1 / 23

DASAR-DASAR PERINGAN PIDANA

DASAR-DASAR PERINGAN PIDANA. Merupakan Perbedaan Pendapat 1. Dalam Delik Umum : Pasal 53 KUHP 2. Dalam Delik Tertentu : Pasal 341, dan Pasal 342 KUHP Merupakan Persamaan Pendapat 1. Dalam Delik Umum : Pasal 45 KUHP jo . UU No.3/1997 ( Pengadilan Anak ),

jeanne
Download Presentation

DASAR-DASAR PERINGAN PIDANA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DASAR-DASAR PERINGAN PIDANA MerupakanPerbedaanPendapat 1. DalamDelikUmum: Pasal 53 KUHP 2. DalamDelikTertentu: Pasal 341, dan Pasal 342 KUHP MerupakanPersamaan Pendapat 1. DalamDelikUmum: Pasal 45 KUHP jo. UU No.3/1997 (PengadilanAnak), danPasal 56 KUHP 2. DalamDelikTertentu: Pasal 308, 364, 373 379, dan 482 KUHP

  2. Pasal 53 KUHP Percobaan Tindak Pidana: • Yang setuju sbg dasar peringan adalah melihat dari pengurangan 1/3 dari hukuman pokok bagi tindak pidana bersangkutan. • Yang tidak setuju sbg dasar peringan adalah karena deliknya memang belum selesai jadi wajar kalau pidanannya tidak seberat delik yang selesai.

  3. Pasal 341 KUHP PembunuhanBiasaTerhadapAnak • Ygsetujusbgperinganpidana, melihatbahwahukumannyatidakseberat 338 KUHP. • Ygtidaksetujusbgperinganpidana: unsurtindakpidanaPsl 341 KUHP telahlengkapdanjelassbg t. pidanaPembunuhanAnak, sehinggatidakperludihubungkanlagidenganketentuanPsl 338 KUHP. Psl 341 KUHP merupakandelikygberdirisendiri (zelfstandigdelict)

  4. Pasal 342 KUHP PembunuhanBerencanaTerhadapAnak • Ygsetujusbgperinganpidana: PemidanannyatidakseberatdalamketentuanPsl 340 KUHP • Ygtidaksetujusbgperinganpidana: UnsurdelikdalamketentuanPsl 342 telahlengkapdanjelassbgt.pidanaPembunuhanAnakygdirencanakan, sehinggatidakperludihubungkandgnketentuanPsl 340 KUHP. Psl 342 KUHP sbgzelfstandigdelict.

  5. Pasal 45 KUHP jo UU No.3/1997 TindakPidanaOlehAnak Di BawahUmur • Deliknyatidakditentukansecarapasti, akantetapibilapelakunyaadalahanak yang dibawahumur (Pasal 45 KUHP = 16 th, pidanadikurangi 1/3 daripidanabagi org dewasa; UU No.3/1997 = 18 th, pidanadikurangi 1/2 daripidanabagi org dewasa. • Diterapkanprinsiplexspecialisderogatlegigenerali.

  6. Pasal 56 KUHP Membantu Melakukan Tindak Pidana • Deliknya tidak ditentukan secara pasti, akan tetapi dalam delik apapun (kecuali dalam melakukan delik khusus), orang yang membantu melakukan delik, pidananya dikurangi 1/3 dari pidana orang yg dibantu melakukan t.pidana (Pasal 53 ayat 2) • Lihat pula Pasal 53 ayat (3), dan 60 KUHP.

  7. Pasal 308 KUHP Ibu Membuang Anaknya • Unsur-unsur tindak pidana dalam Psl 308 KUHP memang telah jelas dan lengkap; • Akan tetapi mengenai pemidanaannya tidak berdiri sendiri dan harus menghubungkan kembali dengan Pasal 305 atau 306 KUHP; • Subyek tindak pidana dalam Psl 308 KUHP (ibu) merupakan dasar peringan dari Psl 305 atau 306 KUHP.

  8. Pasal 352 KUHP Penganiayaan Ringan • Unsur-unsur tindak pidana penganiayaan dlm Psl 352 tidak dijelaskan secara lengkap, harus melihat kembali dlm Psl 351 (4) KUHP; • Unsur-unsur tindak pidana tambahan dalam Psl 352 merupakan dasar peringan dari Pasal 351, 353, ataupun 356 KUHP;

  9. Pasal 364 KUHP Pencurian Ringan • Unsur-unsur tindak pidana pencurian dalam Psl 364 tidak dijelaskan secara jelas dan lengkap, sehingga harus kembali melihat dalam Psl 362 KUHP; • Unsur-unsur tambahan dalam Psl 364 KUHP merupakan dasar peringan dari Psl 362, 363 (1) ke-4, atau 363 (1) ke-5 KUHP.

  10. Pasal 373 KUHP Penggelapan Ringan • Unsur-unsur tindak pidana penggelapan dlm Psl 373 KUHP tidak dijelaskan, harus melihat kembali dalam Psl 372 KUHP; • Unsur-unsur tindak pidana tambahan dalam Psl 373 KUHP merupakan dasar peringan dari Psl 372 KUHP.

  11. Pasal 379 KUHP Penipuan Ringan • Unsur-unsur tindak pidana penipuan dalam Psl 379 tidak dileskan secara lengkap, harus melihat kembali dlm Pasal 378 KUHP; • Unsur-unsur tindak pidana tambahan dalam Psl 379 KUHP merupakan dasar peringan dari Psl 378 KUHP.

  12. Pasal 482 KUHP Penadahan Ringan • Unsur-unsur tindak pidana penadahan dalam Psl 482 tidak dijelaskan secara lengkap, harus melihat kembali dalam Psl 480 KUHP; • Unsur-unsur tindak pidana tambahan dalam Psl 482 KUHP merupakan dasar peringan dari Psl 480 KUHP.

  13. Dasar-Dasar Pemberat Pidana A. Merupakan Perbedaan Pendapat 1. Dalam Delik Umum: Pasal 63-71 KUHP; 2. Dalam Delik Tertentu: Psl. 340, 354, B. Merupakan Persamaan Pendapat 1. Dalam Delik Umum: Psl. 52 KUHP 2. Dalam Delik Tertentu: Pasal 339, 351 (2), (3), 353, 363, 365 KUHP, 486-488 (KUHP).

  14. Pasal 63-71 KUHP Gabungan Tindak Pidana • Yang Setuju: Ketentuan Pasal 65 KUHP: Pemidanaan bagi beberapa tindak pidana dapat diperberat dgn ditambah 1/3 dr hukuman terberat di antara beberapa tindak pidana bersangkutan; • Yang Tidak Setuju Apabila pemidanaan dari beberapa tindak pidana tsb dijumlahkan akan menjadi hukuman yang lebih berat, jadi Psl 65 KUHP adalah peringan pidana.

  15. Pasal 340 KUHP Pembunuhan Berencana • Unsur-unsur tindak pidana sebagai tindak pidana pembunuhan telah dijelaskan secara lengkap dlm Psl 340 KUHP tidak perlu melihat kembali dalam Psl 338 KUHP atau pasal manapun dlm tindak pidana pembunuhan; • Psl 340 merupakan delik berdiri sendiri (zelfstangid delict)

  16. Pasal 354 KUHP Penganiayaan Berat • Unsur-unsur tindak pidana sebagai tindak pidana penganiayaan berat telah dijelaskan dl. Psl 354 KUHP tidak perlu melihat kembali dlm Psl 351 atau pasal manapun dlm tindak pidana penganiayaan; • Psl 354 KUHP merupakan delik berdiri sendiri (zelfstandig delict).

  17. Pasal 52 KUHP Kejahatan Dalam Jabatan • Tindak pidana tidak ditentukan • Apabila pelaku melakukan tindak pidana yang berkaitan dengan jabatannya, hukumannya dpat ditambah 1/3 dari hukum pokok bagi kejahatan yang telah dilakukannya.

  18. Pasal 339 KUHP Pembunuhan dengan didahului, disertai, ataudiikuti tindak pidana lain • Unsur-unsur tindak pidana pembunuhan tidak dijelaskan secara lengkap dlm Psl 339 KUHP, harus melihat kembali dlm Psl 338 KUHP. • Unsur-Unsur tindak pidana tambahan dlm Psl 339 KUHP (didahului, disertai, atau diikuti tindak pidana lain) merupakan dasar pemberat pidana dari dlm Psl 338 KUHP.

  19. Pasal 351 ayat (2) dan (3) KUHP Penganiayaan mengakibatkan luka berat • Unsur-unsur tindak pidana dlm Psl 351 (2) KUHP tidak dapat terlepas dari unsur-unsur tindak pidana penganiayaan dlm Psl 351 KUHP secara keseluruhan, termasuk unsur-unsur dlm Psl 351 ayat (4) KUHP. • Akibat luka berat atau meninggalnya korban Psl 351 (2) dan (3) KUHP merupakan unsur (dasar) pemberat pidana dari Psl 351 (1) KUHP

  20. Pasal 353 ayat (1), (2), dan (3) Penganiayaan yang direncanakan • Unsur-unsur tindak pidana penganiayaan dlm Psl 353 KUHP harus melihat kembali dlm Psl 351 KUHP • Unsur tindak pidana “dengan rencana” dlm ayat (1), “luka berat” (2), “meninggalnya korban” (3), masing-masing merupakan dasar pemberat bagi Psl 351 KUHP

  21. Pasal 363 ayat (1) – (5) KUHP Pencurian hewan, pencurian pd saat musibah, penc. dgn memanjat, atau merusak, dsb. • Unsur-unsur tindak pidana pencurian harus melihat kembali dlm Psl 362 KUHP • Unsur-unsur tindak pidana tambahan dlm Psl 363 ayat (1)-(5) KUHP masing-masing merupakan dasar pemberat bagi Psl 362 KUHP.

  22. Recidive Dalam KUHP A. Berdasarkan Penggolongan Tindak Pidana 1. Psl 486: Kejahatan terhadap Harta Benda 2. Psl 487: Kejahatan terhadap Jiwa 3. Psl 488: Kejahatan terhadap Nama Baik B. Recidive Khusus Psl 157 (2), 161 (2), 216 (3), 283 bis, 489 (2), 512 (3), 516 (2), 517 (2). Recidive terjadi dlm kejahatan dan pelanggaran & waktu dibatasi 5 th setelah jalankan hukuman

  23. Recidive Berdasarkan Doktrin • Accidentele Recidive (karena terpaksa), tidak perlu diperberat hukumannya 1. Recidive Umum: tindak pidana tdk sejenis 2. Recidive Khusus: tindak pidana sejenis B. Habituale Recidive (kebiasaan), perlu diberat 1. Recidive Umum: t. pidana tidak sejenis 2. Recidive Khusus: tindak pidana sejenis • Dlm doktrin: Recidive hanya kejahatan & tidak membatasi waktu.

More Related