1 / 20

PERTEMUAN #12 AKUNTANSI PPN DAN PPnBM

PERTEMUAN #12 AKUNTANSI PPN DAN PPnBM. Matakuliah : F0462 / PPN dan PTLL Tahun : 2006 Versi : 1. LEARNING OUTCOMES. Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : mendemonstrasikan perlakuan akuntansi PPN dan PPnBM. OUTLINE MATERI. Pencatatan yang wajib dilakukan oleh PKP.

jarvis
Download Presentation

PERTEMUAN #12 AKUNTANSI PPN DAN PPnBM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERTEMUAN #12AKUNTANSI PPN DAN PPnBM Matakuliah : F0462/ PPN dan PTLL Tahun : 2006 Versi : 1

  2. LEARNING OUTCOMES Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • mendemonstrasikan perlakuan akuntansi PPN dan PPnBM.

  3. OUTLINE MATERI • Pencatatan yang wajib dilakukan oleh PKP. • Pembukuan PPN/PPnBM. • Pembukuan PPN/PPnBM yang memilih norma perhitungan. • Pajak Masukan dalam Harga Pokok.

  4. KEWAJIBAN PENCATATAN DALAM PPN • Ketentuan dasar yang mewajibkan Pengusaha Kena Pajak melakukan pencatatan adalah pasal 6 UU PPN. • Tujuan pencatatan dalam PPN adalah dapat ditentukannya dasar pengenaan PPN dengan benar. • Pencatatan dalam PPN harus meliputi: • Jumlah harga perolehan atau Nilai Impor. • Jumlah harga jual atau nilai penggantian. • Nama barang dan satuannya. • Jumlah harga jual dari bukan BKP. • Jumlah Nilai Ekspor (PK=0). • Jumlah harga jual yang dikenakan PPnBM

  5. Pencatatan Retur Barang • Retur penjualan dicatat pada buku penjualan/ekspor dan dianggap sebagai pajak keluaran yang bersifat negatif. • Retur pembelian dicatat pada buku pembelian/impor dan dianggap sebagai pajak masukan yang bersifat negatif. • Penjualan dalam jumlah kecil • Penjualan dalam jumlah kecil seperti pengecer, pengusaha roti, dll; pencatatannya dilakukan dengan cara cukup memberi nomor terhadap kas register dalam buku penjualan. • Bisa dilakukan pencatatan dengan metode tumpuk (batch). • Pengambilan barang dari persediaan • Biasanya dilakukan untuk tujuan pemakaian sendiri, hadiah, contoh, dll. Kegiatan tersebut masuk dalam pengertian penyerahan BKP dan terutang PPN. • Dicatat pada buku penjualan/ekspor secara terpisah

  6. SAAT PAJAK TERUTANG • Prinsip Akrual • Saat terutang PPN adalah pada saat penyerahan BKP/JKP. • Prinsip Kas • Jika penerimaan pembayaran mendahului penyerahan BKP/JKP, maka saat pajak terutang adalah pada saat pembayaran. • Pembuatan Faktur Pajak • Pada akhir bulan berikutnya setelah bulan dilakukannya penyerahan BKP/JKP secara keseluruhan. • Pada saat pembayaran, jika pembayaran mendahului penyerahan. • Pada saat pembayaran termin diterima. • Pada saat PKP rekanan menyampaikan tagihan kpd pemungut PPN. • Cara Pembukuan dalam PPN • Metode Faktur, artinya PPN dicatat pd saat diterbitkan faktur pajak • Pembuatan faktur pajak bisa pada saat penyerahan BKP/JKP atau pada saat pembayaran. • Metode faktur pajak biasanya digunakan oleh PKP. • Metode Kas, artinya PPN dicatat pada saat menerima pembayaran. • Metode kas biasanya digunakan oleh non-PKP

  7. TEMPAT PAJAK TERUTANG • Tempat tinggal atau tempat kedudukan. • Tempat kegiatan usaha dilakukan. • Tempat lain yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak. • Tempat BKP dimasukkan ke dlm daerah pabean, dlm hal impor. • Tempat OP/Badan terdaftar sebagai NPWP, dalam hal pemanfaatan BKP tak berwujud/JKP dari luar daerah pabean didalam daerah pabean. • Satu tempat atau lebih yang ditetapkan oleh Dirjen Pajak atas permohonan tertulis dari PKP. • Dalam hal kegiatan membangun sendiri, pajak terutang ditempat bangunan didirikan. • PKP yang memiliki lebih satu tempat usaha dapat mengajukan permohonan pemusatan tempat pajak terutang secara tertulis kepada Dirjen Pajak

  8. PROSEDUR PEMBUKUAN PPN • Pembelian BKP; yang harus diperhatikan: • PPN-nya dapat dikreditkan atau tidak. • Ada potongan harga atau tidak. • Ada retur pembelian atau tidak. • Apakah pembelian barang untuk diolah (persediaan) atau pembelian barang modal untuk proses produksi. • Penjualan BKP; untuk beberapa jenis transaksi: • Penjualan barang. • Retur penjualan. • Penjualan dengan uang muka. • Penjualan dengan cicilan. • Saat perhitungan, pembayaran, dan pembuatan laporan. • PPN Kurang/Lebih Bayar.

  9. JURNAL PENERIMAAN/IMPOR BKP/JKP Tanggal 8 Maret 2006, PT. Sierad Produce Tbk. membeli bahan baku senilai Rp 10.000,00 pembayaran dilakukan pada tanggal 8 April 2006. Bagaimana pencatatannya? • Jika perusahaan menggunakan metode faktur, dan FP diterbitkan pada saat diserahkan BKP, maka pencatatannya: • Dr... Bahan Baku 10.000 • PPN Masukan 1.000 • Cr... Hutang Usaha 11.000 • Bagaimana jika faktur pajak baru diterbitkan pada tangal 8 April? • Bagaimana jika pembayaran dilakukan tidak tanggal 8 April tapi tanggal 8 Mei?

  10. JURNAL PENYERAHAN BKP/JKP Tanggal 8 Maret 2006, PT. Toyota Astra Motor. Tbk. menyerahkan 100 unit mobil senilai Rp 8.000,00 pembayaran dilakukan 2 termin yaitu pada tanggal 8 April 2006 sebesar Rp 4.000,00 dan sisanya pada tanggal 8 Mei 2006. Bagaimana pencatatannya? • Jika FP diterbitkan pada saat penyerahan, maka pencatatannya: • Dr... Piutang Usaha 8.800 • Cr... Barang Dagangan 8.000 • PPN Keluaran 800 • Bagaimana jika FP diterbitkan pada saat pembayaran?

  11. JURNAL RETUR • Pencatatan pada saat Retur Penjualan; • Dr... Retur Penjualan 2.000 • PPN Keluaran 200 • Cr... Kas/Piutang Usaha 2.200 • Pencatatan pada saat Retur Pembelian; • Dr... Kas/Utang Dagang 1.100 • Cr... Pembelian 1.000 • PPN Masukan 100

  12. JURNAL PENGKREDITAN PM Pada tanggal 10 April 2006, PT. XYZ melakukan penghitu-ngan pajak keluaran dan pajak masukan untuk masa Maret 2006. Total pajak keluaran Rp 40.000,00 dan total pajak masukan Rp 30.000,00 • Dr... PPN Keluaran 40.000 • Cr... PPN Masukan 30.000 • PPN Kurang Bayar 10.000 • Bagaimana jika terjadi lebih bayar? • Dr... PPN Keluaran 50.000 • PPN Lebih Bayar 20.000 • Cr... PPN Masukan 70.000

  13. JURNAL PADA SAAT PENYETORAN • Saat pembayaran/penyetoran PPN Kurang Bayar ke Negara • Dr... PPN Kurang Bayar 10.000 • Cr... Kas 10.000 • Saat Restitusi • Dr... Kas 20.000 • Cr... PPN Lebih Bayar 20.000 • Saat Kompensasi • Dr... PPN Kurang Bayar 10.000 • Cr... Kas 4.000 • Kompensasi PPN Lebih Bayar 6.000

  14. Pembelian Barang Persediaan yang PPN-nya dpt dikreditkan • PT. Mimi membeli barang untuk persediaan pada bulan Februari 2006 seharga Rp 10.000,00 dengan kredit • Dr... Pembelian 10.000 • PPN Masukan 1.000 • Cr... Utang Dagang 11.000 • Pembelian Barang Modal yg PPN-nya dapat dikreditkan • PT. Mimi membeli mesin tenun pada bulan Februari 2006 seharga Rp 100.000,00 dengan kredit • Dr... Mesin 100.000 • PPN Masukan 1.000 • Cr... Utang Dagang 110.000

  15. Pembelian Barang Persediaan yg PPNnya tdk dpt dikreditkan • PT. Mimi membeli tunai ATK pada bulan Februari 2006 seharga Rp 13.200,00 (harga termasuk PPN). Karena tidak ada hubungan langsung dengan kegiatan usaha, maka pembelian ATK ini tidak dapat dikreditkan. Maka bebankan sebagai biaya operasi. • Dr... ATK 12.000 • Biaya PPN 1.200 • Cr... Kas 13.200 • Pembelian Barang Modal yg PPN-nya tidak dapat dikreditkan • PT. Mimi membeli mobil sedan untuk mobil dinas direktur seharga Rp 110.000 (harga termasuk PPN). • Dr... Kendaraan 110.000 • Cr... Kas 110.000

  16. PEMBELIAN DENGAN POTONGAN PT. Mimi membeli barang senilai Rp 12.000 dengan potongan pembelian RP 2.000 dengan utang • Dr... Pembelian 12.000 • Cadangan Potongan Pembelian (2.000) • PPN Masukan 1.000 • Cr... Utang Dagang 11.000 Jika utang dagang tidak dilunasi sesuai waktu yg ditetapkan sehingga hak atas potongan pembelian tidak jadi. • Dr... Utang dagang 11.000 • PPN Masukan 200 • Rugi karena potongan tidak diambil 2.000 • Cr... Kas 13.200

  17. PENJUALAN DENGAN UANG MUKA Pada tanggal 12 Maret 2006, PKP ”ABC” menerima uang muka dari PKP ”XYZ” atas pembelian BKP Kertas senilai Rp 10.000. Pd tanggal 12 April 2006 saat penyerahan barang dilunasi sisa Rp 20.000 (belum termasuk PPN) • Pada saat pembayaran uang muka: • Dr... Kas 11.000 • Cr... Uang Muka Pelanggan 10.000 • PPN Keluaran 1.000 • Pada saat penyerahan barang dan pelunasan: • Dr... Kas 22.000 • Uang muka pelanggan 10.000 • Cr... Penjualan 30.000 • PPN Keluaran 2.000

  18. PENJUALAN DENGAN ANGSURAN PT. ABC menjual barang dengan angsuran seharga Rp 24.000 pembayaran dilakukan dengan angsuran 10x. Transaksi penjualan dan angsuran dicatat sbb: • Pada saat penyerahan barang: • Dr... Piutang penjualan angsuran 26.400 • Cr... Penjualan 24.000 • PPN Keluaran 2.400 • Pada saat pembayaran angsuran: • Dr... Kas 2.640 • Cr... Piutang Penjualan Angsuran 2.640 • Keterangan: Sesuai aturan UU PPN, pembayaran Angsuran termasuk penyerahan BKP yg telah terutang PPN shg PPN tidak terutang lagi.

  19. PM DALAM HARGA POKOK • Pada prinsipnya beban PPN ada pada konsumen akhir. • PPN yang telah dikenakan atas bahan baku atau bahan pembantu dan barang modal tidak boleh ditambahkan sebagai unsur harga pokok barang yang dijual. • Karena PM akan dikreditkan terhadap PK, maka PM tidak boleh dijadikan biaya dalam perhitungan penghasilan kena pajak PPh Badan. • Jika PM tidak dapat dikreditkan, maka dapat dijadikan biaya dalam perhitungan penghasilan kena pajak PPh Badan. • Sehingga PPN terutang bukan merupakan unsur HPP.

  20. SESI TANYA JAWAB TERIMA KASIH

More Related