20. Jenis Peta Menurut Skala • Peta skala besar: wilayah yang dipetakan relatif kecil dan data yang disajikan lebih detil. • Peta skala kecil: wilayah yang dipetakan relatif luas. Note: Jika skala disajikan sebagai bilangan pecahan, peta skala besar mempunyai skala relatif besar atau penyebutnya relatif kecil.

  21. Skala Minimal Peta Wilayah • Nasional  1:1.000.000 • Provinsi  1:250.000 • Kabupaten  1:100.000 • Kota  1: 50.000 Note: Dalam hal wilayah yang dipetakan bentangan wilayahnya sempit, dapat digunakan peta yang skalanya lebih besar

  22. Jenis Peta Menurut Isinya • Peta umum (peta topografi): peta yang menggambarkan keadaan umum daerah yang dipetakan. Contoh: atlas, peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) • Peta tematik: peta wilayah yang menyajikan data dan informasi tematik. Contoh: peta curah hujan, peta tata guna lahan, peta industri, peta penduduk, peta kemiskinan, dsb.

  23. Peta RBI

  24. PetaPendapatanPetani

  25. Jenis Peta Menurut Bentuk Fisiknya • Peta analog: representasi fenomena geografis yang disimpan dalam bentuk kertas atau media cetakan lain. Contoh: Peta SP2010-WA, Peta SP2010-WB, Peta RBI • Peta digital: representasi fenomena geografis yang disimpan untuk ditampilkan dan dianalisis oleh komputer. Contoh: shapefile

  26. Peta SP2010-WB

  27. Komponen Peta (1) • Isi peta: menunjukkan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada pengguna peta • Judul peta: harus mencerminkan isi peta • Skala peta, untuk melihat tingkat ketelitian dan kedetailan objek yang dipetakan. • Simbol arah dicantumkan sebagai petunjuk arah atau orientasi peta. Arah utara lazimnya mengarah pada bagian atas peta.

  28. Komponen Peta (2) • Legenda, untuk memberikan keterangan tentang simbol-simbol yang ada dalam peta. Simbol-simbol standar dapat dilihat pada lampiran PP No. 10 Tahun 2000. • Inset dan Index peta • Inset peta merupakan peta yang diperbersar dari bagian belahan bumi. • Index peta merupakan sistem tata letak peta , dimana menunjukan letak peta yang bersangkutan terhadap peta yang lain di sekitarnya.

  29. Contoh Inset Peta

  30. Contoh Indeks Peta

  31. Komponen Peta (3) • Sumber/keterangan riwayat peta, meliputi penyusun peta, percetakan, sistem proyeksi peta, tanggal/tahun pengambilan data, tanggal pembuatan/pencetakan peta, dan lain sebagainya yang memperkuat identitas penyusunan peta yang dapat dipertanggungjawabkan. • Grid atau graticule, untuk memudahkan penunjukan letak sebuah titik di peta atau untuk memudahkan penunjukan lembar peta dari sekian banyak lembar peta

  32. Simbol • Simbol adalah gambar atau tanda yang mempunyai makna/arti. Simbol merupakan penyederhanan objek geografis karena untuk menyatakan sesuatu hal ke dalam peta tidak bisa digambarkan seperti bentuk benda itu yang sebenarnya. • Menurut bentuknya, simbol dapat dikelompokkan menjadi: simbol titik, simbol garis, dan simbol area/luasan

  33. Numeric Scale (Skala Angka) Numeric scale (skala angka atau skala pecahan) atau Representative Fraction adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk perbandingan. Contoh: 1:100.000 • Satu satuan panjang pada peta menggambarkan jarak sesungguhnya di lapangan 100.000 kali satuan panjang • 1 cm di peta menggambarkan jarak 100.000 cm = 1 km di lapangan.

  34. 0 1 Km 2 3 Graphic Scale (Skala Grafis) Graphic scale (skala grafis atau skala batang), dinyatakan dalam suatu garis lurus yang dibagi menjadi beberapa bagian yang sama panjang dan pada garis tersebut dicantumkan ukuran jarak sesungguhnya di lapangan dalam satuan tertentu, misalnya meter, kilometer, mil, dsb. Contoh:

  35. 0 1 Km 2 3 Mengubah Skala dari Skala Grafis ke Skala Angka Misal, jarak 0 ke 1 = jarak 1 ke 2 = jarak 2 ke 3 = 2,5 cm di peta menggambarkan jarak sesungguhnya 1 km di lapangan  2,5 cm : 1 km = 2,5 cm : 100.000 cm = 1 cm : 40.000 cm = 1 : 40.000.

  36. b a Ellipsoid Referensi • Untuk mempermudah penghitungan, permukaan fisik bumi diganti dengan permukan yang teratur dengan bentuk dan ukuran yang mendekati bumi, disebut Ellipsoid Referensi. • a = jari-jari equator atau • setengah sumbu panjang • b = setengah sumbu pendek • f = (a-b)/a = penggepengan

  37. Datum Geodetik (1) • Datum geodetik adalah sejumlah parameter (misal: a, b, f) yang digunakan untuk mendefinisikan bentuk dan ukuran ellipsoid referensi yang digunakan untuk pendefinisian koordinat geodetik, serta kedudukan dan orientasinya dalam ruang terhadap fisik bumi.

  38. Datum Geodetik menurut Luas Area (1) • Lokal, untuk daerah yang tidak terlalu luas. Contoh di Indonesia: Datum Genoek, DGN 95 (Datum Geodetik Nasional 1995). • Regional, untuk daerah yang relatif luas biasanya digunakan bersama oleh negara yang berdekatan hingga negara yang terletak dalam satu benua. Contoh: NAD (North-American Datum) 1983, European Datum 1989.

  39. Datum Geodetik menurut Luas Area (2) • Global, untuk seluruh permukaaan bumi, yaitu WGS (World Geodetic System). • WGS direalisasikan dan dipantau oleh NIMA (National Imagery and Mapping) Amerika Serikat.  • Dimulai dengan WGS 60, WGS66, WGS 72, dan terakhir WGS 84. • WGS 84 adalah sistem yang saat ini digunakan oleh sistem satelit navigasi GPS.

  40. Proyeksi • Proyeksi peta merupakan suatu fungsi yang merelasikan koordinat titik-titik yang terletak di atas permukaan suatu kurva (ellipsoid, bola) ke koordinat titik-titik yang terletak di atas bidang datar. • Berdasarkan bidang proyeksi yang digunakan: azimuthal (zenithal), kerucut (conical), silinder (cylindrical). • Berdasarkan kedudukan sumbu simetris bidang proyeksi: normal, miring, transversal (equatorial)

  41. Proyeksi Azimuthal (Zenithal) • Proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai proyeksinya.

  42. Proyeksi Kerucut (Conical) • Proyeksi yang menggunakan bidang kerucut (didatarkan) sebagai proyeksinya.

  43. Proyeksi Silinder (Cylindrical). • Proyeksi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder (didatarkan)

  44. Proyeksi Normal • Sumbu simetrinya berimpit dengan sumbu bumi

  45. Proyeksi Miring (Oblique) • Sumbu simetrinya membentuk sudut dengan sumbu bumi.

  46. Proyeksi Transversal (Equatorial) • Sumbu simetrinya tegak lurus pada sumbu bumi atau terletak pada bidang equator.

  47. Peta Ideal • Equidistance, jarak-jarak di peta setelah diperhitungkan dengan skalanya harus sama dengan jarak sebenarnya. • Equivalen, luas bidang yang digambar di peta setelah diperhitungkan dengan skalanya harus sama dengan keadaan yang sebenarnya. • Conform, sudut atau arah dan bentuk unsur yang digambar di peta harus sama dengan sudut atau arah dan bentuk unsur di permukaan bumi

  48. Universal Transverse Mercator (UTM) • Metode proyeksi: silinder, transversal, konform. • Seluruh permukaan bumi dibagi menjadi 60 zone, setiap zone dibatasi 2 meridian selebar 6° dan memiliki meridian tengah sendiri, mulai dari 180°BB sampai dengan 180°BT. • Batas lintang dalam sistem koordinat ini 80°LS sampai dengan 84°LU, terdiri atas bagian-bagian selebar 8°, mulai dari 80°LS ke utara dengan notasi C, D, E,…,X (kecuali huruf I dan O).

  49. Zone UTM Seluruh Dunia

  50. Zone UTM Wilayah Indonesia Indonesia: 93°BT - 141°BT; 11°LS - 6°LU

More Related