1 / 34

Bab 2

Bab 2. Filsafat dan Ilmu. Filsafat Asal Usul. Cendekiawan Yunani Kuno Zaman Sebelum Sokrates Zaman Sokrates, Plato, Aristoteles Sokrates membagi cendekiawan Yunani Kuno menjadi sophist dan philosopher Sophist

jael
Download Presentation

Bab 2

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Bab 2 Filsafat dan Ilmu

  2. FilsafatAsal Usul Cendekiawan Yunani Kuno • Zaman Sebelum Sokrates • Zaman Sokrates, Plato, Aristoteles • Sokrates membagi cendekiawan Yunani Kuno menjadi sophist dan philosopher Sophist • Sophist adalah guru yang sudah memiliki pengetahuan dan mengajarkannya kepada pengikutnya (cendekiawan sebelum Sokrates) Philosopher • Philosopher menyatakan bahwa mereka belum mengetahui, kemudian berpikir, berspekulasi dan berdialog (Sokrates dan pengikutnya)

  3. Dari Bertrand Russell: History of Western Philosophy mulai halaman 91. The great pre-Socratic systems that we have been considering were confronted, in the latter half of the fifth century [BC], by a sceptical movement, in which the most important figure was Protagoras, chief of the Sophists. The word ‘Sophist’ had originally no bad connotation; it meant, as nearly as may be, what we mean by ‘professor’. A sophist was a man who made his living by teaching young men certain things that, it was thought, would be useful to them in practical life. As there was no public provision for such education, the Sophist taught only those who had private means, or whose parents had. … Athenian democracy, though it had the grave limitation of not including slaves or women, was in some respects more democratic than any modern system. Judges and most executive officers were chosen by lot, and served for short periods; they were thus average citizens, like our jurymen, with

  4. the prejudices and lack of professionalism characteristic of average citizens. In general, there were a large number of judges to hear each case. The plaintiff and defendant, or prosecuter and accused, appeared in person, not through professional lawyers. Naturally, success or failure depended largely on oratical skill in appealing to popular prejudices. Although a man had to deliver his own speech, he could hire an expert to write the speech for him, or, as many preferred, he could pay for instruction in the arts required for success in the law courts. These arts the Sophists were supposed to teach. … This explains the popularity of the Sophists with one class and their unpopularity with another. But in their own minds they served more impersonal purposes, and it is clear that many of them were genuinely concerned with philosophy. … There was, however, another point in which the Sophists differed from more contemporary philosophers. It was usual, except among the Sophists, for a teacher to found a school, which had some of the properties of brotherhood. … Among the Sophists there was none of this.

  5. FilsafatPeranan Filsafat • Sebelum filsafat, pikiran manusia dipengaruhi supernatural (dewa-dewi, alam gaib) • Dengan filsafat, pikiran manusia dibatasi pada natural (alam nyata), nalar, dan dialog • Orang terpelajar mengaitkan semua pengetahuan dengan filsafat • Agama, pengetahuan alam, kedokteran dicocokkan dengan filsafat • Sepanjang sejarah muncul perdebatan

  6. FilsafatPengertian Filsafat Definisi dan Arti • Para ahli filsafat belum pernah sepakat tentang definisi dan arti filsafat Pengertian Luas • Filsafat adalah pemeriksaan kritis tentang dasar untuk kepercayaan fundamental, serta • analisis dari konsep dasar yang dipakai untuk menyatakan kepercayaan itu. Cakupan • lebih banyak sebagai cara atau tipe kegiatan mental (observasi, berpikir reflektif, kemudian berspekulasi, berdialog) tentang apa saja

  7. FilsafatBeberapa Anggapan Filsafat adalah • pencarian akan kearifan kehidupan • usaha untuk memahami jagad raya secara menyeluruh • penyelidikan akan tanggung jawab moral dan kewajiban sosial manusia • usaha untuk menyelami maksud Tuhan dan tempat manusia di dalam maksud itu • usaha untuk menemukan dasar dari ilmu alam • penyelidikan tegar tentang asal-usul, keluasan, dan validitas ide manusia • eksplorasi terhadap letak dari kehendak dan kesadaran di jagad raya • penyelidikan tentang nilai kebenaran, kebajikan, dan keindahan • usaha untuk mengkodefikasi aturan pada pikiran manusia guna peningkatan rasionalitas dan keluasan bagi pemikiran yang jernih

  8. FilsafatCakupan Filsafat Pada zaman Yunani Kuno • tidak ada pembedaan di antara filsafat dan ilmu • Semua pemikiran yang memerlukan observasi, refleksi, spekulasi, dan dialog digolongkan ke dalam filsafat • Apa saja dapat dijadikan bahan pemikiran seperti halnya karya Plato dan Aristoteles

  9. FilsafatCakupan Filsafat Pada zaman pertengahan Hukum, medik, dan teologi keluar dari filsafat Hukum (LLD) Filsafat (PhD) Medik (MD) Teologi

  10. FilsafatCakupan Filsafat Tahun 1800-an, filsafat pecah menjadi • Filsafat metafisika • filsafat alamiah (philosophiae naturalis) • filsafat moral (philosophiae moralis) Filsafat Alamiah • mencakup semua ilmu alam • buku Newton tentang fisika berjudul Philosophiae naturalis principia mathematica Filsafat Moral • mecakup ilmu sosial dan budaya • psikologi, pemerintahan, ekonomi, studi sosial, logika, etika, ...

  11. FilsafatKomponen Filsafat Pada zaman modern • Berbagai ilmu keluar dari filsafat dan berdiri sendiri • Dari filsafat alamiah keluar astronomi, fisika, geologi, kimia, biologi, … • Dari filsafat moral keluar ekonomi, antropologi, sosiologi, sejarah, psikologi, … • Yang sisa menjadi komponen filsafat Komponen Inti Filsafat • Metafisika • Epistemologi • Logika • Etika • Estetika

  12. FilsafatFilsafat Khusus Jenis Filsafat • Setelah keluar dari filsafat, berbagai ilmu kembali memerlukan filsafat • Mereka membentuk filsafat khusus untuk setiap ilmu yang memerlukannya Filsafat Khusus • Filsafat alam • Filsafat ilmu • Filsafat sejarah • Filsafat hukum • Filsafat matematika • Filsafat pendidikan • ...

  13. IlmuPengetahuan dan Ilmu • Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan manusia • Ada sejumlah istilah yang berkaitan dengan pengetahuan dan ilmu • Istilah itu berasal dari Eropa daratan, dalam hal ini, Belanda dan Jerman serta ada yang berasal dari Inggris dan Amerika Serikat • Kedua istilah itu masuk ke Indonesia pada zaman yang berbeda

  14. IlmuPengetahuan Istilah dari Belanda dan Jerman • wetenschaap (wissenschaft) menjadi ilmu pengetahuan Istilah dari Inggris dan Amerika • science and technology menjadi ilmu dan teknologi • scientific knowledge menjadi pengetahuan ilmiah Padanan • ilmu pengetahuan = ilmu dan teknologi • kini muncul istilah ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

  15. IlmuKata Pengetahuan Tahu tarik penarikan tawar penawaran tajam penajaman tahu ?penahuan Ketahu kecuali pengecualian kendali pengendalian kembali pengembalian ?ketahu pengetahuan Imbuhan tahu menahui ditahui ketahu mengetahui diketahui

  16. IlmuJenis Pengetahuan Dua Macam Pengetahuan • pengetahuan normatif • pengetahuan deskriptif Pengetahuan Normatif • Pembenaran melalui norma: • salah atau benar pada etika • buruk atau indah pada estetika Pengetahuan Deskriptif • Pembenaran melalui deskripsi kejadian: • pemuaian benda pada fisika • reaksi molekul pada kimia

  17. IlmuJenis Pengetahuan • Rules of Art • Bourdieu posits an analogy between the rules governing art and language. Speakers of a language subscribe to an overarching system: while individual usage varies, individuals are aware of the boundaries of the system which prescribe acceptable limits of variation. The production and reception of a creative art work in a similar way. While artists strive for individuality, their expression must remain within the aesthetic system determined by the class of value producers in a given society. Artists exercise their choice within the system, even when they are deliberately subverting it. • Bourdieu’s theory, as he himself explains, is drawn from observing individual artists and writers of similar cultural backgrounds, namely, people who share and understand the implicit aesthetic values of a society. • Excerpt from Wang Yiyan, The Tyranny of Taste and Cultural Citizenship, International Institute for Asian Studies, No. 34 (July 2004) • Bourdieu, Pierre (1995) The Rules of Art: Genesis and Structure of the Literary Field. Stanford: Stanford University Press

  18. Berita di Kompas 8 Februari 2004 Karya Seni Tisna Sanjaya Dibakar karena Dianggap Sampah Bandung, KOMPAS --- Beberapa buah instalasi seni milik perupa Tisna Sanjaya yang sempat dipamerkan ke luar negeri, harus berakhir menjadi abu . Karya-karya Tisna itu dibakar oleh Satuan Polisi Pamong Praja di Babakan Siliwangi Bandung, Kamis (5/2) sekitar pukul 10.00 WIB. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengaku hanya membakar sampah dan tidak mengetahui kalau itu adalah hasil karya seni. Hal ini disampaikan Tisna Sanjaya hari Sabtu (7/2). Ia menyesalkan tindakan Satpol PP yang sewenang-wenang membakar karya seninya. “Satpol PP itu tidak bisa membedakan mana seni dan mana sampai,” ungkap Tisna kesal. Tisna memaparkan, saat peristiwa itu terjadi dia tidak ada di tempat kejadian. Pada hari Kamis sekitar pukul tujuh malam, seorang teman memberi tahu melalui telepon bahwa beberapa hasil seni Tisna, termasuk “Perahu Doa untuk Kematian Korban Kekerasan,” dibakar Satpol PP.

  19. Hasil seninya itu dianggap sampah, padahal hasil seninya itu jelas-jelas dipajang di halaman Babakan Siliwangi. Karya seni lain yang ikut dibakar adalah instalasi “Berpikir dengan Dengkul” yang pernah dipamerkan di Australia serta lesung khas Sunda. “Perahu Doa” Tisna yang dibuat tahun 2002 itu dipajang di halaman Babakan Siliwangi sejak Tahun Baru. Pada waktu itu ada acara pembacaan puisi oleh Harry Roersli. “Perahu Doa” ini pernah melanglang ke luar negeri, di antranya ke Jerman, Belanda, dan Australia. Beberapa saat lalu, “Perahu Doa” ini dipajang di Bentara Budaya Jakarta. Ditemui di sela-sela pencanangan Gerakan Cikapundung Bersih, Sabtu, Wali Kota Bandung Dada Rosada mengatakan bahwa Babakan Siliwangi adalah aset pemerintah yang harus dilestarikan. Kawasan itu harus bersih dari apa saja yang mengotorinya. Mengenai pembakaran instalasi seni milik Tisna Sanjaya yang dianggap Satpol PP sebagai sampah, Dada mengatakan bahwa bahwa Satpol PP hanya membakar sampah yang ada di Babakan Siliwangi. Saat ini yang menjadi permasalahan adalah perbedaan persepsi masalah sampah antara Satpol PP dan para seniman. …

  20. IlmuCakupan Ilmu Dua Macam Cakupan • cakupan sempit • cakupan luas Arti Sempit • Dalam arti sempit, ilmu mencakup pengetahuan deskriptif saja • Di luar itu adalah nonilmiah Arti Luas • Dalam arti luas, ilmu mencakup semua pengetahuan • Termasuk matematika dan filsafat

  21. IlmuKategori Ilmu Di beberapa perguruan tinggi, terdapat • ilmu budaya • ilmu sosial • ilmu alam Jean Piaget • nomotetik (tentang hubungan tetap) • historis (rekonstitusi realitas) • legal (kewajiban, obligasi) • filosofis (evaluasi kritis) Betrand Russel • ilmu teoretik (untuk memahami dunia) • ilmu praktis (untuk mengubah dunia)

  22. IlmuIlmu dan Kehidupan Manusia Ilmu Teoretik • untuk memahami dunia, sering tidak diketahui gunanya • bilangan biner, dulu hanya hobi matematikawan, sekarang dipakai di komputer • bilangan prima, dulu hanya hobi matematikawan, sekarang digunakan pada enkripsi • listrik, dulu hanya hobi ilmuwan, sekarang sangat penting bagi hidup kita Ilmu Praktis • untuk mengubah dunia, ditujukan untuk kepentingan manusia, baik positif maupun negatif

  23. IlmuPengertian Ilmu • Ilmu adalah organisasi sistematik dari suatu bangunan pengetahuan (body of knowledge) beserta pengembangannya • Ilmu merupakan kegiatan intelektual tentang dunia fisik untuk menemukan penjelasan umum tentang gejala dan hubungan gejala yang terjadi secara alamiah • Pada umumnya ilmu diperoleh melalui observasi dan eksperimentasi dalam kerangka penelitian ilmiah

  24. IlmuAsumsi Ilmu • The Problem of Induction • All of science is based on an unproven assumption: the assumption that the future will be like the past. Science is based on inductive reasoning: from observations made in the past, the scientist draws conclusions about the laws and theories that will operate in the future. In fact, all our knowledge of the world around us is based on inductive reasoning that assumes the future will be like the past. We know that water will satisfy our thirst because it did so in the past, that the sun will rise tomorrow because it did so in the past, that evolution will alter species in the future because it did so in the past, that quantum theory will continue to predict the behavior of atomic particles in the future because it did so in the past. • But how do we know that the future will be like the past? You might be tempted to reply that you know it will because the future has always been like the past. But a moment’s reflection will show you that this is circular reasoning—it assumes what it is trying to prove. For you

  25. IlmuAsumsi Ilmu are reasoning that since in the past the future was like the past, then in the future the future will be like the past. But this reasoning assumes that what happened in the past must happen in the future, and this is exactly what you are trying to prove. So past experience does not justify your assumption that in the future the future will be like the past. And if we cannot prove that this assumption is true, then doesn’t all our knowledge about the world around us rest on an unproven assumption?

  26. IlmuMaksud Ilmu Maksud Ilmu • pembentukan pokok penjelasan umum (general explanatory principles) yang menjelaskan hubungan di antara fenomena yang terjadi secara alamiah Fenomena • Fenomena adalah fakta atau peristiwa yang dapat diamati Penjelasan Umum • biasanya berbentuk hukum ilmiah dan teori ilmiah

  27. IlmuIlmu dan Kehidupan Manusia Kekuasaan Ilmu • Di abad pertengahan dikenal tiga kekuasaan: • Sacerdotum (Gereja) • Imperium (Raja) • Studium (Pendidikan) Aksiologi • Aksiologi adalah ilmu tentang nilai • Ilmu memiliki nilai yang mempengaruhi kehidupan manusia • Ada nilai positif yang berguna bagi manusia • Ada nilai negatif yang mencelakakan manusia

  28. IlmuIlmu dan Kehidupan Manusia Positif dan Negatif • Segi positif ilmu: meringankan kehidupan manusia: • tenaga alam, membebaskan manusia dari perbudakan • mesin trampil, membebaskan manusia dari pekerjaan monoton • mesin cerdas, membebaskan manusia dari berpikir • pengobatan, membebaskan manusia dari sakit • Segi negatif ilmu • menghasilkan alat perang • puncaknya terjadi ketika bom atom diledakkan • Mansuia sadar bahwa ilmuwan adalah berbahaya • Ilmuwan harus bermoral, bertanggung jawab, dan diikat oleh kode etik

  29. Filsafat IlmuPengertian Ilmu Pada filsafat ilmu • filsafat ilmu = philosophy of science • ilmu = science • ada berbagai pengertian dari ilmu Dalam bahasa Inggris • ilmu cenderung berkenaan dengan ilmu alam • Ilmu sosial sering dikenal sebagai social studies (social science) • Pada dasarnya, ilmu sosial lahir melalui penerapan metoda ilmu alam ke dalam gejala sosial

  30. Filsafat Ilmu Filsafat Pengetahuan Konsep dasar pengetahuan Pengetahuan

  31. Filsafat Ilmu Filsafat Ilmu Realitas di dalam ilmu Cara mengetahui Filsafat ilmu Cara tahu kebenaran Struktur ilmu Metoda penemuan ilmu Ilmu

  32. Filsafat Ilmu Filsafat Ilmu • Membahas tentang realitas di ilmu • Membahas cara mengetahui di dalam ilmu • Membahas tentang pembenaran di dalam ilmu • Memahas cara berpikir di dalam ilmu • Membahas struktur ilmu • Membahas cara menemukan ilmu • Menjadi dasar dari metodologi penelitian ilmiah • Membatasi pembahasan pada filsafat positivisme

  33. Filsafat IlmuFilsafat Positivisme Filsafat Positivisme • Dirintis pada abad ke-19 dengan membatasi kajian filsafat ke hal-hal yang dapat dijustifikasi (diuji) secara empirik; dinamakan hal-hal yang positif Filsafat Positivisme Logika • Berkembang pada bagian awal abad ke-20 dengan menambahkan logika dan bahasa ke dalam filsafat positivisme Disiplin Filsafat Ilmu • Kemudian filsafat ilmu menjadi disiplin tersendiri

  34. Filsafat IlmuDisiplin Filsafat Ilmu Menjadi Disiplin Studi • Setelah Perang Dunia kedua, muncul disiplin studi berupa filsafat ilmu • Mahasiswa berkesempatan untuk meraih gelar magister dan doktor di bidang filsafat ilmu Struktur Filsafat Ilmu • Memperketat struktur pengetahuan filsafat ilmu seperti pada struktur ketat pada matematika yakni berpatokan kepada logika formal • Memberi tekanan kepada justifikasi empirik pada temuan; karena itu temuan perlu operasional yakni dapat diukur • Memberi pengertian baru kepada bahasa ilmiah serta memperkenalkan hirarki istilah

More Related